Tinjauan Penelitian yang Relevan

Pihak penerima kemudian mendekripsi kembali pesan dengan menggunakan kunci dekripsinya sehingga akan menghasilkan pesan m tanpa perlu melakukan pertukaran kunci enkripsi atau dekripsi satu sama lain. Untuk skema Three-Pass Protocol dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut: Gambar 2.4. Skema Three-Pass Protocol Keterangan : P : plaintext C1 : ciphertext hasil enkripsi Rabin C2 : ciphertext hasil enkripsi RSA C3 : ciphertext hasil dekripsi Rabin

2.11 Tinjauan Penelitian yang Relevan

Berikut adalah penelitian yang membahas seputar metode Three-Pass Protocol: 1. Tasliyah Haramaini 2014 melakukan penelitian terhadap implementasi metode Three-Pass Protocol pada algoritma kriptografi One Time PadOTP. OTP merupakan algoritma kriptografi yang menggunakan kunci yang berbeda untuk setiap proses enkripsi dan dekripsi sebuah karakter. Enkripsi dilakukan dengan melakukan operasi XOR terhadap pesan dan kunci. OTP akan tetap aman semalam kunci yang digunakan tidak digunakan lebih dari dua kali. Oleh sebab itu, digunakan metode Three-Pass Protocol agar menjamin keamanan algoritma OTP karena tidak dilakukannya pertukaran kunci selama mengirimkan pesan. 2. Aji Nugraha Santosa Kasmaji 2014 melakukan implementasi algoritma RSA dan Three-Pass Protocol dalam proses pengiriman pesan. Sebagai syarat agar sebuah algoritma kriptografi dapat menerapkan metode Three-Pass Protocol adalah algoritma tersebut harus memiliki sifat komutatif. Oleh, sebab itu dilakukan modifikasi pada algoritma RSA yaitu, dengan menggunakan nilai modulu yang sama antara pengirim dan penerima pesan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi saat ini menjadi sesuatu yang sangat berharga seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi. Sehingga informasi menjadi sebuah kebutuhan setiap orang saat ini. Informasi menjadi semakin mudah untuk saling dipertukarkan karena media yang tersedia saat ini sangat bervariasi dan cepat. Internet menjadi media yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi informasi karena internet menjadi media pengiriman data yang paling banyak digunakan saat ini. Dalam perkembangan teknologi informasi ini, tidak selamanya membawa efek positif. Dengan semakin mudah dan cepatnya dalam berbagi informasi menyebabkan informasi penting dan pribadi dapat dengan mudah digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Salah satunya adalah perkembangan aplikasi pesan singkat atau yang sering disebut messager atau chat. Aplikasi chat menjadi sangat dibutuhkan karena pengiriman pesan yang cepat, mudah, dan langsung dapat diterima oleh penerima pesan. Setiap harinya, lebih dari milyaran pesan dikirim melalui internet dengan menggunakan aplikasi chat ini, dan kemungkinan pengguna mengirimkan pesan yang bersifat privasi dan rahasia. Oleh sebab itu kerahasiaan data menjadi sangat penting karena terkait dengan hak privasi seseorang. Isu keamanan ini menjadi hal yang sangat penting saat ini dalam perkembangan teknologi informasi. Oleh sebab itu, penyandian pesan sangat penting dilakukan dalam pengiriman informasi melalui internet agar informasi yang dikirimkan hanya dapat dimengerti oleh pihak yang berhak. Kriptografi adalah ilmu atau seniyang mempelajari menyandikan pesan. Berdasarkan perkembangannya, kriptografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu kriptografi klasik dan kriptografi modern, sedangkan berdasarkan kunci yang digunakan dibagi menjadi kriptografi simetris dan kriptografi asimetris. Kriptografi simetris adalah algorima kriptografi yang menggunakan kunci yang sama dalam melakukan enkripsi dan dekripsi pesan sedangkan algoritma asimetris menggunakan dua buah kunci yaitu kunci publik untuk melakukan enkripsi dan kunci privat untuk melakukan dekripsi.