Pokok Temuan Keprofesionalan Guru Sejarah Sekolah Menengah Atas Negeri Di Surakarta

115

B. Pokok Temuan

1. Kualifikasi Pendidikan Guru

Guru Sejarah SMA Negeri di Surakarta berjumlah 27 semuanya mempunyai latar belakang pendidikan S1 Sejarah, 4 guru di antaranya telah lulus S2, 1 di bidang hukum, 1 bidang manajemen pendidikan, 2 pendidikan sejarah. Dari 27 guru tersebut 16 di antaranya telah memiliki sertifikasi sebagai guru profesional melalui program sertifikasi guru. Berdasarkan pengalaman kerja Guru yang mengajar sejarah di SMA Surakarta mempunyai pengalaman kerja yang bervariasi, namun sebagian besar berpengalaman kerja antara 5 sampai dengan 9 tahun, guru-guru tersebut merupakan pengangkatan baru antara tahun 2000-2005. Guru yang berkualifikasi pendidikan Sejarah sudah memiliki kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana dirumuskan dalam RPP, ada guru yang tidak memiliki kualifikasi pendidikan sejarah belum sepenuhnya memiliki kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang dirumuskan dalam RPP, meskipun cukup menguasai materi pelajaran.

2. Pelaksanaan Tugas Profesi Guru Sejarah

Dalam pelaksanaan tugas profesi guru sejarah belum sepenuhnya melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran seperti yang tertulis dalam RPP. Dari ketiga kegiatan yang meliputi kegiatan awal, inti, akhir tampak pada kegiatan inti dan akhir banyak guru yang tidak melaksanakan seperti yang dituliskan dalam RPP. Pada kegiatan awal guru selalu memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai, mengembangkan materi agar nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah dapat dipahami dan tertanam pada diri siswa. commit to users 116 Guru sejarah pada umumnya memperhatikan sepenuhnya tentang tujuan, manfaat, dan peran dari pembelajaran sejarah. Pada kegiatan inti guru sejarah menggunakan berbagai metode dan media yang dapat mengaktifkan siswa, metode ceramah mendominasi kegiatan pembelajaran. Guru berusaha mengkorelasikan peristiwa sejarah masa lalu dengan kehidupan sekarang dan memprediksikan kehidupan yang akan datang. Guru sejarah umumnya cukup menguasai materi pembelajaran. Guru mempunyai kemampuan menyusun materi pembelajaran dan kemampuan menyampaikan di kelas. Pada kegiatan akhir tidak semua guru menyimpulkan materi dan mengadakan evaluasi. Pada umumnya selain memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran di kelas guru mempunyai kemampuan bidang afektif yaitu: a Guru mempunyai semangat menjalankan dan mengembangkan kemampuan prefesional. b Dedikasi guru cukup tinggi dalam aktivitas pembelajaran tetapi hanya sekedar menjalankan tugas rutin yang menjadi kewajibannya. c Guru sejarah memiliki kesadaran yang tinggi dalam malaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. d Guru sejarah memiliki komitmen yang kuat terhadap penghargaan profesional. e Semangat guru sejarah dalam menjalankan dan mengembangkan kemampuan prefesional yang merupakan kemampuan bidang afektif diimplementasikan dalam bentuk kegiatan guru dalam menyusun karya ilmiah, bersikap disiplin dan menghargai profesionalis guru. f Guru mempunyai sikap disiplin dan menghargai profesi yang ditunjukan dengan: 1 Guru memiliki kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 2 Guru selalu berusaha menggerakkan semua kemampuan yang ada dalam setiap kegiatan pembelajaran. commit to users 117 Kemampuan lain yaitu bidang psikomotor yang ditunjukkan dengan ketrampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran yang hanya dilakukan sebagai rutinitas tugas sebagai pelengkap administrasi sekolah. RPP dibuatkan dalam forum MGMP, dengan format sama, tetapi ada beberapa guru yang membuat RPP sesuai dengan KTSP.

3. Pengembangan Profesionalisme Guru

Pengembangan profesionalisme guru meliputi kompetensi inti, yakni: menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; menguasai standar kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Pengembangan profesionalisme guru dikembangkan oleh guru melalui berbagai cara diantaranya adalah: 1 dilakukan secara perorangan maupun sebagai utusan sekolah mengikuti kegiatan diklat dan semacamnya tentang teknologi pendidikan atau teknologi informasi yang diselenggarakan oleh instansi lain, Dinas Pendidikan Kota, Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi, dan lain-lain, 2 dilakukan dengan melakukan penambahan fasilitas teknologi informasi komputer dan kelengkapannya oleh sekolah untuk berbagai keperluan guru yang berkaitan dengan pembelajaran. 3 Pengembangan profesi guru melalui bidang pendidikan dan pelatihan diselenggarakan oleh berbagai pihak. 4 Belum semua guru sejarah melakukan pegembangan melalui penulisan karya ilmiah. 5 Belum semua guru mengembangkan profesionalisme melalui forum ilmiah. commit to users 118

C. Pembahasan