xlviii
Gambar1. Kerangka Pemikiran
Peraturan Perundang-Undangan
a. UUPA
b. PP No.24 tahun 1997
c. Peraturan Menteri
Agraria Ka. BPN No.3 tahun 1997
d. PP No. 46 tahun 2002
Fakta Hukum Penerbitan Sertifikat HM. 4811
dan HM. 4538, HM. 4812 dan HM. 4547, HM. 4813 dan HM.
4414 serta HM. 5043, HM. 4814 dan HM. 4337, HM. 4815
dan HM. 4403, HM. 4816 dan HM. 4543 serta HM. 4504 oleh
Kantor Pertanahan Surakarta Peristiwa Hukum
a. Prosedur
Pendaftaran Tanah b.
Kekuatan Pembuktian
Sertifikat
Kesimpulan Ada tidaknya implikasi
sistem publikasi negatif dengan unsur positif
terhadap kekuatan pembuktian sertifikat
interpretasi
penerapan hukum
2. Kerangka Pemikiran
xlix Dari kerangka pemikiran diatas, penulis ingin memberikan
gambaran guna menjawab perumusan masalah dalam penelitian hukum ini. Fakta hukum berupa penerbitan sertifikat ganda
meliputi HM. 4811 dan HM. 4538, HM. 4812 dan HM. 4547, HM. 4813 dan HM. 4414 serta HM. 5043, HM. 4814 dan HM. 4337,
HM. 4815 dan HM. 4403, HM. 4816 dan HM. 4543 serta HM. 4504 oleh Kantor Pertanahan Surakarta. Dengan menggunakan
penafsiran terhadap Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan dasar Pokok-Pokok Agraria,
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala BPN Nomor 3
Tahun 1997 tentang ketentuan pelaksanaan PP Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dan Peraturan Pemerintah Nomor
46 tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional, dihasilkan
peristiwa hukum berupa prosedur pendaftaran tanah dan kekuatan pembuktian sertifikat.
Dengan menggunakan silogisme deduksi, beberapa peraturan
perundang-undangan kemudian
diterapkan pada
beberapa peristiwa hukum yakni, prosedur pendaftaran tanah di Kelurahan Kadipiro yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan
Kota Surakarta, dan kekuatan pembuktian sertifikat hak atas tanah di Kelurahan Kadipiro Surakarta sebagai hasil dari proses
pendaftaran tanah tadi. Sebagaimana kita lihat dalam ketentuan- ketentuan yang mengatur prosedur pendaftaran tanah sampai pada
penerbitan sertifikat haknya, hukum tanah nasional menganut sistem publikasi negatif dengan unsur positif, kemudian dapat
ditarik kesimpulan
conclusi
mengenai ada atau tidaknya implikasi sistem publikasi negatif dengan unsur positif terhadap
kekuatan pembuktian sertifikat hak atas tanah di Kelurahan Kadipiro Surakarta.
l
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Fakta Hukum: Overlapping Sertifikat Hak Milik di Kelurahan