BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Diagram Block Cara Kerja Alat
Us-016 Mikrokontroler
ATMega8535 Driver
Relay NO Pump on Objek
PSA
Relay NC Pump off
Gambar 3.1 Blok diagaram sistem otomasi kran air wudhu
Berikut deskripsi fungsi setiap blok: 1.
Blok Objek : Objek adalah benda hidup atau mati yang menjadi acuan
aktifnya sensor Ultrasonik Us-016. 2.
Us-016 : sebagai sensor jarak yang akan mendeteksi adanya objek
yang akan berwudhu. 3.
Blok Mikrokontroler ATmega 8535 : Membaca dan mengola hasil penerimaan data dari Sensor Ultrasonik Us-016 menjadi sebuah perintah ke
driver. 4.
Driver : Mengeksekusi perintah dari microcontroller membuka
katup water pump. 5.
PSA : mensuply tegangan ke microcontroller dan driver.
6. Relay NO Pump on
: mengaktifkan pompa 7.
Relay NC Pump off : nonaktifkan pompa
Universitas Sumatera Utara
3.2 Rangkaian Mikrokontroller ATMega 8535
Rangkaian Sistem minimum pada penelitian ini di rancang sedemikian rupa agar microcontroller dapat bekerja. Rangkaian ini terdiri atas rangkaian
osilator, standar PORT USB programer, sistem reset, dan sumber tegangan. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak
pada kaki 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena
mikrokontroler tidak akan bisa merespon. Sistem reset pada mikrokontroler berada pada pin 9. Sistem
microcontroller akan melakukan reset apabila pin 9 menerima satu siklus sinyal 1
dan 0. Sistem reset otomatis menggunakan kapasitro 100 nF16V dan sebuah resistor senilai 10
KΩ. Dengan pemasangan kapasitor dan resistor ini, pada saat power supply
dinyalakan maka mikrokontroller akan reset secara otomatis, kemudian bekerja secara normal.
Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Minimum ATMega 8535
Universitas Sumatera Utara
3.3 Rangkaian Driver Optocoupler Relay
Rangkaian driver ini digunakan untuk mengaktifkan relay agar pompa dapat dikendalikan oleh mikro. Komponen utamanya yaitu relay dan optocoupler. Relay
terdiri dari coil dan contact, coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari
ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open kondisi awal sebelum diaktifkan open, dan Normally Closed kondisi awal sebelum
diaktifkan close. Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : Kontak Normally Open akan membuka ketika tidak ada arus mengalir pada kumparan,
tetapi tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga. Kontak normally Close akan tertutup apabila kumparan tidak diberi tenaga
dan membuka ketika kumparan diberi daya. Masing-masing kontak biasanya digambarkan sebagai kontak yang tampak dengan kumparan tidak diberi tanaga
atau daya. Relay yang digunakan adalah relay 12 volt, ini berarti jika positif relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatif relay kaki 2
dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar
terhubung.
Gambar 3.4 Rangkaian Driver Optocoupler Relay
Universitas Sumatera Utara
Pada rangkaian driver relay digunakan optocoupler jenis PC 817 untuk mengaktifkan relay. Cara kerja optocoupler pada alat ini adalah Jika antara
phototransistor dan LED terhalang maka phototransistor tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high, Sebaliknya jika antara
phototransistor dan LED tidak terhalang maka phototransistor dan LED tidak terhalang maka phototransistor tersebut akan on sehingga output-nya akan
berlogika low.
3.4 Rangkaian Sensor Ultrasonik Us-016