Relay Perancangan Alat Kontrol Kran Air Wudhu Menggunakan Sistem Sensor Ultrasonik US-016 Berbasis ATmega8535

2. Sebaliknya jika antara phototransistor dan LED tidak terhalang maka phototransistor dan LED tidak terhalang maka phototransistor tersebut akan on sehingga output-nya akan berlogika low.

2.5 Relay

Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektro-mekanis ini didefinisikan sebagai berikut : • Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar. • Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh dayaenergi listrik. Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi – fungsi berikut : - Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh - Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan - Pengatur logika kontrol suatu sistem Relay terdiri dari coil dan contact, coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open kondisi awal sebelum diaktifkan open, dan Normally Closed kondisi awal sebelum diaktifkan close. Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : Kontak Normally Open akan membuka ketika tidak ada arus mengalir pada kumparan, tetapi tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga. Kontak normally Close akan tertutup apabila kumparan tidak diberi tenaga dan membuka ketika kumparan diberi daya. Masing-masing kontak biasanya digambarkan sebagai kontak yang tampak dengan kumparan tidak diberi tanaga atau daya. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Skema relay elektromekanik Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dalam pengembangan sensor di bidang fisika instrumentasi. Sensor merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis menjadi besaran listrik. Dalam bidang fisika instrumentasi sensor sangat berperan penting. Pada semua bidang, sensor sangat dibutuhkan. Contohnya pada tugas akhir saya, sensor ultrasonik digunakan untuk pembuatan kran otomatis yang di aplikasikan untuk otomasi kran air wudhu. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu membuat alat otomasi kran air wudhu menggunakan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler ATMega8535. Pada pembuatan alat ini mikrokontroler ATMega8535 digunakan sebagai sistem minimum perangkat yang nantinya menjadi otak utama dari sistem yang dijalankan. Pengunaan AT-Mega8535 dikarenakan jenis ini sangat efisien dalam penggunaan dan dapat diintegrasikan dengan sensor yang akan digunakan Sensor yang akan digunakan adalah sensor ultrasonik. Secara prinsip modul sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonik dan sebuah mikropon ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara mikropon ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Penggunaan kran otomasi untuk air wudhu diharapkan dapat meminimalisir pemborosan pada penggunaannya sendiri. Karena pada umumnya masyarakat sering lupa untuk menutup kembali kran air wudhu tersebut. Selain pemborosan hal itu dapat menyebabkan kran cepat rusak dan tergenangnya air di aliran tempat air wudhu. Dengan adanya sensor ultrasonik yang memiliki prinsip kerja mengirim lebar pulsa yang mempresentasikan jarak maka diharapkan kran otomasi ini dapat mudah digunakan tanpa adanya kendala yang sering dialami pada kran otomasi yang menggunakan sensor PIR atau lainya. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah