Hubungan Frekuensi Penyuluhan dengan Produktivitas Pemeliharaan Hubungan Frekuensi Penyuluhan dengan Produktivitas Panen Hubungan Keanggotaan Petani dalam Kelompok Tani dengan Produktivitas Hubungan Keanggotaan Petani dalam Kelompok Tani

56

c. Hubungan Frekuensi Penyuluhan dengan Produktivitas Penanaman

Merujuk pada Tabel 22 dapat dilihat bahwa hubungan antara frekuensi penyuluhan dengan produktivitas pemeliharaan tanaman ditunjukkan dengan nilai rs sebesar - 0,053 dengan nilai t hitung 0,402 yang lebih kecil dari nilai t tabel yaitu 2,000 pada taraf kepercayaan 95 persen. Materi penyuluhan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan produktivitas pemeliharaan tanaman, menunjukkan bahwa semakin sering diadakan penyuluhan maka akan semakin tinggi produktivitas penanaman. Penyuluh pertanian yang sering mengadakan penyuluhan akan meningkatkan produktivitas kerja petani sehingga nantinya produktivitas pada saat penanaman juga akan tinggi

d. Hubungan Frekuensi Penyuluhan dengan Produktivitas Pemeliharaan

Tanaman Tabel 22 menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi penyuluhan dengan produktivitas pemeliharaan tanaman ditunjukkan dengan nilai rs sebesar 0,433 dengan nilai t hitung 4,056 yang lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,000 pada taraf kepercayaan 95 persen. Frekuensi penyuluhan mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan produktivitas pemeliharaan tanaman, menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi penyuluhan membuat produktivitas pemeliharaan juga semakin tinggi karena banyak anggota yang aktif mengikuti kegiatan penyuluhan secara rutin.

e. Hubungan Frekuensi Penyuluhan dengan Produktivitas Panen

Tersaji data pada Tabel 22 dapat dilihat bahwa hubungan antara frekuensi penyuluhan dengan produktivitas panen ditunjukkan dengan nilai rs sebesar 0,435 dengan nilai t hitung 4,085, lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,000 pada taraf kepercayaan 95 persen. Frekuensi penyuluhan mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan produktivitas panen, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi penyuluhan membuat produktivitas panen juga semakin tinggi karena petani telah terbiasa dengan kegiatan memanen. 57 4.Hubungan Keanggotaan Petani dalam Kelompok Tani dengan Produktivitas Kerja Petani Hasil analisis hubungan antara keanggotaan petani dalam kelompok tani dengan produktivitas kerja petani dapat disajikan pada tabel 23. Tabel 23. Hubungan Keanggotaan Petani dengan Produktivitas Kerja Petani Keanggotaan Petani X4 Variabel Produktivitas Kerja Petani Y rs t hitung t tabel Ket α a. Penyiapan Lahan Y1 b. Pengolahan Lahan Y2 c. Penanaman Y3 d. Pemeliharaan Tanaman Y4 e. Panen Y5 0,065 0,238 0,277 - 0,152 0,325 0,497 1,922 2,286 1,132 2, 769 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 NS NS S NS S 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 Sumber : Analisis Data Primer 2008 Keterangan: S : Signifikan SS : Sangat Signifikan

a. Hubungan Keanggotaan Petani dalam Kelompok Tani dengan Produktivitas

Penyiapan Lahan Tabel 23 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara keanggotaan petani dengan produktivitas penyiapan lahan adalah 0,065 dengan t hitung sebesar 0,497 lebih kecil dari t tabel yaitu sebesar 2,000 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara keanggotaan petani dalam kelompok tani dengan produktivitas penyiapan lahan, menunjukkan bahwa semakin tinggi peran serta petani dalam keanggotaan kelompok tani tidak membuat produktivitas penyiapan lahan mereka semakin tinggi karena hal itu sudah biasa dilakukan petani.

b. Hubungan Keanggotaan Petani dalam Kelompok Tani dengan Produktivitas

Pengolahan Lahan Dari Tabel 23 dapat dicermati bahwa hubungan antara keanggotaan petani dengan produktivitas pengolahan lahan ditunjukkan dengan nilai rs sebesar 0,238 dengan nilai t hitung 1,922, lebih kecil dari nilai t tabel yaitu 2,000 pada taraf kepercayaan 95 persen. Keanggotaan petani tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan produktivitas pengolahan lahan, berarti bahwa semakin tinggi peran serta petani dalam keanggotaan kelompok tani tidak semakin tinggi produktivitas pengolahan lahan mereka. 58 Hal ini dikarenakan bahwa petani dalam keanggotaan petani kurang aktif mengikuti kegiatan kelompok tani sehingga produktivitas pengolahan lahan petani tidak semakin tinggi.

c. Hubungan Keanggotaan Petani dalam Kelompok Tani dengan Produktivitas