Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

hal ini akan terjadi jika telah terjadi beberapa kali kasus yang serupa dan untuk kasus-kasus itu hakim selalu memeberikan keputusan dengan cara yang kurang lebih sama. Perulangan itu menimbulkan rasa keharusan untuk memutuskan dengan cara yang sama setiap kali kasus serupa terjadi. Dengan demikian terbentuk hukum melalui keputusan hakim hukum hakim, rechterrecht, judge made law . Johannes Ibrahim dan Lindawaty Sewu, 2007 : 64.

B. Kerangka Pemikiran

Penyelesaian perkara pidana diawali dengan adanya perbuatan yang melanggar hukum. Khususnya yang menyangkut ketentuan Kitab Undang- undang Hukum Pidana. Bila terjadi perbuatan yang melanggar hukum pidana yang dilaporkan atau pengaduan dari korban perbuatan pidana tersebut ataupun polisi mengetahuinya sendiri maka polisi akan melakukan penyelidikan ataupun langsung tindakan penyidikan berupa pemeriksaan- pemeriksaan dengan berita acara, penggeledahan, penyitaan, penangkapan, penahanan dalam rangka mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mendukung sangkaan terhadap perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Setelah pemberkasan selesai diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk diteliti sesuai dengan ketentuan dan prosedur sebagaimana mestinya. Sekiranya sudah dianggap cukup maka jaksa melimpahkan berkas ke Pengadilan yang tentunya saja disertai surat dakwaan untuk selanjutnya diperiksa dan diadili dalam suatu sidang Pengadilan untuk mendapatkan Keputusan dari pengadilan mengenai perkara tersebut. Pengadilan Negeri memeriksa perkara dengan memeriksa para saksi, terdakwa, memeriksa barang bukti, apabila dianggap cukup bukti dan semua unsur dakwaan dapat dibuktikan secara sah dan menyakinkan, secara umum pengadilan Negeri akan menjatuhkan vonis berupa pidana sesuai dengan ketentuan KUHP. Namun apabila hasil pemeriksaan hakim di muka sidang pengadilan disimpulkan bahwa dakwaan yang ditujukan kepada terdakwa ada unsur yang tidak terbukti secara sah dan menyakinkan maka terdakwa di bebaskan konsekuensi Pasal 191 ayat 1 KUHAP. Namun dengan berbagai pertimbangan yang dapat disimpulkan dalam persidangan bahwa perbuatan terdakwa terbukti melanggar pasal yang tidak didakwakan dan sepatutnya perbuatan itu harus di pidana, maka Hakim dapat menjatuhkan hukuman atau pidana dengan pasal diluar dakwaan Jaksa Penuntut Umum, kebijakan tersebut sesuai dengan yurisprudensi Mahkamah Agung NO. 675 KPid1987, tanggal 21-03-1989. yang pada intinya menyatakan “Jika yang terbukti adalah delik sejenis yang lebih ringan sifatnya dari delik sejenis yang didakwakan yang lebih berat sifatnya, maka meskipun delik yang lebih ringan tersebut tidak didakwakan, maka terdakwa dapat dipersalahkan dipidana atas dasar melakukan delik yang lebih ringan tersebut.” Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar bagan sebagai berikut : Kerangka Pemikiran dalam penjatuhan putusan diluar dakwaan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum JPU Penyelidikan PolRI Pengadilan Negeri Delik Temuan sendiri Laporanpengaduan Surat Dakwaan Pemeriksaan dalam sidang Pengadilan Ada unsur dalam dakwaantuntutan yang tidak terbukti secara sah dan menyakinkan Semua unsur dalam dakwaantuntutan terbukti Yurisprudensi KUHAP Put. Diluar dakwaantuntutann Put. Bebas Put. pidana Pertimbangan dan alasan ,yuridis maupun filosofis Put. PN Boyolali Penyelidikan PolRI

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (Putusan Pengadilan Nomor 285/Pid.B/2011/PN.Sby)

0 13 11

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN NEGERI BOYOLALI DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN BEBAS DAN UPAYA HUKUM JAKSA PENUNTUT UMUM

0 6 96

KAJIAN ATAS NALAR HUKUM PENUNTUT UMUM SEBAGAI DASAR PENGAJUAN KASASI TERHADAP PUTUSAN BEBAS YANG DIJATUHKAN OLEH PENGADILAN NEGERI SANGGAU DALAM PERKARA PERDAGANGAN ORANG

0 12 103

DIVERSI DALAM PENYELESAIAN PERKARA ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM Diversi Dalam Penyelesaian Perkara Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Oleh Jaksa Penuntut Umum (Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Sukoharjo).

0 3 16

SKRIPSI Diversi Dalam Penyelesaian Perkara Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Oleh Jaksa Penuntut Umum (Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Sukoharjo).

0 2 13

PENDAHULUAN Diversi Dalam Penyelesaian Perkara Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Oleh Jaksa Penuntut Umum (Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Sukoharjo).

0 3 13

DISKREPANSI INFORMASI DALAM SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DI PENGADILAN NEGERI BANDUNG : Sebuah Analisis Linguistik Forensik.

5 14 25

LANGKAH-LANGKAH PENUNTUTAN TERHADAP ANAK OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PELIMPAHAN PERKARA KE PENGADILAN NEGERI PADANG.

0 0 9

Petimbangan Hakim Memutus Perkara Pidana Yang Sama Dengan Tuntutan Jaksa Dalam Tindak Pidana Perkosaan (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Payakumbuh).

0 0 7

PENGGABUNGAN PERKARA DALAM SATU SURAT DAKWAAN OLEH PENUNTUT UMUM (STUDI KASUS DI KEJAKSAAN NEGERI DENPASAR).

0 0 13