Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.4. Syarat Mutu Pupuk Dolomit Jenis Uji Persyratan Kadar magnesium sebagai MgO Min.18 Kadar kalsium sebagai CaO Min. 29 Kadar Al 2 O 3 + Fe 2 O 3 Maks.3 Kadar air Maks.3 Kadar Silikat sebagai SiO 2 Maks.3 Kehakusan: - 25 mesh - 80 mesh Min. 100 Min. 50 Daya netralisasi dihitung setara CaCO 3 Min. 100 CATATAN: semua persyaratan, kecuali kadar air dan kehalusan dihitung atas dasar bahan kering

4.2 Pembahasan

Tanah sebagai media tumbuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Reaksi-reaksi yang terjadi didalam tanah dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tanaman karena peranannya langsung berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara didalam tanah. Jenis pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pupuk Dolomit CaMgCO 3 2 tergolong pupuk yang kaya akan magnesium Mg dan kalsium Ca untuk mengatasi tanah yang memiliki pH asam. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari lima sampel pupuk Dolomit diperoleh kadar MgO 20, kadar CaO 31 dan kadar SiO 2 2,7 merupakan kadar yang memenuhi syarat mutu pupuk Dolomit secara SNI Standar National Indonesia yaitu kadar MgO minimal 18, Universitas Sumatera Utara kadar CaO minimal 29 dan kadar SiO 2 maksimal 2,7 dengan pH 8 yang cukup basa yang dapat menyeimbangkan keasaman pH tanah. Hara tanaman optimum pada kisaran pH 6-7 yang mendukung pertumbuhan tanaman. Perkiraan pengukuran kapur Dolomit untuk menaikkan pH dari lapisan tanah adalah tanah yang memiliki pH 4-6 tingkat keasamannya akan diperbaiki dengan pengapuran pupuk Dolomit dengan dosis yang berbeda-beda. Pemberian pupuk Dolomit akan memberikan hasil yang lebih baik kepada beberapa aplikasi tanaman seperti batang, buah, pelepah, daun dan sebagainya karena kembalinya unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu- bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim Biasanya tanah bersifat masam memiliki kandungan Ca yang rendah. Kalsium ditambahkan untuk meningkatkan pH tanah. Sebagian besar Ca berada pada kompleks jerapan dan mudah dipertukarkan. Pada keadaan tersebut kalsium mudah tersedia bagi tumbuhan. Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan beberapa hara lainnya, kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna yang khas pada daun. Kadang-kadang pengguguran daun sebelum waktunya merupakan akibat dari kekurangan magnesium. Selain itu, masnesium merupakan pembawa posfat terutama dalam pembentukan biji berkadar minyak tinggi yang mengandung lesitin. Pengapuran tanah asam dengan bahan mengandung Ca dan Mg dapat mengurangi kemasaman tanah. Tanah dikapur bukan semata-mata ingin menaikkan pH tetapi juga kerena tingginya Al. Al dapat menghambat ketersediaan unsur hara pada tanaman. Prinsip pengapuran adalah menekan Al sehingga menunjang pertumbuhan tanaman. Pemberian dolomit disamping menambah unsur hara Ca dan Mg juga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara yang lain serta memperbaiki sifat fisik tanah, dengan semakin meningkatnya unsur hara dan sifat fisik tanah maka pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN