Kebijakan Hutang Landasan Teori

15 dividen skrip yang segera akan dilunasi, dividen untuk saham prioritas, walaupun jumlahnya sudah pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum merupakan utang, serta dividen yang dibagi dalam bentuk saham merupakan elemen modal. 4 Hutang muka dan Jaminan yang dapat diminta kembali, yaitu pembayaran dimuka atas pembelian barang-barang yang dipesan namun belum diserahkan kepada pembeli dan jaminan dari pelanggan yang dapat ditarik kembali sewaktu-waktu. 5 Dana yang Dikumplkan untuk Pihak Ketiga, yaitu ketika perusahaan menjadi pihak yang mengumpulkan uang dari pelanggan ataupun pegawai yang nantinya diserahkan kepada pihak lain. Pengumpulan dana ini dapat dilakukan dengan membebani pembeli dengan jumlah tertentu atau dengan cara memotong upah pegawai 6 Hutang Biaya, yaitu hutang yang timbul dari adanya pengakuan akuntansi atas biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya hutang yang ditimbulkan oleh gaji dan upah, bonus, biaya sewa dan lain sebagainya. 7 Pendapatan diterima dimuka, yaitu penerimaan kas atas penjualan barang dan jasa yang belum terealisasi. b. Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak lain yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun dihitung dari tanggal pembuatan laporan posisi keuangan. 16 Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan aset tertentu. Pada akhir periode akuntansi bagian hutang jangka panjang ada yang berubah menjadi hutang jangka pendek sehingga diperlukan penyesuaian Frymaruwah, 2011. Frymaruwah 2011 menyatakan bahwa saat perusahaan sedang berkembang, perusahaan akan membutuhkan sejumlah dana. Dana dipergunakan untuk diinvestasikan pada asset tetap yang nantinya akan memberikan manfaat jangka panjang. Maka dari itu perusahaan melakukan pendanaan menggunakan hutang jangka panjang dengan pilihan obligasi atau menambah modal dengan menerbitkan saham. Hutang jangka panjang dibagi menjadi sebagai berikut Frymaruwah, 2011. 1 Hutang Hipotik, yaitu hutang yang timbul karena pinjaman dana yang dijaminkan dengan aset tetap. Aset tetap ini berupa tanah atau gedung, yang jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan hutang. 2 Hutang Obligasi, yaitu hutang yang timbul karena perolehan dana yang berasal dari pengeluaran surat-surat obligasi. Dalam pengambilan keputusan perusahaan perlu berhati-hati karena dalam pembawaannya hutang juga disertai oleh hutang bunga yang dicatat pula sebagai biaya tetap. Selain itu, keputusan pendanaan dengan hutang akan berakibat pada return para pemegang saham, karena tingkat return bagi para 17 pemegang saham biasa semakin tidak pasti seiring dengan meningkatnya leverage. Permasalahan yang berhubungan dengan hutang, juga telah dijelaskan Jensen 1986 adalah permasalahan agency cost atas hutang yang disebabkan oleh adanya kegiatan peminjaman dana oleh perusahaan dari pihak kreditor. Kegiatan ini kemudian menimbulkan permasalahan yang melibatkan pihak pemegang saham sebagai pemilik, pihak manajemen sebagai pengelola, dan pihak kreditor sebagai pemberi pinjaman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keputusan pendanaan terutama dengan kebijakan hutang merupakan salah satu penyebab timbulnya konflik keagenan.

5. Arus Kas Bebas

Arus kas bebas merupakan sisa dari perhitungan arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan di akhir periode akuntansi kuartalan atau tahunan setelah membayar biaya-biaya dan kewajiban seperti gaji, biaya produksi, tagihan, cicilan hutang, bunga, pajak, dan juga belanja modal capital expenditure untuk pengembangan usaha. Meskipun terdapat kata bebas namun manajemen tidak dapat menggunakan uang dari arus kas bebas secara bebas karena uang sisa ini dapat digunakan untuk mengembangkan usaha ketika perusahaan tidak mengambil pendanaan yang berasal dari hutang dan sumber dana lainnya Widiyanto, 2012. Selain itu menurut Tarjo 2005, arus kas bebas dapat dikatakan sebagai kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditur atau pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal 18 kerja atau aset tetap. Putri dan Nasir 2006 juga menyebutkan arus kas bebas dapat digunakan sebagai alternatif untuk membayar hutang karena biasanya setelah krisis, manajer akan berusaha untuk meningkatkan kestabilan perusahaan. Menurut Widiyanto 2012, arus kas bebas dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu, arus kas bebas yang positif dan arus kas bebas yang negatif. Arus kas bebas positif artinya pendapatan yang berasal penjualan jasa atau produk dari perusahaan mampu menunjang usaha. Arus kas bebas negatif artinya, pendapatan perusahaan belum mampu menunjang ekspansi atau pengembangan usaha. Hal ini bisa disebabkan karena dana perusahaan kurang, sehingga perusahaan memerlukan dana lain untuk menggantikannya. Dana lain yang dimaksud ini dapat berasal dari hutang. Namun disisi lain, penggunaan hutang yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan risiko kebangkrutan.

6. Kepemilikan Blockholder

S. Thomsen et al dalam Wiliandri 2011, mendefinisikan blockholder sebagai kepemilikan saham yang paling sedikit 5 dalam sebuah perusahaan. Sedangkan blockholder ownership adalah perubahan dari pecahan “closely held share” , yang merupakan saham yang dipegang oleh blockholder, termasuk kepemilikan saham oleh pegawai, direktur, dan keluarganya, trust, dana pensiun, saham yang dipegang perusahaan lain dan Individu-individu yang kepemilikannya lebih dari 5. 19 Ada beberapa faktor yang mendorong adanya kepemilikan blockholder yaitu, shared benefit of control dan private benefit of control Putri, 2014. Shared benefit of control timbul karena blockholder ownership yang besar memberikan kemudahan dalam melakukan pengawasan manajemen yang berasal dari besarnya voting power untuk ikut dalam pembuatan keputusan serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan blockholder. Sedangkan private benefit of control timbul karena blockholder memiliki dorongan untuk menggunakan voting power mereka, sehingga dapat menikmati keuntungan-keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan pada pemegang saham minoritas. MIkkelson dan Ruback 1985 dalam Putri 2014, menyebutkan bahwa dukungan empiris tentang adanya shared benefit berasal dari beberapa sumber, yaitu yang pertama berasal dari Blockholder yang anggotanya berada diposisi direktur atau staf sehingga dapat mempengaruhi keputusan-keputusan manajemen secara langsung. Kedua, Adanya bukti atas bentuk dari block yang dihubungkan dengan meningkatnya abnormal stock price. Ketiga, Bukti yang menyatakan perdagangan pada block besar dihubungkan dengan meningkatnya abnormal stock price Mikkelson and Ruback, 1985 dalam Putri, 2014.

7. CEO Turnover

Presiden, ketua, direktur eksekutif, atau presiden direktur chief executive officer- CEO, jabatan-jabatan tersebut merupakan manajer puncak top manager yang berada pada puncak hierarki dan bertanggung jawab atas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas Terhadap Perubahan Dividen, Studi Empiris Pada Perusahaan – Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 91

PENGARUH ARUS KAS BEBAS, KEPEMILIKAN BLOCKHOLDER DAN CEO TURNOVER TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015 )

0 4 23

PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2015)

2 15 120

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 35 135

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 33

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG, KINERJA DAN NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 0 6

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen dan Volatilitas Harga Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 10

PENGARUH ARUS KAS BEBAS, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, RESIKO BISNIS, DAN KEPEMILIKIKAN MENEJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN UTANG (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar BEI Periode Tahun 2013-2016)

0 1 16

PENGARUH RISIKO LITIGASI, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014) - Perbanas Institutional Repository

0 1 20

PENGARUH RISIKO LITIGASI, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18