Kepemilikan Blockholder Terhadap Kebijakan Hutang CEO Turnover Terhadap Kebijakan Hutang

25 tersebut karena sudah tua sehingga sudah waktunya pensiun tapi juga bisa berarti CEO tersebut tidak cukup baik dalam memimpin perusahaan tersebut. Keputusan yang dibuat oleh CEO misalnya tentang keputusan keuangan termasuk pula kebijakan hutang. Ketika CEO baru menggantikan CEO yang lama, ada kebijakan yang berubah namun ada juga CEO yang memilih untuk tetap meneruskan prinsip dari CEO yang lama. Ketika terjadi pergantian mungkin saja saat itu perusahaan dalam kondisi yang tidak baik, terutama apabila CEO yang lama diberhentikan karena bermasalah. Maka disinilah tantangan dari CEO yang baru untuk merubah kebijakan di perusahaan tersebut terutama kebijakan dalam masalah terkait keputusan pendanaan. Apabila CEO yang baru memang berkompeten maka kondisi perusahaan akan semakin membaik bahkan dapat lebih meningkat dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Namun, jika CEO yang baru tidak berkompeten, bisa jadi kondisi perusahaan akan semakin memburuk. Terutama bila CEO tersebut banyak menggunakan hutang untuk membiayai investasinya atau untuk menutupi hutang yang lama. Peneliti sebelumnya yang meneliti tentang pengaruh pergantian CEO terhadap kebijakan hutang adalah Cao, et al 2010 yang membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan atas pergantian CEO terhadap Kebijakan hutang. Cao, et al. 2010, membuktikan bahwa ketika CEO baru berasal dari luar perusahaan, maka tingkat leverage perusahan semakin tinggi. 26 Dengan demikian, ada kemungkinan CEO turnover dapat meningkatkan dan juga menurunkan keputusan kebijakan hutang, Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka hipotesis selanjutnya adalah sebagai berikut. H 3 : CEO turnover berpengaruh terhadap kebijakan hutang

C. Model Penelitian

CEO Turnover Arus Kas Bebas Kepemilikan Blockholder Kebijakan Hutang H1- H2- H3 Variabel Independen Variabel Dependen 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI, periode tahun 2012- 2015. Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari Liputan6.com bahwa perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan.

B. Jenis Data

Jenis data penelitian ini adalah kuantitatif data sekunder dengan melakukan uji hipotesis. Data diperoleh dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama 2012-2015. Data yang digunakan meliputi aliran kas operasi, total aset tetap, total aset lancar, total kewajiban lancar, total kewajiban, total ekuitas, persentase kepemilikan blockholder, dan data pergantian CEO.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel yang ditentukan berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Adapun kriteria perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut. 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terus menerus selama tahun 2012-2015. 2. Perusahaan yang menggunakan satuan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya. 3. Perusahaan yang memiliki data aliran kas operasi, total aset, total hutang, total ekuitas, catatan atas pemegang saham terutama data kepemilikan blockholder, dan Chief Executive Officer CEO selama tahun 2012-2015.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, sehingga data penelitian ini didapatkan dengan mendokumentasikan data yang telah ada kemudian diolah. Data sekunder pada umumnya berupa dokumen, laporan historis ataupun catatan-catatan penting yang tersusun dalam arsip yang telah dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan tahunan yang dipublikasikan di Website BEI www.idx.co.id dan juga data Indonesian Capital Market Directory ICMD selama 2012-2015, serta beberapa literatur dan sumber lain yang mendukung penelitian ini.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan independen, dengan rincian sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas Terhadap Perubahan Dividen, Studi Empiris Pada Perusahaan – Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 91

PENGARUH ARUS KAS BEBAS, KEPEMILIKAN BLOCKHOLDER DAN CEO TURNOVER TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015 )

0 4 23

PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2015)

2 15 120

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 35 135

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 33

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG, KINERJA DAN NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 0 6

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen dan Volatilitas Harga Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 10

PENGARUH ARUS KAS BEBAS, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, RESIKO BISNIS, DAN KEPEMILIKIKAN MENEJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN UTANG (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar BEI Periode Tahun 2013-2016)

0 1 16

PENGARUH RISIKO LITIGASI, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014) - Perbanas Institutional Repository

0 1 20

PENGARUH RISIKO LITIGASI, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18