Pengujian Torsi Hasil Pengujian Kinerja Mesin .1. Pengujian Daya
50
RPM Torsi N.m
CDI Standar –
Koil Standar CDI Standar
– Koil Racing
CDI Racing –
Koil Standar CDI Racing
– Koil Racing
9000 9,92
10,06 9,88
9,7 9250
9,41 9,6
9,26 9,3
9500 8,99
9,2 8,97
8,93 9750
8,78 8,83
8,72 8,54
10000 8,5
8,36 8,3
8,09
Gambar 4.3 . Grafik Perbandingan Torsi dengan Variasi CDI Standar dan Koil
Standar, CDI Standar dan Koil KTC, CDI BRT dan Koil Standar,dan CDI BRT dan Koil KTC
Pada gambar 4.3 menunjukkan torsi yang dihasilkan pada variasi CDI Standar dengan Koil Standar, CDI Standar dengan Koil KTC, CDI BRT dengan
Koil Standar dan CDI BRT dengan Koil KTC. Pengujian pada CDI Standar dengan Koil Standar didapat torsi maksimal sebesar 13,35 N.m pada putaran
mesin 6146 rpm. Pada variasi CDI Standar dengan Koil KTC diperoleh torsi maksimal sebesar 13,18 N.m pada putaran mesin 6313 rpm. Pada variasi CDI
2 4
6 8
10 12
14 16
4 4
2 5
4 5
4 7
5 5
5 2
5 5
5 5
7 5
6 6
1 4
6 6
1 3
5 6
2 5
6 3
1 3
6 3
2 6
5 6
7 5
7 7
2 5
7 5
7 7
5 8
8 2
5 8
5 8
7 5
9 9
2 5
9 5
To rs
i N
.m
Putaran Mesin rpm
CDI Standar dengan Koil Standar CDI Standar dengan Koil KTC
CDI BRT dengan Koil Standar CDI BRT dengan Koil KTC
51
BRT dengan koil Standar diperoleh torsi maksimal sebesar 13,37 N.m pada putaran mesin 6135 rpm dan pada variasi CDI BRT dengan Koil KTC didapatkan
torsi maksimal sebesar 13,43 N.m pada putaran mesin 6320 rpm. Dari variasi diatas didapatkan torsi terbesar pada variasi CDI BRT dengan Koil KTC
dikarenakan pada variasi ini pengapian yang dihasilkan tercapai nilai pembakaran yang sempurna sehingga mempengaruhi nilai torsi yang dihasilkan lebih besar
dibandingkan dengan variasi jenis CDI dan Koil yang lain.