PERAN REPORTER DI TV ONLINE ANTARA TV Di Lembaga Kantor Berita Negara Antara Divisi Multimedia

(1)

Laporan Kuliah Kerja Media (KKM) PERAN REPORTER DI TV ONLINE “ANTARA TV” Di Lembaga Kantor Berita Negara Antara Divisi Multimedia

(ANTARA TV)

Di susun oleh:

Muhamad Zulfikar Aristianto NIM: D1408059

Tugas Akhir

Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Untuk Mendapat Gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


(2)

(3)

(4)

commit to user

Motto

• And nothing’s gonna chage if you decide not to do a thing (BLP)


(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk: • Kedua Orang Tua Tercinta • Keluarga besar Soekarsono

• Lembaga Kantor Berita ANTARA, Jakarta • Seluruh sahabat Broadcast 08


(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatu.

Dengan mengucap syukur Alhamdullilah atas kehadirat Allah SWT dengan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Peran Reporter di TV Online ANTARA tv”

Diadakannya Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu, secara umum untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Kepenyiaran dan mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, selain itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Public Relation Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui gambaran kerja reporter berita saat menghadapi dunia kerja di ANTARA TV, Jakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak sehingga memudahkan Penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini dari hati yang terdalam Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Drs. Pawito, PhD, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS yang telah member ijin penulisan laporan KKM sebagai Tugas Akhir.


(7)

commit to user

2. Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si. , selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS.

3. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis. 4. Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan Laporan KKM ini.

5. Segenap dosen dan pengajar Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS yang Seluruh bapak dan ibu dosen Komunikasi Terapan FISIP UNS yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis. 6. Rekan-rekan di ANTARA TV, Abah, Pak Adi, Mbak Zulek, Mbak Saras,

Mbak Reni, Mbak Indira, Mbak Tata, Mami, Bang Gondrong, Bang Fredy, Bang Erwin, Bang Bey, Mas Ilung, Mas Gunawan, Mas Anta, Mas Gatot, Mas Maul, Mas Aka dan Pak Slamet. yang selalu ramah dan selalu membantu penulis selama magang dan memberikan teladan yang baik.

7. Serta Seluruh staff Lembaga Kantor Berita Antara yang selalu

memberikan bantuan dan bimbingannya selama penulis melakukan magang.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan dan penyelesaian laporan ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan kalian.

Penulis menyadari, kurangnya pengetahuan serta pengalaman yang penulis miliki mengakibatkan penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari


(8)

commit to user

kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini dan semoga ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2011


(9)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN... ii

PENGESAHAN... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Pelaksanakan Magang ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Jurnalistik... 6

B. Jurnalistik di Indonesia... 7

C. Media Massa ... 9

D. Berita ... 11

1. Pengertian Berita ... 11

2. Nilai Berita ... 12

3. Jenis Berita ... 13

4. Ragam Berita... 15

5. Formula Penulisan Berita... 18


(10)

commit to user

1. Definisi Reporter ... 20

2. Tugas Seorang Reporter... 21

3. Peran Reporter... 22

4. Standard Operating Procedure Reporter... 23

a. Persiapan ... 23

b. Di lokasi peristiwa ... 24

c. Pasca produksi ... 24

BAB III Gambaran Umum Perusahaan. ... 26

A. Latar Belakang Perusahaan... 26

B. Visi dan Misi Antara TV ... 30

C. Produk dan Jasa Antara TV ... 31

D. Jaringan Distribusi Produk... 32

E. Pengguna Produk atau Jasa Antara TV ... 33

F. Struktur Organisasi Umum ... 34

BAB IV PELAKSANAAN KKM & FOCUS OF INTEREST... 41

A. Laporan Kuliah Kerja Media ... 40

B. Aktifitas Kuliah Kerja Media... 42

C. Focus of Interest... 55

1. Peran Reporter di TV Online ... 55

2. Peran Reporter Antara TV ... 56

BAB V PENUTUP ... 61

A. Kesimpulan ... 61


(11)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN ... 66


(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanakan Kuliah Kerja media

Indonesia adalah negara besar dengan beranekaragam suku, agama, ras

dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen – elemen

pembangun bangsa yang kuat. Salah satunya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus ditingkatkan lebih jauh. Indonesia sendiri mempunyai populasi penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta penduduk atau menjadi jumlah terbanyak di negara Asean. Namun kualitas SDM Indonesia tidak sebanding dengan kekayaan yang di miliki. Karena sebenarnya Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Dan masih sering kita jumpai masyarakat Indonesia yang memiliki keterbatasan di bidang edukatif. Inilah yang menjadi salah satu penghambat kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Media massa sebagai salah satu penyedia arus informasi bisa memjembatani permasalahan tersebut. Selain itu, dalam keinginan memperbaiki dan meningkatkan harkat kehidupan. Manusia selalu ingin mengetahui apa yang sebaiknya dia lakukan, serta bagaimana melakukanya. Karena itulah, dalam lingkup pergaulan sosialnya, manusia berupaya menjalin hubungan baik dengan orang lain. Hubungan baik yang terjalin memungkinkan terjadinya saling bertukar informasi.

Dari informasi yang diperoleh itulah seseorang berharap lebih mengetahui apa dan bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan harkat


(13)

kehidupanya. Akan tetapi informasi yang dapat diperoleh dari hubungan baik semacam itu terbatas adanya. Media massa hadir mengatasi keterbatasan itu. (Siregar,1998:20)

Di era globalisasi seperti ini, kebutuhan akan informasi telah menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan memperkaya informasi, seseorang akan mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas. Dewasa ini peran media massa dalam kehidupan berbangsa menjadi sangat vital. Karena peranannya sebagai distributor arus informasi publik. Media massa sendiri terbagi menjadi berbagai bentuk media. Salah satu bentuk media yang paling modern di abad ini adalah media online (internet). Media ini mulai berkembang pada dekade 1990an. Perkembangan internet begitu cepat dengan varian-varian, yang seolah-olah membuat bumi ini dalam cengkraman teknologi. Media online (internet) juga mampu mentransmisikan informasi secara cepat. Dalam penyeberan informasi, media online mempunyai kelebihan yaitu dapat diakses kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun secara leluasa tanpa batas. Sekarang ini masyarakat sangat membutuhkan sebuah informasi yang akurat. Tak hanya akurat, masyarakat juga membutuhkan kecepatan penyampaian arus informasi. Dengan media online, informasi dari belahan dunia manapun bisa diperoleh dengan cepat. Di dalam media online, muatan atau konten berita tidak hanya berisi berita dalam bentuk teks tapi sekarang sudah ada sajian berita dalam bentuk audio visual. Sebenarnya berita audio visual dalam media online tidak jauh berbeda dengan berita televisi. Namun berita audio visual di dalam media online mempunyai keunggulan lain seperti bisa di tonton kapan saja sesuai keinginan audien. Dan audien bisa


(14)

memilih berita mana yang hendak di tonton, lantas mengunduh berita tersebut. Walaupun dalam bentuk audio visual, unsur visual (gambar) lebih dominan. Namun unsur verbal tetap diperlukan untuk menyusun naskah audio. Jadi sangat dibutuhkan team work antara seorang reporter dan kameramen.

ANTARA TV sebagai salah satu perusahaan media massa online yang menyediakan layanan berita dalam bentuk audio visual. Tak bedanya dengan media massa lainya, keberhasilan penyampaian berita di ANTARA TV juga tak terlepas dari peran penting seorang reporter atau pewarta berita. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara reporter berita televisi dan reporter berita televisi online. Karena dalam melakoni tugasnya, seorang reporter sama-sama dituntut untuk berdedikasi tinggi dan ulet atas pekerjaanya. Selain itu seorang reporter handal di haruskan bisa mengidentifikasi suatu peristiwa menjadi sebuah berita yang relevan. Dan juga bisa menyampaikan berita sesuai dengan fakta yang terjadi. Jika di dalam lapangan fakta yang di jumpai kurang, seorang reporter harus bisa menganalisa secara konstektual. Karena laporan yang tidak di dukung fakta ( jadi tidak faktual ) disebut sebagai berita rekaan, atau disebut juga berita sensasi. Menulis berita tanpa berdasarkan fakta diharamkan dalam jurnalistik standar dan dapat menimbulkan tuntutan hukum.

Sedangkan tugas wartawan adalah membuat rekonstruksi suatu peristiwa. Oleh karenanya, diperlukan sikap kritis agar fakta yang digunakan untuk membangun rekonstruksi berhasil menampilkan gambaran yang mendekati realitas sebenarnya. Seorang reporter tidak hanya bertugas untuk melaporkan suatu berita, tapi juga bertugas untuk menulis berita dan kadang juga menjadi


(15)

pengisi suara untuk berita yang akan ditayangkan. Dengan tugas ganda seperti ini, seorang reporter benar-benar menjadi ujung tombak suatu instansi media massa atas output dalam bentuk informasi berita yang nantinya akan disebar luaskan ke publik secara cepat, tepat dan akurat. Akan tetapi saat bertugas dilapangan, seorang reporter akan di dampingi seorang kameramen yang akan bertnagung jawab atas gambar yang di hasilkan. Jadi dalam pekerjaan sperti ini sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antara reporter dan cameraman. Meskipun pada dasarnya cameraman tunduk atas apa yang diperintahkan seorang reporter, yang berkaitan dengan output yang dihasilkan dalam bentuk informasi berita

Mengingat seorang reporter adalah ujung tombak dalam memburu sebuah informasi menjadi suatu bentuk berita hingga layak untuk di publikasikan secara luas. Pada penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil subyek “Peran Reporter di Tv Online ANTARA TV”. Penulisan tugas akhir berdasarkan pengalaman penulis saat menjalani kegiatan magang atau Kuliah Kerja Media di ANTARA TV sebagai reporter atau pewarta berita. Dan penulis juga merasa tertantang magang sebagai seorang reporter. Karena keberhasilan dalam memperoleh berita juga tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara seorang juru kamera dengan pewarta atau reporter. Atau pun seorang Video Jockey (VJ) yaitu pekerjaan ganda seorang kameramen yang merangkap menjadi reporter.


(16)

B. Tujuan Pelaksanaan Magang

Tujuan diadakannya Kuliah Kerja Media (KKM) :

1. Mengetahui bagaimana tugas seorang reporter berita ANTARA TV di lapangan.

2. Mengaplikasikan ilmu yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah dalam praktek di lapangan kerja.

3. Menambah pengalaman penulis sebagai reporter di lapangan.

4. Meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam persaingan dunia kerja.

5. Sebagai syarat mendapatkan gelar Ahli Madya jurusan Diploma III Broadcasting Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik.

C. Manfaat Magang

1. Sebagai tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang di miliki, sesuai dengan bidang yang di minatinya.

2. Memperoleh lingkungan yang baru dalam kenyataan dunia kerja, dan mahasiswa di tuntut untuk bisa beradaptasi, bersosialisasi dan mengembangkan diri dalam berkompetisi di dunia kerja secara profesional.

3. Mahasiswa mampu mengekspresikan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah baik pada saat bekerja di lapangan atau di kantor.

4. Pada kenyataanya, mahasiswa mampu memahami karakter orang dari berbagai daerah yang berada dalam satu lingkup instansi atau lembaga yang sama.


(17)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. JURNALISTIK

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Perancis journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari (Sumadiria, 2005:2).

Sedangkan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. F. Fraser Bond dalam An Introduction to Jurnalism

Jurnalisitk adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai ada kelompok pemerhati.

b. Roland E. Woesley dalam Understansding Magazines

Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran

c. Adinegoro menegaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya.

d. Astrid S. Susanto menyebutkan, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari.

e. Onong Uchajana didefinisikan sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskan kepada masyarakat.


(18)

f. Djen Amar menekankan, jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

g. Erik Hodgins, redaktur majalah Time menyatakan jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini kesana dengan benar, saksama dan cepat dalam rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir yang selalu dapat dibuktikan.

h. Kustadi Suhandang menyebutkan, jurnalistik adalah seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya (Sumadiria,2005:3).

B. JURNALISTIK DI INDONESIA

Di Indonesia jurnalistik pers sudah mulai dikenal pada abad ke 18, tepatnya tahun 1744, ketika sebuah surat kabar bernama Bataviashe Nouvelles diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada tahun 1776 juga di Jakarta, terbit surat kabar Vendu Views yang mengutamakan diri pada berita pelelangan. (Sumadiria, 2005:19)

Pada saat abad 19, terbit berbagai surat kabar lainya yang kesemuanya masih dikelola orang-orang Belanda untuk pembaca Belanda atau pribumi yang mengerti bahasa Belanda. Jurnalistik pers abad 20 di Indonesia di tandai dengan munculnya surat kabar pertama milik bangsa Indonesia. Namanya Medan Prijaji, terbit di Bandung. Surat kabar ini diterbitkan dengan modal bangsa Indonesia


(19)

untuk bangsa Indonesia. Medan Prijaji yang dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Mas Djokomono ini pada mulanya, 1907, berbentuk mingguan. Baru tiga tahun kemudian, 1910, berubah menjadi harian.

Selanjutnya kita mengenal perjalanan jurnalistik pers Indonesia dalam beberapa periode atau zaman. Pada tahun-tahun pertama setelah proklamasi kemerdekaan 1945, pers kita menikmati masa jaya. Di Jakarta dan di berbagai kota, bermunculan surat kabar baru. Tapi lima tahun kemudia pada tahun 1950, pers Indonesia tergoda dan hanyut dalam dunia politik praktis. Mereka lebih banyak memerankan diri sebagai corong atau terompet partai-partai politik besar. Inilah yang disebut era pers partisan. Artinya, pers dengan sadar memilih untuk menjadi juru bicara sekaligus berperilaku seperti partai politik yang disukai dan didukungnya. Pada era partisan ternyata tidak berlangsung lama. Sejak dekrit Presiden 1 Juli 1959, pers nasional memasuki masa gelap gulita. Masa ini klimaksnya adalah pemberontakan G30S PKI.

Sejak 1965 itulah terjadi perubahan besar dalam dunia jurnalistik Indonesia. Pada mulanya, perkembangan itu disebabkan oleh tiga hal. Pertama, peristiwa-peristiwa tegang yang terjadi setelah G30S / PKI. Kedua, kebebasan pers yang menjadi lebih leluasa dibandingkan dengan periode sebelumnya. Ketiga, barangkali juga embrio sikap profesionalisme dalam redaksi dan dalam pengelolaan keuangan. Selepas orde baru, kebebasan pers benar-benar dijamin dan senantiasa diperjuangkan untuk diwujudkan. Semua komponen bangsa memiliki komitmen yang sama: pers harus hidup dan merdeka. Secara kuantitatif,


(20)

dalam lima tahun era reformasi, 1998-2003, jumlah perusahaan dan penerbitan pers di Indonesia mengalami pertumbuhan sangat pesat.

C. MEDIA MASSA

Suatu peristiwa yang perlu diberitakan paling tidak berdasarkan dua alasan, yaitu untuk memenuhi tujuan politik keredaksian suatu media massa atau memenuhi kebutuhan pembaca. Tujuan media massa memberitakan suatu peristiwa bermacam-macam. Ada media massa yang lebih mementingkan tercapainya tujuan ekonomis. Yaitu mengharapkan tercapainya oplah jual yang tinggi atau jumlah iklan yang tinggi.

Secara umum media massa terbagi ke dalam tiga jenis media. Ketiganya adalah media cetak, media elektronik auditif dan media elektronik audio visual. Di dalam media cetak, cenderung dipengaruhi oleh dua faktor yaitu verbal dan visual. Verbal sangat menekankan pada kemampuan menyusun dan memilih kata dalam rangkaian tulisan. Sedangkan visual lebih menkankan pada desain, tata letak yang menyangkut perwajahan atau gambar. Di media elektronik auditif atau lebih dikenal sebagai jurnalistik radio siaran, lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal dan fisikal. Verbal berhubungan dengan kemampuan menyusun kata, kalimat dan paragraf secra efektif dan komunikatif. Teknologikal, berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio penerima. Fisikal erat kaitanya dengan tingkat kesehatan fisik dan kemampuan pendengaran khalayak dalam menyerap dan mencerna suatu pesan kata atau kalimat yang disampaikan.


(21)

Berbeda lagi dengan jurnalistik media audio visual, atau yang sering disebut jurnalistik televisi siaran. Merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal dan dimensi dramatikal.

Dimensi dramatikal, berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatik yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan. (Sumadiria, 2005:6)

Aspek dramatik inilah yang tidak dimiliki media cetak dan auditif atau radio. Aspek dramatik menggabungkan tiga kekuatan sekaligus : kekuatan gambar, suara dan kata-kata.

Selain tiga media yang telah disebutkan diatas, di era modern seperti sekarang ini telah muncul media massa yang bisa mencakup faktor-faktor yang terdapat di media jurnalisitk tersebut. Media massa cyber atau lebih dikenal dengan istilah media massa online ataupun internet. Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah menghilangkan teknologi yang lama., namun mensubtitusinya. Radio tidak dapat menggantikan surat kabar, namun menjadi suatu alternatif baru. Demikian pula dengan televisi, walaupun televisi melemahkan radio namun tetep tidak secara total mengeleminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa jurnalisme online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media lama. Melainkan, tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi berita dan mendapatkan konsumen baru.

Internet adalah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu, apa yang berubah bukanlah


(22)

substansinya, melainkan metode-metode produksi dan perangkatnya.(Santana K,2005:135)

Secara teknis, momen paling fundamental dalam jurnalisme online adalah penemuan WWW. Dan perkawinan internet dan jurnalisme berakar dari ditetapkan oleh standar World Wide Web (WWW). Ketika CERN, institut riset yang berbasis di Jenewa, dirilis pada 1991, tak seorang pun menyadari betapa luar biasanya dampaknya terhadap jurnalisme. Dampaknya begitu nyata dari waktu ke waktu. Ini adalah tipe baru jurnalisme karena memiliki sejumlah fitur dan karakteristik yang berbeda dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita.

D. BERITA

1. Pengertian Berita

Dalam pengertian secara umum, berita berarti kabar yakni pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain mengenai suatu hal atau kejadian. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang berita dari berbagai sumber yang kiranya dapat dijadikan sebagai acuan.

Berita dapat didefinisikan sebagai fakta yang akurat atau ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat (Muda,2005:21).


(23)

2. Nilai berita

a. Significance (penting)

Yaitu kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca. b. Magnitude (besar)

Yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat pembaca.

c. Timeliness (waktu)

Yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau baru di kemukakan.

d. Proximity (kedekatan)

Yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca. Kedekatan ini bisa bersifat geografis maupun emosional.

e. Prominence (tenar)

Yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca, seperti orang, benda, atau tempat.

f. Human Interest (manusiawi)

Yaitu kejadian yang memberi sentuhan perasaan bagi pembaca, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa (Siregar, 1998:27)


(24)

3. Jenis berita

a. Berita keras (hard news)

Adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukanya suatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja akan menyangktu hajat hidup orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan.

b. Straight News

Atau sering disebut dengan berita ringan seringkali disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali lebih menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin menimbulkan simpati.

c. Investigasi Report

Atau disebut juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukan

berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini

membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya (Muda,2005:42)

d. Feature

Yaitu berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” di sini adalah


(25)

Namun adakalnya suatu feature terkait dengan suatu peristiwa penting, atau dengan kata lain terkait dengan waktu, dan karena itu harus segera disiarkan dalam suatu program berita. Feature semacam ini disebut dengan news feature yaitu sisi lain dari suatu berita straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita. misalnya, suatu peristiwa besar yang penting biasanya memiliki sisi human interest yang dapat disajikan dalam suatu berita terpisah.

e. Berita Lunak (soft news)

Yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disam[aikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.

f. Current Affair

Dari namanya pengertian current affairadalah ”persoalan kekinian.”Current

affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelum namun dibuat secara lengkap dan mendalam.

g. Magazine

Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah (magazine). Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang.


(26)

h. Dokumenter

Adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya program dokumenter yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh atau kehidupan atau sejarah suatu masyarakat (misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya.

i. Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalamn langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atas mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas (Morissan, 2008:24)

4. Ragam Berita

a. Keadaan Darurat

Berita-berita seperti gempa bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, kebakaran atau kecelakaan merupakan berita yang masuk dalam tipe atau jenis berita keadaan darurat. Tipe berita seperti ini akan memperlihatkan bahaya atau petualangan dan akan menarik perhatian serta menimbulkan kekhawatiran pemirsa.


(27)

b. Pengadilan

Kejahatan besar akan berujung kepada sidang besar. Jika kejahatanya menarik, maka sidang pengadilannyapun begitu.

c. Pemerintahan

Keputusan pemerintah yang dapat mempengaruhi hidup masyarakat merupakan berita, namun harus dijelaskan kepeda pemirsa bagaimana tepatnya keputusan itu mempengaruhi mereka. Bila tidak ada pengaruhnya maka tidak ada berita.

d. Ekonomi

Krisis ekonomi memberikan implikasi yang luas kepada masyarakat, dari mulai kenaikan biaya hidup hingga susahnya mencari lowongan pekerjaan, bahkan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pelayanan dasar seperti memelihara jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit menjadi kurang.

e. Pendidikan

Sebagian masyarakat memiliki anggota keluarga seperti anak, keponkan atau cucu. Berita apapun mengenai sekolah akan menyentuh sebagian besar pemirsa televisi. Pemirsa akan merasa khawatir jika ada berita tentang pemogokan guru. Pemirsa akan bertanya siapa yang akan mendidik anak mereka disekolah jika guru mereka tidak mengajar karena sedang mogok mengajar.

f. Perayaan

Perayaan khusus seperti Idul Fitri, Natal atau upacara keagamaan dan kebudayaan lainya sangat penting bagi komunitas masyarakat tertentu dan


(28)

harus ditampilkan dalam program berita televisi, karena mereka merupakan sumber gambar yang bagus.

g. Cuaca

Musim hujan dapat menimbulkan masalah besar yang berisiko banjir atau badai. Cuaca dapat mempengaruhi cara hidup kita. Merupakan tugas stasiun TV untuk memperingatkan pemirsa tentang cuaca yang akan terjadi dan apa akibatnya bagi kehidupan mereka.

h. Kesehatan

Kesehatan merupakan masalah hidup dan mati dan karena itu menarik bagi semua pemirsa. Program berita TV harus memperingatkan masyarakat bila timbul penyakit, bagaimana menyembuhkanya.

i. Lingkungan

Stasiun TV seharusnya mengangkat berita tentang polusi, kebakaran hutan, pemuangan limbah, konservasi sumber alam dan lain-lain.

j. Olah raga

Berita olah raga pada umumnya telah memiliki pemirsanya sendiri dan sebagian besar stasiun televisi telah membuat program khusus berita olah raga. Namun demikian berita olah raga tetap perlu dimasukan dalam program berita umum sehingga umum sehingga penonton tetap akan mendapatkan informasi terakhir tentang klub olahraga favorit.

k. Berita Ringan

Banyak program berita berakihr dengan berita ringan untuk membantu penonton pindah dari sesuatu yang serius ke program hiburan yang biasanya


(29)

mengikuti suatu program berita. berita-berita ringan ini biasanya berupa sesuatu yang lucu atau aneh berita terkenal (selebriti) (Morissan 2008:29).

5. Formula Penulisan Berita

Dalam menulis berita, seorang reporter melakukan pendekatan dengan easy listening formula atau formula dalam penulisan berita untuk memudahkan pengertian pendengar. Misalnya dengan menggunakan formula ABC-SS yaitu: a. Accuracy (tepat)

Maksudnya penulis berita harus sesuai konteks permasalahan. Pemilihan berita harus sesuai dengan alur berita yang akan disajikan.

b. Brevity (singkat)

Pengertian brevity di sini adalah singkat. Tujuan agar penulisan berita di media elektronik cukup singkat saja tidak perlu panjang-panjang. Satu item berita di media televisi biasanya paling panjang mencapai 3 menit, tetapi pada umumnya tidak lebih dari 1,5 menit hingga 2 menit. Durasi spendek itu sudah harus termasuk “sound bite”atau cuplikan inti wawancara jika ada dan

apabila dianggap menarik untuk ditampilkan. c. Clarity (jelas)

Menulis berita pada media elektronika juga harus jelas (clarity). Artinya, informasi tersebut jangan membingunkan pendengar atau pemirsanya. Kejelasan harus ditulis dalam penyebutan nama, istilah asing maupun lafalnya. Tulisan membingungkan dapat mengurangi minat baca atau minat mendengarkan berita. Jangan menyajikan ulasan yang mentah dan tidak puas.


(30)

d. Simplicity (sederhana)

Kesederhanaan (simplicity) merupakan saran lainnya untuk diiikuti dalam teknik penulisan media elektronik. Penonton televisi memiliki latar belakang berbeda-beda baik pendidikan, sosial, ekonomi maupun budayanya. Sekalipun demikian, mereka mendapatkan informasi yang sama tanpa dibedakan latar belakang tersebut.

e. Sincerity (jujur)

Selain persyaratan tersebut diatas, seorang penulis berita juga dituntut sifat kejujurannya (sincerity). Maksudnya yaitu agar informasi tentang peristiwa yang terjadi dapat ditulis apa adanya atau ditulis dengan objektif. Tidak boleh ditambah-tambah, apalagi dengan memasukan opini pribadi reporter yang bersangkutan (Muda, 2005:48).


(31)

E. REPORTER

Ketika seorang anak kepala suku indian meninggal, dan prajurit-prajurit suku itu berburu bison, seorang ahli asap diperintahkan mengirim berita dengan asap kepada para prajurit yang berada di padang perburuan. Dijalankanya pengiriman berita itu dengan segera. Para prajurit yang berada di padang perburuan membaca berita lewat kepulan asap di langit, lalu mengertilah mereka bahwa harus segera pulang kerumahnya untuk berduka cita. Seorang reporter boleh dikatakan sebagaimana pengirim berita dengan asap api itu. Bedanya seorang reporter membuat berita dengan menyusun kata-kata dan kalimat sedangkan orang Indian itu menggunakn tanda-tanda dengan asap (Wibowo, 2007:113).

1. Definisi Reporter

Definisi reporter sendiri adalah wartawan media elektronik atau cetak yang bertugas mencari fakta atau data dan menyusunya dalam format tulisan berita untuk media dimana ia bekerja.

Sedangkan menurut para ahli reporter antara lain:

a. Morissan :

Definisi reporter sendiri adalah seorang yang di tugaskan untuk melakukan liputan di lapangan. Reporter di harapkan akan muncul dalam paket berita yang tengah di kerjakannya (Morissan, 2008:20)

b. Deddy Iskandar Muda :

Reporter adalah seorang wartawan aktif yang bertugas mengumpulkan berita-berita dari berbagai sumber, menyusun masing-masing laporan dan kadang-kadang menulisnya kemudian melaporkanya melalui stasin televisi yang bersangkutan (Muda, 2005:189)

Sebutan lain untuk seorang reporter adalah News reader, namun istilah ini lebih di kenal di Negara Amerika, Eropa, dan Negara-negara maju lainya. Kadang


(32)

orang menyebutnya kedudukan tersebut sebagai koresponden. Koresponden sendiri memiliki perbedaan dengan reporter atau wartawan. Koresponden biasanya hanya di berikan kepada reporter yang bertugas secara permanen di luar kota baik di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan reporter di berikan kepada mereka yang berada di tempat stasiun tersebut beroperasi. Dan ia tetap di sebut reporter walaupun di tugaskan ke luar kota. Di Indonesia pekerjaan seorang reporter tv sebagai wartawan aktif yang bertugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, menyusunnya dalam format tulisan berita kemudian di siarkan.

2. Tugas seorang reporter

Reporter adalah seorang yang bertugas mengumpulkan berita dari berbagai sumber, mengolah data dan informasi, menulis script berita kemudian melaporkannya melalui stasiun yang bersangkutan. Reporter adalah orang yang terlatih baik dalam menyelidiki maupun mengumpulkan bahan berita mulai dari pengembangan informasi menuju kearah fakta yang akhirnya akan menjadi laporan yang dapat diterima audiennya. Hasil akhirnya dalam penyiaran menjadi jelas, ringkas, dan dapat dipercaya. Tugas seorang reporter antara lain:

a. Reporter sebagai wartawan

Sebagai seorang wartawan ia bisa mengetahui segala aspek seluk-beluk peristiwa yang dilaporkannya. Bukan saja hal yang tidak terlihat, tetapi juga harus melaporkan dibelakang berita (the news behind the news), bagaimana ia bisa peka menyelidiki latar belakang peristiwa tersebut serta prospek yang akan terjadi jika


(33)

peristiwa tersebut menjadi suatu peristiwa, hingga menulis menjadi naskah dan

melaporkannya.

b. Reporter sebagai penyiar

Sebagai penyiar, reporter mampu secara fasih dan spontan berbicara didepan kamera, suaranya harus enak didengar disertai artikulasi dan intonasi yang benar dan jelas. Karena saat dilapangan dan melaporkan berita secara langsung, seorang reporter akan menemukan gangguan secara teknis maupun non teknis. (Morissan,2008:51)

Reporter merupakan orang yang terlatih, berpengetahuan luas baik dalam menyelidiki ataupun mengumpulkan fakta berita. Mereka harus memiliki pandangan luas dan penekanan pada suatu peristiwa yang spesifik. Hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang reporter adalah mengikuti perkembangan berita yang sedang terjadi. Karena seorang reporter yang handal haruslah memahami betul berita yang hendak atau telah disampaikan.

3. Peran reporter

Dalam sebuah liputan berita, reporter juga bisa bertugas sebagai seorang produser. Karena ia adalah orang yang bertanggung jawab dalam keberhasilan suatu laporan berita. Keberhasilan berita tidak hanya tergantung dari bobot materi berita tersebut, tapi karena adanya kerjasama antara reporter dengan juru kamera yang juga bertanggung jawab atas gambar yang diperoleh.

Meskipun reporter adalah pimpinan dalam peliputan, tapi haruslah bisa menjaga kerjasama tim demi keberhasilan sebuah liputan. Sebelum menjalankan


(34)

tugasnya terjun di lapangan, seorang reporter dengan berbekal riset, reporter harus memahami medan liputan. Kalau pada saat liputan, harus menggunakan wawancara maka narasumber yang dipilih haruslah sesuai atau mengerti dengan apa yang akan di liput. Ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Menjadi seorang reporter bukanlah perkara yang mudah, karena mereka dituntu untuk memiliki tanggung jawab terhadap apa yang diceritakanya. Tanggung jawab itu meliputi kebenaran, pentingnya (urgensi) dan relevansi terhadap situasi. Namun, tidak begitu mudah untuk dapat memenuhi tanggung jawab itu.

4. Standard Operationg Procedure (SOP) reporter

Reporter televisi juga merupakan seorang produser saat memimpin jalanya liputan. Ia memimpin liputan tersebut sehingga harus mengarahkan cameraman tentang gambar apa yang nantinya akan di ambil. Jadi semuda apapun usia reporter, ia adalah pemimpin produksi saat menjalankan tugasnya. Cameraman, soundman dan linghtingman harus memahami posisi dan tugasnya. Agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan mendapat hasil yang maksimal, maka SOP (Standard Operating Procedure) seoarang reporter adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

- Mencari tahu event apa yang sedang diliput, ceremonial atau

non-ceremonial.

- Menghimpun data awal melalui telepon atau datang ke lokasi.


(35)

- Cari tahu siapa cameraman yang ditugaskan.

- Mengingatkan cameraman tentang alat yang perlu dibawa.

- Cari tahu lokasi dan waktu yang diperlukan untuk menuju ke lokasi.

- Berangkat tepat waktu.

b. Di lokasi peristiwa

- Tiba di lokasi paling tidak, 30 menit lebih awal.

- Amati orang penting yang hadir di dalam event.

- Tentukan siapa saja yang akan diwawancarai.

- Siapkan kemungkinan untuk memperoleh topik berita lainnya.

- Himpun data sebanyaknya termasuk press release jika ada.

- Pada event ceremonial, setiap sambutan orang penting.

- Segera pikirkan lead berita yang akan ditulis.

c. Pasca produksi.

- Koordinasikan dengan produser buletin berita, kapan ditayangkan

berita yang telah selesai diliput tersebut termasuk durasi yang diperlukan.

- Berikan susunan gambar/visual yang akan disunting kepada tape

editor.

- Mendampingi editor selama menyunting berita tersebut.

- Menyusun naskah untuk komentar berita.

- Menyerahkan susunan naskah yang berita kepada produser buletin


(36)

- Chek dan recheck jika ada keragu-raguan.

- Mengisi suara (voice over) jika menggunakan format cut spot.

- Memberi label judul berita termasuk durasinya pada naskah dan kaset.

- Menyerahkan naskah dan kaset yang siap siar kepada redaksi.


(37)

commit to user

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan

Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat Perum LKBN Antara merupakan kantor berita di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Perum LKBN Antara merupakan BUMN yang diberikan tugas oleh Pemerintah untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting, ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional. Kantor Berita Antara didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh A.M. Sipahoetar, Soemanang, Sugondo Djojopuspito, Adam Malik, dan Pandoe Kartawagoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. Sebagai Direktur pertama pada waktu itu adalah Sugondo Djojopuspito (mantan mahasiswa RH usia 33 tahun pada waktu itu, kawan Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH), sedangkan Adam Malik (wartawan usia 20 tahun pada waktu itu) adalah sebagai wakilnya (Redaktur).

Pada tahun 1962, Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat LKBN Antara merupakan kantor berita terbesar di Indonesia, yang sifatnya semi pemerintah, walaupun ketika pertama kali didirikan oleh para wartawan nasionalis pada masa penjajahan Belanda


(38)

sebelum PD II sepenuhnya merupakan usaha swasta. Gagasan untuk mendirikan kantor berita ini timbul pada pikiran seorang wartawan muda, Albert Manoempak Sipahoetar, dan seorang mahasiswa ilmu hukum/ RH, Raden Mas Soemanang Soeriowinoto, yang kemudian lebih dikenal sebagai Mr. Soemanang, dan juga sebagai Ketua PWI yang pertama pada tahun 1946. Mereka merasa tidak puas

terhadap pemberitaan tentang peristiwa – peristiwa di Hindia Belanda terutama

mengenai kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia, yang disiarkan Aneta (Algemeen Nieuws-en Telegraaf-Agentschap). Kantor berita Belanda itu menyebarkan hasil liputannya bukan saja di Hindia Belanda, melainkan juga di Eropa. Kalangan pergerakkan kebangsaan Indonesia, baik yang berada di Hindia Belanda maupun di Eropa, menganggap berita di Aneta berat sebelah. Aneta

bahkan sering sama sekali tidak memberitakan peristiwa –peristiwa politik yang

terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.

Ketika Pemerintah pusat Republik Indonesia yang baru beberapa bulan merdeka hijrah ke Ibu kota Revolusi Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946, pimpinan Antara juga memutuskan untuk mengungsikan kantor pusatnya ke Yogyakarta. Antara di Jakarta tetap di pertahankan, tetapi hanya sebagai kantor cabang. Antara cabang Jakarta pernah memindahkan kantornya ke Gedung Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No.56 ketika terjadi Aksi Militer Belanda I tanggal 21 Juli 1947, karena kantornya di Jalan Pos No.57 di segel oleh Belanda, sedangkan gedung di nomor 53 sudah ditempati oleh kantor berita Aneta, yang melakukan lagi kegiatannya di Indonesia sejak Belanda kembali bersama tentara


(39)

Pada saat terjadi Aksi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, banyak staf Antara di berbagai kota ikut bergerilya atau mempertahankan kelangsungan hidup dengan cara masing-masing. Para wartawan Antara di Bandung, Sjarief Soelaiman dan Dajat Hardjakusumah, mendirikan kantor berita lokal Pewarta Nasional (Pena) untuk menampung pemberitaan dari kalangan republiken. Sedangkan staf Antara Solo menerbitkan buletin Antara Dharurat Mobil di daerah gerilya sebagai konsumsi para gerilyawan dan untuk mengimbangi pemberitaan yang merugikan kedudukan Republik Indonesia.

Keadaan ini berlangsung sampai saat Belanda menarik kembali pasukannya dari Yogyakarta tujuh bulan kemudian, Juli 1949 Antara pusat dipulihkan di Jakarta pada bulan berikutnya. Ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007, untuk mengoptimalkan fungsi dan peranannya, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara diubah statusnya menjadi BUMN. Bila sebelumnya Antara melakukan pengiriman berita dengan menggunakan pemancar, pada tahun 1976 diganti dengan menggunakan sistem teleteks kemudian menggunakan sistem komputerisasi yang mendapat bantuan dari Jepang. Di luar negeri Antara memiliki kantor cabang di Kuala Lumpur, Tokyo dan Hamburg. Karena penghematan, jumlahnya menciut dibanding tahun 1965, ketika kantor perwakilan atau korespondennya ada di Hongkong, Beijing, Manila, New Delhi, Karachi, Kairo, Beirut, Den Haag, Amsterdam, London, Koln, Beograd, Berlin, Moskow, Canberra, New York, dan Washington.


(40)

Lima bulan kemudian status Antara pun berubah menjadi Perum LKBN Antara per 1 September 2007. Pemberian status perum guna memudahkan kerja kantor berita perjuangan tersebut, terutama dalam menghadapi era konvergensi media dan tantangan media yang kian mengglobal. Kerjasama internasionalnya pun kian meluas. Didukung teknologi informasi terkini, Antara memiliki jaringan komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok tanah air dan dunia. Antara

memiliki biro di setiap propinsi serta perwakilan di beberapa

kotamadya/kabupaten.

Agar dapat menyajikan berita luar negeri dengan persepsi nasional, Antara mengendalikan biro/perwakilan di New York, Canberra, Kuala Lumpur, Kairo

dan Sana’a. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi global,

Antara menjalin kerjasama, baik secara komersial maupun non-komersial, dengan kantor-kantor berita di seluruh dunia, seperti AAP (Australia), Reuters (Inggris), AFP (Perancis), DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama (Malaysia), Xinhua (PR China), CIC (Columbia), NAMPA (Namibia), International Islamic News Agency (INNA) di Jeddah, ANSA (Italia), Yonhap (Korea Selatan), Anadolu (Turki), dan lain sebagainya.

Antara aktif dalam berbagai organisasi regional dan international, seperti ANEX (ASEAN News Exchange), OANA (Organization of Asia Pacific News Agencies) dan NANAP (Non-Aligned News Agencies Pool).


(41)

Antara telah memprakasai pelayanan telefoto radio sejak bulan September 1983, dengan menggunakan pesawat pemancar berkekuatan 30 kilowatt sumbangan pemerintah Jerman Barat ketika itu. Pada Februari 1985, Antara memulai pelayanan AP-Dow Jones Telerate, terutama bagi kalangan bisnis perbankan. Pelayanan ini berupa informasi data seketika mengenai harga valuta asing, emas dan komoditi lainnya di bursa-bursa Internasional, serta informasi dari pusat-pusat bisnis di seluruh dunia. Pelayanan informasi dengan teknik yang sama, dengan menggunakan komputer, juga diadakan melalui Antara-Reuters Monitor News Service sejak Juli 1982.

B. Visi dan Misi Antara TV

Visi LKBN Antara yaitu menjadi kantor berita berkelas dunia melalui penyediaan jasa berbagai produk berbasis informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan, yang didukung oleh tata kelola perusahaan yang baik dan berstandar internasional.

Ada beberapa Misi pada LKBN Antara, yaitu :

1. Menghasilkan berita dan berbagai produk berbasis informasi lainnya secara cepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.

2. Menjalankan peran media sebagai jembatan antara negara dan masyarakatnya, dan berperan sebagai duta informasi bangsa.


(42)

3. Memberikan layanan terintegrasi komunikasi pemasaran bagi stakeholders.

4. Memberikan layanan pendidikan jurnalistik multimedia.

5. Berperan aktif dalam membangun masyarakakat baru yang berbasis pengetahuan.

C. Produk dan Jasa Antara Tv

Antara Tv mulai beroprasi penuh sejak Januari 2006, adapun produk atau jasa Antara Tv yaitu:

1. Antara Television News Service

Menyajikan berita audio visual terkini yang dikemas dalam gaya bahasa lugas, dengan sumber berita yang kredibel.

2. Antara Documentary

Antara Documentary membidik pada pembuatan dokumenter dengan tema tema aktual seperti cross culture, isu gender, lingkungan, pariwisata, politik dan tema lain yang memiliki dampak luas terhadap kehidupan. Antara TV juga melayani pembuatan dokumenter dengan pendekatan tema khusus untuk kebutuhan sosialisasi program lembaga, organisasi maupun perusahaan.


(43)

3. Antara Iklan/ PSA

Dengan dukungan tekhnologi dan kemampuan sumberdaya memadai saat ini Antara TV telah mampu menangani pembuatan iklan, baik komersial maupun iklan layanan masyarakat.

4. Antara Video profile

Antara TV juga menggarap profil video untuk meningkatkan brand image lembaga atau perusahaan.

5. Antara Video klip

Merupakan jasa pembuatan video klip dengan mengedepankan harmonisasi nada dengan teknik visual yang kreatif dan estetik.

6. Antara Multicamera

Antara Tv juga melayani dokumentasi dengan sistem multi kamera, untuk merekam keseluruhan acara pada sebuah talk show, pagelaran, diskusi publik, maupun pertunjukan seni.

D. Jaringan Distribusi Produk

Berita-berita di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara didistribusikan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Sistem Satelit


(44)

2. Internet

Melalui fasilitas internet, para pelanggan bisa mengakses pilihan berita Antara setiap saat pada situs www.antara.co.id dan akses berita foto pada www.antarphoto.com

3. Mobile Phone

Penyajian berita Antara secara singkat dan padat melalui fasilitas SMS dan GPRS.

4. Buletin

Penyampaian berita secara konvensional untuk produk-produk tertentu bagi pelanggan yang belum terkoneksi dengan sistem teknologi informasi digital.

E. Pengguna Produk atau Jasa Antara Tv

1. Mahkamah Konstitusi 2. Departemen Kehutanan 3. Departemen Sosial 4. Departemen Agama

5. Dinas Penerangan Angkatan Darat 6. Pemerintah Provinsi Riau

7. Angkasa Pura


(45)

F. Struktur Organisasi Umum

Antara Tv (Online) adalah Tv yang memproduksi paket berita dan mendistribusikan berita untuk stasiun televisi jaringan lokal yang dapat diakses melalui portal web tv Antara. Antara Tv memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI DIVISI TV

Gambar 3.1. Struktur Oganisasi Divisi Tv Antara Tv

Sumber : HRD LKBN Antara 2010

Penanggung Jawab Operasional

Produser

Asmen Adm & Keu Administrasi

Umum & Supir

Asmen Produksi

Supervisor Peralatan

Librarian Teknisi

Supervisor Liputan Reporter

Kameramen Editor/Grafis


(46)

Berikut penjelasan tanggung jawab sebagian jabatan diatas:

1. Penanggung Jawab Operasional

Antara Tv dipimpin oleh seorang Penanggung Jawab Operasional. Tugas seorang Penanggung jawab operasional membuat peraturan di redaksi Antara Tv agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan pengembangan program.

2. Produser

Tugas seorang produser bertanggung jawab terhadap berita mulai dari perencanaan, eksekusi hingga pasca produksi. Selalu berkomunikasi dengan tim ENG yang berada di lapangan serta memimpin kegiatan di ruang edit. Membantu tim ENG dalam menghubungi narasumber termasuk memastikan narasumber yang bersangkutan dapat diwawancara. Memutuskan format berita apakah paket SOT (Sound of Tape), OOV (Out of Vision) maupun VO (Voice Over). Produser yang berminat melakukan liputan ke lapangan, harus berstatus sebagai reporter, mengajukan usul liputan tersebut dan dibawah koordinasi produser lain. Produser bersama reporter, dan dapat dibantu cameramen, berdiskusi untuk mempertajam rencana liputan.

3. Administrasi dan Keuangan

Bertugas dalam pembuatan surat menyurat dan kesekretariatan mencatat absen dan kegiatan liputan. Bagian keuangan bertugas membuat laporan keuangan redaksi Antara Tv, seperti membuat laporan penerimaan dan pendapatan.


(47)

Bertanggung jawab terhadap suatu proses produksi dari perencanaan, eksekusi hingga pasca produksi. Mengontrol dan bertanggung jawab akan hasil kinerja tim produksi. Turut membantu membuat ide kreatif produksi. Mengontrol tim produksi di lapangan. Mengatur dan memutuskan tim produksi yang bertugas ke luar kota dan ke luar negri berdasarkan usulan koordinator liputan. Mengadakan rapat perencanaan berkala yang dihadiri oleh koordinator liputan/teknik serta koordinator Reporter/ cameraman/ editor.

5. Koordinator Liputan

Koordinator liputan mempunyai tugas pada saat sebelum liputan, saat liputan dan setelah liputan, tugas tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Sebelum Liputan

1) Koordinator liputan yang sedang bertugas, wajib mengikuti rapat redaksi Tv.

2) Mencatat materi peliputan yang diajukan peserta rapat proyeksi.

3) Koordinator liputan menugaskan reporter untuk meliput berita berdasarkan proyeksi hasil rapat redaksi maupun informasi berita yang tidak direncanakan sebelumnya.

4) Koordinator liputan membuat ploting peliputan guna membagi tugas peliputan untuk reporter.

5) Memberi brifing kepada reporter mengenai angle berita yang akan diliput, serta memberi masukan mengenai pilihan narasumber dan lokasi peliputan.


(48)

b. Saat Peliputan

1) Memastikan bahwa penugasan telah dilaksanakan oleh reporter dan cameraman, dengan cara memantau perkembangan proses peliputan melalui hubungan komunikasi.

2) Meminta reporter atau cameraman melaporkan hasil liputannya, untuk selanjutnya kumpulan laporan berita tersebut dibuatkan catatan berita guna diserahkan ke produser.

c. Setelah Peliputan

1) Berdasarkan hasil rapat redaksi, Koordinator liputan memberitahukan kepada reporter mengenai alokasi penayangan berita hasil liputannya. 2) Koordinator liputan memberitahukan pilihan angel berita yang harus

dibuat reporter

3) Jika dianggap perlu, Koordinator liputan memerintahkan reporter untuk membuat berita kemudian disiarkan kepada program berikutnya. 4) Mencatat kinerja reporter pada file khusus reporter jika ditemukan

hal-hal khusus yang dilakukan reporter pada hari itu. 6. Reporter

Sebelum melakukan peliputan, biasanya seorang reporter harus membaca penugasan peliputan yang dibuat koordinator liputan pada ploting peliputan, jika penugasan yang tertera pada ploting peliputan masih ada yang dianggap belum jelas, reporter dapat mempertanyakan kepada koordinator liputan, terutama yang menyangkut angle berita, pilihan narasumber, lokasi peliputan. Setelah itu, reporter melakukan koordinasi dengan koordinator cameraman


(49)

untuk memastikan cameraman yang menjadi mitra kerjanya hari itu. Menghubungi cameraman bersangkutan agar mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk keperluan liputan.

Selama melakukan liputan di lapangan, reporter memantau perkembangan informasi di lapangan untuk kemudian secara proaktif memberikan informasi kepada koordinator liputan. Apabila di perjalanan menemukan suatu peristiwa yang dianggap memiliki nilai berita yang tinggi serta perlu ditayangkan secara mendadak, maka reporter dapat langsung melakukan peliputan. Namun tetap melakukan koordinasi dengan koordinator liputan jika memerlukan tambahan kru serta pengalihan kru lain ke tempat yang semula diproyeksikan.

Setibanya dikantor, reporter membuat naskah dan melakukan preview audio visual yang dihasilkan cameraman. Setelah menyelesaikan naskah, reporter menyimpan naskah pada file program yang sesuai lalu memberitahukannya kepada produser untuk melakukan penyuntingan.

Selama proses penyuntingan naskah berlangsung, reporter wajib mendampingi produser. Reporter dapat berdiskusi dengan produser menyangkut pilihan kata dan kalimat, angel berita, petikan ucapan (sound bite) narasumber dan pilihan audio visual yang tersedia.

Bila memenuhi syarat reporter dapat melakukan dubbing suara pada naskah yang telah di sunting, selanjutnya dibawa ke ruang editing audio visual. Reporter wajib menyampaikan informasi acara untuk esok hari pada bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pada saat itu reporter dapat


(50)

menyampaikan ide peliputan untuk selanjutnya, didiskusikan dengan koordinator liputan.

7. Cameraman

Bertugas melakukan pengambilan gambar selama proses peliputan. Seorang juru kamera harus bekerjasama dengan reporter untuk menentukan gambar berita yang akan diambil sehingga sesuai dengan naskah yang akan dibuat.

8. Editor

Tugas editor adalah menyiapkan kaset untuk master edit siap tayang (durasi 1,5/2,5 menit) yang sudah mempunyai control track.

9. Design Grafis

Seorang grafis diharapkan kreatif untuk mendesain atau membuat icon yang berhubungan dengan liputan atau menciptakan icon pengembangan dari icon yang sudah ada sebagai alternatif.

10. Teknisi

Memproduseri peminjaman peralatan, misalnya seorang cameraman harus mengisi formulir peminjaman barang untuk liputan harian yang sudah disetujui oleh produser dan koordinator liputan redaksi dan mengarsipkannya. Mengontrol peralatan kamera, serta menjaga keamanan, kerapihan dan kebersihan peralatan tv.

11. Librarian


(51)

memberikan nomor kaset sesuai dengan format yang telah ditentukan dan nama reporternya. Kaset yang sudah didata disimpan sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.


(52)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Laporan Kuliah Kerja Media

Kegiatan Kuliah Kerja Media atau magang berlangsung selama 9 minggu, yaitu terhitung sejak Senin 28 Februari 2011 sampai dengan Jumat 29 April 2011 di Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, tepatnya pada divisi multimedia ANTARA tv, Jalan Medan Merdeka Selatan, No. 17 Jakarta Pusat. ANTARA tv sendiri adalah salah satu divisi di Lembaga Kantor berita ANTARA yang mempunyai visi menjadi kantor berita berkelas internasional, melalui penyediaan jasa berbagai produk berbasis informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan, yang didukung oleh tata kelola perusahaan yang baik dan berstandar internasional.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media penulis ditugaskan menjadi reporter berita. Menimba pengalaman dan mempraktikkan ilmu yang selama ini sudah dipelajari baik secara formal di DIII Komunikasi Terapan serta keterampilan yang diperoleh secara non-formal, sebagai suatu intisari kegiatan Kuliah Kerja Media atau magang tersebut. Ditempuh setiap hari kerja mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Tapi kadang juga tergantung waktu liputan, dan tidak selalu datang dan pulang tepat waktu.


(53)

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis dibimbing langsung oleh koordinator liputan ANTARA tv yaitu Suparyadi. Dan rekan-rekan senior ANTARA tv yang juga ikut membantu kelancaran penulis saat melaksanakan Kuliah Kerja Media. Antara lain beberapa rekan cameraman seperti rekan Syahrul Anwar, Risbeyhi, Perwiranta Sembiring, Gunawan Wibisono dan Fredy Sellano yang pernah mendapat juara ke tiga cameraman di lokasi konflik. Dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di tingkat dunia. Selain itu juga ada beberapa rekan reporter antara lain Siti Zulaikha, Saras Krisvianti dan Muhammad Fakhrudin.

B. Aktifitas Kuliah Kerja Media Minggu ke-1

Pada tanggal 28 Februari 2011, penulis melaksanakan hari pertama Kuliah Kerja Media. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, penulis masuk kantor pada pukul 10.00 WIB. Setibanya di kantor, penulis langsung ditugaskan membantu librarian untuk mendata beberapa kaset hasil liputan. Penulis membantu me logging data kedalam kolom atau tabel yang telah disediakan librarian yang nantinya digunakan untuk arsip perusahaan. Penugasan seperti ini, penulis jalani sampai dengan hari ke empat. Dan pada hari ke lima, dikarenakan jumlah kaset yang telah di logging telah habis, maka koordinator liputan menugaskan penulis untuk meliput kedatangan Hidayat Nur Wahid di masjid Wisma Antara pada saat menjadi imam shalat jumat. Pada waktu liputan tersebut, penulis mengambil angle liputan tentang isu keluarnya PKS dari koalisi. Seusai


(54)

langsung menyiapkan peralatan liputan berupa microphone dan kamera. Penulis mewawancarai narasumber dengan angle berita yang telah ditentukan sebelumnya. Seusainya liputan, penulis bersama cameraman langsung kembali menuju kantor untuk membuat naskah dan mencatat time code kaset berdasarkan hasil liputan. Setelah naskah selesai diketik, naskah kemudian diserahkan kepada produser untuk disunting. Setelah naskah selesai disunting, kemudian diserahkan kepada dubber untuk voice over. Kemudian naskah dan kaset hasil liputan diberikan kepada editor untuk dikemas menjadi satu berita yang siap tayang. Kemudian editor menyerahkan hasilnya kepada web uploader untuk mengunggah berita tersebut.

Minggu ke-2

Berbeda dengan minggu pertama, di minggu kedua ini penulis sudah langsung ditugaskan untuk liputan. Sesuai dengan ploting liputan yang penulis terima melalui sms dari koordinator liputan beberapa jam sebelum penulis bernagkat. Pada hari pertama di minggu ke dua itu, penulis seperti biasa bersama cameraman yang telah ditunjuk meliput Rapat Dengar Pendapat Komisi Tiga DPR dengan Ketua Badan Inteljen Negara di gedung DPR MPR. Seusai liputan penulis kembali kekantor untuk mengetik naskah dan men-time code kaset hasil liputan. Untuk kemudian di serahkan ke dubber,editor dan terakhir setelah selsai menjadi sebuah produk berita, diserahkan ke web uploader untuk di unggah ke website ANTARA tv. Kemudian di hari berikutnya, penulis mendapat tugas untuk meliput Seminar Hari Perempuan Internasional yang ke 100 dan mewawancarai Menteri Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan di gedung DPR MPR. Seusai


(55)

liputan, langsung membuat naskah dan men-time code kaset hasil liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari ketiga minggu kedua, penulis mendapat tugas untuk meliput konferensi pers di

Kementerian Pertahanan, dalam rangka persiapan latihan gabungan

penanggulangan bencana alam. Seusai liputan seperti biasa, penulis langsung membuat naskah dan men-time code kaset hasil liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari keempat minggu kedua, penulis ditugaskan meliput Rapat Dengar Pendapat Komisi Tiga DPR, saat membahas mafia pajak di gedung DPR MPR. Seusai liputan langsung membuat naskah, men-time code dan menyerahkan ke produser untuk di sunting dan kemudian diserahkn ke editor. Terakhir diserahkan ke web uploader. Dan di hari tekahir minggu kedua atau pada hari kelima, penulis ditugaskan meliput pertemuan presidan PKS dengan duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia. Seusai liputan, seperti biasa penulis langsung membuat naskah dan men-time code kaset hasil liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah.


(56)

Minggu ke-3

Pada hari pertama minggu ketiga, penulis ditugaskan oleh koordinator liputan untuk meliput sidang perdana kasus korupsi dengan terdakwa Syamsul Arifin mantan Gubernur Sumatera Utara. Di pengadilan Tipiokr Jakarta Selatan. Seusai liputan, penulis bersama cameraman langsung menuju kantor untuk segera menulis berita dan men-time code kaset hasil liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari kedua di minggu ketiga, atau tepatnya tanggal 15 Maret 2011, penulis meliput seminar tentang Palestina di Wisma Antara, pada saat liputan. Tiba-tiba penulis dihubungi oleh produser, untuk segera pindah dari tempat liputan menuju kantor rberita radi 68H yang sedang terjadi

peristiwa meledaknya bom buku. Penulis bersama cameraman segera

menghubungi driver dan segera menuju lokasi ledakan bom buku tersebut. Sesampainya di lokasi, penulis langsung mengidentifikasi apa saja yang mempunyai nilai berita. Mulai dari menanyai beberapa saksi di tempat kejadian, bertanya kepada rekan wartawan yang telah berada di lokasi dan mewawancarai Kapolda Metro Jaya yang juga sedang berada di lokasi kejadian. Seusai liputan, dikarenakan waktu sudah terlalu larut. Maka informasi yang penulis peroleh tidak sempat diketik naskahnya menjadi beritya. Baru keesokan harinya, naskah dibuat tapi dengan angle yang berbeda sesuai dengan informasi terbaru yang diperoleh oleh rekan penulis di kantor. Setelah selesai menulis naskah tentang berita bom, penulis ditugaskan untuk meiput launching e-license di kantor Kementerian


(57)

Perhubungan. Penulis juga mewawancarai menteri perhubungan Fredy Numberi terkait dengan berita tersebut. Seusai liputan, penulis bersama cameraman kembali ke kantor untuk membuat naskah dan men-time code kaset berdasarkan hasil liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Dan dihari berikutnya, penulis bersama rekan penulis sesama anak magang dan cameraman ditugaskan untuk meliput konferensi pers tentang hari Thubercullosis di kantor Kementerian Kesehatan. Pada saat liputan tersebut, cameraman menyuruh penulis untuk mengambil gambar dan rekan penulis yang mencari informasi berita. Seusai liputan, rekan penulis lah yang membuat naskah dan men-time code sampai berita siap untuk diunggah di internet.

Minggu ke-4

Pada hari pertama keempat di minggu keempat. Penulis kembali meliput sidang lanjutan kasus korupsi dengan terdakwa Syamsul Arifin mantan Gubernur Sumatera Utara. Sidang tersebut beragendakan mendengar keterangan saksi. Seusai liputan, seperti biasa penulis kembali ke kantor untuk membuat naskah, men-time code kaset hasil liputan. Kemudian menyerahkan naskah ke produser untuk disunting. Dan di dubbing oleh dubber. Kemudian di serahkan ke editor untuk di edit dan kemudian di unggah oleh web uploader. Di hari kedua penulis ditugaskan untuk meliput kunjungan deputi perdana menteri Suriah saat berkunjung ke ke kantor Kementerian Perekonomian untuk membicarakan


(58)

kerjasama bilateral Indonesia – Suriah bersama Menteri Perekonomian dan Menteri Perdagangan. Seperti biasa seusai liputan langsung membuat naskah, mencatat time code kaset, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Pada hari berikutnya penulis ditugaskan untuk meliput berita pemeriksaan kasus korupsi dana APBD dengan memanggil Wakil dan Walikota Bekasi, Jawa Barat di kantor KPK Jakarta Selatan. Seusai liputan langsung kembali kekantor untuk membuat naskah dan mencatat time code kaset hasil liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Dan di hari berikutnya, penulis bersama cameraman ditugaskan untuk meliput sidang vonis atau putusan dengan terdakwa Mantan Kabareskrim Susno Duadji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Seusai liputan penulis langsung membuat naskah dan mencatat time code. Dikarenakan liputan sampai larut malam, dan pada saat itu produser dan editor sudah pulang. Maka hasil liputan sidang vonis tersebut di edit dan diunggah keesokan harinya.

Minggu ke-5

Pada hari pertama minggu kelima, sesuai ploting yang penulis terima dari koordinator liputan, pada pagi hari sebelum berangkat. Epnulis mendapat tugas untuk meliput berita kedatangan mantan ket PKS Yusuf Supendi ke Mabes Polri,


(59)

untuk melaporkan pencemaran nama baik dan fitnah yang diduga dilakukan oleh presiden PKS. Seusai liputan penulis bersama cameraman dan driver langsung bergegas menuju kantor untuk membuat naskah dan mencatat time code, yang kemudian meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Pada hari kedua penulis ditugaskan untuk meliput berita di istana Wakil Presiden dalam rangka menerima tamu wartawan cilik yang merupakan pemenang kontes jurnalis cilik yang diadakan oleh salah satu media cetak di kota Lampung. Seusai liputan langsung mebuat naskah, mencatat time code dan meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Pada hari berikutnya, penulis bersama rekan sesama anak magang dan seorang cameraman ditugaskan unutk meliput penandatanganan Moment Of Understanding (MoU) beberapa BUMN di Kantor Kementerian BUMN. Pada saat liputan, penulis disuruh oleh cameraman untuk mengambil gambar dan rekan penulis yang menjadi reporter. Seusai liputan, kami kembali ke kantor dan rekan penulislah yang membuat naskah dan mengurusi semuanya hingga berita siap untuk di unggah. Dan di hari keempat minggu kelima, atau pada tanggal 31 Maret 2011, penulis bersama cameraman ditugaskan untuk liputan pantau berita di KPK dan pengadilan Tipikor. Dan dikarenakan tidak ada berita yang menarik, maka cameraman meminta penulis untuk belajar menjadi VJ (video jockey) untuk meliput, mengambil gambar hingga membuat naskah. Dan


(60)

berita yang penulis ambil pada saat itu adalah demo Komunitas Masyarakat Papua Anti Korupsi, di depan gedung KPK. Dan seusai liputan, seperti biasa penulis membuat naskah, mencatat time code, menyerahkan naskah dan time code kepada produser untuk disunting dan kemudian penulis juga melakukan dubbing untuk mengisi suara untuk berita tersebut. Kemudian naskah dan kaset penulis serahkan ke editor untuk diedit dan terkahir ke web uploader untuk akhirnya diunggah. Di hari kelima minggu kelima, penulis bersama cameraman ditugaskan untuk meliput konferensi pers tentang pertumbuhan ekspor Migas di kantor Kementerian Perdagangan. Seperti biasa, seusai liputan penulis kembali kekantor untuk membuat naskah, mencatat time code dan meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah.

Minggu ke-6

Di hari pertama di minggu keenam atau pada tanggal 4 April 2011, penulis mendapatkan tugas untuk meliput rapat dengar pendapat antara komisi tiga DPR dengan panglima TNI di gedung DPR MPR. Pada saat liputan, penulis mengembil angle berita soal tanggapan panglima TNI tentang pencalonan George Toisutta dalam bursa pemilihan ketua PSSI. Seusai liputan, penulis bersama cameraman langsung kembali ke kantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code,dan menyerahkan naskah yang telah penulis buat kepada produser untuk disunting. Setelah itu naskah berita penulis serahkan epada dubber untuk voice over.


(61)

Kemudian naskah dan kaset hasil liputan, penulis serahkan kepada editor. Di hari kedua minggu keenam, penulis ditugaskan oeh koordinator liputan untuk memantau berita apa saja yang ada di KPK atau pengadilan Tipikor. Dan penulis mendapatkan berita di KPK tentang kedatangan ketua Bawaslu Bambang Eka Cahya, yang melaporkan adanya gratifikasi pada proses seleksi calon bupati pada pilkada Kabupaten Mesuji, Lampung. Seusai liputan, seperti biasa bersama cameraman langsung kembai kekantor dan segera membuat naskah, mencatat time code dan menyerahkan naskah hasil liputan kepada produser untuk disunting. Kemudian naskah di dubbing oleh dubber, setelah itu naskah dan kaset liputan di serahkan kepada editor, dan selanjutnya diunggah oleh web uploader. Kemudian pada hari ketiga minggu keenam, dikarenakan tidak mendapat plotting liputan. Penulis hanya dikantor saja, dan oleh koordinator liputan. Penulis disuruh untuk mencari referensi tentang feature yang akan dibuat untuk diunggah pada akhir pekan. Kemudian di hari berikunya, penulis ditugaskan untuk meliput konferensi pers di kantor pusat HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), yanng membahas tentnag terkait penolkan HTI atas RUU Intelijen. Saat liputan, penulis juga mewawancarai dua orang dari HTI. Setelah liputan, penuis bersama cameraman langsung kembali menuju kantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code dan menyerahkan naskah hasil liputan kepada produser untuk disunting. Kemudian naskah di dubbing oleh dubber, setelah itu naskah dan kaset liputan di serahkan kepada editor, dan selanjutnya diunggah oleh web uploader. Pada hari keima, penulis ditugaskan untuk meliput di pasar Mester, Jatinegara. Penulis meliput aktivitas pedagang janur dan kemudian penuis bersama cameraman juga meliput


(62)

aktivitas para pedagang sovenir pernikahan. Kedua liputan tersebut, adalah liputan untuk program feature yang biasa di unggah saat akhir pekan. Seusai liputan, bersama cameraman penulis kembali kekantor, dan hanya mencatat time code kaset. Karena naskah di buat d hari berikutnya, dan tidak adanya deadline yang harus dibuat naskah waktu itu juga.

Minggu ke-7

Di hari pertama minggu ketujuh ini, penulis kembali ditugaskan untuk meliput sidang lanjutan kasus korupsi APBD dengan terdakwa mantan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin. Dalam persidangan tersebut hakim mengahadirkan lima belas orang saksi. Seusai liputan, bersama cameraman penulis langsung kembali ke kantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code dan menyerahkan naskah hasil liputan kepada produser untuk disunting. Kemudian naskah di dubbing oleh dubber, setelah itu naskah dan kaset liputan di serahkan kepada editor, dan selanjutnya diunggah oleh web uploader. Di hari berikutnya, penulis ditugaskan untuk meliput konferensi pers Srikandi Gowes to Jepara, bertempat di kantor kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perindungan Anak. Seperti biasa, seusai liputan langsung kembali kekantor untuk membuat naskah, mencatat time code, menyerahkan naskah ke produser untuk di sunting. Kemudian diberiakan kepada dubber untuk di dubbing. Dan kemudian diserahkan ke editor. Di hari ketiga minggu ketujuh, penulis ditugaskan untuk meliput berita sidang perdana kasus Travel Cheque Pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia, dengan terdakwa angota komisi sembilan periode 2004 dari berbagai fraksi. Seusai liputan,


(63)

kembali kekantor, membuat naskah, mencatat time code, menyerahkan naskah ke produser untuk disunting, kemudian di dubbing oleh dubber. Lalu diserahkan ke editor untuk kemudian di edit, dan di serahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari berikutnya, penulis mendapat tugas untuk meliput pelantikan Ketua dan anggota Dewan Pengawan Perum Percetakan Indonesia dan anggota Dewan Pengawas LKBN Antara di kantor kementerian BUMN. Seusai liputan, langsung menuju kantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code, menyerahkan naskah ke produser untuk disunting, kemudian menyerahkan naskah yang telah disunting kepada dubber untuk di dubbing, kemudian menyerahkan naskah dan kaset kepada editor. Selanjutnya setelah berita jadi, baru diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari terakhir minggu ketujuh, penuis ditugaskan oleh koordinator liputan untuk membuat naskah berdasarkan hasil liputan feature pada tanggal 8 April 2011.

Minggu ke-8

Di hari pertama minggu ke delapan, penulis ditgaskan untuk meliput berita kunjungan ketua KNPI (Komie Nasional Pemuda Indonesia ke kantor ketua MPR, Taufik Keimas. Berita yang penulis peroleh dari kunjungan ketua KNPI adalah tentang penegakan kembali moral pancasila di kalangan anak muda. Seusai liputan, penulis kembali kekantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code, menyerahkan naskah yang telah dibuat ke produser untuk disunting dan sete;ah itu penulis men-dubbing untuk voice over berita. Kemudian setelah dubbing, penulis menyerahkan naskah dan kaset hasil liputan kepada editor untuk di edit dan


(64)

kemudian seteah di edit diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari kedua minggu ke delapan, penulis meliput persidangan kasus suap KPK dengan terdakwa Ary Muladi. Seusai liutan langsung kembali ke kantor untuk membuat naskah, mencatat time code, dan men-dubbing naskah yang sebelumnya telah di sunting oleh produser. Kemudian pada hari berikutnya, penulis ditugaskan meliput konferensi pers yang bertempat di Balai Sidang Jakarta yang di hadiri oleh menteri perdagangan. Seusai liputan, kembali kekantor untuk membuat naskah, mencatat time code dan men-dubbing naskah yang telah di sunting oleh produser. Setelah itu penulis menyerahkan naskah dan time code kepada editor untuk di edit. Di hari berikutnya, penulis meliput aksi unjuk rasa sejumlah LSM yang tergasbung dalam Barisan Perempuan Indonesia saat memperingati hari kartini di bundaran Indosat, Monas, Jakarta. Setelah liputan, penulis kembali ke kantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code dan men-dubing naskah yang sebelumnya telah di koreksi oleh produser. Setelah itu penulis menyerahkan naskah dan kaset hasil liputan kepada editor untuk di edit.

Minggu ke-9

Minggu kesembilan merupakan minggu terakhir bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media. Di hari pertama minggu ke sembilan, penulis ditugaskan untuk meliput sidang lanjutan terdakwa Syamsul Arifin, mantan Gubernur Sumatera Utara. Sidang tersebut menghadirkan dua belas orang saksi. Seusai liputan, langsung kembali ke kantor untuk membuat naskah, mencatat time code, men-dubbing naskah berita, dan terakhir menyerahkan naskah dan kaset hasil


(65)

liputan kepada editor untuk di edit. Hari berikutnya penulis tidak mendapat tugas apapun, dan hanya datang ke kantor untuk mengisi absen saja. Di hari berikutnya, penulis meliput konferensi pers di kantor kementerian perdagangan yang membahas tentang Launching penyelenggaraan ID-BYTE. Seusai liputan langsung kembali ke kantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code, men-dubbing dan menyerahakn kaset hasil liputan dan naskah kepada editor untuk di edit. Di hari berikutnya, penulis hanya menyelesaikan menulis naskah feature tanggal 8 April 2011. Kemudian menyerahkan naskah untuk di dubbing oleh dubber, lalu setelah itu menyerahkan naskah dan kaset ke editor. Pada hari terakhir, penulis meliput kedatangan menteri perekonomian Hatta Rajasa, di hotel Sangrila, Jakarta. Saat menghadiri KTT Bussines for Environment. Kemudian penulis mengambil angle tentang statement Hatta soal kenaikan harga minyak dunia. Setelah itu, penulis kembali ke kantor untuk segera membuat naskah, mencatat time code, men-dubbing dan menyerahkan kaset hasil liputan dan naskah ke editor untuk di edit.

Selama menjalani Kuliah Kerja Media, penulis mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang sangat berharga. Beberapa pengalaman selama menjalani magang, sangat berkesan karena penulis belum pernah mendapatkan pengalaman ini sebelumya. Penulis juga semakin kaya dengan pengalaman di bidang jurnalistik tentunya. Tetapi semua itu juga tak terlepas dari beberapa kendala. Kadang kendala yang penulis hadapi juga sedikit menghambat kelancaran penulis. Seperti saat pertama kali penulis ditugaskan untuk mewawancarai


(66)

narasumber. Penulis kebingungan saat menentukan angle berita yang hendak di ambil dan penulis juga gugup saat mewawancarai narasumber. Selain tiu juga pada saat meliput di persidangan, kadang waktu sidang tidak menentu. Penulis dipaksa menunggu hingga sidang benar-benar selesai. Dan kendala lain yang sering penulis jumpai, adalah saat meliput suatu peristiwa tetapi tidak mengetahui latar belakang peristiwa tersebut. Namun kendala-kendala tersebut bisa penulis atasi dengan cara banyak mencari tahu suatu latar belakang peristiwa yang hendak di liput kepada rekan-rekan wartawan dari media lain yang saat itu sama-sama sedang meliput berita yang sama. Kadang penulis juga mencari tahu melalui pemberitaan media lain di internet atau menanyakan langsung kepada rekan-rekan senior ANTARA tv.

C. Focus of Interest

1. Peran Reporter di TV Online.

Sebagai portal informasi nasional yang selalu mengabarkan perkembangan berita nasional. Maka sebagai reporter di TV Online, dituntut untuk cepat dan mandiri dalam menjalankan tugasnya. Mulai dari menyiapakan diri sebelum mulai liputan, saat liputan, setelah liputan dan saat membuat naskah berita berdasrkan hasil lipitan hingga berita siap untuk di pubilsh atau di siarkan.

Dari segi profesi, seorang reporter benar-benar menjadi ujung tombak instansi dimana ia bekerja. Karena keberhasilan suatu produk jurnalistik tak terlepas dari peran vital seorang reporter. Sebab disinilah reporter menjadi pengumpul data sebanyak dan seakurat mungkin yang nantinya akan di jadikan bahan mentah untuk


(1)

commit to user

- Reporter menghubungi editor audio visual untuk memberitahukan format

kemasan berita, sekaligus mengisi suara (dubbing) atau meminta orang lain untuk mengisi suara dari berita tersebut.

- Jika berada di kantor atau tidak ada tugas lainnya, reporter wajib mendampingi editor audio visual selama proses editing audio visual berlangsung.

- Reporter melanjutkan pembuatan berita, jika ada berita lainnya untuk program berikutnya.

- Jika tugas hari itu selesai, sebelum meninggalkan kantor reporter sedapatnya mengecek posisi master shot audio visual berada pada tempat yang semestinya agar mudah diambil oleh supervisor liputan ataupun produser jika memang dibutuhkan.

- Reporter wajib menyampaikan informasi acara untuk esok hari pada

bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Pada saat itu,

reporter dapat menyampaikan ide peliputan untuk selanjutnya, didiskusikan dengan supervisor liputan.


(2)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan hal disegala bidang saat ini berlangsung sangat cepat, hal tersebut banyak sekali berpengaruh dan menjadi fokus banyak orang. Kelangsungan hidup manusia banyak ditentukan bagaimana manusia merespon hal tersebut. Inilah makna penting berita yaitu memberikan suatu dampak perubahan, lalu mengarahkan audiensnya untuk meresponnya.

Disinilah Makna peran dan tugas reporter tak hanya sebagai pelapor berita, tetapi reporter berita berperan penting dalam menyampaikan kepada khalayak mengenai proses suatu kejadian yang akan, sedang, atau telah terjadi, dengan tujuan agar khalayak mengetahui proses kejadian hal tersebut.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka diperoleh kesimpulan bahwa tugas dan peran reporter ANTARA TV adalah :

a. Tugas seorang reporter ANTARA TV adalah mencari segala bentuk informasi yang ada di lapangan sehingga bisa di olah menjadi berita yang akurat berdasarkan fakta yang ada dan layak untuk di publish ke khalayak.

b. Keberhasilan penyampaian informasi tidak mutlak karena peran reporter semata, karena kerja tim lah yang sangat berperan penting dalam keberhasilan penyampaian berita. Semua elemen yang ada di kantor redaksi juga turut andil dalam kesuksesan penyampaian informasi berita.


(3)

commit to user

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan setelah melaksankan Kuliah Kerja Media. Untuk :

a. ANTARA TV :

- Untuk menambah jumlah koresponden untuk ditempatkan di liuar kota. Karena berita yang disampaikan ruang lingkupnya hanya wilayah Jakarta saja.

- Memperbarui komputer yang ada. Kommputer dengan spesifikasi yang

bisa dikatakan kuno atau lama, kadang menghambat kinerja reporter saat membuat naskah. Karena komputernya kadang juga sering eror. b. Diploma III Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret :

- Untuk memperbaiki peralatan broadcasting yang ada. Guna

memperlancar aktivitas kuliah mahasiswa.

- Dalam masalah peminjaman alat , mohon mahasiswa diberikan

keleluasan untuk meminjam alat saat digunakan untuk pengambilan gambar ditempat yang kiranya agak jauh. Karena selama ini peminjaman kamera untuk jangka waktu lebih dari satu hari sedikit sulit. Dan kadang mahasiswa juga terpaksa membayar denda jika terlambat mengembalikan alat.

- Perlu diadakanya workshop dan pelatihan tentang jurnalistik. Guna menambah pengalaman mahasiswa sebelum terjun langsung di dunia kerja nantinya.


(4)

c. Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Media berikutnya :

- Aktif bertanya, ramah, sopan, hormat dan mentaati peraturan-peraturan perusahaan serta gunakan waktu ini untuk memperdalam ilmu dan menambah relasi.

Demikianlah kesimpulan dan saran dari penulis. Semoga dapat menjadi pengetahuan yang lebih baik dan berdampak positif. Serta menjadi acuan yang baik bagi semua pihak yang telah membantu kelancaran Kuliah Kerja Media serta memajukan instansi yang bersangkutan.


(5)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Morissan, 2008 Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Ghalia Indonesia. Muda, Dedy Iskandar, 2005, Jurnalistik Televisi Menjadi reporter Profesional,

Bandung: Rosda.

Santana, Septiawan K,2005,Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sumadiria, AS Haris, 2005, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rektama Media.

Siregar, Ashadi, 1998, Bagaimana Meliput Dan menulis Berita Untuk media

Massa, Yogyakarta: Kanisius.


(6)