Rangkaian Pengendali Heater Rangkaian Pengendali Motor

3.6 Rangkaian Pengendali Heater

Rangkaian pengendali heater pada alat ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan sumber tegangan 12 volt dengan heater. Gambar rangkaian pengendali haeter ini ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut ini: Gambar 3.6 Rangkaian Pengendali Heater Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan yang lainnya dihubungkan ke heater. Hubungan yang digunakan adalah normally close. Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari mikrokontroler Port 0.1 P0.1. Pada saat logika pada port 0.1 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias ini maka transistor akan aktip saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay menjadi terbuka, sehingga hubungan sumber tegangan 12 volt ke buzzer akan terhubung dan heater akan menyala. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P0.1 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga sumber tegangan 12 volt dengan heater akan terputus dan heater tidak menyala

3.7 Rangkaian Pengendali Motor

Agar dapat membalikkan telur secara otomatis digunakan sebuah motor stepper. Hal ini dilakukan agar panas yang diterima telur dapat diterima secara merata. Pada alat, motor berfungsi sebagai penggerak wadah penampung telur yang akan ditetaskan sehingga apabila motor bergerak maka wadah yang terdapat di atasnya Universitas Sumatera Utara juga akan bergerak yang menyebabkan posisi telur berubah rangakaian pengendali motor dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3.7 Rangkaian Pengendali Motor Driver ini berfungsi untuk memutar motor searah dengan jarum jam atau berlawanan arah dengan jarum jam. Rangkaian ini akan dikendalikan oleh mikrokontroler AT89S52. Jadi dengan memberikan sinyal high secara bergantian ke input dari rangkaian driver motor tersebut, maka pergerakan motor sudah dapat dikendalikan oleh mikrokontroler AT89S52. Rangkaian driver motor ini terdiri dari empat masukan dan empat keluaran, dimana masing-masing masukan dihubungkan dengan mikrokontroler AT89S52 dan keluarannya dihubungkan ke motor . Rangkaian ini akan bekerja memutar motor jika diberi sinyal high 1 secara bergantian pada ke-4 masukannya. Rangkaian ini terdairi dari 4 buah transistor NPN TIP 122. Masing-masing transistor dihubungkan ke P0.0, P0.1, P0.2 dan P0.3 pada mikrokontroler AT89S52. Basis dari masing-masing transistor diberi tahanan 10 Kohm untuk membatasi arus yang masuk ke transistor. Kolektor dihubungkan dengan kumparan yang terdapat pada motor , kemudian kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt.dan emitor dihubungkan ke ground. Jika P0.0 diberi logika high 1, yang berarti basis pada transistor TIP 122 mendapat tegangan 5 volt, maka transistor akan aktip. Hal ini akan menyebabkan terhubungnya kolektor dengan emitor, sehingga kolektor mendapatkan tegangan 0 volt dari ground. Hal ini menyebabkan arus akan mengalir dari sumber tegangan 12 volt ke kumparan, sehingga kumparan akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini Universitas Sumatera Utara akan menarik logam yang ada pada motor, sehingga motor mengarah pada kumparan yang memiliki medan magnet tesebut. Jika kemudian P0.0 di beri logika low 0, yang berarti transistor tidak aktip dan tidak ada arus yang mengair pada kumparan, sehingga tidak ada medan magnet pada kumparan. Dan disisi lain P0.1 diberi logika high 1, sehingga kumparan yang terhubung ke P0.1 akan menghasilkan medan magnet. Maka motor akan beralih kearah kumparan yang terhubung ke P0.1 tersebut. Seterusnya jika logika high diberikan secara bergantian pada input dari driver motor, maka motor akan berputar sesuai dengan arah logika high 1 yang diberikan pada inputnya. Untuk memutar dengan arah yang berlawanan dengan arah yang sebelumnya, maka logika high 1 pada input driver motor harus diberikan secara bergantian dengan arah yang berlawanan dengan sebelumnya.

3.8 Perancangan Rangkaian Keypad