Perubahan Pola Konsumsi Dan Status Gizi Mahasiswa Putra dan Putri TPB IPB Tahun 2005/2006 Peserta Feeding Program

PERUBAHAN POLA KONSUMSI DAN STATUS GIZI
MAHASISWA PUTRA DAN PUTRI TPB IPB TAHUN
2005/2006 PESERTA FEEDING PROGRAM

MARYAM RAZAK

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERUBAHAN POLA KONSUMSI DAN STATUS GIZI
MAHASISWA PUTRA DAN PUTRI TPB IPB TAHUN
2005/2006 PESERTA FEEDING PROGRAM

MARYAM RAZAK

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

Judul Tesis

: Perubahan Pola Konsumsi dan Status Gizi Mahasiswa Putra
dan Putri TPB IPB Tahun 2005/2006 Peserta Feeding
Program

Nama

: Maryam Razak

NRP

: A551040081


Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS
Ketua

Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga

Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS

Tanggal Ujian : 7 Agustus 2007

Dekan Sekolah Pascasarjana


Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Lulus :

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Siti Madanijah, MS

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya serta shalawat dan salam tercurah selalu pada junjungan Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan
baik. Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS, sebagai ketua komisi pembimbing Dr. Ir. Sri Anna
Marliyati, MSi sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian sejak persiapan sampai
tersusunnya tesis ini.
2. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS sebagai penguji luar komisi atas masukannya
dalam penulisan tesis ini.
3. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB beserta staf administrasi dan staf pengajar,

khususnya Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga atas
bekal materi pelajaran dan pelayanan akademik yang diberikan selama penulis
menempuh pendidikan di IPB.
4. Seafast Center IPB dan Departemen GMSK yang mengijinkan untuk dapat
melakukan penelitian pada Feeding Program dan memberi bantuan selama
pelaksanaan penelitian.
5. Direktur dan Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Makassar yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
Magister di IPB serta rekan-rekan sejawat di Jurusan Gizi yang selalu
memberi semangat untuk segera menyelesaikan studi.
6. Departemen Kesehatan RI yang memberi bantuan biaya pendidikan
(Gudosin).
7. Teman-teman GMK 2004 Pak Edi, Lely, Uli, Fia, Inne dan Anna dan
teman-teman GMK 2005 teh Nok, Ely dan Nita. Adik-adik di GMSK Maning,
Yudith, Juli, Asti, Udhin, Joel dan Aris yang sangat membantu saat
pengambilan data. Nung, Atid, Eno dan Widi yang selalu bersedia memberi
bantuan saat pengolahan data, juga Bu Indani dan keluarga serta Bu Hj.
Mukhtar dan keluarga.
8. Penghargaan dan terima kasih yang tulus ikhlas terutama kepada Ibunda
tercinta Hj. Halidjah dan Ayahanda tercinta H. Abd. Razak Djama

(almarhum), kakak-kakak, adik dan suami tercinta serta seluruh keluarga atas
limpahan kasih sayang, doa, dukungan dan semangat yang selalu diberikan
selama ini.
Terima kasih banyak kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu atas doa dan dukungan yang telah diberikan selama perkuliahan
sampai penyelesaian studi ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, Agustus 2007
Maryam Razak

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Perubahan Pola Konsumsi dan
Status Gizi Mahasiswa Putra dan Putri TPB IPB Tahun 2005/2006 Peserta Feeding
Program adalah karya saya sendiri dengan arahan pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir tesis ini.


Bogor, Agustus 2007

Maryam Razak
NIM A551040081

© Hak cipta milik IPB, tahun 2007
Hak cipta dilindungi undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan pada tanggal
19 Nopember 1970 sebagai anak keempat dari lima bersaudara, putri dari pasangan
Drs. H. Abd. Razak Djama (Almarhum) dan Hj. Halidjah. Tahun 1989 penulis lulus

dari SMA Negeri 1 Makassar dan melanjutkan pendidikan di Akademi Gizi Makassar
dan lulus tahun 1993.
Mulai tahun 1993 sampai sekarang menjadi staf pengajar di Politeknik
Kesehatan Makassar Jurusan Gizi. Tahun 1999 melanjutkan pendidikan S1 di
Universitas Brawijaya Malang dan tahun 2004 mendapat kesempatan melanjutkan
pendidikan pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Program
Magister Sains di Institut Pertanian Bogor.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... v
PENDAHULUAN ...............................................................................................
Latar Belakang ...........................................................................................
Tujuan Penelitian ........................................................................................
Hipotesis .....................................................................................................
Manfaat Penelitian .....................................................................................

1

1
3
4
4

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 5
Kebutuhan Gizi Remaja............................................................................... 5
Kebiasaan Makan Remaja ......................................................................... 6
Pengetahuan dan Sikap Gizi Remaja........................................................... 8
Pola Konsumsi dan Konsumsi Pangan Remaja .......................................... 10
Status Gizi Remaja....................................................................................... 12
Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Gizi Remaja............................... 13
KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................ 15
METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 18
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 18
Cara Pengambilan Contoh ......................................................................... 18
Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................................. 19
Pengolahan dan analisis Data ..................................................................... 20
Definisi Operasional ................................................................................... 22
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 24

Karakteristik Contoh ................................................................................... 24
Keadaan Kesehatan ...................................................................................... 24
Uang Saku Perbulan .................................................................................... 25
Pendidikan Orangtua.................................................................................... 26
Pekerjaan Orangtua ..................................................................................... 26
Pendapatan Orangtua .................................................................................. 28
Kebiasaan Makan Remaja............................................................................ 28
Putra peserta feeding program ............................................................ 29
Putra nonfeeding program .................................................................. 33
Putri peserta feeding program............................................................. 36
Putri nonfeeding program ................................................................... 39
Pengetahuan dan Sikap tentang Keamanan Pangan Remaja........................ 41

Halaman
Pola Konsumsi Pangan Remaja ................................................................... 45
Frekuensi konsumsi pangan mahasiswa putra .................................... 45
Frekuensi konsumsi pangan mahasiswa putri ...................................... 47
Konsumsi Pangan, Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi ........................ 51
Status Gizi Remaja....................................................................................... 55
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Status Gizi Remaja .................... 59

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 61
Kesimpulan ............................................................................................. .....61
Saran........................................................................................................ .....64
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 65
LAMPIRAN ........................................................................................................ 70

ii

PERUBAHAN POLA KONSUMSI DAN STATUS GIZI
MAHASISWA PUTRA DAN PUTRI TPB IPB TAHUN
2005/2006 PESERTA FEEDING PROGRAM

MARYAM RAZAK

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERUBAHAN POLA KONSUMSI DAN STATUS GIZI

MAHASISWA PUTRA DAN PUTRI TPB IPB TAHUN
2005/2006 PESERTA FEEDING PROGRAM

MARYAM RAZAK

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

Judul Tesis

: Perubahan Pola Konsumsi dan Status Gizi Mahasiswa Putra
dan Putri TPB IPB Tahun 2005/2006 Peserta Feeding
Program

Nama

: Maryam Razak

NRP

: A551040081

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS
Ketua

Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga

Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS

Tanggal Ujian : 7 Agustus 2007

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Lulus :

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Siti Madanijah, MS

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya serta shalawat dan salam tercurah selalu pada junjungan Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan
baik. Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS, sebagai ketua komisi pembimbing Dr. Ir. Sri Anna
Marliyati, MSi sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian sejak persiapan sampai
tersusunnya tesis ini.
2. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS sebagai penguji luar komisi atas masukannya
dalam penulisan tesis ini.
3. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB beserta staf administrasi dan staf pengajar,
khususnya Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga atas
bekal materi pelajaran dan pelayanan akademik yang diberikan selama penulis
menempuh pendidikan di IPB.
4. Seafast Center IPB dan Departemen GMSK yang mengijinkan untuk dapat
melakukan penelitian pada Feeding Program dan memberi bantuan selama
pelaksanaan penelitian.
5. Direktur dan Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Makassar yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
Magister di IPB serta rekan-rekan sejawat di Jurusan Gizi yang selalu
memberi semangat untuk segera menyelesaikan studi.
6. Departemen Kesehatan RI yang memberi bantuan biaya pendidikan
(Gudosin).
7. Teman-teman GMK 2004 Pak Edi, Lely, Uli, Fia, Inne dan Anna dan
teman-teman GMK 2005 teh Nok, Ely dan Nita. Adik-adik di GMSK Maning,
Yudith, Juli, Asti, Udhin, Joel dan Aris yang sangat membantu saat
pengambilan data. Nung, Atid, Eno dan Widi yang selalu bersedia memberi
bantuan saat pengolahan data, juga Bu Indani dan keluarga serta Bu Hj.
Mukhtar dan keluarga.
8. Penghargaan dan terima kasih yang tulus ikhlas terutama kepada Ibunda
tercinta Hj. Halidjah dan Ayahanda tercinta H. Abd. Razak Djama
(almarhum), kakak-kakak, adik dan suami tercinta serta seluruh keluarga atas
limpahan kasih sayang, doa, dukungan dan semangat yang selalu diberikan
selama ini.
Terima kasih banyak kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu atas doa dan dukungan yang telah diberikan selama perkuliahan
sampai penyelesaian studi ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, Agustus 2007
Maryam Razak

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Perubahan Pola Konsumsi dan
Status Gizi Mahasiswa Putra dan Putri TPB IPB Tahun 2005/2006 Peserta Feeding
Program adalah karya saya sendiri dengan arahan pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2007

Maryam Razak
NIM A551040081

© Hak cipta milik IPB, tahun 2007
Hak cipta dilindungi undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan pada tanggal
19 Nopember 1970 sebagai anak keempat dari lima bersaudara, putri dari pasangan
Drs. H. Abd. Razak Djama (Almarhum) dan Hj. Halidjah. Tahun 1989 penulis lulus
dari SMA Negeri 1 Makassar dan melanjutkan pendidikan di Akademi Gizi Makassar
dan lulus tahun 1993.
Mulai tahun 1993 sampai sekarang menjadi staf pengajar di Politeknik
Kesehatan Makassar Jurusan Gizi. Tahun 1999 melanjutkan pendidikan S1 di
Universitas Brawijaya Malang dan tahun 2004 mendapat kesempatan melanjutkan
pendidikan pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Program
Magister Sains di Institut Pertanian Bogor.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... v
PENDAHULUAN ...............................................................................................
Latar Belakang ...........................................................................................
Tujuan Penelitian ........................................................................................
Hipotesis .....................................................................................................
Manfaat Penelitian .....................................................................................

1
1
3
4
4

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 5
Kebutuhan Gizi Remaja............................................................................... 5
Kebiasaan Makan Remaja ......................................................................... 6
Pengetahuan dan Sikap Gizi Remaja........................................................... 8
Pola Konsumsi dan Konsumsi Pangan Remaja .......................................... 10
Status Gizi Remaja....................................................................................... 12
Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Gizi Remaja............................... 13
KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................ 15
METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 18
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 18
Cara Pengambilan Contoh ......................................................................... 18
Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................................. 19
Pengolahan dan analisis Data ..................................................................... 20
Definisi Operasional ................................................................................... 22
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 24
Karakteristik Contoh ................................................................................... 24
Keadaan Kesehatan ...................................................................................... 24
Uang Saku Perbulan .................................................................................... 25
Pendidikan Orangtua.................................................................................... 26
Pekerjaan Orangtua ..................................................................................... 26
Pendapatan Orangtua .................................................................................. 28
Kebiasaan Makan Remaja............................................................................ 28
Putra peserta feeding program ............................................................ 29
Putra nonfeeding program .................................................................. 33
Putri peserta feeding program............................................................. 36
Putri nonfeeding program ................................................................... 39
Pengetahuan dan Sikap tentang Keamanan Pangan Remaja........................ 41

Halaman
Pola Konsumsi Pangan Remaja ................................................................... 45
Frekuensi konsumsi pangan mahasiswa putra .................................... 45
Frekuensi konsumsi pangan mahasiswa putri ...................................... 47
Konsumsi Pangan, Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi ........................ 51
Status Gizi Remaja....................................................................................... 55
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Status Gizi Remaja .................... 59
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 61
Kesimpulan ............................................................................................. .....61
Saran........................................................................................................ .....64
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 65
LAMPIRAN ........................................................................................................ 70

ii

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Jenis data, cara pengumpulan data dan pengolahan data ............................

21

2 Sebaran contoh menurut umur ....................................................................

24

3 Sebaran contoh menurut keadaan kesehatan...............................................

25

4 Sebaran contoh menurut uang saku per bulan ............................................

26

5 Sebaran contoh menurut pendidikan orang tua...........................................

27

6 Sebaran contoh menurut pekerjaan orang tua .............................................

27

7 Sebaran contoh menurut pendapatan orang tua ..........................................

28

8 Kebiasaan makan mahasiswa putra peserta feeding program sebelum,
saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir ....................................

30

9 Kategori kebiasaan makan mahasiswa putra peserta feeding program
sebelum, saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir ....................

32

10 Kebiasaan makan mahasiswa putra nonfeeding program sebelum,
saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir ........................................ 34
11 Kategori kebiasaan makan mahasiswa putra nonfeeding program sebelum,
saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir ........................................ 36
12 Kebiasaan makan mahasiswa putri peserta feeding program sebelum,
saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir ........................................ 37
13 Kategori kebiasaan makan mahasiswa putri peserta feeding program
sebelum, saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir ........................ 39
14 Kebiasaan makan mahasiswa putri nonfeeding program sebelum,
saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir .........................................40
15 Kategori kebiasaan makan mahasiswa putri nonfeeding program sebelum,
saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir .........................................41
16 Sebaran contoh menurut pengetahuan gizi sebelum, saat
dan setelah 2 bulan feeding program berakhir .................................................43
17 Sebaran contoh menurut sikap gizi sebelum, saat
dan setelah 2 bulan feeding program berakhir .................................................44
18 Rata-rata konsumsi dan tingkat kecukupan zat gizi mahasiswa putra
sebelum, saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir .........................51
19 Rata-rata konsumsi dan tingkat kecukupan zat gizi mahasiswa putri
sebelum, saat dan setelah 2 bulan feeding program berakhir .........................54
20 Sebaran contoh menurut rata-rata IMT putra dan putri peserta feeding
dan nonfeeding ...............................................................................................56

iii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................................................... 17
2 Bagan penarikan contoh .................................................................................. 19
3 Frekuensi makan mahasiswa putra di kantin asrama ....................................... 49
4 Frekuensi makan mahasiswa putri di kantin asrama........................................ 49
5 Alasan mahasiswa jarang dan tidak pernah membeli makan di kantin
asrama .............................................................................................................. 50
6 Alasan utama mahasiswa membeli makanan di kantin asrama.........................50
7 Alasan berkurang/menurun frekuensi makan mahasiswa putra dan putri ....... 55
8 Sebaran IMT putra peserta feeding dan putra nonfeeding ............................... 57
9 Sebaran IMT putri peserta feeding dan putri nonfeeding................................. 58

iv

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Kuesioner pengetahuan gizi ............................................................................ 70
2

Sebaran contoh (putra) menurut jawaban yang benar untuk pertanyaan
pengetahuan gizi dengan pilihan jawaban benar-salah ................................ 73

3

Sebaran contoh (putra) menurut jawaban yang benar untuk pertanyaan
pengetahuan gizi dengan pilihan jawaban multiple choice .......................... 74

4

Sebaran contoh (putra) menurut jawaban yang benar untuk pernyataan
sikap gizi ...................................................................................................... 75

5

Sebaran contoh (putri) menurut jawaban yang benar untuk pertanyaan
pengetahuan gizi dengan pilihan jawaban benar-salah ................................ 76

6

Sebaran contoh (putri) menurut jawaban yang benar untuk pertanyaan
pengetahuan gizi dengan pilihan jawaban multiple choice .......................... 77

7

Sebaran contoh (putri) menurut jawaban yang benar untuk pernyataan
sikap gizi ...................................................................................................... 78

8

Rata-rata frekuensi konsumsi pangan mahasiswa putra peserta feeding dan
putra nonfeeding............................................................................................ 79

9

Rata-rata frekuensi konsumsi pangan mahasiswa putri peserta feeding dan
putri nonfeeding ............................................................................................ 80

10 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putra peserta feeding
sebelum feeding program.............................................................................. 81
11 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putra peserta feeding
saat feeding program..................................................................................... 81
12 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putra peserta feeding
setelah 2 bulan feeding program berakhir.................................................... 81
13 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putra nonfeeding
sebelum feeding program.............................................................................. 82
14 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putra nonfeeding
saat feeding program.................................................................................... 82
15 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putra nonfeeding
setelah 2 bulan feeding program berakhir.................................................... 82
16 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putri peserta feeding
sebelum feeding program.............................................................................. 83
17 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putri peserta feeding
saat feeding program.................................................................................... 83
18 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putri peserta feeding
setelah 2 bulan feeding program berakhir.................................................... 83

v

Halaman
19 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putri nonfeeding
sebelum feeding program.............................................................................. 84
20 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putri nonfeeding
saat feeding program.................................................................................... 84
21 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi putri nonfeeding
setelah 2 bulan feeding program berakhir.................................................... 84

vi

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumberdaya manusia sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa.
Remaja merupakan salah satu sumberdaya manusia yang harus diperhatikan
karena remaja sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran penting di masa
yang akan datang. Kualitas manusia di masa yang akan datang sangat dipengaruhi
oleh kualitas remaja masa kini. Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia utamanya remaja, banyak faktor yang harus diperhatikan, antara lain gizi
dan kesehatan, pendidikan, informasi, teknologi dan lain-lain.
Konsumsi pangan merupakan faktor utama dalam memenuhi kebutuhan
zat gizi. Pada gilirannya zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh,
mengatur proses metabolisme dalam tubuh, memperbaiki jaringan tubuh serta
pertumbuhan (Harper, et al. 1986). Ketidakseimbangan antara makanan yang
dikonsumsi dengan kebutuhan pada remaja akan menimbulkan masalah gizi
kurang atau masalah gizi lebih. Kekurangan gizi akan menurunkan daya tahan
tubuh

terhadap

penyakit,

meningkatkan

angka

kesakitan

(morbiditas),

pertumbuhan tidak normal (pendek), tingkat kecerdasan rendah dan produktivitas
rendah (Soekirman, 2000). Hasil penelitian Permaesih (2003) menunjukkan
prevalensi remaja gizi kurang berkisar antara 40-88%, sedangkan hasil penelitian
yang dilakukan di asrama mahasiswa IPB tahun 2002/2003 menunjukkan
tingginya prevalensi anemia dan kurang gizi pada mahasiswa tersebut. Mahasiswa
putri yang menderita anemi sebesar 48,1% dan kurang gizi sebesar 7,3%, dan
mahasiswa putra menderita anemi sebesar 4,3% dan 28,7% kurang gizi
(Anggraeni, 2004; Putri, 2004; Santika, 2004; Suherman, 2004).
Kebiasaan makan dapat membentuk pola konsumsi pangan. Konsumsi
pangan dipengaruhi pula oleh pengetahuan gizi dan persepsi remaja mengenai
tubuhnya (body image). Banyak remaja tidak menyadari bahwa kebiasaan makan
mereka saat ini akan berdampak pada status kesehatan mereka di kemudian hari
(Stang dan Story, 2004). Kebiasaan makan yang buruk selama remaja sering
berlanjut sampai dewasa yang dapat menimbulkan risiko berbagai penyakit kronik
seperti jantung, kanker, osteoporosis dan sebagainya. Pengetahuan dan kesadaran

2

gizi remaja yang rendah tercermin dari sikap dan perilaku yang menyimpang
dalam kebiasaan memilih makanan (Permaesih, 2003).
Pola konsumsi pangan seseorang juga dipengaruhi oleh ketersediaan
pangan, pola sosial budaya dan faktor pribadi. Ketersediaan makanan bagi
mahasiswa ditentukan oleh daya beli yang terkait dengan uang saku setiap bulan
yang diberikan oleh orang tua atau pihak-pihak lain (misal: beasiswa, saudara, dll)
dan pengaruh sosial budaya seperti sikap, kebiasaan makan, tabu terhadap
makanan dan ketidaktahuan akan gizi (Suhardjo, 1989).
Menurut Satoto (1990) masalah gizi kurang maupun lebih terjadi terutama
karena salah pilih makanan, yang sedikit ataupun banyak disebabkan oleh
ketidaktahuan cara memilih makanan yang benar. Pada masalah gizi kurang,
selain pengaruh infeksi salah pilih tersebut disebabkan oleh kemiskinan, baik
kemiskinan sumberdaya maupun kemiskinan informasi (ketidaktahuan). Pada gizi
lebih, umumnya sumberdaya dan informasi tersedia, tetapi yang bersangkutan
salah dalam memilih makanan sehat dan seimbang. Jika remaja memiliki
pengetahuan gizi yang baik akan lebih mampu memilih makanan sesuai dengan
kebutuhannya. Pengetahuan gizi memberikan bekal pada remaja bagaimana
memilih makanan yang sehat dan mengerti bahwa makanan berhubungan erat
dengan gizi dan kesehatan.
Pada tahun 2005, Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan program
pemberian makanan tambahan (PMT) atau Feeding Program kepada ±500 orang
mahasiswa putra dan putri TPB IPB Tahun 2005/2006 yang tinggal di asrama
TPB. Feeding Program dilaksanakan selama ±6 bulan. Disamping itu juga
diberikan penyuluhan gizi. Tujuan program PMT adalah memperbaiki status gizi
mahasiswa

sedangkan

penyuluhan

gizi

diharapkan

dapat

meningkatkan

pengetahuan gizi dan mempengaruhi komposisi dan pola konsumsi pangan
mahasiswa. Penyuluhan gizi ini diharapkan tidak hanya sampai tingkat kognitif
(pengetahuan) dan afektif (penghayatan), tapi dapat mencapai tingkat psikomotor
(praktek) sehingga mahasiswa dapat memilih makanan yang bergizi dan gaya
hidup yang baik untuk menunjang kesehatan dan prestasi akademiknya.
Jika mahasiswa memiliki pengetahuan dan sikap gizi yang baik, akan
mampu memilih makanan sesuai kebutuhan gizinya. Oleh karena itu, walaupun

3

program pemberian makanan tambahan (PMT) atau Feeding Program telah
berakhir, diharapkan pola konsumsi mahasiswa menjadi lebih baik daripada
sebelum pelaksanaan program tersebut. Dan selanjutnya dapat memperbaiki status
gizinya dan dapat menunjang prestasi akademiknya.
Berdasarkan hal-hal diatas, menarik untuk diteliti mengenai perubahan
pola konsumsi dan status gizi

mahasiswa putra dan putri yang memperoleh

makanan tambahan (peserta Feeding Program) dan yang tidak memperoleh
makanan tambahan (nonfeeding Program) sebelum, saat dan setelah Feeding
Program berakhir.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan pola
konsumsi dan status gizi mahasiswa putra dan putri TPB IPB tahun 2005/2006
sebelum, saat dan setelah feeding program.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Menganalisis perbedaan kebiasaan makan, pengetahuan gizi, pola konsumsi,
konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa putra dan putri peserta feeding
program dan nonfeeding sebelum, saat dan setelah feeding program berakhir
2. Menganalisis pengaruh kebiasaan makan, pengetahuan gizi, pola konsumsi, dan
konsumsi pangan terhadap status gizi mahasiswa putra dan putri peserta feeding
program dan nonfeeding sebelum, saat dan setelah feeding program berakhir
Hipotesis
1. Ada perbedaan kebiasaan makan, pengetahuan gizi, pola konsumsi, konsumsi
pangan dan status gizi antara mahasiswa putra dan putri peserta feeding
program dengan mahasiswa putra dan putri nonfeeding sebelum, saat dan
setelah feeding program berakhir
2. Ada pengaruh kebiasaan makan, pengetahuan gizi, pola konsumsi, dan
konsumsi pangan terhadap status gizi mahasiswa putra dan putri peserta feeding
program dan nonfeeding sebelum, saat dan setelah feeding program berakhir

4

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak yang
akan merencanakan dan mengembangkan program dalam rangka meningkatkan
kualitas program pemberian makanan tambahan bagi mahasiswa, dan bagi
pengelola asrama utamanya dalam penyelenggaraan makanan diharapkan dapat
menyediakan makanan yang bergizi, beragam, dan aman bagi kesehatan
mahasiswa sehingga dapat menunjang prestasi akademiknya.

TINJAUAN PUSTAKA
Kebutuhan Gizi Remaja
Usia remaja berkisar antara 12 tahun sampai dengan 19 tahun akhir atau
20 tahun awal. Perubahan biologi merupakan tanda berakhirnya masa anakanak. Sementara itu, pertumbuhan yang cepat pada berat dan tinggi badan
merupakan awal dimulainya masa remaja. Sedangkan mahasiswa adalah
seseorang yang mempunyai kisaran umur 17 – 22 tahun. Jadi dapat dikatakan
bahwa mahasiswa termasuk remaja akhir. Menurut Papalia dan Olds (1986),
kondisi kejiwaan (psikologis) dan gaya hidup remaja adalah penyebab paling
umum dari terjadinya masalah-masalah fisik. Ruang lingkup masalah tersebut
adalah kebiasaan makan yang salah (eating disorders), pemakaian dan
penyalahgunaan obat-obatan serta penyakit menular seksual.
Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena mereka masih mengalami
pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi
dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak
(Sianturi, G. 2002). Berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI
(WKNPG VIII) tahun 2004 menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) energi
untuk remaja laki-laki usia 16 sampai 18 tahun adalah 2600 kkal/hari, protein 65
g/hari, vitamin A 600 RE/hari, vitamin C 90 mg/hari dan zat besi (Fe) 15 mg/hari,
sedangkan untuk perempuan energi 2200 kkal/hari. protein 55 g/hari, vitamin A
600 RE/hari, vitamin C 75 mg/hari dan zat besi (Fe) 26 mg/hari.
Kekurangan gizi dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan (Spear,
1996). Peningkatan kebutuhan zat besi (sampai 15%) selama remaja digunakan
untuk pengembangan massa sel darah merah dan mioglobin, pertambahan
jaringan otot baru, mengkonpensasi kehilangan darah akibat menstruasi yang
menyebabkan remaja putri membutuhkan lebih banyak Fe (Riyadi, 1996).
Perubahan komposisi tubuh menyebabkan kebutuhan gizi meningkat
terutama energi, protein dan besi. Dari data beberapa negara ditemukan bahwa
remaja akan mengalami pertambahan tinggi badan dan usia puber yang lebih
awal (Rickert, 1996). Hal ini terjadi karena konsumsi makanan yang lebih baik
dan kesehatan pada masa anak-anak yang baik. Pengaruh gizi pada saat puber
sangat ditentukan keadaan status gizi pada usia dini. Dari 78 anak laki-laki

6

yang diikuti dari usia 6 bulan sampai 14 tahun, berat badan selama balita
berhubungan dengan kematangan dan tinggi badan saat remaja (Jhonston &
Haddad, 1996).
Masa remaja merupakan masa pengembangan fisik dan sosial. Pada saat
tersebut pemilihan makanan yang bergizi tidak hanya berpengaruh terhadap
kesehatannya sekarang tetapi sangat mempengaruhi kesehatannya di masa
mendatang (Marlow, 2002).
Kebiasaan Makan Remaja
Mantra (1996) menyatakan bahwa status gizi berhubungan langsung
dengan makanan dan kebiasaan makan dari individu, keluarga dan masyarakat
secara keseluruhan. Perbaikan gizi pada dasarnva adalah upaya merubah
kebiasaan yang berhubungan dengan makanan pada individu, keluarga atau
masyarakat secara keseluruhan untuk status gizi yang lebih baik.
Menurut Khumaidi (1989), kebiasaan makan merupakan tingkah laku
manusia dan kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makanan
yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Selanjutnya
Suhardjo (1989) menyatakan bahwa kebiasaan makan merupakan istilah untuk
menggambarkan kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan makan dan
makanan. seperti tata krama makan, frekuensi makan, pola makanan yang
dimakan, kepercayaan terhadap makanan (misalnya: pantangan), penerimaan
terhadap pangan dan cara pemilihan bahan makanan yang hendak dimakan.
Kebiasaan makan yang berpengaruh terhadap pemilihan makanan,
konsumsi energi dan intik zat gizi, umumnya terbentuk pada masa kanakkanak dan sebagian pada masa remaja. Walaupun rumah dan lingkungan
sekolah memegang peranan terbesar dalam pembentukan pola konsumsi,
namun terdapat peningkatan tendensi pada anak, terutama remaja, untuk
memilih makanannya sendiri di luar rumah dan lingkungan sekolah. Namun
tidak selamanya makanan yang dipilih tersebut sesuai dengan kaidah gizi yang
seimbang (Khumaidi, 1989).
Kebiasaan makan dapat dipelajari dan diukur menurut prinsip-prinsip
ilmu gizi melalui pendidikan, latihan dan penyuluhan gizi. Dalam program

7

perbaikan gizi, harus dapat dicarikan upaya agar kebiasaan makan yang baik
dapat dilestarikan dan kebiasaan makan yang jelek dapat digantikan dengan
ide-ide baru untuk menunjang tercapainya kecukupan gizi (Khumaidi, 1989).
Kebiasaan makan yang terdapat pada diri seseorang diperoleh melalui dua cara
yaitu dipelajari dan tidak dipelajari (Sanjur, 1982). Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan melalui pendidikan gizi yang diajarkan secara formal akan lebih
langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Perilaku makan
yang tidak diperoleh memalui proses pendidikan biasanya diturunkan dari
orangtua dan merupakan budaya.
Menurut Alexander (1994) kebiasaan makan sehat pada remaja masih jauh
dari ideal. Remaja lebih suka mengkonsumsi fast food, snack, soft drink dan
sebagainya yang pada umumnya rendah sumber vitamin dan mineral. Rickert
(1996) menyebutkan ada tiga kebiasaan makan yang dilakukan remaja yaitu : (1)
Mengurangi frekuensi makan (skipping meal). Salah satu kebiasaan makan remaja
adalah mengurangi frekuensi makan seperti tidak makan pagi. Berdasarkan
penelitian tentang kebiasaan makan pagi, ditemukan 50% remaja putri tidak
makan pagi yang dihubungkan dengan tidak ada selera makan dan ketersediaan
menu yang kurang memuaskan (Rickert, 1996); (2) Mengkonsumsi makanan
ringan (snacking). Menurut Hurlock (1997) remaja suka makan jenis makanan
ringan seperti kue-kue, permen dan lain-lain, sedangkan sayur-sayuran dan buahbuahan jarang dikonsumsi sehingga dalam dietnya rendah serat, zat besi dan
vitamin C. Makan makanan ringan (cemilan) dapat menurunkan selera makan
sehingga remaja yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan ringan biasanya
akan makan dengan porsi lebih sedikit, bahkan sering tidak makan. Beberapa studi
mengungkapkan bahwa cemilan yang dikonsumsi remaja umumnya rendah serat,
rendah kalori, rendah vitamin A, kalsium dan zat besi (Spear, 1996). (3)
Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food). Makanan siap saji atau fast food
merupakan salah satu jenis makanan yang sangat disukai remaja. Selain rasanya
yang dapat diterima, pelayanan dan sarana yang memuaskan membuat remaja
menyukainya. Namun kandungan gizinya rendah zat besi, kalsium, riboflavin dan
vitamin A, tetapi tinggi kalori, lemak jenuh, dan garam (Spear, 1996).

8

Pengetahuan dan Sikap Gizi Remaja
Pengetahuan gizi adalah kemampuan seseorang untuk mengingat (recall)
kembali kandungan gizi makanan, sumber serta kegunaan zat gizi tersebut di
dalam tubuh. Pengetahuan gizi ini mencakup proses kognitif yang dibutuhkan
untuk menggabungkan informasi gizi dengan perilaku makan agar struktur
pengetahuan yang baik tentang gizi dan kesehatan dapat dikembangkan (Sapp dan
Jensen, 1997).
Pengetahuan gizi selalu berhubungan dengan makanan dan perbaikan gizi.
Hasil penelitian Caliendo et al. (1997) menunjukkan bahwa penganekaragaman
makanan pada anak-anak secara positif dan nyata berkorelasi dengan pengetahuan
gizi ibunya. Seseorang yang memiliki pengetahuan gizi akan mempraktekkan
pengetahuan yang mereka miliki melalui perilaku gizi yang baik. Tetapi
pengetahuan gizi yang baik tidaklah selalu diikuti oleh perilaku gizi yang baik.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya daya beli dan ketersediaan waktu untuk
menyiapkan makanan (Schafer, et al. 1993).
Pengetahuan gizi akan mempengaruhi kebiasaan makan suatu masyarakat.
Menurut Soesanto, et al (1989), tumbuhnya kebiasaan makan dalam masyarakat
dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat dalam memilih dan mengolah pangan
sehari-hari. Yang termasuk dalam sumber-sumber pengetahuan dalam memilih
dan mengolah pangan adalah : a) sistem sosial anggota keluarga yang bersumber
secara turun-temurun dari orang tua;

b) proses sosialisasi anggota keluarga

dengan sistem sosial lain, misalnya melalui keikutsertaan dalam organisasi
sosial/kemasyarakatan dan kegiatan mobilitas fisik keluar desa; dan c) interaksi
anggota keluarga dengan media massa (radio, koran TV dan lain-lain).
Pengetahuan gizi juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Tingkat
pendidikan bisa menggambarkan kemampuan kognitif dan pengetahuan yang
dipunyai seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal maka semakin luas
tingkat pengetahuannya (Trichenor, et al. 1990). Hasil penelitian Yusra (1998)
menemukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pasangan usia subur (PUS),
semakin tinggi skor pengetahuan tentang pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS). Pada dasarnya pendidikan gizi dan kesehatan berupaya untuk mengubah

9

perilaku perorangan, keluarga dan masyarakat agar semuanya mampu
melestarikan perilaku hidup dan lingkungan yang sehat.
Menurut Notoatmojo (1993), pengetahuan merupakan hasil yang diperoleh
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Makin
tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin besar berpengaruh terhadap
sikapnya, termasuk gizi dan makanan (Sanjur, 1982).
Sikap merupakan suatu keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikiran atau
daya nalar yang disiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap sesuatu hal,
sehingga secara langsung dapat mempengaruhi perilaku, begitu juga halnya
dengan sikap terhadap gizi makanan (Wong, 1999). Sikap juga merupakan reaksi
atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau obyek. Sikap
belum tentu merupakan tindakan aktif tetapi masih merupakan predisposisi
tingkah laku. Predisposisi untuk bertindak senang atau tidak senang terhadap
obyek tertentu mencakup komponen kognisi, afeksi, dan konasi. Melalui
kemampuan kognisi (kemampuan yang berkembang dengan pengenalan) akan
timbul gagasan dan keyakinan terhadap obyek tertentu. Komponen afeksi akan
memberikan penilaian emosional (senang atau tidak senang) terhadap obyek dan
komponen konasi akan menentukan kesediaan untuk memberikan jawaban berupa
tindakan. Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan karena
sikap hanyalah sebagian dari perilaku manusia.
Pengalaman yang diperoleh seseorang ada yang dirasa menyenangkan atau
sebaliknya tidak menyenangkan, sehingga timbul rasa suka atau tidak suka
terhadap makanan dan selanjutnya dapat mempengaruhi pemilihan makanan.
Menurut Sanjur (1982), sikap terhadap pemilihan makanan merupakan
penggabungan antara sesuatu yang dipelajari dan dilihat, misalnya melalui
berbagai iklan dan media massa.
Secara psikologis, remaja masih berada dalam masa transisi (peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa, sehingga masih ingin mencoba hal-hal baru
dan ingin diterima dalam pergaulan teman-temannya. Hal ini juga berpengaruh
terhadap pola konsumsi remaja dalam memilih makanan. Menurut Barasi dan
Mottram (1987), remaja akan menyesuaikan diri dengan teman sebayanya, hal ini
tercermin pada pemilihan makanan baik di sekolah/kampus maupun lingkungan

10

sosial. Hasil penelitian Sartiningsih (1993) tentang perilaku konsumsi fast food
pada remaja di Bogor menunjukkan pada umumnya remaja yang mengkonsumsi
fast food memiliki lingkungan sosial sendiri yaitu keluarga dan teman dekat atau
teman sekolah yang mendukung konsumsi fast food.
Pola Konsumsi dan Konsumsi Pangan Remaja
Menilai status gizi seseorang dapat dilihat dari pola konsumsi yang ada.
Pola konsumsi seseorang tidak lepas dari kebiasaan makan yang dilakukannya.
Kebiasaan makan seringkali merupakan suatu pola yang berulang atau bagian
dari rangkaian panjang kebiasaan hidup secara keseluruhan yang dapat diukur
dengan pola konsumsi pangan. Pola konsumsi pangan disusun berdasarkan
data jenis pangan, frekuensi penggunaan serta banyaknya yang dimakan. Pola
konsumsi pangan adalah jenis frekuensi beragam pangan yang biasa
dikonsumsi yang umumnya berkembang dari pangan setempat atau dari pangan
yang telah ditanam di tempat tersebut untuk jangka waktu yang panjang
(Suhardjo, 1989).
Penggunaan metode frekuensi konsumsi pangan bertujuan untuk menilai
frekuensi jenis pangan atau kelompok pangan yang dikonsumsi selama periode
waktu tertentu. Frekuensi konsumsi pangan merupakan informasi awal yang
bertujuan untuk memberikan gambaran secara kualitatif tentang pola konsumsi
pangan. Frekuensi waktu yang bisa digunakan adalah frekuensi makan perhari,
perminggu, perbulan atau pertahun tergantung dari tujuan penelitian yang ingin
dicapai. Metode ini umumnya tidak digunakan untuk memperoleh data
kuantitatif pangan atau intik konsumsi zat gizi (Gibson, 2005). Namun
menurut Haraldsdottir dan Van Stavaren (1988) dalam Kusharto dan Sa’diyyah
(2005) menyatakan metode frekuensi pangan dapat juga digunakan untuk
menilai konsumsi pangan secara kuantitatif, tergantung dari tujuan studi,
apakah hanya ingin menggali frekuensi penggunaan pangan saja atau juga
sekaligus dengan konsumsi zat gizinya. Dengan metode ini, dapat dinilai
frekuensi penggunaan pangan atau kelompok pangan tertentu (misalnya:
sumber lemak, sumber protein, sumber vitamin A, dan sebagainya) selama
kurun waktu tertentu (misalnya: perhari, perminggu, perbulan, pertahun) dan
sekaligus mengestimasi konsumsi zat gizinya.

11

Kebiasaan makan dapat membentuk pola konsumsi pangan. Pola konsumsi
pangan penduduk dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebiasaan makan,
ketersediaan pangan, kesenangan, sosial budaya, agama, taraf ekonomi dan
lingkungan (Suhardjo, 1989).
Menurut Suhardjo (1989), pada umumnya remaja mempunyai kebiasaan
makan

yang

buruk.

Beberapa

remaja

khususnya

remaja

putri

sering

mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang tidak seimbang dibandingkan dengan
kebutuhannya karena takut gemuk. Pola makan remaja berbeda dengan pola
makan anak-anak. Setelah aktivitas di sekolah dan aktivitas di luar sekolah,
remaja sering kali mengabaikan makan 3 kali sehari. Kesibukan di sekolah dan
padatnya jadwal di sekolah membuat mereka mengabaikan makan, dan lebih
sering mengkonsumsi makanan jajanan. Banyak remaja mengabaikan sarapan,
padahal makanan tersebut sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi
setiap hari dan menunjang prestasi akademiknya. Remaja sering mengganti
konsumsi makanan lengkapnya dengan mengkonsumsi fast food, softdrink, dsb.
Makanan tersebut mengandung lemak dan gula tinggi yang dapat menyebabkan
penyakit diabetes dan jantung (Marlow, 2002). Fast food umumnya mengandung
kalori tinggi, kadar lemak, gula, dan sodium (Na) juga tinggi, tetapi rendah serat
kasar, vitamin A, asam askorbat, kalsium, dan folat. Kandungan gizi yang tidak
seimbang ini bila terlanjur menjadi pola makan, akan berdampak negatif pada
keadaan gizi para remaja (Khomsan, 2002). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Hurlock (1997) yang menunjukkan bahwa remaja suka sekali jajan makanan
ringan. Jenis makanan ringan yang dikonsumsi adalah kue-kue yang rasanya
manis dan golongan pastry serta permen, sedangkan golongan sayur-sayuran dan
buah-buahan yang mengandung vitamin C dan vitamin A tidak populer atau
jarang dikonsumsi, sehingga dalam diet mereka rendah zat besi, kalsium, vitamin
C, vitamin A dan lain-lain. Disamping itu remaja juga suka minum minuman
ringan (soft drink), teh dan kopi yang frekuensinya lebih sering dibandingkan
dengan minum susu.

12

Status Gizi Remaja
Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang atau sekelompok orang
akibat dari konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan. Dengan
menilai status gizi seseorang atau sekelompok orang, maka dapat diketahui
apakah seseorang atau sekelompok orang tersebut status gizinya baik atau tidak
baik (Riyadi, 2001).
Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya
dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada masa remaja kebutuhan akan zat gizi
mencapai maksimum. Kebutuhan zat gizi ini diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang cepat. Jika kebutuhan zat
gizi tersebut tidak terpenuhi maka akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
dan perkembangan tubuh (Mc Williams, 1980).
Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena mereka masih mengalami
pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi
dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak (Sianturi
G, 2002). Menurut Husaini dan Husaini (1989), remaja pria membutuhkan lebih
banyak zat-zat g