Brightness Data Tabel Data Pengaruh Waktu Terhadap Bilangan Kappa dan Brightness Perhitungan

2.5 Bilangan Kappa

Bilangan kappa merupakan pengujian kimia yang diperlakukan terhadap pulp untuk menentukan tingkat delignifikasi, kekuatan relatip dari pulp dan kesanggupannya untuk diputihkan. Pengujian ini mengindikasikan kandungan lignin dan kemampuan pulp tersebut untu diputihkan. Pengujian didasarkan pada reaksi dengan Potansium Permanganat KmNO 4 . Normalnya pulp coklat dan pulp setelah melewati tahap proses alkali ekstraksi diperiksa bilangan kappanya di laboratorium Sirait, 2003. Penggunaan oksigen di langkah pertama delignifikasi menyebabkan suatu penurunan sifat ekstrim dimana 50 residu lignin merekat di dalam pulp yang tidak dikelantang dan tidak bisa dipindahkan. Jika penggunaan di dalam dua langkah terakhir tidak dipindahkan lignin dalam pulp dibutuhkan perawatan dengan konsentrasi H 2 SO 4 dan waktu cucian tidak akan memberikan suatu penurunan yang tinggi pada bilangan kappa, begitu juga lignin yang terdapat dalam pulp. Penurunan bilangan kappa, juga menunjukkan suatu jumlah pengurangan residu lignin dalam pulp. Ini mempengaruhi berat pulp dan ini menyebabkan hasil pulp berkurang. Penurunan hasil juga dipengaruhi oleh daya larut dari hemiselulosa Muladi, 2005.

2.6 Brightness

Ini adalah sifat lembaran pulp untuk memantulkan cahaya yang diukur pada suatu kondisi yang baku, digunakan sebagai indikasi tingkat keputihan. Keputihan pulp diukur dengan kemampuannya memantulkan cahaya monokromatik dan diperbandingkan dengan standar yang telah diketahui. Brightness pulp diukur pada tahapa yang berbeda-beda di dalam proses pemutihan, sebagaimana salah satu tujuan yang paling penting dari pada proses pemutihan adalah untuk mencapai brightness yang spesifik terhadap pulp yang dihasilkan. Sebuah alat pengukuran tingkat refleksi atau pengukur brightness digunakan di laboratorium untuk mengukur brightness contoh pulp di buat dalam bentuk lembaran. Ini memantulkan cahaya yang diukur dan dinyatakan sebagai persen dari pada Magnesium Oksida. Jadi, nilai brightness 90 ISO artinya, pada kondisi yang standar dari cahaya dan pengamatan, suatu kekuatan memantulkan adalah pada panjang gelombang sebesar 457 mm 90 dari batangan Magnesium Oksida. Pada bleaching plant dengan system pengendali yang bekerja secara otomatis, ada instrument yang terpasang pada jalur tersebut untuk mengukur brightness dari pada pulp stock pada tahap-tahap Khlorinasi, Hypokhlorit dan Khlorin Dioksida. Pengukuran ini dipergunakan untuk mengendalikan dosis bahan kimia dalam tahap tersebut Sirait, 2003. BAB 3 BAHAN DAN METODE PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat − Cawan Platina − Oven − Neraca Analitis − Desikator − Plastik dan Karet − Waterbath − Gelas Ukur 1000 mL − Beakerglass 5000 mL − Pipet Skala 50 mL − Propipet − Ember − Beakerglass 1000 mL − Buret Digital 50 mL − Gelas Ukur 10 mL − Handsheet Former − Hotplate Stirrer − Magnetic stirrer − Stopwatch − Termometer 100 o C − Alat vakum − Buchner Funnel − Electro Refracto Photometer ELREPHO − Kertas Saring

3.1.2 Bahan

− Sampel Pulp unbleach blending − ClO 2 klorin dioksida 7.7 gl − Air Demineralisasi Aquadest − Larutan H 2 SO 4 Asam sulfat 4 N − Larutan KMnO 4 Kalium Permanganat 0.1 N − Larutan KI Kalium Iodida 0.1 N − Larutan standart Na 2 S 2 O 3 Sodium Tio Sulfat 0.1 N − Indikator Starch 3.2 Prosedur Kerja 3.2.1 Penentuan Konsistensi − Diambil cawan platina lalu ditimbang dengan neraca analitis − Dimasukkan sampel pulp kedalam cawan platina − Ditimbang dengan neraca analitis dan dicatat berat basahnya − Dimasukkan kedalam oven selama ± 1 jam pada suhu 105 o C±1 o C − Diangkat dan didinginkan didalam desikator selama ± 10 menit − Ditimbang dengan neraca analitik sampai didapat berat konstan − Dicatat berat keringnya − Dicari konsistensinya Konsistensi =

3.2.2 Penentuan Bilangan Kappa

− Diambil sampel pulp dari proses Bleaching tahap I Do, lalu dicuci − Dibuat menjadi lembaran tipis dengan menggunakan hand sheet former. − Dikeringkan dalam oven pada suhu 150 o C±1 o C selama ± 10 menit − Didinginkan dalam desikator selama ± 10 menit − Ditimbang sampel sebanyak 3.5 gram dengan neraca analitis − Di masukkan sampel kedalam 400mL air demineralisasi dan dimasukkan magnetic stirrer − Dijalankan hotplate stirrer − Ditambahkan KMnO 4 0,1 N sebanyak 50mL dan H 2 SO 4 4 N sebanyak 50mL secara bersamaan − Dilakukan pengadukan selama ± 10 menit − Ditambahkan KI 1 N sebanyak 10mL − Dititrasi dengan larutan standart Na 2 S 2 O 3 0.1 N sampai larutan berwarna kuning − Ditambahkan indicator starch − Dititrasi kembali dengan larutan standart Na 2 S 2 O 3 0.1 N sampai larutan berwarna bening − Dicatat volume larutan standart Na 2 S 2 O 3 0.1 N yang terpakai Untuk menghitung bilangan kappa digunakan rumus sebagai berikut ; K = [1+ 0,01325-T] P = Dimana : K : Bilangan Kappa f : Faktor koreksi untuk 50 larutan KMnO 4 0.1 N yang terpakai a : Volume Na 2 S 2 O 3 0.1 N yang digunakan untuk mentitrasi sampel b : Volume Na 2 S 2 O 3 0.1 N yang digunakan untuk blanko N : Normalitas Na 2 S 2 O 3 T : Temperatur larutan = 25 o C W : Berat pulp

3.2.3 Penentuan Tingkat Kecerahan Brightness

− Diambil sampel pulp dari proses bleaching tahap I Do,lalu dicuci,dibentuk menjadi sheet − Dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C selama ± 5 menit − Diperiksa Kecerahannya dengan alat Electro Refracto Photometer − Dicatat hasil yang ditunjukkan alat BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Tabel 4.1 Data Pengaruh Waktu Terhadap Bilangan Kappa dan Brightness No. Tanggal Berat Sampel gram Lama waktu menit Kappa number rata-rata Brighness rata - rata o ISO 1. 10 Jan 2011 250 30 5,13 43,67 2. 11 Jan 2011 250 45 4,92 44,96 3. 12 Jan 2011 250 60 4,72 45,46 4. 13 Jan 2011 250 75 4,51 46,59 5. 14 Jan 2011 250 90 4,35 47,13 6. 17 Jan 2011 250 105 4,12 48,00 7. 18 Jan 2011 250 120 4,00 48,98 8. 19 Jan 2011 250 135 3,75 49,62 9. 20 Jan 2011 250 150 3,60 50,74 10. 21 Jan 2011 250 165 3,37 51,50 11. 24 Jan 2011 250 180 3,23 52,59 12. 25 Jan 2011 250 195 3,06 53,13

4.2 Perhitungan

Penentuan OD Kadar OD = vol.sampel x konsistensi OD = 250 x 0,2281 = 57,025 Dimana OD = Berat pulp kering 0 kandungan air Penentuan Volume ClO 2 Vol ClO 2 = Vol ClO 2 = = 18,758 Penentuan Volume Air Vol air = Vol air = = 551 Penentuan Bilangan Kappa P = P = P = 20,19 K = [1+ 0,01325-T] K = K = 2,916 Dimana K = Bilangan Kappa f = Faktor koreksi untuk 50 larutan KMnO 4 0.1 N yang terpakai a = Volume Na 2 S 2 O 3 0.1 N yang digunakan untuk mentitrasi sampel b = Volume Na 2 S 2 O 3 0.1 N yang digunakan untuk blanko N = Normalitas Na 2 S 2 O 3 T = Temperatur larutan = 25 o C W : Berat pulp

4.3 Pembahasan