dikonsumsikan pada suatu kondisi-kondisi yang terganggu, seperti pada goncangan yang kuat, kehilangan kendali, dll. Ini adalah keuntungan dari menjaga sisa khlorin nil. Tidak
ada dampak kerugian dari perpanjangan waktu proses khlorinasi melampaui pelepasan residu.
3. pH
Ketika pulp yang telah dicuci di khlorinasi, pH dengan cepat turun lebih rendah dari dua, sebagai akibat pemakaian khlorin dan dihasilkannya HCl. Cairan lindi hitam
yang terbawa menaikkan pH pulp yang belum diputihklan dan demikian pula pH proses khlorinasi. pH memiliki pengaruh yang kecil pada proses delignifikasi yang lain dari pada
substitusi selesai oksidasi yang relatif naik pada pH rendah. 4.
Pengadukan Tujuan pengadukan adalah untuk mendistribusikan khlorin dioksida dan khlorin
secara merata. Pengadukan yang baik adalah sangat penting pada pelaksanaan tahap khlorinasi yang menggunakan kendali pendeteksi terpasang dijalur tersebut. Pengadukan
yang tidak baik dapat menghasilkan brightness pulp yang tidak seragam, kehilangan pada kekuatan pulp dan suatu sisa khlorin yang menetap.
2.4.3 Tahap EOP Ekstraksi
Caustic NaOH, Oksigen O
2
, dan Hidrogen Peroksida digunakan untuk memurnikan pulp di dalam tahap E0 untuk melarutkan komponen Khlorinat Lignin. Segala sesuatu
larut, komponen Khlorinat Lignin mudah dicuci dari pulp.
Variabel-variabel proses pada oksidasi ekstraksi ; 1.
Konsistensi Keefektifan proses ekstraksi tergantung kepada konsentrasi alkali yang digunakan.
Suatu pulp dengan konsistensi yang tinggi maka akan diberikan konsentrasi alkali yang lebih tinggi pada penerapan bahan kimia yang diberikan. Pada konsistensi yang lebih
tinggi sedikit uap air yang dibutuhkan untuk memanaskan pulp dan menaikkan temperatur.
2. Temperatur
Brightness yang lebih tinggi dihasilkan pada tahap penutihanoksidasi berikutnya dan ekstraksi kappa lebih rendah dapat dicapai jika temperatur ekstraksi dijaga pada 65-
70
o
C. temperatur diatas 70
o
C tidak menunjukkan adanya hasil-hasil yang menguntungkan.
3. Waktu Reaksi
Bilangan kappa berkurang dengan suatu kenaikan terhadap waktu reaksi pada saat parameter-parameter yang lainnya dijaga tetap. Hal ini secara terus menerus berkurang
setelah suatu reaksi dengan waktu yang lama. Ada dua bentuk reaksi untuk menghilangkan lignin; a sebuah tahap awal delignifikasi yang sangat cepat diikuti
dengan b sebuah akhir delignifikasi yang lambat. Masing-masing mereka disebut eliminasi lignin yang bersifat mudah dan eliminasi lignin dengan cara lambat.
4. Brightness
Ketika lignin sudah dikeluarkan dari pulp pada proses pemutihan dengan Oksigen, brightness meningkat. Hal ini umumnya disebabkan oleh delignifikasi, dan bukan proses
penghilangan lignin.
2.4.4 Tahap D
1
Tahap Pertama Khlorin Dioksida
Tahap Khlorin Dioksida adalah merupakan tahap yang ketiga dalam tahapan proses pemutihan. Khlorin dioksida adalah suatu bahan pemutihan yang unik memurnikan pulp
dan memberikan brightness tinggi tanpa memberikan pengaruh terhadap sifat-sifat kekuatannya. Dosis Khlorin Dioksida tergantung kepada kualitas pulp yang masuk dan
brightness akhir yang dikehendaki.
2.4.5 Tahap D
2
Tahap Khlorin Dioksida Kedua
Tahap Khlorin Dioksida kedua adalah tahapan keempat pada proses pemutihan. Khlorin Dioksida ClO
2
digunakan untuk memurnikan pulp di dalam tahap D
2
. Tahap ini memutihkan brightness pulp dengan cara mengelantang lebih lanjut zat-zat pengotor tang
tersisa di dalam pulp tersebut.
2.4.6 Menara Stock Bleached Density