Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Fleksibilitas Pada Pemain Pencak Silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

Data Pribadi

Nama
Tempat/ Tanggal Lahir
Agama
Alamat
Telepon/ Hp
II. Riwayat Pendidikan

: Dani Ibrahim Harahap
: Rantauprapat/ 5 Januari 1994
: Islam
: Jl. Bunga Asoka, GG. Pribadi, Medan
: 085362909198

1. Tahun 1999-2000


: TK Nur Ibrahimy Rantauprapat

2. Tahun 2000-2006

: SD N 116241 Kampung Baru

3. Tahun 2006-2009

: SMP N 1 Rantau Selatan

4. Tahun 2009-2012

: SMA N 1 Rantau Selatan

III. Riwayat Pelatihan
IV. Riwayat Organisasi
1. Tahun 2014

: Anggota Departement Mahasiswa Internasional


PEMA FK USU
2. Tahun 2014-Sekarang : Anggota Danus BKM Ar-Rahmah

Lampiran 2
PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN:
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Salam sejahtera,
Nama saya Dani Ibrahim Harahap dan akan melakukan penelitian dengan
judul : “Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas pada Pencak Silat
Merpati Putih Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
apakah ada pengaruh IMT terhadap fleksibilitas. Dengan diketahuinya hal
tersebut, maka ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang penting bagi
masyarakat khususnya para anggota pencak silat.
Jika Saudara/i bersedia mengikuti penelitian ini maka akan dilakukan
serangkaian prosedur terhadap Saudara /i, di mana Saudara /i diminta untuk naik
keatas timbangan dan setelah diukur berat badan dilakukan pengukuran tinggi
badan, dilanjutkan dengan melakukan Sit and Reach Test untuk menilai
fleksibilitas saudara/i. Sebelum melakukan percobaan, melakukan pemanasan

terlebih dahulu. Saat melakukan tes, responden melepaskan sepatu. Meminta
responden untuk duduk dilantai dengan pinggang, punggung, dan kepala
menempel ke dinding. Kaki responden diekstensi maksimal dan telapak kaki
ditempelkan ke kotak sit and reach test. Letakkan satu tangan ditangan yang lain
dan responden berusaha meraih kedepan sejauh mungkin tanpa melepaskan kepala
dari dinding. Kemudian peneliti meletakkan penggaris diatas kotak sampai
ujungnya menyentuh jari responden. Kemudian penggaris dipegang pada
tempatnya sampai keseluruhan tes selesai. Sekarang kepala dan punggung
responden dapat lepas dari dinding, kemudian responden berusaha meraih
kedepan sebanyak tiga kali secara bertahap. Pada peregangan yang ketiga,
responden berusaha meraih sejauh mungkin indikator pada penggaris dan
bertahan pada posisi tersebut selama minimal dua detik. Pastikan selama tes kaki
responden tetap menempel pada lantai. Catat angka terakhir yang ditunjukkan
oleh ujung jari responden.

Saya sangat mengharapkan keikut sertaan Saudara/i dalam penelitian ini,
karena selain bermanfaat untuk diri sendiri, juga bermanfaat untuk orang lain,
khususnya bagi pemain atlet pencak silat Merpati Putih USU. Selama penelitian
ini, Saudara/i


tidak dibebankan biaya apapun. Semua data/keterangan dari

Saudara/i bersifat rahasia,tidak diketahui orang lain. Apabila keberatan, Saudara/i
bebas untuk menolak mengikuti penelitian ini. Jika sudah mengerti dan bersedia
mengikuti penelitian ini maka Saudara/i dapat mengisi lembar persetujuan.
Pemeriksaan

yang

akan

dilakukan

diatas

lazimnya

tidak

akan


menimbulkan hal yang berbahaya bagi Saudara/i . Namun bila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan yang setelah Saudara/i mengikuti penelitian ini, maka Saudara/i
dapat menghubungi saya.

Nama

: Dani Ibrahim Harahap

Alamat institusi : FK USU, Jl.dr.Mansyur No.5, Medan
Alamat rumah

: Jalan Bunga Asoka, Gg pribadi No 2 Medan

Handphone

: 0853-6290-9198

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Anda,
saya ucapkan terima kasih


Medan,...........................2015
Peneliti,

( Dani Ibrahim Harahap )

Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
No. Hp :

Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai
penelitian yang berjudul “Hubungan IMT dengan Fleksibilitas pada Pemain
Pencak Silat Merpati Putih USU”. Setelah mengetahui dan menyadari sepenuhnya
risiko yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia

dengan sukarela menjadi subjek penelitian tersebut dan patuh akan ketentuanketentuan yang dibuat peneliti. Jika sewaktu-waktu ingin berhenti, saya berhak
untuk tidak melanjutkan mengikuti penelitian ini tanpa ada sanksi apapun.

Yang menyatakan,

Medan,

2015
Peneliti,

(

)

( Dani Ibrahim Harahap )

Lampiran 4
LEMBAR IDENTITAS SUBJEK PENELITIAN

Tanggal


:
Tanggal

Bulan

Tahun

Nama Lengkap

:

Alamat

:

Usia

:


Tahun

Jenis Kelamin

:

Laki-laki

Perempuan

Kelainan Pinggang Belakang

:

Ya

Tidak

Menjadi Anggota ≥ 1 Bulan


:

Ya

Tidak

Latihan Minimal 1 Minggu Sekali :

Ya

Tidak

Lampiran 5
Lembar Pencatatan Hasil Pengukuran

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas pada Pencak Silat Merpati
Putih Universitas Sumatera Utara

Nama


:

Usia

:

Berat Badan

:

Kg

Tinggi Badan

:

cm

IMT

:

Kg/m2
Tingkat Fleksibilitas
Normoweight

Overweight

< 18,5 - 22,9 kg/m2

≥ 23 kg/m 2

Sit and Reach Test :
Hasil Pengukuran (cm)
Ke-1

Ke-2

Ke-3

Tingkat Fleksibilitas
Baik

Kurang Baik

≥ 60

< 60

Table Percentile Ranks for the Modified Sit and Reach Test
Age Category (Men)
Percentile

≤18

19-35

36-49

≥50

Rank

cm

cm

cm

cm

99

52,8

51,1

48,0

41,1

95

49,8

48,0

46,2

40,1

90

46,2

43,7

40,9

38,1

80

45,2

43,2

37,1

33,8

70

40,6

40,1

35,3

31,2

60

38,6

38,1

34,0

29,2

50

36,8

36,6

32,0

25,9

40

35,6

34,3

29,5

24,6

30

34,0

33,0

27,4

23,6

20

30,0

29,5

25,1

22,4

10

24,1

23,4

21,1

19,8

05

21,3

20,1

17,8

18,3

01

18,3

17,8

13,0

10,2

Sumber : Fundamental of Exercise Physiology for Fitness, Performance, and
Health.

Table Percentile Ranks for the Modified Sit and Reach Test
Age Category (Women)
Percentile

≤18

19-35

36-49

≥50

Rank

cm

cm

cm

cm

99

57,4

53,3

50,3

43,7

95

49,5

49,0

48,8

39,9

90

47,5

45,5

44,2

38,1

80

45,2

42,4

41,1

36,1

70

41,9

41,1

38,6

34,5

60

40,6

40,1

36,8

31,2

50

38,6

37,6

34,3

28,2

40

36,8

36,8

32,5

25,7

30

34,8

34,8

31,0

23,4

20

32,0

32,0

27,9

21,1

10

29,0

25,7

24,6

19,0

05

23,9

20,6

21,6

9,4

01

16,5

6,6

5,1

3,8

Sumber : Fundamental of Exercise Physiology for Fitness, Performance, and
Health.

Lampiran 6
Data Induk Penelitian
N

Kode

o

Jenis

Usia

BB

TB

IMT

Kelamin

Nilai
Flek

1

01

P

20.0

59.0

158.5

23.6

20.0

2

02

L

20.0

62.0

175.5

20.12

90.0

3

03

P

19.0

52.0

159.0

20.56

20.0

4

04

L

21.0

52.0

172.5

17.4

95.0

5

05

L

18.0

79.5

170.5

27.5

70.0

6

06

L

19.0

52.0

175.0

16.9

70.0

7

07

L

20.0

48.0

169.0

16.8

70.0

8

08

L

20.0

72.0

166.0

26.12

60.0

9

09

L

20.0

91.0

167.0

32.62

90.0

10 10

P

20.0

59.0

161.5

22.62

30.0

11 11

L

21.0

60.0

172.5

20.16

70.0

12 12

P

21.0

61.0

155.5

25.31

50.0

13 13

P

22.0

38.0

159.0

15.03

60.0

14 14

P

21.0

58.0

155.0

24.14

30.0

15 15

L

23.0

66.5

179.5

20.63

90.0

16 16

L

22.0

52.0

173.0

17.37

10.0

17 17

L

21.0

76.0

160.0

29.68

10.0

18 18

L

20.0

55.0

164.5

20.32

80.0

19 19

L

19.0

74.0

174.0

24.4

60.0

20 20

L

19.0

49.0

169.0

17.1

70.0

21 21

L

20.0

45.0

156.0

18.49

90.0

22 22

L

18.0

62.0

165.0

22.7

70.0

23 23

L

20.0

42.0

156.0

17.2

90.0

24 24

L

19.0

46.0

163.0

17.3

95.0

25 25

L

18.0

75.0

163.0

28.2

70.0

26 26

L

19.0

56.0

170.0

19.3

90.0

27 27

L

20.0

80.0

171.0

27.35

50.0

28 28

L

21.0

55.0

165.0

20.2

20.0

29 29

L

21.0

60.0

168.0

21.2

60.0

30 30

L

20.0

60.0

165.0

22.03

80.0

31 31

L

22.0

64.0

172.0

21.6

60.0

32 32

L

20.0

63.0

168.0

22.3

80.0

33 33

L

21.0

45.0

171.0

15.3

60.0

34 34

L

18.0

62.0

170.0

21.4

20.0

35 35

P

18.0

51.0

155.0

21.2

60.0

36 36

L

18.0

109.0

172.0

36.8

60.0

37 37

L

23.0

73.0

172.0

24.6

1.0

38 38

P

20.0

51.0

154.0

21.5

30.0

39 39

L

20.0

73.0

168.0

25.8

70.0

40 40

L

22.0

55.0

168.0

19.4

70.0

41 41

L

19.0

90.0

163.0

33.8

70.0

42 42

P

20.0

85.0

170.0

29.4

60.0

43 43

L

18.0

60.0

167.0

21.5

60.0

44 44

P

19.0

50.0

168.0

17.4

20.0

45 45

L

21.0

54.0

171.0

18.4

70.0

46 46

P

21.0

50.0

150.0

22.2

70.0

47 47

L

18.0

54.0

163.0

20.3

80.0

48 48

P

22.0

55.0

155.0

22.9

70.0

49 49

L

18.0

51.0

164.0

18.9

60.0

50 50

L

18.0

57.0

168.0

20.9

70.0

51 51

L

18.0

52.0

164.0

19.3

20.0

52 52

L

18.0

70.0

175.0

22.8

60.0

53 53

P

22.0

55.0

155.0

22.89

60.0

54 54

L

20.0

113.0

171.0

38.6

10.0

55 55

P

22.0

75.0

171.0

25.6

5.0

56 56

P

21.0

51.0

160.0

19.9

60.0

Lampiran 7

Hasil Output Data Penelitian

Jenis Kelamin

Frequency Percent
Valid Laki-Laki

Valid

Cumulative

Percent

Percent

41

73.2

73.2

73.2

Perempuan

15

26.8

26.8

100.0

Total

56

100.0

100.0

USIA

Frequency Percent

Valid

Cumulative

Percent

Percent

Valid 18

12

21.4

21.4

21.4

19

8

14.3

14.3

35.7

20

16

28.6

28.6

64.3

21

11

19.6

19.6

83.9

22

7

12.5

12.5

96.4

23

2

3.6

3.6

100.0

56

100.0

100.0

Total

Fleksibilitas

Frequency Percent
Valid Kurang

Valid

Cumulative

Percent

Percent

21

37.5

37.5

37.5

Baik

35

62.5

62.5

100.0

Total

56

100.0

100.0

Baik

IMT

Frequency Percent
Valid normoweight

Valid

Cumulative

Percent

Percent

39

69.6

69.6

69.6

overweight

17

30.4

30.4

100.0

Total

56

100.0

100.0

2imt * fleksibilitas Crosstabulation
Count
fleksibilitas
Kurang
Baik

Baik

Total

2imt

normoweight

11

28

39

overweight

10

7

17

21

35

56

Total

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1Value

df

(2-sided)

Pearson Chi-Square

4.736a

1

.030

Continuity Correctionb

3.519

1

.061

Likelihood Ratio

4.660

1

.031

Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Casesb

sided)

.039

4.651

1

sided)

.031

.031

56

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,38.
b. Computed only for a 2x2 table

Correlations
fleksibilitas
Spearman's rho fleksibilitas Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
2imt

Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2imt

1.000

-.291*

.

.030

56

56

-.291*

1.000

.030

.

56

56

Lampiran 8
Surat Persetujuan Komisi Etik

Lampiran 9
Surat Izin Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Abramowitz, M., 2004. Diseases and Disorder: Obesity. USA : Lucent Books: 4.
Availabel from: http://eprints.undip.ac.id/44412/3/ADHITYA_ PRADANA
22010110120064_BAB_2_KTI.pdf. [Accesed 10 Mei 2015].
Bird, H. A., Calguneri, M., & Wright, V., 1981. Changes in joint laxity occurring
during pregnancy. Annals of the Rheumatic Diseases, 40, 209-212. Availabel
from: http://www.unm.edu/~lkravitz /Article%20 folder/ flextrain. html
[Accesed 22 Mei 2015].
Boraczyński, Tomasz., Boraczyńska, Lola Brygida., & Urniaż, Jerzy., 2009. The
Influence of Physical Activity on Body Composition and The Level Of
Student’s Flexibility.Medicina Sportiva; 13(1) : 13-6.
Canadian
Fitness
Education
Services
(CFES).,
2008.
Fitness
KnowledgeHomestudy Program.
Availabel
from
:
http://canadianfitnessonline.net/ch_8_flexibility_definition_of_flexibility.htm
l. [Accesed 28 Mei 2015].
Chapman, E. A., 1971. Effects of exercise upon joint mobility of young and old
men. Doctoral Dissertation, University of Southern California. Availabel
from:http://www.unm.edu/~lkravitz/Article%20folder/flextrain.html.
[Accesed 22 Mei 2015].
CNY Orthopedic Sports Medicine., 2000. Benefits of Flexibility Training. Global
Health & Fitness. Availabel from: http://www.drcarr.net/index.
php~practiceId=10013&dir=article&lib=Article&articleId=2100.html.
[Accesed 22 Mei 2015].
Dewi, Ariani. Kurnia., 2014. Kontribusi Kelincahan dan Kecepatan Terhadap
Tendangan Sabit pada Atlet Pencak Silat Putra Usia 12-14 Tahun.
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Vol. 2, No. 2.
Fernandes, R.A., Christofaro, D.G.D., Cucato, G.G., Agostini, L., Oliveria, A.R.,
Junior, I. F. F., 2007. Nutritional Status, Physical Activity Level, Waist
Circumference, and Flexibility in Brazilian Boys. Revista Brasileira de
Cineantropometria & Desempenho Humano 207; 9 (4) : 321-26.
Hill JO. Obesity: Etiology in Modern Nutrition in Health and Disease. USA
http://eprints.undip.ac.id/
Lippincot
Wilkins
:
Availabel
from:

44412/3/ADHITYAPRADANA 22010110120064 BAB2_KTI.pdf [Accesed
10 Mei 2015].
Holland, G. J., 1968. The physiology of flexibility: A review of the literature.
Kinesiology Review, 49-62. Availabel from: http://www.unm.edu
/~lkravitz/Article%20folder/flextrain.html [Accesed 22 Mei 2015].
Kantachuvessiri, Aree. Sirivichayakul, Chukiat. KaewKungwal, Jaranit.
Tungtrongchitr, Rungsunn. & Lotrakul, Manote., 2005. Factors associated
with obesity among workers in a metropolitan waterworks authority.
Southeast Asian J Trop Med Public Health.
Kardjono., 2008. Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI.
Kravitz, Len., & Heyward, Vivian., 1995. Flexibility Training. Availabel from:
http://www.unm.edu/~lkravitz/Article%20folder/flextrain.html. [Accesed 22
Mei 2015].
Lubis, Haslan Muhaimin., Sulastri, Delmi., Afriwardi., 2015. Hubungan Indeks
Massa Tubuh dengan Ketahanan Kardiorespi, Kekuatan dan Ketahanan Otot
dan Fleksibilitas pada Mahasiswa Laki-Laki Jurusan Pendidikan Dokter
Universitas Andalas Angkatan 2013. Jurnal Kesehatan Andalas 4 : 142-50.
Moehyi, Syahmien., 1997. Pengukuran Makanan dan Diet untuk Penyembuhan
Penyakit. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Availabel from :
http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimusgdl-wahyusarig-5984. [Accesed 22 Mei 2015].
Nelson, G. A., & Kokkonen, J., 2007. Stretching anatomy. United States : Human
Kinetics.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Pengambilan Sampel. In: Notoatmodjo, S., ed.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 126.
Pasbakhsh, H., Ghanbarzadeh, M., & Ebadi, G., 2011 Relationships between
skinfold thickness, body mass index and physical fitness of female students.
Studies in Physical Culture & Tourism, 18(2), 149-155.
Powers, S.K., Howley, E.T., 2007. Exercise Physiology Theory and Aplication To
Fitness and Performance. United States : Mc Graw Hill International Edition,
Inc. 271-95.

Primana, D.A., 2006. Fleksibilitas Sendi Wanita Lanjut Usia pada Berbagai
Komposisi Tubuh. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Vol. 6, No. 1.
Purnama, Aditya., 2007. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan
Fleksibilitas Lumbal pada Laki-laki Dewasa Kelompok Umur 19-21 Tahun.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Radcliffe, James C., Farentinos, Rober., 1999. High Powered Plyoometrics.
Canada. Human Kinetics. Availabel from: http://ejournal.unri.ac.id/index.php
/JPFKIP/article/view/2498/2455 [Accesed 29 November 2015]
Robergs, Robert. A., & Keteyian, Steven. J., 2003. Fundamental of Exercise
Physiology for Fitness, Performance, and Health. United States : Mc Graw
Hill.
Sastroasmoro, S. 2008. Pemilihan Subjek Penelitian. In: Sastroasmoro, S., Ismael,
S., ed. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi 3. Jakarta: Sagung
Seto.
Shinta, Anna., 2007. Pengaruh Latihan Hatha Yoga Selama 12 Minggu terhadap
Fleksibilitas Statik Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Sugondo, Sidartawan., 2009. Obesitas. In :Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo. A. W.,
Simadibrata, K, M., Setiyohadi, B., & Syam, A. F., Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi ke-5. Jakarta Pusat.
Utari, Agustini., 2007. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tingkat
Kesegaran Jasmani pada Anak Usia 12-14 Tahun. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Ward, TaNiqua., 2013. Exploring the Relationship between Trunk Adiposity and
Trunk Flexibility., Journal of Student Research 2 : 22-8.
WHO. 2000. The Asia-Pacific Perspective : Redefining Obesity and its treatment.
Australia : WHO Regional Office of South-East Asia.

BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Pada penelitian ini kerangka konsep tentang hubungan indeks massa tubuh
dengan pemain pencak silat Merpati Putih USU adalah :
Variabel Independen :

Variabel Dependent :

Indeks Massa Tubuh

Fleksibilitas

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Baik
Normoweight

Fleksibilitas

Kurang Baik
IMT
Baik

Overweight

Fleksibilitas

Kurang Baik

Gambar 3.2 Kerangka Hubungan

3.2. Variabel dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian adalah indeks massa tubuh.
3.2.2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian adalah fleksibilitas.

3.2.3. Definisi Operasional
Defenisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk
menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masingmasing variabel penelitian. Adapun definisi operasional adalah sebagai
berikut :
a.

IMT (Indeks Massa Tubuh)

Definisi

: Berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam
meter dipangkat dua.

Alat ukur

: Timbangan dan mikrotoa

Cara ukur

: Pertama
mengukur
berat
badan
responden.
Mempersilahkan pasien naik ke atas timbangan, dengan
terlebih dahulu melepaskan alas kaki, penutup kepala,
meletakkan tas, handphone, dan barang-barang lainnya.
Setelah itu, memposisikan pasien dalam keadaan diam,
tegak lurus, pandangan menghadap kedepan dan
membelakangi alat timbangan. Selanjutnya melakukan
pengukuran tinggi badan. Mempersilahkan pasien untuk
berdiri, lalu menempelkan tumit kaki, bokong, dan bagian
belakang tubuh ke dinding. Lalu meminta pasien untung
menghadap kedepan tegak lurus lalu melakukan
pengukuran tinggi badan. Setelah dilakukan pengukuran
berat badan dan tinggi badan, maka dilakukan perhiungan
indeks massa tubuh.

Hasil ukur

:
- Normoweight : < 18,5 - 22,9 kg/m2
- Overweight : ≥ 23 kg/m 2

Skala ukur

: Kategori

b. Fleksibilitas
Definisi

: Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak
melalui ruang gerak sendi secara penuh.

Alat ukur

: Penggaris dan meja

Cara ukur

: Pengukuran dengan metoda Sit and Reach Test. Sebelum
melakukan percobaan, melakukan pemanasan terlebih
dahulu. Saat melakukan tes, responden melepaskan sepatu.
Meminta responden untuk duduk di lantai dengan
pinggang, punggung, dan kepala menempel ke dinding.
Kaki responden diekstensi maksimal dan telapak kaki
ditempelkan ke kotak sit and reach test. Letakkan satu
tangan di tangan yang lain dan responden berusaha meraih
kedepan sejauh mungkin tanpa melepaskan kepala dari
dinding. Kemudian peneliti meletakkan penggaris diatas
kotak sampai ujungnya menyentuh jari responden.
Kemudian penggaris dipegang pada tempatnya sampai
keseluruhan tes selesai. Sekarang kepala dan punggung
responden dapat lepas dari dinding, kemudian responden
berusaha meraih kedepan sebanyak tiga kali secara
bertahap. Pada peregangan yang ketiga, responden
berusaha meraih sejauh mungkin indikator pada penggaris
dan bertahan pada posisi tersebut selama minimal dua
detik. Pastikan selama tes kaki responden tetap menempel
pada lantai. Catat angka terakhir yang ditunjukkan oleh
ujung jari responden. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga
kali dan yang diambil adalah nilai yang tertinggi.

Hasil ukur

: Tingkat fleksibilitas dilihat berdasarkan tabel Percentile
Ranks for the Modified Sit and Reach Test (lampiran 4),
lalu dikategorikan berdasarkan skor yaitu :

Skala ukur

- ≥ 60

: Fleksibilitas Baik

- < 60

: Fleksibilitas Kurang Baik

: Kategori

3.3.

Hipotesa
H0 : Tidak ada hubungan IMT dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat
Merpati Putih USU.
Ha : Ada hubungan IMT dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat
Merpati Putih USU.

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional,
dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dengan
fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih USU.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1. Waktu Penelitian
Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan pada bulan
September-November tahun 2015.
4.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Gedung Asrama Putera (tempat
latihan para pemain pencak silat Merpati Putih USU) di Jl.Dr. Mansyur,
Medan.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah pemain pencak silat Merpati Putih
USU. Populasi merupakan pemain pencak silat Merpati Putih USU berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan berusia 18-23 tahun.
Sampel penelitian ini adalah subjek yang diambi dari pemain pencak silat
Merpati Putih USU yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditetapkan. Kriteria inklusi dan eklusi penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Kriteria inklusi
1) Responden adalah pemain pencak silat Merpati Putih USU
2) Responden berjenis kelamin pria dan wanita
3) Responden berusia 18-23 tahun.
4) Responden terdaftar menjadi anggota pemain pencak silat Merpati
Putih USU minimal 1 bulan terakhir.
5) Responden latihan minimal 1 minggu sekali.

6) Responden bersedia menjadi subjek penelitian.
b) Kriteria eksklusi
1) Responden mengalami kelainan pinggang belakang
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara consecutive
sampling, yaitu semua subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi
kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang
diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2013). Jumlah sampel minimal dihitung
dengan menggunakan rumus berikut : (Notoadmodjo, 2008).

dengan:
n

P
d

�=

��

2

� (1 − �)
� 2

: Besar sampel
: Nilai distribusi normal baku (tabel Z)
: Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi
:Derajat penyimpangan terhadap populasi yang
diinginkan

Berdasarkan rumus tersebut, maka nilai n dapat dihitung dengan
menggunakan nilai, Zα = 1.96 yang didapatkan dari tabel distribusi Z pada α (2
arah)= 0.05. P ditetapkan dari penelitian sebelumnya yang berjudul fleksibilitas
sendi wanita lanjut usia pada berbagai komposisi tubuh (Primana, 2006)
didapatkan nilai P = 0.49. d ditentukan oleh peneliti, yaitu sebesar 10% (0.10).
Dengan menggunakan nilai – nilai ini maka :

�=

∗ 0.49 ∗ (1 − 0.49)
0.10 2
n = 96,001

1.96

2

Jadi, jumlah sampel minimun yang akan dijadikan sebagai responden
adalah 96 responden.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data primer. Data diperoleh dari
pengamatan dan pencatatan hasil pengukuran. Pencatatan dilakukan pada lembar
pencatatan hasil pengukuran (Lampiran 4).

4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Proses pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS (Statistic Package for Social Science) dengan proses
sebagai berikut :
a. Editing
Dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data.
b. Coding
Selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah
data berbentuk angka atau bilangan menjadi bentuk huruf atau
kalimat.
c. Entry
Kemudian data dimasukkan ke dalam program komputer SPSS.
d. Cleaning
Apabila semua data dari setiap responden selesai dimasukkan,
dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembenaran atau koreksi.
e. Saving
Data yang telah dimasukkan dan telah diperiksa disimpan dalam
folder.
f. Analisis data
Data yang diperoleh dipresentasikan dalam bentuk tabel dan
dianalisis dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package
for Social Science) for windows. Jika data berdistribusi normal,
dilakukan uji Chi-Square untuk menguji hipotesis.

4.6.

Alur Penelitian
Penyusunan Proposal
Informed Consent Responden
Etichal Clearance
Pengukuran Berat Badan

Pengambilan Data

Perhitungan dan Analisa
Data

Penyusunan Hasil

Seminar Hasil

Publikasi

Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran Fleksibilitas
dengan Metode Sit and Reach
Test

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di tempat latihan Merpati Putih USU yang
berlokasi di Jalan dr.Mansyur (Gedung Asrama Putera USU), Medan.
Merpati Putih USU memiliki jadwal latihan sebanyak tiga kali selama satu
minggu. Latihan dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis mulai pukul 16.00 –
18.00 WIB, dan pada hari Minggu dimulai pukul 08.00 – 10.00 WIB.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel
Sampel penelitian ini adalah anggota Pemain Pencak Silat Merpati Putih
Universitas Sumatera Utara yang telah memenuhi kriteri inklusi dan ekslusi.
Jumlah sampel yang didapat pada penelitian ini sebanyak 56 orang, jumlah ini
tidak sesuai dengan jumlah sampel pada awal perhitungan rumus besar sampel
yaitu 96 orang. Hal ini disebabkan karena tidak semua sampel hadir saat
pengambilan data sampai batas waktu akhir pengumpulan data.
Tabel 5.1. Karakteristik Sampel Penelitian
Variabel
Jenis Kelamin

Umur (Tahun)

Fleksibilitas

Indeks Massa Tubuh

Jumlah n=56 (orang)

%

Laki-laki

41

73,2

Perempuan

15

26,8

≥19 Tahun

44

78,5

< 19 Tahun

12

21,4

Baik

35

62,5

Kurang Baik

21

37,5

Normoweight

39

69,6

Overweight

17

30,4

Berdasarkan tabel 5.1, distribusi sampel terbanyak pada penelitian ini
adalah pada jenis kelamin laki-laki yaitu 41 orang (73,2%) sedangkan jenis

kelamin perempuan sebanyak 15 orang (26,8%). Berdasrakan kelompok umur,
kelompok umur ≥ 19 tahun merupakan kelompok umur terbanyak, yaitu 44 orang
(78,5%) sedangkan kelompok umur < 19 tahun adalah sebanyak 12 orang
(21,4%).
Berdasarkan kelompok fleksibilitas, yang memiliki fleksibilitas baik
sebanyak 35 orang (62,5%) dan distribusi sampel yang memiliki fleksibilitas
kurang baik sebanyak 21 orang (37,5%). Berdasarkan kelompok indeks massa
tubuh, yang memiliki indeks massa tubuh normoweight sebanyak 39 orang
(69,6%) dan distribusi sampel yang memiliki indeks massa tubuh overweight
sebanyak 17 orang (30,4%).

5.1.3. Hasil Analisa Statistik
Hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak
silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara dengan analisis Chi-Square dapat
dilihat melalui tabel berikut.
Tabel 5.2. Perbandingan Indeks Massa Tubuh Menurut Fleksibilitas
Fleksibilitas
Kurang Baik

Baik

Total

Normoweight

11 (28,2%)

28 (71,8%)

39 (100%)

Indeks Massa

Overweight

10 (58,8%)

7 (41,2%)

17 (100%)

Tubuh

Total

21 (37,5%)

35 (62,5%)

56 (100%)

Berdasarkan tabel 5.2, didapatkan bahwa sampel yang memiliki indeks
massa tubuh normoweight memiliki fleksibilitas yang baik sebanyak 28 orang
(71,8%) dan fleksibilitas yang kurang baik sebanyak 11 orang (28,2%), sedangkan
pada sampel yang memiliki indeks massa tubuh overweight memiliki fleksibilitas
yang baik sebanyak 7 orang (41,2%) dan fleksibilitas yang kurang baik sebanyak
10 orang (58,8%).
Berdasarkan analisa menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=
0,03 (p < 0,05). Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa
tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih Universitas
Sumatera Utara.

Berdasarkan analisis menggunakan uji Spearman nilai r= -0,291 dan p=
0,030 (p < 0,05) yang berarti terdapat korelasi negatif yang bermakna antara
indeks massa tubuh dengan fleksibilitas. Tanda negatif menunjukkan arah
perubahan yang berlawanan, jika satu variabel naik, maka satu variabel yang lain
malah turun. Dari penelitian ini disimpulkan tanda negatif yang berarti semakin
tinggi nilai indeks massa tubuh maka semakin rendah nilai fleksibilitas. Nilai r = 0,291, artinya menunjukkan derajat hubungan yang rendah.

5.2.Pembahasan
Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang
gerak. Faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas sangat banyak, diantaranya
usia, jenis kelamin, jenis sendi dan komposisi tubuh atau indeks massa tubuh.
Pengukuran fleksibilitas pada penelitian ini menggunakan metoda Sit and Reach
Test.
Berdasarkan kelompok fleksibilitas, lebih dari 60% pemain pencak silat
Merpati Putih USU memiliki fleksibilitas yang baik. Penelitian yang dilakukan
Lubis, Sulastri dan Afriwardi (2015), didapatkan fleksibilitas baik sebesar 84,7%
pada sampel yang diteliti menggunakan metode sit and reach test. Seorang
pemain pencak silat tidak hanya membutuhkan daya tahan saja dalam bertanding,
akan tetapi terdapat beberapa komponen-komponen lain yang harus dimiliki
pemain pencak silat. Komponen lainnya yang tidak kalah penting adalah
kecepatan, kekuatan, fleksibilitas dan kelincahan (Radcliffe dan Farentionos,
1999). Kebugaran fisik terdiri dari berbagai komponen, yaitu kekuatan otot, daya
tahan otot, daya tahan jantung-paru, fleksibilitas, komposisi tubuh, dan
ketangkasan (Robergs, 2003). Untuk mencapai prestasi yang optimal, seorang
pemain pencak silat tidak hanya menguasai berbagai teknik dan kemahiran,
mereka juga membutuhkan kebugaran fisik yang baik. Pemain pencak silat yang
memiliki kebugaran fisik yang kurang baik, mustahil pemain dapat bertahan
bertanding dan mengeluarkan teknik-teknik selama 2 menit kali 3 babak (Dewi,
2014).
Berdasarkan analisis Chi-Square maupun analisis korelasi pada penelitian
ini, terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas. Hal yang serupa

juga diperoleh Lubis, Sulastri, dan Afriwardi (2015) , yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara

indeks massa tubuh dengan fleksibilitas yang

menggunakan penilaian sit and reach test. Dari hasil penelitian ini, terdapat
korelasi negatif yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan sit and reach
test. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ward (2013) yang bertujuan
untuk meneliti hubungan antara lemak batang tubuh dan fleksibilitas pada orang
dewasa, menunjukkan hasil terdapat korelasi negatif antara ekstensi batang tubuh
dengan indeks massa tubuh dan korelasi negatif antara fleksibilitas batang tubuh
dengan lingkar perut, yang berarti bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh
maka semakin rendah fleksibilitas tubuh seseorang. Seseorang yang overweight
cenderung memiliki lemak tubuh yang lebih tinggi, sehingga membatasi
pergerakannya. Kelebihan jaringan lemak tubuh dapat meningkatkan tahanan
pergerakan, dan ditambah penghambatan keleluasaan gerak dari sendi karena
kontak antara permukaan tubuh sehingga menurunkan fleksibilitas (Powers dan
Howley, 2007).

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Indeks massa tubuh pemain pencak silat

Merpati Putih Universitas

Sumatera Utara mayoritas normoweight
2. Fleksibilitas pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera
Utara mayoritas baik
3. Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas
6.2. Saran
Adapun saran peneliti berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penilaian fleksibilitas
dibagian tubuh yang lain dengan metode yang berbeda.
2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut pada atlet cabang olahraga lainnya
yang membutuhkan fleksibilitas yang baik.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Fleksibilitas

2.1.1. Definisi fleksibilitas
Fleksibilitas mengacu pada kemampuan ruang gerak sendi atau persendian
tubuh. Kemampuan gerak sendi ini berbeda di setiap persendian dan bergantung
pada struktur anatomi disekitarnya, seberapa jauh sendi itu digunakan secara
normal, ada tidaknya cidera, dan ketegangan otot. (CFES, 2008). Fleksibilitas
adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang gerak sendi secara
penuh. (CNY, 2000). Sedangkan menurut Robergs dan Keteyian (2003),
fleksibilitas adalah kemampuan untuk memaksimalkan berbagai gerak sendi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas merupakan
kemampuan seseorang untuk melakukan pergerakan dalam ruang gerak sendi.
Keberhasilan untuk menampilkan gerakan demikian sangat ditentukan oleh
luasnya ruang gerak sendi dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
fleksibilitas.
2.1.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Fleksibilitas.
Fleksibilitas dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain umur, jenis
kelamin, jenis sendi, latihan fisik, kehamilan dan jaringan lemak tubuh.
1.

Umur

Fleksibilitas dapat menurun akibat penuaan menurut Chapman (1971) dalam
Kravitz dan Heyward (1995). Hal ini sebagian besar disebabkan oleh hilangnya
elastisitas di jaringan ikat yang mengelilingi otot melalui proses pemendekan yang
normal akibat kurangnya aktifitas fisik. Oleh karena itu, orang tua lebih rentan
untuk terjadinya cedera dari aktifitas fisik yang kuat.

2.

Jenis kelamin

Wanita cenderung lebih fleksibel daripada laki-laki pada usia yang sama,
baik muda maupun tua menurut Holland (1968) dalam Kravitz dan Heyward
(1995). Perbedaan umur dikaitkan dengan variasi dan anatomi pada struktur sendi.
3.

Jenis sendi

Hal ini sangat tidak dipungkiri bahwa fleksibilitas spesifik pada sendi.
Misalnya, penari dilatih menunjukkan lebih unggul fleksibilitas bagian atas
daripada fleksibilitas pada bagian pergelangan kaki dan kaki. (Kravitz dan
Heyward, 1995). Jarak total pergerakan di sekitar sendi sangat spesifik dan
bervariasi dari satu sendi ke sendi yang lainnya (pinggul, batang, bahu), serta dari
satu individu ke individu lainnya (Powers dan Howley, 2007).
4.

Latihan fisik

Peningkatan fleksibilitas statik dapat ditingkatkan dengan latihan fisik yang
rutin, salah satunya dengan pelatihan Hatha Yoga selama 12 minggu (Shinta,
2007). Program peregangan secara teratur membantu menjaga rentang gerak
sendi dan dapat membantu meningkatkannya (Powers dan Howley, 2007).
5.

Kehamilan

Selama kehamilan, sendi panggul dan ligamentumnya dalam keadaan
relaksasi dan memiliki ruang gerak sendi yang lebih besar menurut Bird,
Calguner, Wright (1981) dalam Kravitz dan Heyward (1995). Hormon yang
bertanggung jawab dalam menyebabkan perubahan ini adalah hormon relaxin.
Setelah melahirkan, produksi hormon ini menurun dan ligamentum kembali
menjadi lebih tegang.
6.

Jaringan lemak tubuh
Faktor lain yang dapat mempengaruhi fleksibilitas adalah jaringan lemak

tubuh di sekitar sendi dan jaringan otot. Kelebihan jaringan lemak tubuh dapat
meningkatkan tahanan pergerakan, dan ditambah penghambatan keleluasaan
gerak dari sendi karena kontak antara permukaan tubuh sehingga menurunkan
fleksibilitas (Powers dan Howley, 2007).

2.1.3. Manfaat Fleksibilitas
Meningkatkan dan memelihara berbagai gerak yang baik pada sendi dapat
meningkatkan kualitas hidup. Fleksibilitas yang baik membuat otot dan sendi
menjadi lebih sehat. Meningkatkan elastisitas otot dan jaringan ikat di sekitar
sendi memungkinkan kebebasan bergerak yang lebih besar dan kemampuan
individu untuk berpartisipasi dalam berbagai jenis olahraga dan aktifitas
rekreasional. Fleksibilitas yang memadai juga membuat aktifitas hidup sehari-hari
seperti memutar, mengangkat, membungkuk lebih mudah untuk dilakukan
(Powers dan Howley, 2007).
Program latihan peregangan secara teratur dapat meningkatkan peregangan
sirkulasi bagi otot yang diregangkan, mencegah nyeri punggung bawah dan
masalah tulang belakang lainnya, meningkatkan dan mempertahankan keselarasan
posisi yang baik, meningkatkan gerakan tubuh yang tepat dan membantu untuk
mengembangkan dan memelihara keterampilan motorik (Powers dan Howley,
2007).
Pelatihan fleksibilitas berupa peregangan yang teratur dapat meningkatkan
suplai darah dan nutrisi ke struktur sendi. Peregangan meningkatkan suhu jaringan
yang selanjutnya meningkatkan sirkulasi dan transportasi nutrisi. Hal ini
memungkinkan elastisitas lebih besar dari pada jaringan sekitarnya dan dapat
meningkatkan kinerjanya. Selain itu, peregangan dapat juga meningkatkan cairan
sinovial sendi, yang merupakan cairan pelumas yang dapat meningkatkan
perpindahan nutrisi yang lebih banyak ke sendi (CNY, 2000).
Selain itu, latihan fleksibilitas secara teratur membantu menurunkan rasa
sakit dan nyeri dikarenakan stres psikologis dan berkontribusi untuk menurunkan
kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan tingkat pernapasan. Peregangan juga
membantu meringankan kekakuan otot yang berulang yang dijumpai saat istirahat
atau saat latihan (CNY, 2000).

2.3.

Indeks Massa Tubuh

2.3.1. Definisi Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator yang paling sering
digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan lebih dan
obes pada orang dewasa. Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks
pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa
faktor biologi spesifik. Faktor genetik diketahui sangat berpengaruh terhadap

kejadian obesitas. Secara fisiologis, obesitas diartikan sebagai suatu keadaan
dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa
sehingga dapat mengganggu kesehatan. pengukuran lemak tubuh secara langsung
sangat sulit, sehingga pengukuran lemak tubuh menggunakan body mass index
(BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) untuk menentukan berat badan lebih dan
obesitas pada orang dewasa (Sugondo, 2009).
Untuk mengetahui nilai IMT dapat dihitung dengan rumus berikut:

IMT =

Berat badan (kg )
Tinggi badan (m 2 )

2.3.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh
Hubungan antara lemak tubuh dan IMT ditentukan oleh bentuk tubuh dan
proporsi tubuh, sehingga dengan demikian IMT belum tentu memberikan
kegemukan yang sama bagi semua populasi. Secara meta-analisis beberapa
kelompok etnik yang berbeda, dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, jenis
kelamin yang sama, menunjukkan Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih
tinggi 1,3 kg/m2 dan etnik Polinesia memiliki IMT lebih tinggi 4,5 kg/m2
dibandingkan etnik Kaukasia. Sebaliknya, nilai IMT pada bangsa Cina, Ethiopia,
Indonesia dan Thailand adalah 1,9 kg/m2, 4,6 kg/m2, 3,2 kg/m2, dan 2,9 kg/m2
lebih rendah daripada etnik Kaukasia (Sugondo, 2009).
Wilayah Asia Pasifik pada saat ini telah mengusulkan kriteria indeks
massa tubuh sebagai berikut :

Tabel .2.1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT.

Klasifikasi

IMT (kg/m2)

Berat Badan Kurang