Proses ini sekarang sudah tidak dipakai lagi. Pada proses sulfit, larutan pemasak yang dipakai adalah asam-asam yang mengandung sulfur dari
logam alkali, atau alkali tanah berupa bisulfit.
Proses pembuatan pulp yang paling banyak dipakai saat ini adalah proses sulphate atau disebut juga proses kraft. Kraft berasal dari bahasa
Jerman yang berarti kuat.Kekuatan dari proses kraft ini dikarenakan adanya bahan kimia yang terkandung dalam larutan pemasak yang disebut
“sulfidity”.Yang menjadi target pada proses ini adalah untuk memisahkan serat-serat yang terdapat dalam kayu secara kimia dan melarutkan
sebanyak mungkin lignin yang terdapat pada dinding-dinding serat.
2.2.1. Unit Persiapan Kayu
Secara umum operasi persiapan kayu Wood Handling and Preparation
Plant meliputi:
1. Penimbunan kayu batangan di areal TPK Tempat Penimbunan Kayu
2. Hasil pemotongan kayu di timbun di Chip File.
Eukaliptus dan akasia adalah bahan baku utama proses pembuatan pulp di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea. Persiapan bahan baku dimulai
dari penebangan, pemupukan, pemotongan, pengulitan, penyerpihan, dan pengangkutan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Unit Pemasak Digester
Digester adalah alat pemasak chipserpihan kayu yang berbentuk silinder yang dilas bersusun tegak, mempunyai volume 200m
3
dan tinggi 18,67 m, diameter 4,2 m yang dirancang untuk bekerja pada tekanan tinggi hingga
12 kgcm
2
, temperatur 195
o
C dan terdapat dua saringan yang diletakkan di dalam digester. Dimana tempat saringan terletak dibagian atas digester
yang disebut relief striner dan yang terletak di tengah digester disebut middle strainer. Fungsi dari strainer tersebut untuk menjaga agar serat-
serat kayu yang sedang dimasak tidak keluar dari digester pada waktu mensirkulasikan cairan pemasak dan pada waktu membuang gas yanga
ada di digester.
2.2.3. Washing
Bubur pulp dari blowing tank dengan konsistensi 4 - 4,2 yang dipompakan ke pressure knotter dengan menambahkan cairan pengencer
hingga konsistensinya 2 agar memudahkan pemisahan antara hasil dengan sisa. Hasil dari primary dan secondary knotter masuk ke vibrating
knotter. Serat kasar dari vibrating knotter masuk ke drum trailer untuk di angkut ke chip pile dan airnya dibuang keselokan.
Universitas Sumatera Utara
Bubur pulp dari knotter dicuci dalam empat unit washer. Didalamnya dilengkapi dengan sistem vakum sehingga bubur pulp dapat
dicuci dengan baik dengan hasil cuciannya tidak melekat pada dinding washer yang terus berputar. Di daerah masukan, bubur pulp dicuci dengan
sistem penyemprotan secara berlawanan. Air pencuci unutk washer satu diambil dari filtrat no.4 sedangkan bubur pulp pada washer empat dicuci
dengan air panas yang baru. Bubur pulp yang menempel pada dinding washer dipotong dengan doctor blade yang dipasang sedemikian rupa
sehingga bubur pulp yang sudah bersih tidak bercampur dengan bubur pulp yang kotor. Bubur pulp dari doctor blade dihancurkan lagi dengan
menggunakan repulper low speed dan high speed yang memiliki sudu- sudu.
Cara kerja repulper pada washer 1, 2, 3 dan 4 sama, yang berbeda hanya pada washer 3 karena memiliki satu repulper yang berbentuk screw.
Hasil pencucian dari washer 4 dimasukkan ke washer stock tank dengan konsistensi 10-12 untuk selanjutnya dikirim ke unit penyaring.
2.2.4. Screening