Screening Proses Pemutihan Bleaching Plant

Bubur pulp dari knotter dicuci dalam empat unit washer. Didalamnya dilengkapi dengan sistem vakum sehingga bubur pulp dapat dicuci dengan baik dengan hasil cuciannya tidak melekat pada dinding washer yang terus berputar. Di daerah masukan, bubur pulp dicuci dengan sistem penyemprotan secara berlawanan. Air pencuci unutk washer satu diambil dari filtrat no.4 sedangkan bubur pulp pada washer empat dicuci dengan air panas yang baru. Bubur pulp yang menempel pada dinding washer dipotong dengan doctor blade yang dipasang sedemikian rupa sehingga bubur pulp yang sudah bersih tidak bercampur dengan bubur pulp yang kotor. Bubur pulp dari doctor blade dihancurkan lagi dengan menggunakan repulper low speed dan high speed yang memiliki sudu- sudu. Cara kerja repulper pada washer 1, 2, 3 dan 4 sama, yang berbeda hanya pada washer 3 karena memiliki satu repulper yang berbentuk screw. Hasil pencucian dari washer 4 dimasukkan ke washer stock tank dengan konsistensi 10-12 untuk selanjutnya dikirim ke unit penyaring.

2.2.4. Screening

Setelah washing, bubur pulp yang masuk pada washer stock selanjutnya dimasukkan ke unit screening. Tujuannya adalah untuk mendapatkan bubur pulp yang benar-benar bersih. Screener ada enam unit, yang terdiri Universitas Sumatera Utara dari 3 unit primary screen, 1 unit tertiari screen, 1 unit swing screen serta dilengkapi dengan vibrating screen. Bubur pulp dari wash stock masuk ke primary screen. Hasil penyaringannya yaitu accept masuk ke washer ke empat dan reject masuk ke secondary screen dengan diamater 2 mm. Hasil dari secondary screen masuk ke primary screen dan buangaannya masuk ke tertiary screen. Hasil dari tertiary screen masuk ke secondary screen dan sisanya masuk ke vibrating screen. Hasil screening dan vibrating screen dikembalikan lagi ke tertiary screen, reject dari vibrating screen akan dimasukkan ke screw press untuk dipisahkan antara air dan serat kasar. Air dari screw press dikembalikkan ke wash stock tank untuk dilution dan sisanya akan diolah lagi ke digester. Dengan menggunakan pump bubur pulp hasil screening akan dipompakan ke high density unbleach stock tower sebagai tempat penyimpana

2.2.5. Proses Pemutihan Bleaching Plant

Pada normalnya proses penghilangan lignin adalah melarutkan pulp ke bentuk yang larut dalam air. Penghilangan bentuk-bentuk lignin merupakan kehilangan sebahagian dari hasil pada proses pemutihan, yang mana ini adalah antara 5 sampai dengan 10 dihitung mulai dari pulp yang telah selesai dimasak, tergantung pada metode pemasakan dan sasaran brightness dari pulp. Warna pada pulp yang belum diputihkan umumnya disebabkan oleh lignin yang tersisa. Penghilangan lignin dapat Universitas Sumatera Utara lebih banyak pada proses pemasakan, tetapi akan mengurangi hasil yang banyak sekali dan merusak serat, jadi menghasilkan kualitas pulp yang rendah. Oleh karena itu, proses pemasakan agar benar-benar cukup dimana proses penghilangan lignin dengan bahan kimia, umumnya memiliki suatu dampak terhadap dekomposisi dari lignin. Operasi pemutihan Bleaching terdiri dari 4 tahap, untuk 2 tahap yang pertama pada BKP dan DKP adalah sama, tahap pertama adalah perlakuan pengolahan terhadap pulp dengan menggunakan Klorin Dioksida yang diikuti dengan Ekstraksi oleh KaustikOksigen pada tahap yang kedua. Pemutihan Bleaching pada tahap ketiga dan keempat pada BKP adalah perlakuan dengan Klorin Dioksida. Untuk DKP tahap yang ketiga adalah perlakuan pengelolahan dengan Klorin Dioksida yang diikuti dengan Sodium Hypo-Khlorite pada tahap yang terakhir. Pulp dari bagian pemutihan Bleaching disimpan di dalam Bleach High Density Stored Tower dengan konsistensi 12.Pulp tersebut kemudian dikirim ke unit penyaringan dan Centri-Cleaner sebelum dijadikan ke dalam bentuk lembaran pada pulp machine dan dikeringkan di dalam sebuah alat pengeringan dengan nama Air Borne Flakt Drier, sesudah itu, lembaran tersebut dipotong-potong, ditimbang, dibungkus, diikat dengan kawat dan diberi tanda serta disimpan di Gudang. Universitas Sumatera Utara Cairan lindi hitam Black Liquor berkonsentrasi rendah yang berasal dari unit pencucian dipekatkan dengan menggunakan Evaporator jenis failling film plate dan Konsentrator. Cairan yang sudah dipekatkan dengan konsentrasi 65 padatan selanjutnya dibakar didalam sebuah Ketel Uap dan pemutih bahan kimia. Uap air tekanan tinggi diproduksi dengan membakar bahan organik yang dapat di dalam cairan, ini digunakan untuk menghasilkan sumber elektrik pada Turbo Generator dan kelebihan steam digunakan untuk tujuan pemanasan pada proses. Tahap I, Klorin Dioksida D0 Pulp hasil pencucian dan pennyaringan dialirkan dengan stock pump menuju unbleach tower yang berkapasitas 2000 m 3 . Klorin dioksida ClO 2 dicampur didalam stock tank kemudian dialirkan ke unbleach tower. Campuran pulp dengan bahan kimia ClO 2 dialirkan ke blow stock blending tank, dan didalamnya campuran pulp dan bahan kimia tersebut akan bereaksi. Kemudian pulp dipompakan menuju D0 tower menara klorinasi melalui sebuah pipa. Dan didalam pipa, ClO 2 diinjeksikan lagi dan juga terdapat mixer untuk mencampurnya. Campuran bahan kimia dan pulp ini masuk kedalam D0 tower yang berkapasitas 335 m 3 , pada bagian bawah dan keluar melalui bagian atas. • Temperatur reaksi : 60-65 o C • Brightness akhir : 55-60 ISO Universitas Sumatera Utara • Waktu : ± 45 menit • pH reaksi : 2-4 Tahap II, ekstraksi Peroksida EP Konsistensi pulp pada tahap ini adalah 10 dan alkalicaustic soda NaOH akan ditambah sebelum pulp masuk ke ekstrak tower atau menara ekstraksi. Jumlah NaOH yang ditambahkan diatur melalui katub pH. Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH, O 2 , H 2 O 2. • Temperatur reaksi : 70-75 o C • Brightness akhir : 65-75 ISO • Waktu : 45-60 menit • pH reaksi : 10,8-11 Tahap III, Dioksida I DI Tahap lanjutan ini juga memakai klorin dioksida ClO 2 sebagai bahan pengelantang dan NaOCl sodium hipoklorit juga diperlukan. Tujuan utama dalah untuk menaikkan brightness pulp sesuai dengan target yang ingin dicapai. Proses pada tahap ini berlangsung : • Temperatur reaksi : HYPO 40- 50 o C ClO 2 78- 80 o C • Brightness akhir : 85-88 ISO Universitas Sumatera Utara • Waktu : 180 menit • pH reaksi : 3,0-3,5 Tahap IV, Peroksida DII Pulp dari tahap dioksida pertama diproses selanjutnya ditahap peroksida. Prinsip perlakuan kimia pada tahap ini sama dengan tahap dioksida pertama. Tujuannya adalah untuk penyempurnaan kemurnian pulp dan tercapainya brightness pulp. Bahan kimia yang dipakai juga menggunakan ClO 2 . • Temperatur reaksi : 78-80 o C • Brightness akhir : 89-90 ISO • Waktu : 240 menit • pH reaksi : 3,0-3,5

2.2.6. Pulp Machine