Proses Oksidasi – Reduksi Titrasi Permanganometri

laktonnya terbuka dan membentuk asam yang tidak berwarna. Rohman, 2007.

2.3.1. Proses Oksidasi – Reduksi

Pada mulanya, proses oksidasi dan reduksi diberi batasan sebagai reaksi pelepasan dan penangkapan oksigen oleh suatu zat. Sekarang, untuk memperjelas inti sari gejala tersebut, telah dikemukakan batasan yang lebih umum, yaitu : oksidasi adalah proses pelepasan elektron dari suatu zat, sedangkan reduksi adalah proses penangkapan elektron oleh suatu zat. Pada waktu melepaslan elektron suatu zat berubah menjadi bentuk teroksidasinya, karena zat itu bertindak sebagai zat pereduksi. Sebaliknya, zat pengoksidasi adalah zat yang menerima elektron dan karena itu zat tersebut mengalami reduksi. Bentuk teroksidasi dan bentuk tereduksi dari suatu zat merupakan suatu system yang berpasangan yang disebut system redoks atau pasangan redoks. Bentuk teroksidasi sering ditandai dengan “ox” dan bentuk tereduksi ditandai dengan “red”. Kesetimbangan reaksinya ditulis sebagai berikut : ox + n e = red proses reduksi red = ox + n e proses oksidasi Universitas Sumatera Utara Disini n adalah jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima. Dari batasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada kemiripan antara reaksi oksidasi – reduksi dengan reaksi asam – basa. Perbedaan pokok antara kedua proses itu adalah bahwa pada reaksi oksidasi – reduksi elektron merupakan zarah dasar yang dipindahkan antara bentuk teroksidasi dan bentuk teroksidasi berpasangan, sedangkan reaksi asam – basa hanya satu proton yang dapat saling dipertukarkan, sedangkan pada reaksi oksidasi – reduksi lebih dari satu elektron dapat terlibat dalam reaksi. Rivay, 1995.

2.3.2. Titrasi Permanganometri

Kalium permanganat digunakan secara luas sebagai pereaksi yang mudah diperoleh, tidak mahal, dan tidak memerlukan suatu indikator kecuali kalau digunakan larutan yang sangat encer. Satu tetes 0.1 N KMnO 4 memberikan suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan yang biasanya digunakan dalam suatu titrasi. Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi. Permanganat mengalami reaksi kimia yang bermacam – macam dalam keadaan – keadaan oksidasi. Reaksi yang paling banyak dijumpai berada dalam laboratorium pendahuluan yaitu dalam larutan yang sangat asam. Permanganat bereaksi sangat cepat dengan banyak pereaksi tetapi beberapa zat memerlukan pemanasan atau penggunaan katalis untuk Universitas Sumatera Utara mempercepat reaksinya. Kelebihan yang sedikit dari permanganat yang ada pada titik akhir satu titrasi cukup untuk menyebabkan pengendapan beberapa MnO 2 akan tetapi karena reaksinya lambat maka MnO 2 biasanya tidak diendapkan pada titik akhit tiitrasi permanganometri. Underwood, 1988. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI

3.1. Metodologi Percobaan