Sistem Informasi Pengeluaran Kas Kecil pada PT. Suryaniaga Lokal Lestari Bandung
PT. SURYANIAGA LOKALESTARI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukansebagaisalahsatusyaratkelulusanpada Program
StudiSistemInformasiJenjang S1 (Strata 1)FakultasTeknikdanIlmuKomputer
BETA IMELDA OKTAVIANI
1.05.09.914
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
(2)
(3)
(4)
vi PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1Kegunaan Praktis ... 7
1.4.2Kegunaan Akademis ... 7
1.5 Batasan Masalah ... 8
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10
2.1.1 Pengertian Sistem ... 10
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 11
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 14
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 15
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 15
2.4 Tinjauan Umum Kas ... 16
2.4.1 Pengertian kas ... 16
2.4.2 Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil ... 17
2.4.3 Sistem Informasi Pengeluaran Kas ... 21
2.5 Perangkat Lunak Pendukung Perancangan Aplikasi ... 22
2.5.1 Java ... 22
2.5.2 Sistem Basisdata ... 24
2.5.3 XAMPP ... 24
2.5.4 PhpMyadmin ... 25
2.5.5 Netbeans ... 26
(5)
vii
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 35
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 36
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37
3.2 Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 40
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 40
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 41
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 44
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 45
3.2.4 Pengujian Software ... 49
BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 52
4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 52
4.1.1.1 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan ... 52
4.1.1.2 Service Time ... 54
4.1.1.3 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan ... 54
4.1.1.4 Skenario Use Case Yang Sedang Berjalan... 55
4.1.1.5 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan ... 58
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 60
4.2 Perancangan Sistem ... 61
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan ... 61
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 62
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 63
4.2.3.1 Proses Bisnis Yang diusulkan ... 63
4.2.3.2 Service Time ... 65
4.2.3.3 Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 66
4.2.3.4 Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 66
4.2.3.5 Activity Diagram Yang Diusulkan ... 76
4.2.3.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan ... 80
4.2.3.7 Class Diagram Yang Diusulkan ... 87
4.2.3.8 Component Diagram Yang Diusulkan ... 89
4.2.3.9 Deployment Diagram Yang Diusulkan ... 90
4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 90
4.2.4.1 Perancangan Struktur Menu ... 91
4.2.4.2 Perancangan Input ... 91
(6)
viii
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 100
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 100
5.1.4 Implementasi Basis Data ... 101
5.1.5 Implementasi Antar Muka... 103
5.1.5.1 Implementasi Halaman Utama ... 103
5.1.6 Penggunaan Program ... 104
5.2 Pengujian……… ... 110
5.2.1 Rencana Pengujian ... 111
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 112
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 115
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 116
6.2 Saran ... 116 DAFTAR PUSTAKA
(7)
iii
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penyusunan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pengeluaran Kas Kecil pada PT. Suryaniaga Lokalestari Bandung” ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Sistem Informasi, fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil pada penulis. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.
3. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi UNIKOM
4. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat dan arahannya kepada penulis.
(8)
iv sidang kelulusan penulis.
6. Bapak Andri Sahata, S.Kom sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, dukungan, dan pengarahan dalam seminar dan sidang kelulusan penulis.
7. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Tambunan dan Ibu R. Simanjuntak selaku kedua orang tua penulis yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil hingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
8. Firman Pardede selaku teman dekat penulis yang telah memberikan dukungan moril serta doa dan motivasi bagi penulis selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan skripsi ini.
9. Hendri Priadi, Ernawati, Jentina, Leonardo selaku adik-adik yang penulis sayangi yang telah memberikan dukungan moril serta doa dan motivasi bagi penulis selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan skripsi ini.
10. Liya Apriliya, Neni Nuraeni, Nina Diba, Eflin Oktavia, selaku sahabat-sahabat yang penulis sayangi yang telah memberikan dukungan moril serta doa dan motivasi bagi penulis selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan skripsi ini.
(9)
v mengikuti studi.
12. Para Staff PT. Suryaniaga Lokalestari Bandung yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama mengikuti studi.
13. Teman-teman penulis dan semua orang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan studi dan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Bandung, Juni 2013
(10)
Budi Rahardjo, 2001. Akuntansi dan Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hariyanto, Bambang Ir.,MT. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Yogyakarta : STIE YKPN.
Romney, M.B. and Steinbart, P.J. 2005. Accounting Information System, Alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny Kuary Armos, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta. Soemarso SR, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rineka Citra. Soemarso, 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I. Jakarta: Salemba Empat. Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Andi, Yogyakarta.
http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.com/2013/03/pengertian-sistem informasi.html / Pengertian Sistem Informasi / 02 Mei 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi / Sistem Informasi / 02 Mei 2013
http://risdawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31598/Perancangan+erorientasi+Obje k.pdf / Perancangan Berorientasi Objek / 04 Mei 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Java_(programming_language) / Java (Programming Language) / 13 Mei 2013
http://fajar-rizki.blogspot.com/2012/08/pengertian-java.html/ Pengertian Java / 14Mei 2013
http://artidari.blogspot.com/2012/04/definisi-sistem-basis-data.html / Definisi Sistem Basisdata / 27 Mei 2013
(11)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu informasi sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan adanya. Oleh karena itu banyak orang-orang pintar yang coba mencari suatu data, mengumpulkan, memproses, dan menyajikan informasi yang mungkin akan banyak orang yang membutuhkannya. Dan proses penyajiannyapun semakin maju seiring perkembangan jaman, dan sudah hampir semua proses penyajiannya telah terkomputerisasi. Dan proses tersebut sebagai suatu Sistem Informasi.
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi untuk dapat bertahan dalam dunia persaingan global. Informasi juga sebagai suatu bahan dan hasil yang dipergunakan untuk diproses dalam melaksanakan fungsi operasional perusahaan maupun manajerialnya. Bilamana informasi merupakan senjata terbaik perusahaan dalam persaingan, maka teknologi informasi adalah alat revolusi bagi perusahaan. Tanpa adanya informasi maka suatu organisasi tidak akan berjalan.
Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan
(12)
oleh pihak manajemen maupun pihak diluar perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dalam bentuk yang sesuai juga (Sutabri, 2004).
Salah satu informasi akuntansi adalah informasi akuntansi yang berkaitan dengan proses pengeluaran kas. Menurut Romney dan Steinbart dalam bukunya
Accounting Information System (2005), ”Siklus pengeluaran kas adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Kas Kecil adalah kas yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas pengeluran-pengeluaran kecil atau rutin perusahaan/instansi dan meliputi jumlah yang relatif kecil. Kas kecil biasanya digunakan untuk membiayai hal-hal yang sifatnya rutin dan relatif kecil, sedangkan kas besar biasanya digunakan untuk melakukan semua penerimaan kas dan pengeluaran kas yang jumlahnya relatif besar, misalnya hutang dagang, biaya gaji, pembelian barang atau alat berat dan lain-lain. Kas kecil sangat berperan penting dalam menjalankan suatu perusahaan yang bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum atau sasaran-sasaran kongkrit melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama bagi kemanfaatan bersama.
(13)
Perusahaan yang diangkat sebagai tema dasar pengerjaan laporan penelitian ini adalah PT. Suryaniaga Lokalestari, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan penyedia jasa instalasi pemasangan CCTV camera. PT. Suryaniaga Lokalestari merupakan suatu perusahaan yang memasarkan produk CCTV dan memberikan jasa pemasangan CCTV di masyarakat melalui cabang – cabang dealer yang tersebar diseluruh Indonesia.
Kantor Pusat PT. Suryaniaga Lokalestari terletak di Jl. Pajajaran no. 26 Bandung dengan beberapa outlet di pusat perbelanjaan Bandung dan terdapat banyak pula dealer penjualan di kota besar seluruh Indonesia. Biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan dicatat sebagai pengeluaran kas, salah satu contohnya yaitu biaya rutin yang dikeluarkan oleh PT. Suryaniaga Lokalestari adalah akomodasi untuk kebutuhan bahan bakar atau bensin bagi para supir dalam melakukan kegiatan kerja seperti pengantaran paket.
Dalam proses pencatatan pengeluaran uang pada PT. Suryaniaga Lokalestari menggunakan sistem voucher. Voucher disini adalah formulir debet intern. Proses pencatatan disini masih dilakukan secara semikomputerisasi. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pemberdayaan tenaga dan waktu dikarenakan tidak adanya sistem yang menghubungkan bagian terkait dengan pencatatan pengeluaran kas. Selain itu, sering kali banyak permasalahan human error seperti salah perhitungan dan pencatatan yang sering terjadi pada proses pengerjaannya.
(14)
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus ditunjang oleh sistem informasi akuntansi yang memegang peranan penting di dalam merencanakan, mengkoordinasikan dan menguasai atau mengontrol berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini diterapkan untuk kelancaran pembiayaan perusahaan terutama yang berkaitan dengan uang tunai, sehingga apabila terjadi kekurangan maka dapat mengganggu kelancaran operasi perusahaan.
Oleh karena itu diperlukan sistem informasi akuntansi yang baik dalam mengelola kas. Uang merupakan alat pembayaran yang sah diterima secara umum oleh masyarakat dalam kegiatan perdagangan. Jenis uang yang dimiliki oleh perusahaan biasanya dalam bentuk uang tunai yang ada di perusahaan dan disimpan di bank. Banyak aktivitas yang terjadi di perusahaan yang menyangkut kas dan bank, diantaranya aktivitas pengeluaran kas dan aktivitas pengeluaran yang dilakukan melalui bank.
Dengan demikian perusahaan harus dapat memperkirakan kebutuhan kas secara akurat karena pengelolaan kas merupakan fungsi perusahaan kritis. Sedangkan pengeluaran kas kecil merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam aktivitas perusahaan. Pengelolaan pengeluaran kas kecil yang baik akan membawa perusahaan kepada tujuan yang ingin dicapai. Sehingga untuk menghasilkan suatu pengelolaan yang baik, maka perlu disusun suatu sistem informasi akuntansi pengeluaran kas kecil
(15)
yang dapat menghasilkan suatu informasi yang memadai guna meningkatkan pertanggungjawaban dan menghindari penyelewengan terhadap kas.
Berdasarkan kendala-kendala yang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul ”Sistem Informasi Pengeluaran Kas Kecil pada PT. Suryaniaga Lokalestari Bandung” yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan tersebut diatas.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, dapat ditarik identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi pengeluaran kas kecil di PT. Suryaniaga Lokalestari masih dilakukan secara manual.
2. Belum maksimalnya pengolahan dan pencatatan data pengeluaran kas kecil.
3. Masih terdapat kesalahan perhitungan dalam sistem keuangan saat ini karena human error.
4. Belum maksimalnya tahapan pembuatan laporan pengeluaran kas kecil.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut :
(16)
1. Bagaimana membuat sistem informasi pengeluaran kas kecil untuk perusahaan dengan baik dan benar.
2. Bagaimana membuat pengolahan dan pencatatan data pengeluaran kas kecil yang baik dan benar.
3. Bagaimana meminimalisir terjadinya kesalahan perhitungan karena human error.
4. Bagaimana membuat laporan pengeluaran kas kecil yang baik dan akurat.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperbaharui sistem yang berjalan dengan membangun sistem baru yang akan diusulkan. Mulai dari planning, mempelajari sistem yang berjalan sampai dengan membuat sistem informasi pengeluaran kas kecil yang baru dengan baik dan benar. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Untuk membangun sistem informasi akuntansi pengeluaran kas kecil yang terkomputerisasi.
2. Untuk melakukan proses pengolahan dan pencatatan data pengeluaran kas kecil yang terkomputerisasi.
3. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan perhitungan karena human error.
(17)
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja di kontrol melalui percobaan ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan yang amat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek pembangunan.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Pengeluaran kas kecil pada PT. Suryaniaga Lokalestari.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk Universitas Komputer Indonesia sebagai bahan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding kerangka acuan dalam memahami persoalan yang sama, juga sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan mahasiswa tentang teori yang telah diberikan dan sebagai evaluasi bahan akademis.
(18)
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.
c. Bagi Penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di PT. Suryaniaga Lokalestari.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitan ini lebih terarah maka penulis menentukan batasan-batasan permasalahan, adapun batasan-batasan masalah yang ditentukan dalam penelitian yaitu :
1. Sistem informasi yang dibangun hanya untuk proses penginputan transaksi.
2. Sistem informasi yang dibangun hanya untuk proses validasi transaksi. 3. Sistem yang dibangun hanya untuk proses pencetakan laporan
(19)
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di PT. Suryaniaga Lokalestari yang berlokasi di Jl. Pajajaran No. 26 Bandung 40116. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 s/d Mei 2013.
Tabel 1. 1 Kegiatan dan Waktu Penelitian
KEGIATAN
Tahun 2013
FEBRUARI MARET APRIL MEI
MINGGU 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data
Observasi Wawancara 2 Analisis sistem
Analisis kebutuhan Analisis solusi 3 Perancangan Sistem
Pembuatan UML Pembuatan Kasus 4 Pengembangan Sistem
Identifikasi
Membuat Prototype Menguji Prototype Memperbaiki Mengembangkan
(20)
10 2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: “Suatu sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.”
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
(21)
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.
Secara umum sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.
1. Komponen
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
(22)
2. Boundary (Batasan Sistem)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Environment (lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
(23)
5. Input (Masukan)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal inputadalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Output (Keluaran)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Proses (Pengolahan Sistem)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
(24)
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan
(25)
informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Perangkat keras (hardware). Perangkat keras mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software). Yaitu sekumpulan instruksi-instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur (procedure). Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang (brainware). Yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database). Yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
(26)
6. Jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dapati secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4 Tinjauan Umum Kas
Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan. Kehidupan dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kas. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan tingkat produktifitas kas harus sangat dijaga agar jumlahnya jangan terlalu besar yang menimbulkan dana tersebut sebagian menganggur (idle cash) ataupun sebaliknya jumlah tersebut juga tidak boleh terlalu kecil yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan usaha di perusahaan.
Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik dari penerimaan kas sampai pada pengeluaran kas.
2.4.1 Pengertian kas
Kas merupakan aset perusahaan bersifat likuid yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (Internal Control) yang baik atas kas dan bank.
(27)
Soemarsono S.R (2002:296) dalam bukunya Akuntansi Lanjutan, mengemukakan defenisi kas, yaitu: Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nominalnya. Budi Raharjo (2001:54) dalam bukunya Akuntansi dan Keuangan, mengemukakan bahwa kas dan bank adalah: Semua tagihan dan uang dibrankas dan juga uang yang tersimpan di bank. Uang yang disimpan di bank bisa dalam bentuk rekening tabungan atau giro maupun deposito.
Berdasarkan defenisi mengenai kas tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kas adalah aset perusahaan yang sifatnya sangat likuid sehingga pengalokasian harus benar-benar diawasi agar dapat dikendalikan dan tidak menghambat pada aktivitas operasional perusahaan.
2.4.2 Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil
Pengeluaran kas didalam prakteknya, tidak semua dapat dilakukan dengan menggunakan cek, karena untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, sangat tidak efektif bila dilakukan dengan menggunakan cek. Untuk itu perusahaan biasanya membentuk suatu dana khusus yang disebut dengan dana kas kecil atau biasa disebut dengan istilah Petty Cash Fund.
Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlanya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung
(28)
jawab terhadap pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil.
Soemarso ( 2004 ) mendefinisikan kas kecil adalah, ”Sejumlah uang tunai
tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan dengan bank (dengan cek)”.
Dalam sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi dana kas kecil sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan cek disebabkan penarikan cek membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi dengan adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan dengan segera. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya pengeluaran rutin. Adapun pengeluaran yang dilakukan dengan dana kas kecil adalah biaya-biaya seperti biaya makan & minum, biaya perlengkapan, biaya keperluan kantor, biaya angkut & pengiriman, biaya rutin listrik, telepon & air, dan biaya-biaya lainnya.
Karena fungsinya yang demikian penting, maka pada perusahaan yang berukuran menengah besar, dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada. Dapat dibayangkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini tidak disediakan anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan melakukan pengeluaran uang harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu.
(29)
Tapi jika perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil, maka setiap melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya mengunakan dana kas kecil tadi. Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar.
Dalam hubungannya dengan kas kecil, ada dua metode yang dapat digunakan yaitu Imprest Fund Method dan Fluctuation Method yang dijabarkan sebagai berikut :
a. Sistem Imprest (Imprest Fund Method)
Pada sistem Imprest Fund, dapat didefinisikan bahwa dalam sistem ini jumlah dana dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk untuk membentuk dana kas kecil. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diperjelas bahwa pada Sistem Imprest Fund jumlah dana kas kecil selalu konstan dan tidak berubah-ubah. Oleh kasir kas kecil, cek tadi diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit pada akhir periode, kasir kas kecil akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah
(30)
dibayar dari kas kecil. Dengan cara ini jumlah uang dalam kas kecil kembali lagi seperti semula. Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar tadi bisa dicatat karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.
b. Metode Fluktuasi (Fluctuation Method)
Dalam metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaannya dengan sistem imprest adalah bahwa dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Dalam metode ini, setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Dari definisi tersebut, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa metode fluktuasi merupakan suatu sistem pengelolaan dana kas kecil yang saldo rekeningnya tidak tetap dan tergantung pada besar kecilnya pengeluaran yang terjadi untuk periode tertentu, misalnya dalam waktu dua minggu, sebulan dan sebagainya. Pada sistem ini rekening kas kecil yang diselenggarakan harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada ditangan pemegang kas kecil.
Ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan untuk melaksanakan dana kas kecil yaitu :
(31)
1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil. Tahap pertama dalam menetapkan kas kecil adalah mentaksir jumlah dana yang diperlukan untuk kas kecil tersebut. Setelah jumlah ini ditentukan maka akan ditarik selembar cek atau tanda terima untuk sejumlah dana tersebut dan dibuat pencatatan untuk dana kas kecil.
2. Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil. Untuk pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan dengan dana kas kecil perlu dibuat bukti pengeluaran kas kecil (petty cash record).
2.4.3 Sistem Informasi Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern berikut ini (2001:511):
1. Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek. Dengan demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.
2. Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas perusahaan. Dengan diadakannya cek dalam setiap pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam juga oleh bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran bank (bank statement) kepada perusahaan nasabahnya. Rekening koran bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan
(32)
transaksi kas perusahaan yang direkam di dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada chek issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima pembayaran. Dengan digunakannya cek dalam pengeluaran kas, chek issuer akan secara otomatis menerima tanda penerimaan kas dari pihak yang menerima pembayaran.Cancelled check sebagai tanda terima pembayaran lebih andal karena di dalam endorsementterkait pihak bank yang merupakan pihak yang independen bagi pembayar maupun bagi penerima pembayaran.
2.5 Perangkat Lunak Pendukung Perancangan Aplikasi
Dalam pembuatan program aplikasi, untuk laporan penelitian ini penulis menggunakan beberapa perangkat lunak yang menunjang pembuatan program aplikasi berbasis desktop, yaitu windows sebagai sistem operasi yang akan dipakai, java sebagai bahasa pemrograman, mysql sebagai database, serta netbeans sebagai platform framework dan IDE pembangunan aplikasi.
2.5.1 Java
Java merupakan bahasa pemrograman yang awalnya dikembangkan oleh James Gosling di Sun Microsystem. James Gosling, Mike Sheridan, dan Patrick Naughton memulai proyek untuk bahasa pemrograman Java awalnya adalah untuk industry televisi interaktif, namun bahasa Oak (nama awal dari Java) terlalu maju
(33)
untuk teknologi televisi. Bahasa pemrograman ini menggunakan bahasa gabungan yang mirip dengan bahasa C dan C++.
Sun Microsystem merilis implementasi public pertama untuk Java 1.0
pada tahun 1991. Prinsip perilisan ini adalah “Write Once, Run Anywhere”. Bahasa pemrograman ini menyediakan tingkat keamanan yang tinggi dan menyediakan fitur untuk mengkonfigurasi keamaanannya. Segera setelah perilisannya, banyak web browser yang memasukkan kemampuan untuk menjalankan applet dari Java yang membuat bahasa pemrograman ini segera populer. Dengan munculnya Java 2 (dirilis pada awalnya sebagai J2SE pada Desember 1998-1999), versi ini dibangun dengan memiliki konfigurasi diberbagai platform. J2EE ditargetkan untuk menangani aplikasi-aplikasi enterprise, J2ME ditargetkan untuk menangani aplikasi mobile, dan J2SE ditargetkan untuk aplikasi-aplikasi standard. Pada tahun 2006 untuk alas an pemasaran, Sun mengganti nama J2 untuk masing-masing edisi menjadi Java EE, Java ME, dan Java SE.
Ada lima target utama dari bahasa Java dalam pembangunan untuk setiap aplikasi, yakni:
1. Simpel, berbasis objek dan umum 2. Kuat dan aman
3. Memiliki arsitektur yang netral dan portable 4. Dieksekusi dengan performa kinerja yang tinggi 5. Harus bias ditafsirkan, terulir, dan dinamis
(34)
2.5.2 Sistem Basisdata
Basis data merupakan kumpulan informa yang disimpan secara sistematik pada komputer sehingga dapat diperiksa dengan menggunakan suatu program pada komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Sistem Basisdata merupakan sistem penyimpanan record terkomputerisasi yang bertujuan untuk menjaga informasi dan membuat informasi pada saat dibutuhkan. Pemakai sistem ini akan diberikan fasilitas untuk melakukan bermacam-macam operasi file, diantaranya:
a. Membuat file baru ke dalam database
b. Mengambil dan menghapus data dari file yang ada c. Memasukkan data baru ke dalam file yang telah ada d. Menghapus file yang ada dari database
2.5.3 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux
(35)
masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang versi untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR LINUX.
XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
2.5.4 PhpMyadmin
Phpmyadmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman php yang digunakan untuk menangani administrasi MYSQL melalui jejaringan jagat jembar ( World Wide Web). Phpmyadmin mendukung berbagai aplikasi mysql, diantaranya (mengelola basis data, table- table, bidang, relasi, indeks, pengguna, perizinan, dll). Pada dasarnya, mengelola basis data dengan MySQL harus dilakukan dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin membuat basis data (database), ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat basis data. Jika seseorang menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu saja sangat menyulitkan karena seseorang harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu.
(36)
2.5.5 Netbeans
NetBeans awalnya dibangun pada tahun 1996 sebagai Xelfi (untuk pemrograman Delphi) oleh seorang mahasiswa dari Charles University di Paraguai. Pada tahun 1997, Roman Stanek membangun sebuah perusahaan dan merilis versi komersial dari NetBeans hingga akhirnya dibeli oleh Sun MicroSystem pada 1999. Hingga saat ini platform NetBeans telah banyak berkembang di bawah SunMicrosystem.
Netbeans merupakan platform framework dan IDE (integrated development environtment) yang digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop yang menggunakan bahasa Java, dan beberapa bahasa lain, seperti Groovy, C, C++ dan banyak lagi. Netbeans IDE dibangun menggunakan bahasa Java dan dapat dijalankan pada Windows, OS X, Linux, Solaris dan sistem operasi lain yang mendukung JVM. IDE NetBeans merupakan alat pengembangan aplikasi yang terintegrasi. NetBeans IDE mendukung pengembangan program yang menggunakan bahasa Java dari semua versi (Java SE, Java ME, Java EE).
Platform NetBeans memperbolehkan pembangunan aplikasi dengan menggunakan modul-modul. Aplikasi yang dibangun menggunakan netBeans dapat dikembangkan oleh pihak ketiga. Platform NetBeans merupakan platform yang dapat digunakan ulang (reusable) untuk mempermudah pembangunan program menggunakan bahasa Java. Platform menyediakan layanan yang reusable pada aplikasi desktop, yang mempermudah pembangun untuk fokus pada spesifikasi logik dari aplikasi. Fungsi yang disediakan dari platform ini antara lain:
(37)
1. User Interface Management (menu dan toolbars) 2. User Setting Management (menangani pengaturan)
3. Storage Management (menyimpan dan membuka berbagai jenis data)
4. Window Management
5. Wizard Framework (mendukung tahapan berdasarkan langkah-langkah) 6. NetBeans Visual Library
7. Integrated development tools
2.5.6 iReport
iReport adalah sebuah tool yang digunakan untuk membuat design laporan pada JasperReports. iReport merupakan program yang open source, program iReport ini di buat oleh Giulio Toffoli pada tahun 2005.
2.6 Topologi Jaringan Komputer
Topologi Jaringan adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainya sehingga membentuk sebuah jaringan.
1. Topologi Bus
Gambar 2. 1 Topologi Bus
(38)
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Keuntungan :
a. Hemat kabel
b. Layout kabel sederhana c. Mudah dikembangkan Kerugian :
a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil b. Kepadatan lalu lintas
c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. d. Diperlukan repeater (penguat sinyal) untuk jarak jauh
2. Topologi RING
Topologi Ring atau topologi cincin adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap komputer mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data
(39)
dikirimkan kesetiap komputer dan setiap informasi yang diterima komputer diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
Gambar 2. 2 Topologi Token Ring
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan) Keuntungan :
a. Hemat Kabel
b. Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
c. Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru
Kerugian :
a. Peka kesalahan
b. Pengembangan jaringan lebih kaku
c. Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan
3. Topologi STAR
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya.
(40)
Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Gambar 2. 3 Topologi Star
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan) Keuntungan :
a. Paling fleksibel b. Kontrol terpusat
c. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan d. Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian :
a. Boros kabel
b. Perlu penanganan khusus c. Kontrol terpusat
(41)
4. Topologi Tree (Pohon)
Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
Gambar 2. 4 Topologi Tree
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini: Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
(42)
5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
Gambar 2. 5 Topologi Mesh
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
6. Topologi Linear Bus
Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
(43)
Gambar 2. 6 Topologi Linear Bus
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan) Keuntungan :
a. hemat kabel
b. tata letak kabel sederhana c. mudah dikembangkan d. tidak butuh kendali pusat
e. penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan
Kerugian :
a. deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil b. kepadatan lalu lintas tinggi
c. keamanan data kurang terjamin
d. kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah e. diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.
(44)
52 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasikan dengan metodologi berorientasi objek melalui diagram use case, skenario use case dan aktifitas diagram. Pertimbangan penggunaan diagram ini karena dianggap diagram-diagram tersebut mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan dan dapat dimengerti olehuser.
4.1.1 Analisis Kebutuhan
Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dengan menggunakan metode-metode yang telah ada.
4.1.1.1 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan
(45)
Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan
Keterangan:
1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memeriksa dan mensortir kwitansi/bukti transaksi. 3. Staff admin mencatat dan memparaf pengeluaran kas kecil.
4. Staff admin menyerahkan bukti transaksi untuk divalidasi oleh manager keuangan.
5. Manager memvalidasi kwitansi dan buku pengeluaran kas.
6. Buku pengeluaran kas dikembalikan lagi oleh manager keuangan ke staff admin.
(46)
4.1.1.2 Service Time
Sistem kas kecil yang ada pada saat ini di PT Suryaniaga Lokalestari masih merupakan sistem kas kecil yang semi komputerisasi. Maksudnya semi komputerisasi adalah proses penginputan dan pelaporan menggunakan excel biasa, tetapi sebagian besar proses pencatatan masih dilakukan secara manual.
Proses yang dijalankan masihlah belum efisien dari segi waktu. Staff admin masih harus melakukan pemeriksaan secara berulang dan melakukan pencatatan pelaporan beberapa kali, serta untuk penyerahan pelaporan masih harus dilakukan secara manual.
4.1.1.3Use CaseDiagram Yang Sedang Berjalan
Use case diagram (diagram use case) adalah diagram yang menyajikan interaksi antara use case dan actor. Dimana actor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan– persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
Berilkut ini adalah gambar model Use Case Diagram sistem kas kecil yang sedang berjalan :
(47)
Gambar 4. 2 Use Case Sistem Kas Kecil yang sedang berjalan
4.1.1.4 SkenarioUse CaseYang Sedang Berjalan
Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use casepada sistem kas kecil yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Skenario use case proses peminjaman/pemakaian kas sistem yang sedang berjalan
Judul Proses peminjaman/pemakaian kas
No.Use case UC-CPETTYCASH-01
DeskripsiUse Case
Aktor membuat permohonan untuk pengambilan dana dari kas kecil
Aktor Staff admin, peminjam
Trigger Peminjam menyerahkan bukti transaksi.
Kondisi Awal Staff admin ada dan siap membuat permohonan pengambilan dana.
(48)
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Peminjam datang untuk meminta/ meminjam dari kas kecil.
2. Peminjam menyerahkan bukti transaksi kepada staff admin.
3. Staff admin memeriksa kebenaran data yang bukti transaksi.
4. Staff admin memberikan dana sesuai dengan bukti transaksi. 5. Staff admin melakukan pencatatan data
peminjaman/penggunaan kas kecil.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
1. Data peminjaman/penggunaan kas kecil dicatat dalam buku pelaporan, dan bukti transaksi disimpan.
Tabel 4. 2 Skenario use case membuat pelaporan sistem yang sedang berjalan
Judul Membuat pelaporan
No.Use case
UC-CPETTYCASH-02
Deskripsi
Use Case
Aktor membuat data pelaporan penggunaan kas kecil
Aktor Staff admin, Bagian Keuangan, Kepala Divisi
Trigger Transaksi penggunaan kas kecil selesai
Kondisi
Awal
(49)
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Staff admin memeriksa data bukti transaksi. 2. Staff admin mencatat data transaksi dan data peminjaman/penggunaan kas kecil pada buku. 3. Staff admin mencatat data penggunaan kas kecil pada program excell.
4. Data transaksi
tersimpan pada database (excell). 5. Staff Admin menyerahkan data laporan
pada manager workshop untuk ditandatangani. 6. Kepala Divisi menandatangani laporan dan menyerahkan pada bagian keuangan.
7. Bagian keuangan menerima laporan untuk diarsipkan.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data peminjaman/penggunaan kas kecil dicatat dalam buku pelaporan tersimpan dalam pengarsipan.
Tabel 4. 3 Skenario use case pengisian persediaan kas sistem yang sedang berjalan
Judul Pengisian persediaan kas
No.Use case
UC-CPETTYCASH-03
Deskripsi
Use Case
Staff admin membuat permohonan untuk pengisian dana kas kecil
Aktor Staff admin, bagian keuangan
(50)
Kondisi
Awal
Staff admin membuat permohonan pengisian persediaan dana kas kecil.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Staff admin membuat form permohonan pengisian dana kas kecil dan menyediakan bukti-bukti transaksi yang telah dilakukan.
2. Staff admin menyerahkan bukti transaksi dan form permohonan kepada bagian keuangan.
3. Bagian keuangan melakukan pemeriksaan form dan bukti-bukti transaksi.
4. Bagian keuangan memberikan dana untuk pengisian dana kas kecil sesuai dengan data transaksi yang diterima.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Dana kas kecil kembali terisi.
4.1.1.5ActivityDiagram Yang Sedang Berjalan
Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan.
(51)
Gambar 4. 3 Proses peminjaman/pemakaian kas sistem yang sedang berjalan
(52)
Gambar 4. 5 Proses pengisian persediaan kas sistem yang sedang berjalan
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, sistem yang berjalan pada saat ini memiliki beberapa kelemahan yang berdampak kepada produktivitas perusahaan. Berikut ini adalah uraian permasalahannya dan sebuah rancangan pemecahan masalahnya. Dimana sistem informasi pengeluaran kas kecil akan dirancang sebagai solusi masalah yang akan diajukan :
Tabel 4. 4 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No Permasalahan Bagian Pemecahan
1 Sistem informasi pengeluaran kas kecil di PT. Suryaniaga Lokalestari masih dilakukan secara manual.
Admin / Bag. Keuangan
Membuat sistem informasi pengeluaran kas kecil yang
(53)
2
Belum maksimalnya pengolahan dan pencatatan data pengeluaran kas kecil
Admin / Bag. Keuangan
Membuat sistem informasi yang dapat mengolah dan menginput data pengeluaran kas dengan baik
3
Masih terdapat kesalahan perhitungan dalam sistem keuangan saat ini karena human error.
Admin / Bag. Keuangan
Membuat sistem informasi pengeluaran kas kecil dengan perhitungan yang otomatis
4
Belum maksimalnya tahapan pembuatan laporan
pengeluran kas kecil.
Admin / Bag. Keuangan
Dengan adanya sistem informasi pengeluaran kas diharapkan bisa memaksimalkan pembuatan laporan pengeluaran kas yang baik
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah gambaran, perancangan dan pembuatan skema atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan mempunyai fungsi dan tujuan. Elemen-elemen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepadauser.
Dalam perancangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menambah kinerja sistem yang ada, baik secara keseluruhan maupun meningkatkan kinerja sistem yang telah ada.
Pada tahap perancangan sistem ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem pada objek yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibuat, perancangan tampilan dan perancangan menu.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan
Tujuan utama dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai mengenai sistem informasi yang baru. Perancangan
(54)
sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan kinerja sistem itu sendiri, agar dapat memenuhi hasil yang diinginkan. Rancangan sistem yang baru, akan diterapkan suatu kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan metoda, prosedur dan proses suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai.
Adapun tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang memperbaharui sistem yang sudah ada untuk memaksimalkan proses pengeluaran kas kecil yang sedang berjalan pada PT Suryaniaga Lokalestari.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran umum tentang sistem yang diusulkan pada proses perancangan ini adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengolah data transaksi pengeluaran kas kecil pada PT Suryaniaga Lokalestari dan menangani proses pelaporan dengan harapan mampu menangani permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, terkhusus pada optimalisasi waktu yang dibutuhkan dan membantu dalam proses pelaporan dan penyimpanan data transaksi pengeluaran kas kecil.
Sistem ini diharapkan akan membantu efektifitas dan optimalisasi waktu serta menghindari adanya ketidaksesuaian data atau kemungkinan data miss pada kas kecil PT Suryaniaga Lokalestari. Sistem informasi ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang ada, dan dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.
(55)
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan Prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat, dimana dapat dilihat proses-proses apa saja yang nantinya diperlukan dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja.
Tahap perancangan sistem yang digambarkan merupakan tahap perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang baik. Sistem yang dirancang tersebut menjadi satu komponen.
Tahapan perancangan prosedur ini akan dijelaskan dengan menggunakan pemodelan sistem informasi berorientasi objek dengan menggunakan UML.
4.2.3.1 Proses Bisnis Yang diusulkan
Proses bisnis dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 6 Proses Bisnis Sistem yang diusulkan Peminjaman/Penggantian
Keterangan:
1. Peminjam datang pada staff admin/kasir untuk meminta penggantian dari petty cash dan menyerahkan bukti transaksi.
(56)
2. Staff Admin/kasir memeriksa bukti transaksi dan memasukkan data ke dalam sistem.
3. Sistem menyimpan data transaksi baru.
4. Staff Admin/kasir menyerahkan penggantian dari petty cash kepada peminjam.
Gambar 4. 7 Proses Bisnis Sistem yang diusulkan Pengisian Petty Cash
Keterangan:
1. Staff Admin/kasir mengisi permohonan data pengisian dana kembali untuk kas kecil.
2. Staff Admin/kasir menyimpan data permohonan dan menyimpannya ke server.
3. Sistem memberitahu bagian keuangan bahwa ada permohonan pengisian kembali kas kecil.
4. Bagian keuangan mengkonfirmasi dan memberikan pengisian kembali petty cash kepada Staff Admin.
5. Bagian keuangan menyimpan data transaksi penggantian dan sistem akan mengupdate data saldo dari petty cash.
(57)
Gambar 4. 8 Proses Bisnis Sistem yang diusulkan Untuk Pelaporan
Keterangan:
1. Manager workshop melakukan permintaan untuk laporan dengan memasukkan periode yang diinginkan.
2. Sistem memberikan laporan sesuai dengan yang diinginkan.
3. Manager Workshop menandatangani laporan dan menyerahkan laporan pada bagian keuangan.
4.2.3.2Service Time
Dengan sistem transaksi dan pelaporan yang ditargetkan, proses transaksi peminjaman, pengisian kembali petty cash, dan pelaporan akan mampu dioptimalisasikan waktu yang dibutuhkannya dan database data transaksi akan tersimpan lebih baik. Hal ini dikarenakan proses transaksi baik pengeluaran maupun pengisian ulang dari petty cash sudah dapat dikelola dengan baik.
(58)
4.2.3.3Use CaseDiagram Yang Diusulkan
Use case diagram (diagram use case) adalah diagram yang menyajikan interaksi antara use case dan actor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
Gambar 4. 9 Use Case Diagram untuk Sistem yang diusulkan
4.2.3.4 SkenarioUse Case Yang Diusulkan
Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.
(59)
4.2.3.4.1 Skenario Menambah Data Pengguna
Tabel 4. 5 Tabel skenario use case menambah data Pengguna
Judul Menambah Pengguna
No.Use case
UC-PETTYCASH-01
Deskripsi
Use Case
Aktor menambahkan data Pengguna.
Aktor Staff Admin
Trigger Staff Admin memilih menu untuk menambahkan data pengguna.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformmenu utama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu untuk menambahkan data pengguna.
2. Sistem menampilkan form untuk menambahkan data pengguna.
3. Aktor mengisi data pengguna yang baru.
4. Aktur men-submit data pengguna yang baru.
5. Sistem memeriksa masukan data.
6. Sistem menyimpan data pengguna yang baru padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data pengguna yang baru dimasukkan tampil pada list data pengguna.
(60)
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor men-submitdata dengan menekan sebuahbuttontanpa mengisi
field-fieldpada form.
2. Formpengisian data pengguna ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakanfieldharus diisi.
3. Data pengguna tidak ditambahkan padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Aplikasi menampilkanformpengisian data pengguna.
4.2.3.4.2 Skenario Menambah Data Pengeluaran
Tabel 4. 6 Tabel skenario use case menambah data Pengeluaran
Judul Menambah data Pengeluaran
No.Use case UC-PETTYCASH-02
Deskripsi
Use Case
Aktor menambahkan data Pengeluaran.
Aktor Kasir
Trigger Staff Admin memilih menu untuk menambahkan data pengeluaran.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformmenu utama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu untuk menambahkan data pengeluaran.
2. Sistem menampilkan form untuk menambahkan data pengeluaran.
(61)
3. Aktor mengisi data pengeluaran yang baru.
4. Aktur men-submit data pengeluaran yang baru.
5. Sistem memeriksa data saldo dari petty cash.
6. Sistem menyimpan data pengeluaran yang baru padadatabasedan mengurangi saldo sesuai dengan data transaksi.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data transaksi yang baru dimasukkan tampil pada list data transaksi, dan data saldo akhir untuk petty cash berkurang sesuai dengan data transaksi.
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor men-submitdata dengan menekan sebuahbuttontanpa mengisi
field-fieldpada form.
2. Formpengisian data transaksi ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakanfieldharus diisi.
3. Data transaksi tidak ditambahkan pada
database.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Aplikasi menampilkanformpengisian data transaksi.
4.2.3.4.3 Skenario menambah permohonan peminjaman
Tabel 4. 7 Skenario use case menambah permohonan peminjaman
Judul Menambah Permohonan Peminjaman
No.Use case
UC-PETTYCASH-03
Deskripsi
Use Case
(62)
Aktor Kepala Divisi
Trigger Kepala divisi memilih menu untuk menambahkan data permohonan.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformmenu utama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu untuk menambahkan data permohonan.
2. Sistem menampilkan form untuk menambahkan data permohonan. 3. Aktor mengisi data permohonan yang
baru.
4. Aktor men-submit data permohonan yang baru.
5. Sistem menyimpan data permohonan yang baru padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data permohonan yang baru dimasukkan tampil pada list data permohonan.
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor men-submitdata dengan menekan sebuahbuttontanpa mengisi field-fieldpada form.
2. Formpengisian data permohonan ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakanfieldharus diisi.
3. Data permohonan tidak ditambahkan padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
(63)
4.2.3.4.4 Mengkonfirmasi data permohonan
Tabel 4. 8 Skenario use case mengkonfirmasi data permohonan
Judul Mengkonfirmasi data permohonan
No.Use case
UC-PETTYCASH-04
Deskripsi
Use Case
Aktor mencari dan menampilkan data permohonan untuk dikonfirmasi.
Aktor Bagian Keuangan
Trigger Aktor memilih menu untuk mengkonfirmasi data permohonan.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformutama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu untuk mengkonfirmasi data permohonan.
2. Sistem menampilkan data permohonan yang sudah dibuat.
3. Aktor melakukan pemeriksaan data permohonan peminjaman uang kas.
4. Aktor mengkonfirmasi data permohonan peminjaman
5. Sistem mengurangi data saldo pada sistem dan data permohonan berubah statusnya menjadi telah dikonfirmasi
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Sistem mengurangi data saldo pada sistem dan data permohonan berubah statusnya menjadi telah dikonfirmasi
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
(64)
Catatan
1. Aktor men-submitdata dengan menekan sebuahbuttontanpa mengisi
field-fieldpada form.
2. Formpengisian data permohonan ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakanfieldharus diisi.
3. Data permohonan tidak ditambahkan padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Aplikasi menampilkanformpengisian data permohonan.
4.2.3.4.5 Menambah data penerimaan
Tabel 4. 9 Skenario use case menambah data penerimaan
Judul Menambah data penerimaan
No.Use case
UC-PETTYCASH-05
Deskripsi
Use Case
Aktor mengolah menambah data penerimaan.
Aktor Kasir
Trigger Aktor memilih menu untuk menambahkan data penerimaan
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformutama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengisi data yang ingin ditambahkan pada form dari data penerimaan yang diinginkan.
(65)
2. Aktor men-submitdata penerimaan yang ingin ditambahkan.
3. Sistem memeriksa apakah field-fieldpadaformpengisian data penerimaan telah diisi dan sesuai.
4. Data penerimaan ditambahkan padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data penerimaan tersimpan pada database.
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor men-submitdata dengan menekan sebuahbuttontanpa mengisi atau mengisi data yang salahfield-fieldpada form.
2. Formpengisian data penerimaan ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakanfieldharus diisi atau ada data penerimaan yang salah.
3. Data penerimaan tidak ditambahkan padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Applikasi menampilkan halaman menambahkan data penerimaan
Catatan
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Aplikasi menampilkanformpengisian data permohonan.
4.2.3.4.6 Autentikasi User
Tabel 4. 10 Skenario use case autentikasi user
Judul Autentikasi User
No.Use case
UC-PETTYCASH-05
(66)
Use Case
Aktor Staff Admin, Bagian Keuangan, Kepala Divisi, Kasir
Trigger Aktor memilih untuk melakukan autentikasi user.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkan sebuahformuntuk autentikasi user.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengisi data login pada field
yang disediakan.
2. Aktor men-submit data login yang baru ditambahkan.
3. Sistem memeriksa apakah field-fieldpadaformpengisian data penjualan telah diisi dan sesuai.
4. Data proses login diperiksa dan menampilkan pesan autentikasi user sesuai.
5. Data login menentukan hak akses masing-masing user
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Applikasi menampilkanformdari menu utama
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Aplikasi menampilkanformuntuk menambahkan data transaksi penjualan.
Catatan
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
(67)
4.2.3.4.7 Mencetak Pelaporan
Tabel 4. 11 Skenario use case Mencetak Pelaporan
Judul Mencetak Laporan Pelaporan
No.Use case
UC-PETTYCASH-06
Deskripsi
Use case
Aktor mencetak laporan transaksi yang terjadi pada range waktu yang diinginkan.
Aktor Kasir, Keuangan, Kepala Divisi.
Trigger Aktor memilih menu untuk mencetak laporan manager.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkan form untuk menentukan periode laporan yang diinginkan.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengisi periode waktu yang diinginkan untuk laporan.
2. Aktor menekan tombol untuk mencetak laporan
3. Sistem mencetak laporan
berdasarkan transaksi dan penyimpanan data yang terjadi pada periode yang dipilih.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Laporan Petty Cash dicetak.
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih periode yang tidak memiliki data penjualan samasekali.
(68)
2. Aktor menekan tombol untuk mencetak laporan
3. Sistem menampilkan pesan bahwa transaksi penjualan pada periode tersebut kosong.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Sistem menampilkan form untuk melakukan pengisian periode laporan yang diinginkan.
4.2.3.5 Activity Diagram Yang Diusulkan
Activity diagram(diagram aktivitas) adalah diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas dari sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian(flow of events).
4.2.3.5.1 Activity Diagram Menambah Data Pengguna
(69)
4.2.3.5.2 Activity Diagram Menambah Data Pengeluaran
Gambar 4. 11 Activity Diagram Menambah Data Pengeluaran
4.2.3.5.3 Activity Diagram Menambah Data Permohonan Peminjaman
(70)
4.2.3.5.4 Activity Diagram Mengkonfirmasi Data Permohonan
Gambar 4. 13 Mengkonfirmasi Data Permohonan
4.2.3.5.5 Activity Diagram Menambah Data Penerimaan
(71)
4.2.3.5.6 Activity Diagram Autentikasi User
Gambar 4. 15 Activity Diagram Autentikasi User
4.2.3.5.7 Activity Diagram Mencetak data Pelaporan
(72)
4.2.3.6 Sequence DiagramYang Diusulkan
Pada setiap sequence diagram terdapat aksi aktor yang pertama sekali adalah terhadap interface. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnyasequence diagram digunakan dalam lapisan abstraksi model objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar object, juga interaksi antar objek, dan menunjukkan sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama, pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah, dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal. Berikut adalah sequence diagramyang ada pada sistem apotik yang ditargetkan.
4.2.3.6.1 Sequence Diagram Autentikasi User
Gambar 4. 17 Sequence diagram Autentikasi User
Keterangan:
Pada Gambar 4.17 dapat dilihat bahwa ada 5 kelas yang saling berinteraksi, yakni:
(73)
2. Util 3. Pengguna
4. PenggunaManager 5. DbManager
4.2.3.6.2 Sequence Diagram menambah Pengguna
Gambar 4. 18 Sequence diagram Mengolah Pengguna
Keterangan:
Pada Gambar 4.18 dapat dilihat bahwa ada 5 kelas yang saling berinteraksi, yakni:
1. EntryPenggunaUI 2. Util
3. Pengguna
4. PenggunaManager 5. DbManager
(74)
4.2.3.6.3 Sequence Diagram menambah data pengeluaran (Peminjaman
Kasbon)
Gambar 4. 19 Sequence diagram Mengolah Pengeluaran (Peminjaman Kasbon)
Keterangan:
Pada Gambar 4.19 dapat dilihat bahwa ada 5 kelas yang saling berinteraksi, yakni:
1. EntryPeminjamanKasbonUI 2. Util
3. Peminjaman 4. TransaksiManager 5. DbManager
(75)
4.2.3.6.4 Sequence Diagram manage pengeluaran (peminjaman biasa)
Gambar 4. 20 Sequence diagram Mengolah Pengeluaran (peminjaman biasa)
Keterangan:
Pada Gambar 4.20 dapat dilihat bahwa ada 5 kelas yang saling berinteraksi, yakni:
1. EntryPeminjamanUI 2. Util
3. Peminjaman 4. TransaksiManager 5. DbManager
(76)
4.2.3.6.5. Sequence Diagram menambah pemohonan pengisian
Gambar 4. 21 Sequence diagram Menambah Permohonan Pengisian kas
Keterangan:
Pada Gambar 4.21 dapat dilihat bahwa ada 5 kelas yang saling berinteraksi, yakni:
1. EntryPermohonanIsiUI 2. Util
3. Permohonan
4. PermohonanIsiManager 5. DbManager
(77)
4.2.3.6.6 Sequence Diagram Mengkonfirmasi Pengisian
Gambar 4. 22 Sequence diagram Mengkonfirmasi Pengisian kas
Keterangan:
Pada Gambar 4.22 dapat dilihat bahwa ada 5 kelas yang saling berinteraksi, yakni:
1. EntryPenambahanUI 2. Util
3. Penambahan 4. TransaksiManager 5. DbManager
(78)
4.2.3.6.7 Sequence Diagram Menambah Data Penerimaan
Gambar 4. 23 Sequence diagram Mengolah Penambahan/penggantian kas
Keterangan:
Pada Gambar 4.23 dapat dilihat bahwa ada 5 kelas yang saling berinteraksi, yakni:
1. EntryPenerimaanUI 2. Util
3. Penerimaan
4. PenerimaanManager 5. DbManager
(1)
113
yang diinginkan secara lengkap dan benar
baru masuk ke database baru masuk ke database
[ ] Ditolak
Detail data peminjaman yang diinginkan secara tidak lengkap atau salah
Data peminjaman yang baru tidak masuk ke database
Data peminjaman yang baru tidak masuk ke database
[ ] Diterima [ ] Ditolak
4. Penambahan data pengisian kas
Tabel 5. 6 Pengujian penambahan data pengisian kas Kasus dan hasil pengujian
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Detail data pengisian kas yang diinginkan secara lengkap dan benar
Data pengisian kas yang baru masuk ke database
Data pengisian kas yang baru masuk ke database
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Detail data pengisian kas yang diinginkan secara tidak lengkap atau salah
Data pengisian kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul pesan kesalahan
Data pengisian kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul pesan kesalahan
[ ] Diterima [ ] Ditolak
5. Penambahan data pengeluaran kas
Tabel 5. 7 Pengujian penambahan data pengeluaran kas Kasus dan hasil pengujian
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Detail data pengeluaran kas yang diinginkan secara lengkap dan benar
Data pengeluaran kas yang baru masuk ke database
Data pengeluaran kas yang baru masuk ke database
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Detail data pengeluaran kas yang diinginkan
Data pengeluaran kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul
Data pengeluaran kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul
[ ] Diterima [ ] Ditolak
(2)
secara tidak lengkap atau salah
pesan kesalahan pesan kesalahan
6. Penambahan data permintaan peminjaman
Tabel 5. 8 Pengujian penambahan data permintaan peminjaman Kasus dan hasil pengujian
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Detail data permintaan peminjaman kas yang diinginkan secara lengkap dan benar
Data permintaan peminjaman kas yang baru masuk ke database
Data permintaan peminjaman kas yang baru masuk ke database
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Detail data permintaan peminjaman kas yang diinginkan secara tidak lengkap atau salah
Data permintaan peminjaman kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul pesan kesalahan
Data permintaan peminjaman kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul pesan kesalahan
[ ] Diterima [ ] Ditolak
7. Konfirmasi data permintaan
Tabel 5. 9 Pengujian konfirmasi data permintaan Kasus dan hasil pengujian
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Detail data permintaan peminjaman kas yang akan dikonfirmasi
Data permintaan peminjaman kas di update pada database
Data permintaan peminjaman kas di update pada database
[ ] Diterima [ ] Ditolak
8. Penambahan data permohonan pengisian kas
Tabel 5. 10 Pengujian penambahan data permohonan pengisian kas Kasus dan hasil pengujian
(3)
115
Detail data permohonan pengisian kas yang diinginkan secara lengkap dan benar
Data permohonan pengisian kas yang baru masuk ke database
Data permohonan pengisian kas yang baru masuk ke database
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Detail data permohonan pengisian kas yang diinginkan secara tidak lengkap atau salah
Data permohonan pengisian kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul pesan kesalahan
Data permohonan pengisian kas yang baru tidak masuk ke database dan muncul pesan kesalahan
[ ] Diterima [ ] Ditolak
9. Konfirmasi data permohonan pengisian kasi
Tabel 5. 11 Pengujian konfirmasi data permohonan pengisian kas Kasus dan hasil pengujian
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Detail data permohonan pengisian kas yang akan dikonfirmasi
Data permohonan pengisian kas di update pada database
Data permohonan pengisian kas di update pada database
[ ] Diterima [ ] Ditolak
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian uji sample di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak Sistem Informasi pengeluaran kas kecil dapat berjalan dengan baik dan mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
(4)
116 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem informasi pengeluaran kas kecil pada PT. Suryaniaga Lokalestari Bandung, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa sistem informasi pengeluaran kas kecil telah dibuat dengan baik bagi perusahaan.
2. Pengolahan dan pencatatan pengeluaran kas bisa dilakukan dengan baik dengan adanya sistem yang baru.
3. Dengan adanya sistem informasi pengeluaran kas yang telah dibuat ini bisa meminimalisir terjadinya kesalahan perhitungan karena human error. 4. Dengan adanya sistem informasi pengeluaran kas kecil yang telah
terkomputerisasi dapat menghasilkan laporan pengeluaran kas yang baik dan akurat.
6.2 Saran
PT. Suryaniaga Lokalestari belum memiliki sistem dan prosedur yang baik dalam melakukan sistem pengeluaran kas kecil, hal ini dapat dilihat, dari saran-saran yang diberikan penulis sebagai berikut :
1. Pada pencatatan pembukuan pengeluan kas hendaknya dilaksanakan sesuai dengan sistem akuntansi, dimana datanya akan dimulai dari transaksi
(5)
117
sampai pada saat laporan, karena bila dilihat dari sistem yang berjalan masih kurang efektif.
2. Bagian intern kas kecil diharapkan dapat lebih teliti dalam melaksanakan tugas-tugas baik dalam mencatat menginput dan membuat laporan pengeluaran kas kecil, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan perhitungan akibat human error.
3. Perlu dilakukannya pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalannya prosedur sistem pengeluaran kas kecil secara berkala.
4. Perlu adanya manajemen kas khususnya kas kecil yang lebih baik yang dapat menginformasikan masalah pendanaan dalam perusahaan.
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Beta Imelda Oktaviani
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 27 Oktober 1989 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Cinambo Indah No. 134A Rt.03/Rw.05 Pakemitan, Cinambo, Bandung
No. Tlp/Hp : 085795657167
Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
2009 – 2013 : Universitas Komputer Indonesia 2004 – 2007 : SMA PGRI 61 Bandung
2001 – 2004 : SMP PGRI 10 Bandung