Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Anggrek Dendrobium spp ( Kasus di Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk dan Kecamatan Serpong)

ARUMSARI. Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Tingkat Pendapatan Petani
Anggrek Dendrobilrm spp (Kasus di Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk dan Kecamatan
Serpong) (di bawah bimbingan ISANG GONARSYAH)
Bisnis anggrek sebagai bagian dari bisnis florikultura memiliki potensi besar
untuk dikembangkan.

Dari berbagai jenis anggrek yang ada, Dendrobizim spp

merupakan jenis yang paling banyak diusahakan, karena adanya sejumlah kelebihan
yang dimilikinya. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun
1997, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis anggrek, baik
dalam bentuk tanaman hias rnaupun bunga potong, terutama bagi petani kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh krisis ekonomi terhadap
sistem pemasaran, dan tingkat pendapatan petani tanaman hias dan bunga-potong
anggrek Dendrobium. Penelitian dilakukan selama dua bulan, yakni dari bulan April
hingga Mei 1999 di Kecamatan Kebon Jeruk (Jakarta Barat) untuk tanaman hias
anggrek Dendrobium dan Kecamatan Serpong (Tangerang) untuk bunga-potong
anggrek Dendrobium yang merupakan sentra produksi untuk kedua jenis produk di
wilayah Jabotabek. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer
yang diperoleh dari wawancara dengan petani dan lembaga pemasaran, serta data
sekunder yang diperoleh dari instansi terkait.


Data yang dikumpulkan kemudian

dianalisis secara tabulasi dan analisis statistika sederhana.
Ubalam ha1 sistem pemasaran, struktur pasar yang terjadi dalam pemasaran
tanaman hias anggrek Dendrobium mengarah pada pasar persaingan sempurna. Pada
pemasaran bunga-potong anggrek Dendrobium, struktur pasar yang tejadi antara
petani dengan pedagang perantara (pengecer) lebih cendemng pada oligopsoni yang
antara lain ditandai dengan lebih banyaknya jumlah penjual daripada pembeli serta
lebih le~nahnyakekuatan tawar menawar (bargaining yositio17) petani dibandingkan
pedagang . Sedangkan struktur pasar yang tejadi antara pedagang perantara dengan
floris atau konsumen, serta petani pedagang dengan konsumen lebih mengarah pada

pasar persaingan sempurna, yang antara lain ditandai dengan kekuatan tawar menawar
yang sama besamya. Sistem pemasaran ini relatif tidak terpengaruh dengan terjadinya
krisis ekonomi.
Berdasarkan total marjin yang terjadi pada pemasaran tanaman hias anggrek
Dendrobium) baik sebelum maupun di saat krisis, Pola I (petani --, pedagang
perantara


--r

f l o r i w konsumen) memiliki marjin yang lebib besar dibandingkan

dengan Pola I1 (petani 4 floris--c
+konsumen) .

konsumen) dan Pola 111 (petani---,

palele

Dilihat dari nilai marjin yang tejadi, Pola 111 relatif paling efisien.

Sedangkan dilihat dari seluruh saluran pemasaran, bagian yang diterima oleh petani
Wrmer's

share)

terbesar


dimiliki

oleh

Pola

IV

(petani-konsumen),

karena pada pola ini produk iangsung dipasarkan ke konsumen tanpa melalui lembaga
pemasaran lainnya. Hal ini berlangsung baik sebelum maupun saat krisis ekonomi
terjadi.
Dari analisis marjin pemasaran untuk bunga-potong anggrek Dendrobium
didapat hasil bahwa sebelum masa krisis, Pola I (petani
floris

,
konsumen)


perantara

,
pedagang perantara-

yang lebih besar dibandingkan Pola I1 (petan-

pedagang

;
konsumen), yang berarti Pola I1 relatif lebih efisien. Di masa krisis

total majin yang tejadi di kedua pola tersebut, secara absolut, mengalami peningkatan
karena adanya kenaikan pada biayh dan keuntungan pemasaran. Sedangkan dilihat dari
nilai ,fartner'.~ share, yang terbesar dimiliki oleh

Pola I11

( petani


pedagang

konsumen).
Pendapatan tunai dan total yang diperoleh oleh petani tanaman hias anggrek
Dendrobium sebelum masa krisis, selama satu periode produksi sebesar Rp
2 1.207.166,7 dan Rp 16.288.233,8. Di masa krisis besarnya pendapatan tunai
lneningkat sebesar 15,98 persen sedangkan pendapatan total menurun 10,47 persen.
Hasil analisis R/C rasio sebelum masa krisis adalah sebesar 3,06. Di masa
krisis nilai rasio ini menjadi 1,93 yang menandakan usahatani tanaman hias anggrek
Dendrobium masih layak untuk diusahakan.

Berdasarkan arus tunai finansial sebelum masa krisis, dengan tingkat diskonto
sebesar 16 persen, diperoleh nilai NPV, NBCR dan IRR sebesar Rp 8.386.518,18;
1,16 dan 22,10 persen. Ketiga nilai itu menunjukkan bahwa usahatani bunga-potong
anggrek Dendrobium menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
Di masa krisis dengan tingkat diskonto sebesar 23 persen, nilai NPV menurun
91.87 persen. Sedangkan nilai NBCR dan IRR yang dicapai masing-masing sebesar
1,01 dan 23,43 persen, yang berarti usahatani masih layak untuk diusahakan meski
tejadi krisis ekonomi.
Di masa transisi yang merupakan masa diantara sebelum krisis dan saat krisis

berlangsung, dengan tingkat diskonto sebesar 20 persen, nilai NPV, NBCR dan IRR
yang dapat dicapai masing-masing sebesar Rp 9.421.943,15; 1,19 dan 27,14 persen.

PENGARUH KRISIS EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN
PETANI ANGGREK DENDRORZUM spp
(KASUS DI WILAYAH KECAMATAN KEBON JERUK
DAN KECAMATAN SERPONG)

ARUMSARI
A 30.0373

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN

Pada

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PAKULTAS PERTANlAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

PERNYATAAN

DENGAN IN1 MENYATAKAN BAKWA SKFUPSI

IM BENAR-BENAR HASIL

PENELITIAN SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
KARYA TULIS ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Januari 2000

ARUMSARI
A 30.0373

RIWAYAT HlDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada 11 November 1974, sebagai anak kedua dari

dua bersaudara pasangan Pujat dan Tarminah.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Pondok Pinang 01
Pagi Jakarta Selatan pada tahun 1987. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Lanjutan Pertama di SMPN 68 Jakarta, lulus pada tahun 1990 dan Sekolah
Lanjutan Atas di SMAN 34 Jakarta, lulus pada tahun 1993.
Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Setahun kemudian penulis diterima sebagai
mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena
hanya dengan segala kehendak dan ridho-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh krisis ekonomi terhadap
tingkat pendapatan yang diterima oleh petani anggrek Dendrobium spp, terutama pada
petani tanaman hias anggrek Dendrobium di Kecamatan Kebon Jeruk (Jakarta Barat)
dan petani bunga potong anggrek Dendrobium di Kecamatan Serpong (Tangerang).
Penulis berharap hasil penelitian ini berguna dalam memherikan informasi
mengenai pengaruh krisis ekonomi terhadap tingkat pendapatan, juga sistem

pemasaran haik tanaman hias maupun bunga potong anggrek Dendrobium kepada
petani, lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat serta para peneliti sehingga dapat
membantu mereka dalam menyiasati krisis ekonomi yang tengah berlangsung.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan masukan dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Bogor, Januari 2000

Penulis