Citra Digital Implementasi Sistem Keamanan Data Menggunakan Algoritma RSA Dan Modified LSB

Jadi bit yang disisipi oleh pesan adalah bit yang berada pada diagonal matriks, yaitu pada , , , , , , dan , . Sehingga untuk pesan dengan biner ‘1100’ menghasilkan perubahan sebagai berikut: 00110011 10100010 11100010 01101001 10101011 00100111 10010110 00110010 11001001 11111001 10001000 10100110 10110110 01011011 10100110 10111000 Dikarenakan perubahan bit LSB tidak terjadi pada byte-byte yang berurutan, diharapkan pihak yang mencurigai terdapatnya pesan dalam stego-object dan mencoba untuk melakukan ekstraksi terhadap stego-object tidak menyadari adanya pesan tersebut.

2.3 Citra Digital

Semua citra digital yang ditampilkan di layar komputer adalah sederetan atau sekumpulan pixel picture element. Citra tersebut dikatakan sebagai citra digital karena bentuk representasinya yang berupa bilangan. Oleh komputer akan dikenal dalam urutan ‘0’ dan ‘1’. Ada beberapa format citra digital, antara lain: BMP, PNG, JPG, GIF, PXC, dan sebagainya. Masing-masing format mempunyai perbedaan satu dengan yang lain terutama pada header file-nya. Namun ada beberapa yang memiliki kesamaan yaitu penggunaan pallete untuk penentuan warna pixel. Representasi citra digital dalam sebuah file dapat dianalogikan seperti halnya ketika kita ingin melukis, maka kita harus mempunyai palet dan kanvas. Di mana palet adalah kumpulan warna yang dapat membentuk citra, seperti palet warna yang berisi berbagai warna cat. Lalu setiap warna yang berbeda di dalam palet tersebut diberi nomor. Kemudian kita dapat melukiskan warna-warna tersebut di atas sebuah Universitas Sumatera Utara kanvas. Kanvas tersebut berupa matriks yang setiap elemen matriksnya dapat diisi dengan sebuah warna yang berasal dari palet warna. Kumpulan angka mewakili warna dalam bentuk matriks inilah yang disebut dengan citra. Sementara informasi mengenai palet korespondensi antara warna dengan angka disimpan di dalam komputer melalui aplikasi untuk membuka citra seperti, Photoshop dan Paint.

2.3.1 Citra Bitmap

Format Bitmap atau .bmp adalah format citra digital yang paling umum dan merupakan format citra digital standar Windows. Ukuran file bitmap ini bisa sangat besar hingga Megabytes. File bitmap merupakan format citra digital yang belum terkompresi dan menggunakan warna RGB Red, Green, Blue, sehingga setiap elemen pixel-nya merupakan hasil komposisi 3 komponen warna merah, hijau, dan biru. File bitmap sering digunakan untuk menyembunyikan pesan dengan metode steganografi, dikarenakan jenis file bitmap pada umumnya mempunyai ukuran file yang besar sehingga mampu menyembunyikan pesan rahasia yang lebih banyak. Jadi semakin besar ukuran file yang ada maka informasi rahasia yang dapat disembunyikan akan semakin banyak. Format file .bmp 24 bit menggunakan model warna RGB. Pada model warna RGB, warna yang ditampilkan di layar monitor disusun oleh tiga buah warna primer, yaitu Red merah, Green hijau, dan Blue biru. Dimana 1 warna sama dengan 1 byte sehingga 1 pixel pada RGB akan terdiri dari 3 jenis warna, maka 1 pixel akan sama dengan 24 bit atau 3 byte. Pada umumnya citra bitmap terdiri dari 4 blok data, yaitu: 1. BMP header BMP header berisi informasi umum dari citra bitmap. Blok ini berada pada bagian awal file citra dan digunakan untuk mengidentifikasi citra. Beberapa aplikasi Universitas Sumatera Utara pengolah citra akan membaca blok ini untuk memastikan bahwa citra tersebut berformat bitmap dan tidak dalam kondisi rusak. 2. Bit Information DIB header Bit Information berisi informasi detail dari citra bitmap, yang akan digunakan untuk menampilkan citra pada layar. 3. Color Pallete Color pallete berisi informasi warna yang digunakan untuk indeks warna bitmap. 4. Bitmap Data Bitmap data berisi data citra yang sebenarnya, pixel per pixel. Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem