Profil Wanita Pencari Nafkah di Kebun Teh (Kasus di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung)
PROFlL WWNiTA PENGARI NAFKAW DI KEBUN TEW
!Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu,
Kabupaten Bandung 1
(TINA
A.
PARAMITA
.
Profil Wanita
Pencari
Nafkah
di
Kebun Teh. Kasus di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kabupaten Bandung.
(Dl
bawah bimbingan Ir. FREDIAN TONNY,
X S dan Dr. Ir. AIDA VITAYALA SJAFRI HUBEIS).
Dalam
kehidupan
sehari-harinya, wanita
memainkan
"peranan ganda", yaitu sebagai ibu, ibu rumahtangga, istri
dan
pencari
nafkah (Pudjiwati
yang
Bagaimana
persepsi
nafkah
bagaimana persepsi wanita itu sendiri
pekerjaannya
?,
masyarakat
oleh
keadaan
terhadap
dan bagaimana aspirasi
Banyak
1983).
pertanyaan
?,
ditimbulkan
Sajogyo,
demikian.
wanita
pencari
terhadap
wanita
mengenai
kehidupannya ?
Berdasarkan ha1 tersebut, dalam penelitian ini
ditelaah
profil wanita pencari nafkah, persepsi
terhadap
pekerjaan dan aspirasi wanita terhadap kehidupannya
ingin
diketahui bagaimana pandangan
ingin
masyarakat
serta
terhadap
pekerjaan mencari nafkah yang dilakukan wanita pedesaan.
Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan
kualita-
tif dan kuantitatif, mengarnbil responden sebanyak 30 orang
keterangan-keterangan lain yang
.
Pembahasan disajikan secara
diperoleh
deskrip-
ai analisis tabulasi.
wanita
berdaya
pribadi
pencari nafkah
ditinjau
berupa agama dan suku,
dari
umur,
aspek
status
pekerjaan,
tingkat
pekerjaan
suami.
ditinjau
dari
pendidikan,
pendidikan
Sedanqkan
sumberdaya
pemilikan anak
usia
suami
serta
rumahtangqa
terkecil,
pemilikan
lahan, pemilikan barang berharqa serta kondisi perumahan.
Dari
hasil penelitian diketahui bahwa status
peker-
jaan wanita pencari nafkah di kebun teh sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditekuni.
nita
denqan
staf
di
Tidak pernah ada seorang wa-
tinqkat pendidikan rendah
perkebunan.
menjabat
Pemilikan lahan sangat
sebagai
rendah
dan
pemilikan barang berharga tidak begitu beragam serta tidak
dimiliki oleh semua responden.
Lahan pertanian
hanya di-
miliki oleh 10 persen responden dengan rata-rata pemilikan
0.6 hektar, sedangkan lahan sewa dimiliki hanya oleh
persen
responden denqan rata-rata 0.15
hektar.
6.67
Untuk
pemilikan barang berharga, 4 3 . 3 3 persen memiliki televisi,
86.67
persen memiliki radio, 6.67 persen memiliki
sepeda
motor dan 3 . 3 3 persen memiliki mesin jahit.
Pandangan
nafkah
dalam
lapisan
yang
masyarakat
terhadap
dilakukan oleh wanita
kelompok/tipe,
beberapa
menengah
ke
atas,
pekerjaan
dapat
mencari
dibedakan
ke
yaitu
pandangan
wanita
pandangan
wanita
lapisan
menengah ke bawah, pandanqan pria lapisan menengah ke atas
dan
pandangan
lapisan
pria lapisan menengah
menengah
ke
bawah.
ke atas berpendapat bahwa
bekerja mencari nafkah dapat ditolerir karena
memang miskin atau tidak mampu.
Wanita
wanita
yang
keluarganya
Wanita lapisan
menengah
ke bawah umumnya menganggap bahwa pekerjaan mencari nafkah
tersebut
layak dilakukan untuk kelangsungan hidup
rumah-
berbeda dengan pandangan di atas, pria
lapisan
tangganya.
Agak
menengah
ke
atas melihat bahwa mencari nafkah
bagi
se-
orang istri tidak perlu dilakukan jika tidak dalam keadaan
mendesak.
Sebaiknya istri tinggal di rumah saja
anak
keluarganya.
dan
mengatakan
adalah
saja
Pria lapisan
menengah
bahwa pencarian nafkah yang
mengurus
ke
bawah
dilakukan
wanita
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
jangan
sampai menelantarkan anak
dan
hanya
keluarqanya.
Masyarakat dari semua lapisan tetap akan memberikan sanksi
moral kepada wanita yang menelantarkan keluarganya
karena
harus mencari nafkah.
Pandangan
dan
aspirasi
wanita
sendiri
terhadap
kegiatan sehari-harinya dibedakan atas enam tipe/kelompok,
yaitu wanita berbalita bersuami pekerja kebun teh;
berbalita bersuami pekerja di luar kebun teh;
balita
bersuami
bersuami
tidak bekerja;
pekerja kebun teh;
wanita
wanita
wanita ber-
tidak
berbalita
wanita tidak berbalita
ber-
suami pekerja di luar kebun teh dan wanita tidak berbalita
bersuami
menjadi
untuk
tidak
bekerja.
Pekerjaan
rumahtangga
tanggungjawab seorang wanita meskipun
pekerjaan-pekerjaan tertentu dibantu
keluarga
dilakukan
lain.
Pekerjaan
mencari
nafkah
tetap
adakalanya
oleh
anggota
bagi
untuk kelangsungan hidup keluarga, dimana
wanita
pada
umumnya
keluarga
sederhana.
pekerja
kebun
teh
adalah
keluarga
Kegiatan sosial seperti n a t a n q g a atau
atau pengajian masih sempat dilakukan oleh wanita
nafkah.
Namun untuk kegiatan-kegiatan lain
arisan
pencari
seperti
sangat jarang dilakukan karena tidak ada waktu luang
wanita
ini
pencari nafkah.
Mengenai aspirasi,
PKK
dari
wanita-wanita
menyebutkan bahwa ingin agar anak-anaknya
tinggi dan berkehidupan lebih baik dari dirinya.
bersekolah
PROFIL WANITA PENCARI NAFKAII DI KEIZUN TEH
(Kasus di Iksa Rlekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kahilpaten Bandung)
JURUSAN ILhlU-ILhiU SOSIAL EKONOhll PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROFlL WWNiTA PENGARI NAFKAW DI KEBUN TEW
!Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu,
Kabupaten Bandung 1
(TINA
A.
PARAMITA
.
Profil Wanita
Pencari
Nafkah
di
Kebun Teh. Kasus di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kabupaten Bandung.
(Dl
bawah bimbingan Ir. FREDIAN TONNY,
X S dan Dr. Ir. AIDA VITAYALA SJAFRI HUBEIS).
Dalam
kehidupan
sehari-harinya, wanita
memainkan
"peranan ganda", yaitu sebagai ibu, ibu rumahtangga, istri
dan
pencari
nafkah (Pudjiwati
yang
Bagaimana
persepsi
nafkah
bagaimana persepsi wanita itu sendiri
pekerjaannya
?,
masyarakat
oleh
keadaan
terhadap
dan bagaimana aspirasi
Banyak
1983).
pertanyaan
?,
ditimbulkan
Sajogyo,
demikian.
wanita
pencari
terhadap
wanita
mengenai
kehidupannya ?
Berdasarkan ha1 tersebut, dalam penelitian ini
ditelaah
profil wanita pencari nafkah, persepsi
terhadap
pekerjaan dan aspirasi wanita terhadap kehidupannya
ingin
diketahui bagaimana pandangan
ingin
masyarakat
serta
terhadap
pekerjaan mencari nafkah yang dilakukan wanita pedesaan.
Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan
kualita-
tif dan kuantitatif, mengarnbil responden sebanyak 30 orang
keterangan-keterangan lain yang
.
Pembahasan disajikan secara
diperoleh
deskrip-
ai analisis tabulasi.
wanita
berdaya
pribadi
pencari nafkah
ditinjau
berupa agama dan suku,
dari
umur,
aspek
status
pekerjaan,
tingkat
pekerjaan
suami.
ditinjau
dari
pendidikan,
pendidikan
Sedanqkan
sumberdaya
pemilikan anak
usia
suami
serta
rumahtangqa
terkecil,
pemilikan
lahan, pemilikan barang berharqa serta kondisi perumahan.
Dari
hasil penelitian diketahui bahwa status
peker-
jaan wanita pencari nafkah di kebun teh sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditekuni.
nita
denqan
staf
di
Tidak pernah ada seorang wa-
tinqkat pendidikan rendah
perkebunan.
menjabat
Pemilikan lahan sangat
sebagai
rendah
dan
pemilikan barang berharga tidak begitu beragam serta tidak
dimiliki oleh semua responden.
Lahan pertanian
hanya di-
miliki oleh 10 persen responden dengan rata-rata pemilikan
0.6 hektar, sedangkan lahan sewa dimiliki hanya oleh
persen
responden denqan rata-rata 0.15
hektar.
6.67
Untuk
pemilikan barang berharga, 4 3 . 3 3 persen memiliki televisi,
86.67
persen memiliki radio, 6.67 persen memiliki
sepeda
motor dan 3 . 3 3 persen memiliki mesin jahit.
Pandangan
nafkah
dalam
lapisan
yang
masyarakat
terhadap
dilakukan oleh wanita
kelompok/tipe,
beberapa
menengah
ke
atas,
pekerjaan
dapat
mencari
dibedakan
ke
yaitu
pandangan
wanita
pandangan
wanita
lapisan
menengah ke bawah, pandanqan pria lapisan menengah ke atas
dan
pandangan
lapisan
pria lapisan menengah
menengah
ke
bawah.
ke atas berpendapat bahwa
bekerja mencari nafkah dapat ditolerir karena
memang miskin atau tidak mampu.
Wanita
wanita
yang
keluarganya
Wanita lapisan
menengah
ke bawah umumnya menganggap bahwa pekerjaan mencari nafkah
tersebut
layak dilakukan untuk kelangsungan hidup
rumah-
berbeda dengan pandangan di atas, pria
lapisan
tangganya.
Agak
menengah
ke
atas melihat bahwa mencari nafkah
bagi
se-
orang istri tidak perlu dilakukan jika tidak dalam keadaan
mendesak.
Sebaiknya istri tinggal di rumah saja
anak
keluarganya.
dan
mengatakan
adalah
saja
Pria lapisan
menengah
bahwa pencarian nafkah yang
mengurus
ke
bawah
dilakukan
wanita
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
jangan
sampai menelantarkan anak
dan
hanya
keluarqanya.
Masyarakat dari semua lapisan tetap akan memberikan sanksi
moral kepada wanita yang menelantarkan keluarganya
karena
harus mencari nafkah.
Pandangan
dan
aspirasi
wanita
sendiri
terhadap
kegiatan sehari-harinya dibedakan atas enam tipe/kelompok,
yaitu wanita berbalita bersuami pekerja kebun teh;
berbalita bersuami pekerja di luar kebun teh;
balita
bersuami
bersuami
tidak bekerja;
pekerja kebun teh;
wanita
wanita
wanita ber-
tidak
berbalita
wanita tidak berbalita
ber-
suami pekerja di luar kebun teh dan wanita tidak berbalita
bersuami
menjadi
untuk
tidak
bekerja.
Pekerjaan
rumahtangga
tanggungjawab seorang wanita meskipun
pekerjaan-pekerjaan tertentu dibantu
keluarga
dilakukan
lain.
Pekerjaan
mencari
nafkah
tetap
adakalanya
oleh
anggota
bagi
untuk kelangsungan hidup keluarga, dimana
wanita
pada
umumnya
keluarga
sederhana.
pekerja
kebun
teh
adalah
keluarga
Kegiatan sosial seperti n a t a n q g a atau
atau pengajian masih sempat dilakukan oleh wanita
nafkah.
Namun untuk kegiatan-kegiatan lain
arisan
pencari
seperti
sangat jarang dilakukan karena tidak ada waktu luang
wanita
ini
pencari nafkah.
Mengenai aspirasi,
PKK
dari
wanita-wanita
menyebutkan bahwa ingin agar anak-anaknya
tinggi dan berkehidupan lebih baik dari dirinya.
bersekolah
PROFIL WANITA PENCARI NAFKAII DI KEIZUN TEH
(Kasus di Iksa Rlekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kahilpaten Bandung)
JURUSAN ILhlU-ILhiU SOSIAL EKONOhll PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
!Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu,
Kabupaten Bandung 1
(TINA
A.
PARAMITA
.
Profil Wanita
Pencari
Nafkah
di
Kebun Teh. Kasus di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kabupaten Bandung.
(Dl
bawah bimbingan Ir. FREDIAN TONNY,
X S dan Dr. Ir. AIDA VITAYALA SJAFRI HUBEIS).
Dalam
kehidupan
sehari-harinya, wanita
memainkan
"peranan ganda", yaitu sebagai ibu, ibu rumahtangga, istri
dan
pencari
nafkah (Pudjiwati
yang
Bagaimana
persepsi
nafkah
bagaimana persepsi wanita itu sendiri
pekerjaannya
?,
masyarakat
oleh
keadaan
terhadap
dan bagaimana aspirasi
Banyak
1983).
pertanyaan
?,
ditimbulkan
Sajogyo,
demikian.
wanita
pencari
terhadap
wanita
mengenai
kehidupannya ?
Berdasarkan ha1 tersebut, dalam penelitian ini
ditelaah
profil wanita pencari nafkah, persepsi
terhadap
pekerjaan dan aspirasi wanita terhadap kehidupannya
ingin
diketahui bagaimana pandangan
ingin
masyarakat
serta
terhadap
pekerjaan mencari nafkah yang dilakukan wanita pedesaan.
Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan
kualita-
tif dan kuantitatif, mengarnbil responden sebanyak 30 orang
keterangan-keterangan lain yang
.
Pembahasan disajikan secara
diperoleh
deskrip-
ai analisis tabulasi.
wanita
berdaya
pribadi
pencari nafkah
ditinjau
berupa agama dan suku,
dari
umur,
aspek
status
pekerjaan,
tingkat
pekerjaan
suami.
ditinjau
dari
pendidikan,
pendidikan
Sedanqkan
sumberdaya
pemilikan anak
usia
suami
serta
rumahtangqa
terkecil,
pemilikan
lahan, pemilikan barang berharqa serta kondisi perumahan.
Dari
hasil penelitian diketahui bahwa status
peker-
jaan wanita pencari nafkah di kebun teh sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditekuni.
nita
denqan
staf
di
Tidak pernah ada seorang wa-
tinqkat pendidikan rendah
perkebunan.
menjabat
Pemilikan lahan sangat
sebagai
rendah
dan
pemilikan barang berharga tidak begitu beragam serta tidak
dimiliki oleh semua responden.
Lahan pertanian
hanya di-
miliki oleh 10 persen responden dengan rata-rata pemilikan
0.6 hektar, sedangkan lahan sewa dimiliki hanya oleh
persen
responden denqan rata-rata 0.15
hektar.
6.67
Untuk
pemilikan barang berharga, 4 3 . 3 3 persen memiliki televisi,
86.67
persen memiliki radio, 6.67 persen memiliki
sepeda
motor dan 3 . 3 3 persen memiliki mesin jahit.
Pandangan
nafkah
dalam
lapisan
yang
masyarakat
terhadap
dilakukan oleh wanita
kelompok/tipe,
beberapa
menengah
ke
atas,
pekerjaan
dapat
mencari
dibedakan
ke
yaitu
pandangan
wanita
pandangan
wanita
lapisan
menengah ke bawah, pandanqan pria lapisan menengah ke atas
dan
pandangan
lapisan
pria lapisan menengah
menengah
ke
bawah.
ke atas berpendapat bahwa
bekerja mencari nafkah dapat ditolerir karena
memang miskin atau tidak mampu.
Wanita
wanita
yang
keluarganya
Wanita lapisan
menengah
ke bawah umumnya menganggap bahwa pekerjaan mencari nafkah
tersebut
layak dilakukan untuk kelangsungan hidup
rumah-
berbeda dengan pandangan di atas, pria
lapisan
tangganya.
Agak
menengah
ke
atas melihat bahwa mencari nafkah
bagi
se-
orang istri tidak perlu dilakukan jika tidak dalam keadaan
mendesak.
Sebaiknya istri tinggal di rumah saja
anak
keluarganya.
dan
mengatakan
adalah
saja
Pria lapisan
menengah
bahwa pencarian nafkah yang
mengurus
ke
bawah
dilakukan
wanita
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
jangan
sampai menelantarkan anak
dan
hanya
keluarqanya.
Masyarakat dari semua lapisan tetap akan memberikan sanksi
moral kepada wanita yang menelantarkan keluarganya
karena
harus mencari nafkah.
Pandangan
dan
aspirasi
wanita
sendiri
terhadap
kegiatan sehari-harinya dibedakan atas enam tipe/kelompok,
yaitu wanita berbalita bersuami pekerja kebun teh;
berbalita bersuami pekerja di luar kebun teh;
balita
bersuami
bersuami
tidak bekerja;
pekerja kebun teh;
wanita
wanita
wanita ber-
tidak
berbalita
wanita tidak berbalita
ber-
suami pekerja di luar kebun teh dan wanita tidak berbalita
bersuami
menjadi
untuk
tidak
bekerja.
Pekerjaan
rumahtangga
tanggungjawab seorang wanita meskipun
pekerjaan-pekerjaan tertentu dibantu
keluarga
dilakukan
lain.
Pekerjaan
mencari
nafkah
tetap
adakalanya
oleh
anggota
bagi
untuk kelangsungan hidup keluarga, dimana
wanita
pada
umumnya
keluarga
sederhana.
pekerja
kebun
teh
adalah
keluarga
Kegiatan sosial seperti n a t a n q g a atau
atau pengajian masih sempat dilakukan oleh wanita
nafkah.
Namun untuk kegiatan-kegiatan lain
arisan
pencari
seperti
sangat jarang dilakukan karena tidak ada waktu luang
wanita
ini
pencari nafkah.
Mengenai aspirasi,
PKK
dari
wanita-wanita
menyebutkan bahwa ingin agar anak-anaknya
tinggi dan berkehidupan lebih baik dari dirinya.
bersekolah
PROFIL WANITA PENCARI NAFKAII DI KEIZUN TEH
(Kasus di Iksa Rlekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kahilpaten Bandung)
JURUSAN ILhlU-ILhiU SOSIAL EKONOhll PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROFlL WWNiTA PENGARI NAFKAW DI KEBUN TEW
!Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu,
Kabupaten Bandung 1
(TINA
A.
PARAMITA
.
Profil Wanita
Pencari
Nafkah
di
Kebun Teh. Kasus di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kabupaten Bandung.
(Dl
bawah bimbingan Ir. FREDIAN TONNY,
X S dan Dr. Ir. AIDA VITAYALA SJAFRI HUBEIS).
Dalam
kehidupan
sehari-harinya, wanita
memainkan
"peranan ganda", yaitu sebagai ibu, ibu rumahtangga, istri
dan
pencari
nafkah (Pudjiwati
yang
Bagaimana
persepsi
nafkah
bagaimana persepsi wanita itu sendiri
pekerjaannya
?,
masyarakat
oleh
keadaan
terhadap
dan bagaimana aspirasi
Banyak
1983).
pertanyaan
?,
ditimbulkan
Sajogyo,
demikian.
wanita
pencari
terhadap
wanita
mengenai
kehidupannya ?
Berdasarkan ha1 tersebut, dalam penelitian ini
ditelaah
profil wanita pencari nafkah, persepsi
terhadap
pekerjaan dan aspirasi wanita terhadap kehidupannya
ingin
diketahui bagaimana pandangan
ingin
masyarakat
serta
terhadap
pekerjaan mencari nafkah yang dilakukan wanita pedesaan.
Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan
kualita-
tif dan kuantitatif, mengarnbil responden sebanyak 30 orang
keterangan-keterangan lain yang
.
Pembahasan disajikan secara
diperoleh
deskrip-
ai analisis tabulasi.
wanita
berdaya
pribadi
pencari nafkah
ditinjau
berupa agama dan suku,
dari
umur,
aspek
status
pekerjaan,
tingkat
pekerjaan
suami.
ditinjau
dari
pendidikan,
pendidikan
Sedanqkan
sumberdaya
pemilikan anak
usia
suami
serta
rumahtangqa
terkecil,
pemilikan
lahan, pemilikan barang berharqa serta kondisi perumahan.
Dari
hasil penelitian diketahui bahwa status
peker-
jaan wanita pencari nafkah di kebun teh sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditekuni.
nita
denqan
staf
di
Tidak pernah ada seorang wa-
tinqkat pendidikan rendah
perkebunan.
menjabat
Pemilikan lahan sangat
sebagai
rendah
dan
pemilikan barang berharga tidak begitu beragam serta tidak
dimiliki oleh semua responden.
Lahan pertanian
hanya di-
miliki oleh 10 persen responden dengan rata-rata pemilikan
0.6 hektar, sedangkan lahan sewa dimiliki hanya oleh
persen
responden denqan rata-rata 0.15
hektar.
6.67
Untuk
pemilikan barang berharga, 4 3 . 3 3 persen memiliki televisi,
86.67
persen memiliki radio, 6.67 persen memiliki
sepeda
motor dan 3 . 3 3 persen memiliki mesin jahit.
Pandangan
nafkah
dalam
lapisan
yang
masyarakat
terhadap
dilakukan oleh wanita
kelompok/tipe,
beberapa
menengah
ke
atas,
pekerjaan
dapat
mencari
dibedakan
ke
yaitu
pandangan
wanita
pandangan
wanita
lapisan
menengah ke bawah, pandanqan pria lapisan menengah ke atas
dan
pandangan
lapisan
pria lapisan menengah
menengah
ke
bawah.
ke atas berpendapat bahwa
bekerja mencari nafkah dapat ditolerir karena
memang miskin atau tidak mampu.
Wanita
wanita
yang
keluarganya
Wanita lapisan
menengah
ke bawah umumnya menganggap bahwa pekerjaan mencari nafkah
tersebut
layak dilakukan untuk kelangsungan hidup
rumah-
berbeda dengan pandangan di atas, pria
lapisan
tangganya.
Agak
menengah
ke
atas melihat bahwa mencari nafkah
bagi
se-
orang istri tidak perlu dilakukan jika tidak dalam keadaan
mendesak.
Sebaiknya istri tinggal di rumah saja
anak
keluarganya.
dan
mengatakan
adalah
saja
Pria lapisan
menengah
bahwa pencarian nafkah yang
mengurus
ke
bawah
dilakukan
wanita
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
jangan
sampai menelantarkan anak
dan
hanya
keluarqanya.
Masyarakat dari semua lapisan tetap akan memberikan sanksi
moral kepada wanita yang menelantarkan keluarganya
karena
harus mencari nafkah.
Pandangan
dan
aspirasi
wanita
sendiri
terhadap
kegiatan sehari-harinya dibedakan atas enam tipe/kelompok,
yaitu wanita berbalita bersuami pekerja kebun teh;
berbalita bersuami pekerja di luar kebun teh;
balita
bersuami
bersuami
tidak bekerja;
pekerja kebun teh;
wanita
wanita
wanita ber-
tidak
berbalita
wanita tidak berbalita
ber-
suami pekerja di luar kebun teh dan wanita tidak berbalita
bersuami
menjadi
untuk
tidak
bekerja.
Pekerjaan
rumahtangga
tanggungjawab seorang wanita meskipun
pekerjaan-pekerjaan tertentu dibantu
keluarga
dilakukan
lain.
Pekerjaan
mencari
nafkah
tetap
adakalanya
oleh
anggota
bagi
untuk kelangsungan hidup keluarga, dimana
wanita
pada
umumnya
keluarga
sederhana.
pekerja
kebun
teh
adalah
keluarga
Kegiatan sosial seperti n a t a n q g a atau
atau pengajian masih sempat dilakukan oleh wanita
nafkah.
Namun untuk kegiatan-kegiatan lain
arisan
pencari
seperti
sangat jarang dilakukan karena tidak ada waktu luang
wanita
ini
pencari nafkah.
Mengenai aspirasi,
PKK
dari
wanita-wanita
menyebutkan bahwa ingin agar anak-anaknya
tinggi dan berkehidupan lebih baik dari dirinya.
bersekolah
PROFIL WANITA PENCARI NAFKAII DI KEIZUN TEH
(Kasus di Iksa Rlekarsari, Kecamatan Pasir Jambu,
Kahilpaten Bandung)
JURUSAN ILhlU-ILhiU SOSIAL EKONOhll PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN