KISAH SANG PENCARI NAFKAH DI KAWASAN PAS
KISAH SANG PENCARI NAFKAH DI KAWASAN PASAR BARU BANDUNG
Pasar Baru Trade Center di kota Bandung ini yang berdiri sejak tahun 1935 tepatnya terletak di Jl. Oto
Iskandardinata, Bandung merupakan salah satu tempat belanja yang favorit bagi parawisatawan baik lokal
maupun mancanegara. Beberapa keistimewaan untuk berbelanja di tempat ini diantaranya adalah
berbagai macam tipe tekstil, oleh-oleh makanan khas Bandung, lokasi yang mudah dijangkau yaitu di pusat
kota.
Ibu penjual kue khas Bandung ini bernama Ibu Enah yang berjualan kue surabi di pinggir jalan pasar baru
ini telah berjualan selama 24 tahun dimulai dari ia belum menikah sampai saat ini telah menikah dan
mempunyai 3 orang anak yang masih berusia muda. Ia menafkahi keluarganya dengan berjualan kue
surabi demi menyekolahkan anak-anaknya. Meskipun berjualan di pinggir jalan, kue surabi yang dibuat
oleh ibu Enah memiliki rasa ciri khas legendaris peninggalan almarhumah ibunda nya.
Pemuda asli kota Sumedang ini yang bernama Dudung Supardi biasa dipanggil Dudung, menaruh nasibnya
dengan mengamen di sekitar pinggir jalan Pasar Baru ini demi menafkahi adik-adiknya di kampung,
dikarenakan orang tuanya sudah tidak mampu menghasilkan uang lagi. Dengan penghasilan yang tidak
menentu, Dudung tetap bersemangat mencari uang.
Bapak Atang Ruswita alias Tatang sebagai supir becak yang biasanya menunggu tepat didepan pasar ini
berusia cukup tua, yaitu 65 Tahun sudah 15 tahun ia menjadi supir becak. Ia bercerita mengenai
keluarganya yang sempat menghilang karena Tatang tidak bekerja, sehingga anak dan istrinya meninggalkan
ia. Akan tetapi, bapak Tatang tetap giat mencari penumpang untuk mendapatkan penghasilan untuk ia
makan dan tinggal.
Bapak Marsudi yang menjual bahan baku makanan seperti bawang, serai, dan bumbu-bumbu dapur lainnya
yang kira-kira sudah berjualan sejak ia kecil yang dulunya adalah toko orang tuanya yang saat ini sudah
diwariskan untuk pak Marsudi. Ia sudah mempunyai istri dan 1 orang anak perempuan yang sekarang sudah
duduk di kelas 2 SMP. Kondisi toko pak Marsudi ramai, dan banyak pengunjung yang merupakan langganan
dari toko itu. Pak Marsudi mengakui bahwa penghasilannya telah mencukupi dalam menafkahi keluarganya.
KARIN TRIANA K 00000014349
KELAS D ILMU KOMUNIKASI
Pasar Baru Trade Center di kota Bandung ini yang berdiri sejak tahun 1935 tepatnya terletak di Jl. Oto
Iskandardinata, Bandung merupakan salah satu tempat belanja yang favorit bagi parawisatawan baik lokal
maupun mancanegara. Beberapa keistimewaan untuk berbelanja di tempat ini diantaranya adalah
berbagai macam tipe tekstil, oleh-oleh makanan khas Bandung, lokasi yang mudah dijangkau yaitu di pusat
kota.
Ibu penjual kue khas Bandung ini bernama Ibu Enah yang berjualan kue surabi di pinggir jalan pasar baru
ini telah berjualan selama 24 tahun dimulai dari ia belum menikah sampai saat ini telah menikah dan
mempunyai 3 orang anak yang masih berusia muda. Ia menafkahi keluarganya dengan berjualan kue
surabi demi menyekolahkan anak-anaknya. Meskipun berjualan di pinggir jalan, kue surabi yang dibuat
oleh ibu Enah memiliki rasa ciri khas legendaris peninggalan almarhumah ibunda nya.
Pemuda asli kota Sumedang ini yang bernama Dudung Supardi biasa dipanggil Dudung, menaruh nasibnya
dengan mengamen di sekitar pinggir jalan Pasar Baru ini demi menafkahi adik-adiknya di kampung,
dikarenakan orang tuanya sudah tidak mampu menghasilkan uang lagi. Dengan penghasilan yang tidak
menentu, Dudung tetap bersemangat mencari uang.
Bapak Atang Ruswita alias Tatang sebagai supir becak yang biasanya menunggu tepat didepan pasar ini
berusia cukup tua, yaitu 65 Tahun sudah 15 tahun ia menjadi supir becak. Ia bercerita mengenai
keluarganya yang sempat menghilang karena Tatang tidak bekerja, sehingga anak dan istrinya meninggalkan
ia. Akan tetapi, bapak Tatang tetap giat mencari penumpang untuk mendapatkan penghasilan untuk ia
makan dan tinggal.
Bapak Marsudi yang menjual bahan baku makanan seperti bawang, serai, dan bumbu-bumbu dapur lainnya
yang kira-kira sudah berjualan sejak ia kecil yang dulunya adalah toko orang tuanya yang saat ini sudah
diwariskan untuk pak Marsudi. Ia sudah mempunyai istri dan 1 orang anak perempuan yang sekarang sudah
duduk di kelas 2 SMP. Kondisi toko pak Marsudi ramai, dan banyak pengunjung yang merupakan langganan
dari toko itu. Pak Marsudi mengakui bahwa penghasilannya telah mencukupi dalam menafkahi keluarganya.
KARIN TRIANA K 00000014349
KELAS D ILMU KOMUNIKASI