10
4. Dinas ketenagakerjaan provinsi
Dinas yang membidangi ketenagakerjaan provinsi melakukan verifikasi dan merekomendasi kelayakan berdasarkan skala prioritas dan menyampaikan
kepada Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Binapenta dan
PKK, Cq Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja PPKK.
5. Kementerian ketenagakerjaan
Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Binapenta dan PKK, Cq
Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja PPKK melakukan penilaian kelayakan usulan dan menetapkan paket kegiatan
sesuai kemampuan anggaran.
11
B. BENTUK USULAN KEGIATAN
I. Pendahuluan A.
Latar Belakang 1.
Tinjauan Geografis 2.
Kondisi Ketenagakerjaan 3.
Keadaan Sosial Ekonomi B.
Maksud, Tujuan, Manfaat dan Sasaran C.
Ruang Lingkup II. Identifikasi Potensi
A. Lokasi Kegiatan
B. Jenis Kegiatan
C. Sumber Daya Potensi
III. Rencana Pelaksanaan Kegiatan A.
Jadwal Pelaksanaan B.
Anggaran IV. Penutup
12
13
BAB III. TAHAPAN KEGIATAN PADAT
KARYA
Untuk mengefektifkan pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur sesuai dengan
tahapannya, maka perlu diuraikan secara lebih teknis dan terinci dalam pelaksanaannya, sebagai pelaksanaannya, sebagai berikut :
A. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan langkah awal sebelum pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur dimulai. Sebagai salah satu langkah penting dalam kegiatan
padat karya infrastruktur perencanaan harus disusun secara sistematis serta menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur.
Perencanaan pelaksanaan kegiatan renlakgiat padat karya infrastruktur sebagai berikut :
- Bab I Pendahuluan umum, dasar hukum, maksud dan tujuan,
serta ruang lingkup
- Bab II Sasaran kegiatan sasaran kualitatif dan sasaran
kuantitatif
- Bab III Pembagian tugas dan tanggungjawab personil kegiatan
padat karya infrastruktur
- Bab IV Rencana pekerjaan, survey teknis, desainrancang bangun,
perhitungan volume, pembuatan rencana anggaran biaya, jadwal pelaksanaan, lokasi desakelurahan dan jenis
kegiatan
- Bab V Bahan dan peralatan
- Bab VI Dukungan anggaran
- Bab VII Monitoring, evaluasi dan pelaporan
14
B. PERSIAPAN
1. Penetapan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Binapenta dan PKK tentang penetapan lokasi kegiatan padat karya infrastruktur.
2. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kuasa Pengguna Anggaran
Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan Penanggungjawab
Kegiatan Padat
Karya Infrastruktur
di ProvinsiKabupatenKota.
3. Penandatanganan Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan padat
karya infrastruktur oleh Penanggungjawab kegiatan Padat Karya Infrastruktur di ProvinsiKabupatenKota.
4. Penandatanganan Pakta Integritas oleh Penanggungjawab kegiatan Padat
Karya Infrastruktur di ProvinsiKabupatenKota. 5.
Dinas yang mendapat alokasi kegiatan Padat Karya Infrastruktur segera menyiapkan dan menyampaikan dokumen
– dokumen sebagai berikut : a.
Surat Keputusan Kepala Dinas tentang penetapan lokasi desakelurahan,kecamatan, jenis kegiatan dan waktu pelaksanaan
kegiatan Padat Karya Infrastruktur. b.
Usulan pengelola kegiatan oleh dan ditandatangani oleh kepala dinas meliputi :
1 Penanggungjawab kegiatan
2 Pejabat pembuat komitmen PPK
3 Bendahara pengeluaran pembantu BPP
4 Pejabat pengadaan PP
5 Pejabat penerima hasil pekerjaaan PPHP
6 Petugas lapangan padat karya PLPK
7 Petugas teknis
8 Pengawas teknis
9 Juru bayar
10 Staf administrasi