Lingkup Substansial Lingkup Spasial

Lanjutan. Data Jenis Bentuk Kegunaan Sumber Kawasan Pasar Kaget Kondisi sarana prasarana Jalan Persampahan Drainase Primer Observasi, Kuesioner Wawancara dan Foto Menganalisa faktor perkembangan pasar yang ter kait dg permukiman sekitarnya Pedagang Kondisi Bangunan Jenis Tempat Berjualan Biaya sewa Keamanan Kebersihan Aktifitas Pedagang Jenis Komoditas Keuntungan Waktu Beraktivitas Preferensi Pedagang Jumlah Pesaing Jumlah Pembeli Jarak Ketersediaan Transportasi Biaya Transportasi Sumber: Hasil Analisis, 2009 Waktu pengumpulan data sekunder disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. 2. Data Primer Data primer dikumpulkan melalui survai primer yang dilakukan melalui pengamatan dan pengukuran atau penghitungan langsung observasi di lapangan dan penyebaran kuesioner atau pertanyaan kepada para masyarakat yang mengetahui keadaan dan kondisi kawasan. Adapun teknik Pengumpulan Data Primer terbagi atas beberapa cara, diantaranya adalah melalui pengamatan visual. Pengamatan ini dilakukan dalam identifikasi tingkat kepustakaan dan kebutuhan pengembangan kawasan studi. Teknik kedua yaitu melalui rekaman visual, dimana bertujuan untuk merekam kondisi eksisting dengan foto atau sketsa-sketsa dalam upaya merekam data-data kondisi lapangan. Teknik ketiga yaitu melalui wawancara, dimana teknik ini mencoba menggali lebih dalam mengenai tanggapan masyarakat dan memperkuat analisa yang dilakukan. Teknik terakhir yaitu melalui kuisioner, dimana teknik ini dilakukan untuk memperoleh informasi permasalahan dan potensi kawasan saat ini serta untuk menggali aspirasi dan preferensi penghuni kawasan terhadap perkembangan pasar kaget. Dengan demikian diharapkan bahwa studi ini dapat dilakukan dengan menggunakan kompilasi data yang didapatkan dari instansi terkait dan masukan dari masyarakat setempat sehingga data yang diperoleh secara keseluruhan menjadi lebih akurat.

1.6.3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling, dimana untuk mempermudah analisis akan dibentuk 2 kelompok yang berbeda sesuai dengan karakteristik masyarakat di lapangan yang heterogen. Pengelompokan tersebut berdasarkan pada pengamatan visual terhadap permukiman yang terpengaruh langsung terhadap aktivitas pasar dengan permukiman yang tidak terpengaruh langsung. Jumlah sampling ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane, yaitu sebagai berikut: Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = level signifikansi yang diinginkan Dari rumus diatas maka akan diperoleh rincian jumlah sampel sebagai berikut: Sampel Pedagang.