BAB II STUDI PUSTAKA
2.1 Mekanisme Propagasi
Hal mendasar yang mempengaruhi mekanisme propagasi radio sehingga mempengaruhi rugi-rugi lintasan pada komunikasi bergerak adalah peristiwa
refleksi pemantulan, difaksi pembiasan dan scattering penghamburan [6]. Refleksi terjadi ketika gelombang elektromagnetik yang sedang
berpropagasi mengenaimenabrak sebuah objek dengan dimensi yang sangat besar bila dibandingkan dengan panjang gelombang elektromagnetik tersebut. Refleksi
terjadi dari permukaan tanah, gedung-gedung dan dinding-dinding [7]. Difraksi terjadi ketika jalur radio antara pemancar dan penerima dihalangi
oleh sebuah permukaan yang memiliki tepi yang tajam. Gelombang-gelombang kedua yang dihasilkan dari permukaan tajam yang menghalanginya tersebut
terurai di ruang bebas dan bahkan di belakang penghalang tersebut, yang menyebabkan adanya gelombang-gelombang yang melengkung di sekitar
penghalang, bahkan ketika jalur Line Of Sight LOS tidak ada di antara pemancar dan penerima. Untuk frekuensi tinggi, difraksi sama seperti refleksi, yaitu
tergantung pada geometri objek, baik amplitudo, fasa maupun polarisasi dari gelombang datang di titik difraksinya [7].
Scattering terjadi ketika medium tempat gelombang berpropagasi terdiri dari objek dengan dimensi yang lebih kecil dibandingkan dengan panjang
gelombangnya dengan jumlah penghalang yang relatif besar. Gelombang hamburan dihasilkan oleh kekasaran permukaan tanah, objek-objek yang kecil
atau karena ketidakteraturan lainnya di kanal. Pada kenyataanya pepohonan, rambu-rambu jalan dan tiang-tiang listrik menimbulkan hamburan di dalam sistem
komunikasi bergerak [7]. Berdasarkan sudut pandang propagasi radio ketiga hal tersebut dipengaruhi
oleh efek medium. Efek dari suatu medium dapat ditentukan dengan tiga parameter pokok, yaitu konduktivitas
, permitivitas dan permeabilitas [6].
Universitas Sumatera Utara
Peristiwa perambatan seberkas gelombang sinar radio dari suatu medium dengan permitivitas 1
dan permeabilitas 1 ke medium lain yang berbeda dengan permitivitas 2
dan permeabilitas 2 , maka peristiwa pemantulan dan pembiasan gelombang akan terjadi pada perbatasan dari kedua medium
tersebut seperti pada Gambar 2.1 [6].
Gambar 2.1 Gelombang Pantul dan Gelombang Bias [6] Gelombang pantul dan gelombang bias yang dihasilkan memiliki frekuensi
yang sama persis dengan gelombang datang. Arah dari kedua gelombang tersebut mengikuti hukum pemantulan Snell pada Persamaan 2.1 dan hukum pembiasan
Snell pada Persamaan 2.2 [6].
2.1
2.2
dimana ,
dan secara berurut masing-masing adalah sudut datang, sudut
pantul dan sudut bias. Parameter n adalah indeks bias yang mana besar nilainya tergantung dari permitivitas relatif
dan permeabilitas relatif yang dapat
ditentukan menggunakan Persamaan 2.3 [6]. √
2.3 Gelombang Datang
Medium 1: ,
Medium 2: ,
Gelombang Pantul Gelombang Bias
Universitas Sumatera Utara
2.2 Rugi-Rugi Lintasan Path Loss