2.5.1 Model Propagasi COST231 Multi Wall
Model COST231 MW merupakan pengembangan dari model Keenan- Motley [4] [10]. Perbedaan yang mencolok pada kedua jenis model ini terletak
pada penjelasan formula rugi-rugi lintasan akibat penyerapan daya sinyal yang menembus beberapa lantai yang berada diantara pemancar dan penerima. Model
Keenan-Motley menyatakan bahwa besarnya daya sinyal yang hilang akibat melalui beberapa lantai dapat digambarkan sebagai fungsi linear terhadap
kenaikan jumlah lantai yang ditembus oleh sinyal. Sedangkan pada model COST231 MW besarnya daya yang hilang tersebut tidak dapat digambarkan
sebagai fungsi linear melainkan sebagai fungsi eksponensial yang dipengaruhi oleh faktor empiris
[4]. Total rugi-rugi lintasan pada model COST231 MW yang terjadi di dalam
bangunan merupakan jumlah dari rugi-rugi lintasan ruang bebas, rugi-rugi lintasan akibat menembus lantai dan rugi-rugi lintasan akibat menembus dinding yang
berada diantara pemancar dan penerima. Telah diteliti bahwa total rugi-rugi gelombang radio akibat menembus beberapa lantai bukanlah merupakan fungsi
linear terhadap peningkatan jumlah lantai. Melainkan merupakan fungsi eksponensial seperti yang diperlihatkan pada Persamaan 2.23 [4].
∑
[ ]
2.23
Variabel L
FSPLi
ditentukan menggunakan Persamaan 2.24 [4].
2.24
dimana :
L
MW
= Rugi-rugi lintasan total dB L
FSPLi
= Rugi-rugi ruang bebas di dalam bangunan dB L
C
= Konstanta rugi-rugi k
wi
= Jumlah dinding yang ditembus pada jenis ke-i k
fi
= Jumlah lantai yang ditembus pada jenis ke-i L
wi
= Rugi-rugi dinding yang ditembus pada jenis ke-i dB
Universitas Sumatera Utara
L
fi
= Rugi-rugi lantai yang ditembus pada jenis ke-i dB b
mw
= Faktor empiris I
= Jumlah jenis dinding
Rugi-rugi L
C
merupakan variabel yang besarnya ditentukan dari hasil pengukuran terhadap rugi-rugi akibat penyerapan oleh dinding yang dilalui sinyal
dengan menggunakan metode regresi linear bertingkat. Biasanya besar nilai konstanta tersebut mendekati nol. Untuk alasan praktis dalam menentukan rugi-
rugi lintasan akibat penyerapan dinding maka jumlah jenis dinding yang berbeda yang dilalui oleh gelombang radio harus tetap sedikit. Jika sebaliknya, maka
perbedaan diantara jenis dinding menjadi kecil dan penempatannya di dalam model ini menjadi tidak jelas. Maka dibuatlah pembagian jenis dinding ke dalam
dua tipe seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.2 [4].
Tabel 2.2 Pembagian Jenis Dinding pada Model COST231 MW [4]
Jenis Dinding Deskripsi
Dinding Tipis L
w1
Sebuah dinding yang tidak dibebani oleh suatu bantalan pada salah satu atau kedua sisi dinding seperti
dinding eternit, dinding papan dan diding beton tipis dengan ketebalan kurang dari 10 cm.
Dinding Tebal L
w2
Sebuah dinding yang dibebani oleh suatu bantalan atau jenis dinding yang lainnya dengan ketebalan dinding
lebih dari 10 cm yang terbuat dari bahan berat, seperti beton atau batu bata.
Besar nilai variabel-variabel pada model ini telah ditentukan berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh organisasi-organisasi komunikasi seperti
Alcatel, CNET, TUW, UPC, VTT dan Ericsson. Meskipun organisasi-organisasi tersebut melakukan pengukuran dengan metode dan peralatan yang berbeda.
Namun setiap pengukuran harus dilakukan dengan aturan umum yang telah ditentukan sebelumnya yaitu posisi pemancar ditempatkan pada pusat gedung
sedangkan posisi penerima berpindah ke beberapa tempat yang masih tercakup
Universitas Sumatera Utara
oleh pemancar, ketinggian pemancar dari lantai sekitar 1,5 –3,0 m, antena yang
digunakan jenis omnidireksional dengan besar gain 1,3 –2,2 dB, daya pancar 10-
30 dBm dan jenis polarisasi yang digunakan adalah vertikal untuk setiap pengukuran [4].
Pengukuran tersebut dilakukan sebanyak 10-50 sampel dengan rata-rata panjang gelombang 1-
6 λ pada sebagian besar pengukuran oleh setiap organisasi. Perlu diketahui bahwa seluruh hasil pengukuran tersebut secara implisit telah
termasuk rug-rugi yang disebabkan oleh berbagai jenis perabot yang terdapat di dalam bangunan dan koridor-koridor yang dilalui oleh gelombang radio tersebut.
Kemudian hasil pengukuran pada setiap kategori lingkungan tersebut dihitung nilai rata-ratanya sehingga diperoleh pendekatan hasil terhadap nilai variabel-
variabel pada model ini seperti pada Tabel 2.3 [4].
Tabel 2.3 Nilai Variabel-Variabel pada Model COST 231 MW [4]
Keadaan Bangunan L
wi
[dB] L
w2
[dB] L
f
[dB]
Padat Satu Lantai
Dua Lantai Beberapa Lantai
3,4 6,9
18,3 0,46
Terbuka 3,4
6,9 18,3
0,46 Luas
3,4 6,9
18,3 0,46
koridor 3,4
6,9 18,3
0,46
Penjelasan mengenai jenis keadaan bangunan pada Tabel 2.3 diperlihatkan pada Tabel 2.4. Pada katagori bangunan padat pengukuran
dilakukan pada keadaan satu lantai, dua lantai dan beberapa lantai. Hal ini secara berturut-turut dengan maksud agar pengukuran dilakukan pada saat posisi
pemancar dan penerima berada pada lantai yang sama, berada diantara dua lantai yang berdekatan dan berada pada lebih dari dua lantai [4].
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Penjelasan Kategori Lingkungan Dalam Bangunan [4]
Kategori Lingkungan Deskripsi
Padat Dense Keadaan lingkungan pada bangunan-bangunan kecil
misalnya pada sebuah kantor dimana tiap-tiap karyawan menempati ruangannya masing-masing; sering terjadi
peristiwa NLOS.
Terbuka Open Keadaan lingkungan pada ruangan yang luas; misalnya
pada sebuah ruangan terdapat beberapa karyawan; sering terjadi peristiwa LOS Line Of Sight ataupun
OLOS Obstacled Line Of Sight.
Luas Large Keadaan lingkungan pada bangunan yang sangat luas;
seperti pada pabrik, pusat perbelanjaan atau bandara; sering terjadi peristiwa LOS ataupun NLOS.
Koridor Corridor Keadaan lingkungan dimana pemancar dan penerima
berada pada koridor yang sama sehingga sering terjadi perstiwa LOS.
2.5.2 Model Propagasi ITU-R