2.1.6   Wajib Pajak
Menurut  Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang  Ketentuan  Umum dan  Tata  Cara  Perpajakan  bahwa  wajib  pajak  adalah  orang  pribadi  atau  badan
meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak  dan  kewajiban  perpajakan  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundang-
undangan  perpajakan.  Sedangkan  menurut  ketentuan  dalam  pajak  penghasilan, yang  disebut  wajib  pajak  itu  adalah  orang  pribadi  atau  badan  yang  memenuhi
definisi  sebagai  subjek  pajak  dan  menerima  atau  memperoleh  penghasilan  yang merupakan  objek  pajak.  Dengan  kata  lain,  dua  unsur  harus  dipenuhi  untuk
menjadi wajib pajak , yakni subjek pajak dan objek pajak.
Subjek  pajak  adalah  segala  sesuatu  yang  mempunyai  potensi  untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan pajak penghasilan
Tjahjono,  2005:102.  Yang  menjadi  subjek  pajak  adalah:  1  orang  pribadi,  2 warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak, 3
badan, 4 bentuk usaha tetap.
Objek  pajak  adalah  sasaran  pengenaan  pajak  dan  dasar  untuk  menghitung pajak  terutang.  Yang  menjadi  objek  pajak  adalah  penghasilan  yaitu  setiap
tambahan  kemampuan  ekonomis  yang  diterima  atau  diperoleh  wajib  pajak,  baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun Supramono, 2005:23.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7   Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
Dalam  Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, khususnya pasal 2 ayat 1 menyebutkan  bahwa  setiap  wajib  pajak  yang  telah  memenuhi  persyaratan
subjektif  dan  objektif  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundang-undangan perpajakan  wajib  mendaftarkan  diri  pada  Kantor  Direktorat  Jenderal  Pajak  yang
wilayah  kerjanya  meliputi  tempat  kedudukan  wajib  pajak  dan  kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP.
2.1.7.1   Definisi NPWP
Nomor  Pokok  Wajib  Pajak  adalah  nomor  yang  diberikan  oleh  Direktur Jenderal  Pajak  kepada  wajib  pajak  sebagai  sarana  administrasi  perpajakan  yang
dipergunakan  sebagai  tanda  pengenal  diri  atau  identitas  wajib  pajak  dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya Waluyo, 2007:26
Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 24PJ2009 tentang Tata Cara Pendaftaran NPWP dan  Pengukuhan  PKP  dan  Perubahan  data  Wajib Pajak
atau  PKP  dengan  Sistem  E-Registration,  NPWP  adalah  nomor  yang  diberikan kepada  wajib  pajak  sebagai  sarana  dalam  administrasi  perpajakan  yang
dipergunakan  sebagai  tanda  pengenal  diri  atau  identitas  wajib  pajak  dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, yang terdiri dari 15 lima belas
digit, yaitu 9 sembilan digit pertama merupakan kode wajib pajak dan 6 enam digit berikutnya merupakan kode administrasi perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7.2   Format NPWP
NPWP terdiri atas 15 digit, meliputi 9 digit pertama merupakan kode wajib pajak  yang  mengindikasikan  apakah  wajib  pajak  yang  dimaksud  adalah  orang
pribadi  atau  badan  atau  pemungut  bendaharawan,  dan  6  digit  berikutnya merupakan  kode  administrasi  perpajakan.  Format  tersebut  adalah  seperti  pada
gambar berikut : Gambar 2.1.    Format NPWP
Sumber : Hendrich, 2014
2.1.7.3   Fungsi NPWP
Mardiasmo  2008:22  menjelaskan  bahwa  kepada  setiap  wajib  pajak  hanya diberikan satu NPWP dan ada empat fungsi dari NPWP tersebut, yaitu:
1. Sarana dalam administrasi perpajakan
2. Tanda  pengenal  diri  atau  identitas  wajib  pajak  dalam  melaksanakan  hak
dan kewajiban perpajakannya 3.
Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan 4.
Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.
2.1.7.4   Tempat Pendaftaran NPWP
Tempat pendaftaran NPWP adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Bagi wajib pajak orang pribadi adalah pada Direktorat Jendral Pajak yang
wilayah  kerjanya  meliputi  tempat  tinggal  atau  tempat  kedudukan  wajib pajak.
b. Bagi  wajib  pajak  badan,  adalah  tempat  kedudukankegiatan  usaha  wajib
pajak.
2.1.7.5   Jangka Waktu Pendaftaran NPWP
H.  Gustian  2003:30  mendeskripsikan  jangka  waktu  pendaftaran  NPWP adalah sebagai berikut :
a. Wajib pajak badan atau orang pribadi usahawan, paling lambat satu bulan
setelah usaha mulai dijalankan. b.
Wajib  pajak  Non-Usahawan,  paling  lambat  pada  akhir  bulan  berikutnya sampai  dengan  suatu  bulan  dalam  tahun  buku  memperoleh  penghasilan
yang melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
2.1.7.6   Penghapusan NPWP
Penghapusan  Nomor  Pokok  Wajib  Pajak  dapat  dilakukan  terhadap  wajib pajak  yang  sudah  tidak  memenuhi  persyaratan  subjektif  dan  objektif  dan
disebabkan hal-hal sebagai berikut: a.
Wajib pajak orang pribadi meninggal dan tidak meninggalkan warisan. b.
Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan c.
Warisan yang telah selesai dibagi d.
Wajib  pajak  badan  yang  telah  dibubarkan  secara  resmi  berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Universitas Sumatera Utara
e. Bentuk Usaha Tetap BUT yang telah kehilangan statusnya sebgai bentuk
usaha tetap. f.
Wajib  pajak  orang  pribadi  lainnya  selain  yang  dimaksud  dalam  angka  1 dan  2  yang  tidak  memenuhi  syarat  lahi  sebagai  wajib  pajak  Mardiasmo,
2008:26
2.1.8   Sistem E-Registration
Sistem  e-registration  adalah  sistem  pendaftaran  wajib  pajak  dan pengukuhan pengusaha kena pajak dan perubahan data wajib pajak dan pengusaha
kena  pajak  melalui  internet  yang  terhubung  langsung  secara  online  dengan Direktorat  Jenderal  Pajak  Peraturan  Direktur  Jenderal  Pajak  Nomor  24  Tahun
2009  tentang  Tata  Cara  Pendaftaran  Nomor  Pokok  Wajib  Pajak  danatau Pengukuhan  Pengusaha  Kena  Pajak  dan  Perubahan  Data  Wajib  Pajak  danatau
Pengusaha Kena Pajak dengan Sistem E-Registration.
Persyaratan  yang  harus  dipenuhi  wajib  pajak  untuk  mendaftarkan  melalui
system e-registration:
a. Untuk  wajib  pajak  orang  pribadi  yang tidak  menjalankan kegiatan usaha
atau  pekerjaan  bebas  dengan  melampirkan  fotokopi  Kartu  Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau paspor ditambah surat keterangan
tempat  tinggal  dari  instansi  yang  berwenang  sekurang-kurangnya  lurah atau kepala desa bagi orang asing.
b. Untuk wajib  pajak orang pribadi  yang menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas:
Universitas Sumatera Utara
1 Fotocopy Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau paspor
ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa bagi orang asing.
2 Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang
sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa. c.
Untuk wajib pajak badan: 1
Fotocopy  akte  Pendirian  dan  Perubahan  Terakhir  atau  Surat Penunjukkan dari Kantor Pusat bagi Bentuk Usaha Tetap.
2 Fotocopy kartu tanda penduduk bagi penduduk Indonesia atau paspor
ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa bagi orang asing.
3 Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang
sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa. Berikut  ini  langkah-langkah  untuk  mendapatkan  NPWP  melalui  sistem  e-
registration :
1. Dimulai dengan masuk ke alamat web www.pajak.go.id, kemudian
membuat username dan password untuk dapat login ke aplikasi e- Registration.
2. Mengisi formulir digital pendaftaran Wajib Pajak.
3. Mencetak  Formulir  Registrasi  Wajib  Pajak  dan  Surat  Keterangan
Terdaftar  Sementara,  dan  menandatangani  Formulir  Registrasi  Wajib Pajak.
4. Surat Keterangan Terdaftar Sementara hanya berlaku selama 30 tiga
puluh hari sejak pendaftaran dilakukan, dan hanya berlaku untuk
Universitas Sumatera Utara
pembayaran, pemotongan dan pemungutan pajak oleh pihak lain serta tidak dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan di luar bidang
perpajakan. 5.
Menyampaikan Formulir Registrasi Wajib Pajak yang sudah ditandatangani  beserta  persyaratannya  secara  langsung  maupun
melalui  pos  secara  tercatat  ke  Kantor  Pelayanan  Pajak  tempat  Wajib Pajak  terdaftar  paling  lama  30  tiga  puluh  hari  sejak  pendaftaran
dilakukan. 6.
Dalam  hal  Formulir  Registrasi  Wajib  Pajak  beserta  persyaratannya sebagaimana  dimaksud  diatas  belum  diterima  oleh  Kantor  Pelayanan
Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari, maka proses pendaftaran akan dibatalkan secara sistem.
2.2 Definisi Konsep
Konsep  merupakan  istilah  khusus  yang  digunakan  para  ahli  dalam  upaya menggambarkan  secara  cermat  fenomena  sosial  yang  akan  dikaji.  Untuk
menghindari  salah  pengertian  atas  makna  konsep-konsep  yang  dijadikan  objek penelitian,  maka  seorang  peneliti  harus  menegaskan  dan  membatasi  makna
konsep-konsep yang diteliti. Proses dan upaya penegasan dan pembatasan makna konsep dalam suatu penelitian disebut definisi konsep.
Secara sederhana, definisi diartikan sebagai batasan arti. Perumusan definisi konsep  dalam  suatu  penelitian  menunjukkan  bahwa  penelitian  ingin  mencegah
salah  pengertian  atas  konsep  yang  diteliti.  Dengan  kata  lain,  peneliti  berupaya menggiring  para  pembaca  hasil  penelitian  itu  untuk  memaknai  konsep  itu  sesuai
Universitas Sumatera Utara