menyebutkan problem yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas tes ulang dapat dihindari dengan menggunakan teknik ini.
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dengan menggunakan program komputer SPSS Statistical Packages for Social Science versi 10.0.
F.Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa angka-angka sehingga diolah dengan menggunakan metode statistik. Metode statistik didasarkan pada
perhitungan yang teratur, teliti, dan tepat sehingga dapat memberikan hasil yang obyektif. Adapun metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah teknik analisis regresi sederhana. Menurut Moh. Nazir 2003, h.458 teknik analisis regresi sederhana berguna untuk mendapatkan hubungan
fungsional antara variabel bebas dan variabel tergantung. Moh. Nazir juga menyatakan bahwa teknik analisis regresi dapat digunakan untuk mengestimasi,
yang dalam hal ini meramalkan pengaruh variabel self monitoring terhadap variabel prokrastinasi, tidak hanya sebatas untuk menguji keeratan hubungan
antara variabel self monitoring dengan variabel prokrastinasi. Peneliti juga dapat mencari seberapa besar sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel self
monitoring terhadap variabel prokrastinasi melalui metode ini. Adapun metode analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan
fasilitas program komputer SPSS Statistical Packages for Social Science versi 10.0.
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A.
Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian
1. Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini melibatkan karyawan tetap, yaitu individu yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, dan diberi penghasilan menurut ketentuan
yang berlaku di perseroan, pada PT PLN persero Region Jateng DIY Ungaran. Perusahaan ini terletak di Jalan Jendral Sudirman Km.23 Ungaran.
PT PLN persero Region Jateng DIY pada awal berdirinya, sekitar tahun 1982, bernama PT PLN persero Unit Pengatur Beban UPB. Adanya Surat
Keputusan Direksi PT PLN persero Nomor 0923.K023DIR1995 pada tanggal 2 Oktober 1995 kemudian berubah nama menjadi PT PLN persero Penyaluran
dan Pusat Pengatur Beban P3B. Perkembangan terakhir menyebutkan bahwa dengan adanya Surat Keputusan Direksi PT PLN persero Nomor
257.K010DIR2000 pada tanggal 2 Nopember 2000 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja unit investasi, maka berubah lagi menjadi PT PLN
persero Region Jateng DIY. Region yang dimaksudkan di sini hanya merupakan istilah dan bukan menunjukkan suatu kawasan.
Ide awal pembentukan region ini dimaksudkan untuk memberikan peningkatan kekuatan organisasi P3B Sektor dan UPB terutama dalam
kedudukannya sebagai mitra bagi PLN Distribusi sehingga dirasa perlu untuk memberdayakan unit-unit organisasi P3B, yakni melalui pembentukan organisasi
region. Region ini merupakan gabungan dari sektor-sektor dan UPB dengan fungsi utama sebagai operator sistem dan pengelola transmisi sehingga
diharapkan juga kualitas pelayanan terhadap pelanggan baik di sisi perusahaan pembangkit maupun distribusi akan meningkat.
PT PLN persero Region Jateng DIY Ungaran, sebagaimana PT PLN yang lain, memiliki pekerja, yaitu karyawan dan tenaga kerja bukan karyawan. Tenaga
kerja bukan karyawan yang dimaksudkan disini adalah individu yang bekerja di perseroan berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu. Perusahaan ini
sesungguhnya memiliki pekerja di atas 150 orang tetapi yang termasuk karyawan dan menduduki jabatan dalam susunan organisasi PT PLN persero Region
Jateng DIY Ungaran, hanya berjumlah 148 orang, dengan tingkat pendidikan minimal SLTAsederajatnya.
Berdasarkan Surat Keputusan General Manager P3B Nomor 023.KGM- P3B2005 pada tanggal 4 Mei 2005 maka karyawan PT PLN persero Region
Jateng DIY Ungaran terbagi dalam lima bidang, yaitu : a. Bidang Enjinering
Karyawan yang termasuk dalam bidang ini berjumlah 24 orang, termasuk manager bidangnya. Bidang Enjinering ini bertanggung jawab atas kegiatan
perencanaan dan pengembangan sistem penyaluran tenaga listrik di Region, mencakup penyusunan rencana kerja Region, kajian pengembangan sistem
penyaluran tenaga listrik, pengembangan proteksi, meter, dan pengelolaan kinerja Region.