Dinamika Hubungan Indonesia dan Norwegia

3.6 Dinamika Hubungan Indonesia dan Norwegia

Hubungan bilateral Indonesia – Norwegia telah dimulai sejak tahun 1995 dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama di bidang energi yang ditandatangani di Jakarta. Salah satu contoh kedekatan hubungan kedua negara dapat dilihat dari meningkatnya kegiatan seminar dalam bidang peningkatan produksi minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery) dan

teknologi laut dalam. Seperti yang diketahui, Indonesia dan Norwegia memiliki karakter yang sangat berbeda jika dilihat dari letak geografis, ukuran penduduk dan kapasitas ekonomi. Walaupun demikian, kedua kepala negara menilai bahwa kedua negara juga memiliki banyak kesamaan dalam menjunjung tinggi nilai – nilai universal, antara lain demokrasi dan penghormati terhadap hak asasi manusia. Kombinasi ini menjadikan hubungan kedau negara sangat erat, bersahabat dan saling mendatangkan manfaat. Hal ini menegaskan bahwa Norwegia dan Indonesia adalah mitra penting dalam bidang lingkungan hidup kerjasama hak asasi manusia, energi, perikanan dan maritim.

Indonesia sendiri pada saat ini membutuhkan investasi untuk meningkatkan eksplorasi dan produksi migas, serta teknologi baru yang ramah lingkungan. Pihak Norwegia mampu menjawab kebutuhan Indonesia, hal ini memperjelas bahwa tekonologi yang dibutuhkan Indonesia cocok dengan kealihan yang dimiliki oleh perusahan – perusahan Norwegia. Sedangkan Norwegia pada saat ini merupakan penyuplai energi yang dapat diandalkan yang memfokuskan diri pada kontinuitas produksi energi. Norwegia pada saat ini juga tertarik untuk mengembangkan teknologi baru dalam bidang migas energi untuk mengembangkan teknologi baru dalam bidang migas, terutama yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Pemerintah Norwegia pada saat ini mendukung riset dan mengembangkan dengan kalangan industri (https://www.esdm.go.id/berita/37-umum/2120-national- Indonesia sendiri pada saat ini membutuhkan investasi untuk meningkatkan eksplorasi dan produksi migas, serta teknologi baru yang ramah lingkungan. Pihak Norwegia mampu menjawab kebutuhan Indonesia, hal ini memperjelas bahwa tekonologi yang dibutuhkan Indonesia cocok dengan kealihan yang dimiliki oleh perusahan – perusahan Norwegia. Sedangkan Norwegia pada saat ini merupakan penyuplai energi yang dapat diandalkan yang memfokuskan diri pada kontinuitas produksi energi. Norwegia pada saat ini juga tertarik untuk mengembangkan teknologi baru dalam bidang migas energi untuk mengembangkan teknologi baru dalam bidang migas, terutama yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Pemerintah Norwegia pada saat ini mendukung riset dan mengembangkan dengan kalangan industri (https://www.esdm.go.id/berita/37-umum/2120-national-

Menurut data dari kedutaan besar Norwegia, saat ini lebih dari 40 perusahaan asal Norwegia berada di Indonesia dan berkembang dengan sangat pesat. Diamana Perusahaan – perusahaan tersebut bergerak dalam sektor minyak dan gas, energi terbarukan, industri kelautan, perikanan dan budidaya perairan (Viva.com, 2016. Diakses tanggal 14 Februari 2016). Hubungan kedua negara terlihat ketika Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg yang berkunjung ke Indonesia. Pada kunjungan tersebut, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dan Presiden Joko Widodo, telah membahas upaya penguatan kerjasama bilateral, antara lain :

a. Di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Kedua negara telah sepakat untuk

melanjutkan kerjasama REDD+ yang pelaksanaannya telah dimulai sejak tahun 2010.

b. Di bidang perikanan, Norwegia dapat menjadi mitra penting Indonesia, termasuk upaya untuk memberantas penangkapan ikan secara ilegal dan budi daya ikan laut.

c. Di bidang energi terbarukan, kerjasama dilakukan antara lain di bidang hydropower dan domestic biogas yang telah dilakukan sejak tahun 1995 dan akan terus dilanjutkan oleh kedua negara.

d. Di bidang kerjasama triangular, Indonesia – Norwegia telah melakukan kerjasama untuk melatih 25 polisi wanita dan 12 guru dari Afganistan, di Jakarta dan Bandung. Menurut Joko Widodo, d. Di bidang kerjasama triangular, Indonesia – Norwegia telah melakukan kerjasama untuk melatih 25 polisi wanita dan 12 guru dari Afganistan, di Jakarta dan Bandung. Menurut Joko Widodo,

e. Di bidang pendidikan, untuk mendorong implementasi joint – degree antara – universitas kedua negara, beberapa Universitas di Indonesia seperti Universitas Gajah Madah, Institut Teknik Bandung dan akademi keperawatan Ibnu Sina telah menjalin kerjasama dengan universitas – universitas di Norwegia.

f. Disamping masalah bilateral, Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan, pertemuan yang dilakukan dengan Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg juga untuk bertukar pendapat mengenai beberapa isu regional dan global, antara lain ASEAN, perubahan iklim, situasi Timur Tengah dan lain – lain (Viva.com, 2016. Diakses tanggal 14 Ferbruari 2016).