Gambar 13. Film distorsi.
3
E. Kesalahan Cone-Cutting Pusat sinar-x yang datang melalui kolimator atau cone harus selaras melewati
film dengan cara sinar-x diarahkan tegak lurus terhadap film. Ketika keselarasan ini tidak diperhatikan, cone-cutting dapat terjadi. Cone-cutting terlihat sebagai zona
bening pada radiografi setelah diproses, karena kurangnya paparan sinar-x pada daerah yang terpotong. Bentuk cone-cutting tergantung pada jenis kolimator yang
digunakan ketika memapar film. Apabila kolimator lingkaran atau cone bulat yang digunakan, cone-cuting akan berbentuk melengkung. Cone-cutting persegi akan
terjadi bila menggunakan kolimator yang berbentuk persegi panjang.
1,3
Gambar 14. Cone-cutting dengan kolimator berbentuk lingkaran kiri,cone-cutting dengan kolimator persegi kanan.
1
2.4.2 Kesalahan Pemaparan dan Prosessing
Pemaparan yang berlebih ataupun yang kurang dapat menimbulkan gambar yang tidak akurat. Beberapa kesalahan akibat pemaparan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Blank Film, No Image. Sebuah film yang tidak menerima radiasi tidak akan memiliki gambar. Hal ini
dapat terjadi dalam beberapa cara yaitu: operator telah benar-benar gagal untuk menyelaraskan BID sinar-x dengan film atau operator mungkin tidak menekan
tombol pengatur waktu dengan baik untuk mengaktifkan eksposur.
3
b. Paparan Ganda Paparan ganda dapat terjadi pada saat pemaparan apabila operator tanpa sadar
menekan tombol sebanyak dua kali. Hasil dari paparan ganda mengakibatkan gambaran objek berlapis atau bertindih satu sama lain. Dampak lain dari paparan
ganda adalah paparan radiasi yang diterima pasien meningkat.
1,19
Gambar 15. Gambaran radiografi terlihat berlapis akibat
paparan ganda.
1
Setelah film di expose, tindakan selanjutnya adalah prosessing film. Prosessing film adalah suatu cara untuk menghasilkan gambar dalam pembuatan foto
roentgen dengan menggunakan cairan kimia tertentu. Tahap prosessing ini sangat penting untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik, walaupun teknik penempatan
film sudah benar, pasien koperatif, mesin sinar-x dengan kualitas terbaik, namun jika pengetahuan operator kurang tentang teknik prosessing, bahan kimiawi dan prosedur
kerjanya, maka kemungkinan kegagalan radiografik pada waktu prosessing dapat terjadi. Beberapa kesalahan akibat prosessing film adalah:
a. High density film image atau gambaran radiografi yang terlihat gelap dark radiograph. High density film image dapat disebabkan oleh larutan developer
yang terlalu tinggi sedangkan waktu developingnya tidak disesuaikan , kosentrasi
Universitas Sumatera Utara
larutan developer yang terlalu pekat, larutan developer terkontaminasi dengan larutan fixer, perendaman dalam larutan developer terlalu lama dan kesalahan dalam
penyinaran, miliamper dan voltase yang tinggi.
3,19
Gambar 16. High density film image.
14
Penanggulangannya : 1. Periksa peralatan yang anda gunakan untuk development film
kemungkinan adanya kerusakan unit. 2. Periksa suhu larutan developer, semakin tinggi suhu larutan developer
semakin lambat prosesnya. 3. Perhatikan waktu, saat film berada dalam larutan developer.
4. Larutan developer yang terkontaminasi larutan fixer harus ganti dengan yang baru.
5. Perhatikan posisi tanki larutan developer dengan tanki larutan fixer mungkin terlalu dekat.
b. Low density film image atau gambaran radiografi yang terlihat terang light radiograph. Low density film image dapat disebabkan perendaman pada larutan
developer yang terlalu cepat atau underdeveloper dan larutan developer yang terlalu dingin.
3,14
Universitas Sumatera Utara
Gambar 17.Low density film image.
14
c. Partial Image Partial image adalah gambaran radiografi yang hanya terlihat sebagian
gambaran.
2
Partial image dapat menimbulkan gambaran radiografi yang terlihat putih atau hitam pada pinggir film. Partial image dibedakan menjadi dua berdasarkan
gambaran yang dihasilkan, yaitu:
• Partial white image adalah gambaran yang terlihat putih pada bagian pinggir film. Keadaan ini dapat diakibatkan sebagian film tidak tenggelam dalam
larutan developer.
3,14
Gambar 18. Partial white image.
14
• Partial dark image adalah gambar yang terlihat hitam dipinggir film. Keadaan ini dapat diakibatkan karena sebagian film tidak tenggelam dalam larutan
fixer.
3,14
Universitas Sumatera Utara
Gambar 19. Partial dark image.
14
d. Black Artifacts Kontaminasi permukaan film radiografi sebelum pencelupan ke dalam larutan
developer dapat menghasilkan artefak setelah radiografi selesai. Kontaminasi yang menyebabkan artefak hitam termasuk bahan kimia developer, kelembaban air liur,
fluoride stannous, kebocoran cahaya dalam paket film dan overlapping film selama pemrosesan. Tangan operator, dan paket film yang bekerja harus bersih dan kering.
3
Gambar 20. Terlihat artefak hitam.
3
e. White artifacts Gambar terlihat artefak putih pada film, disebabkan oleh larutan fixer yang
kontak dengan film sebelum film diproses, gelembung udara yang melekat pada permukaan film.
3,14
Universitas Sumatera Utara
Gambar 21. Terlihat artefak putih pada film.
3
Penanggulangannya : 1. Untuk mengatasi masalah pada gelembung udara dengan cara gantung film
dekat pinggir tanki tanpa menyentuh pinggirnya, atau posisikan film dengan cara naik dan turun saat didalam larutan deveplover.
2. Hindari posisi film tersentuh film yang lain atau pinggir tanki, hal ini akan menghasilkan noda putih film.
3. Hindari film berkontak dengan larutan fixer sebelum film diproses. f. Stain
Stain atau gambaran kecoklatan yang disebabkan oleh penggunaan larutan fixer yang sudah lama dan proses washing yang tidak sempurna. Sedangkan noda yang
berwarna coklat dapat disebabkan karena proses fixing yang terlalu cepat atau kurang sempurna dan washing yang tidak sempurna.
3,14,19
Gambar 22. Stain.
14
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Kesalahan Film-Handling