Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Denpasar Bali

(1)

PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP

BAHAYA RADIASI PADA SALAH SATU

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

DI DENPASAR BALI

SKRIPSI

Oleh:

ARDHIANTI PUTRI LUBIS NIM: 100600175

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Radiologi Tahun 2014

Ardhianti Putri Lubis

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali

X+33 halaman

Radiografi dental sangat berperan penting dalam bidang kedokteran gigi, yaitu untuk menegakkan diagnosa, membuat rencana perawatan dan untuk mengevaluasi hasil perawatan. Pada saat ini masih banyak mahasiswa kepaniteraan klinik yang tidak mengetahui bahaya dari sinar radiasi dan bagaimana cara untuk memproteksi diri. Hal inilah yang mendasari peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali pada bulan Desember 2013 dengan jumlah sampel 100 mahasiswa kepaniteraan klinik. Data diperoleh dengan pengisian kuesioner.

Hasil yang diperoleh terhadap kegunaan radiografi 99% benar, prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi 2% benar, tujuan dari proteksi radiasi 97% benar, alat monitoring diri pekerja radiasi 100% benar, efek yang segera timbul apabila terpapar radiasi yang berlebihan 88% benar, efek apabila dialami oleh keturunannya 88% benar, efek yang timbul tanpa nilai batas ambang dosis radiasi 75%, proteksi radiasi yang dapat memberikan perlindungan 98% benar, pekerja radiasi harus memeriksa kesehatannya 66% benar, alat proteksi radiasi yang digunakan oleh pasien untuk melindungi kelenjar yang penting bagi pertumbuhan 9% benar.

Kesimpulan penelitian ini rata-rata pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik tentang bahaya radiasi berada pada kategori sedang (60%).


(3)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, Desember 2014

Pembimbing : Tanda Tangan

1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG (K) ……… NIP. 19650214 199203 2 004


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada Ayahanda H. M. Arifin Lubis dan Hj. Endang Maningsih yang telah mendoakan, memberikan kasih sayang dan mendidik, mendukung penuh secara moral dan materil kepada penulis. Kakak Drg. Arnita Abdianti Lubis, abang Drg. Ariansyah Lubis, adik Ade Irma K Lubis, dan untuk seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis. Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen tersayang, Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG (K) yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, ilmu, kesabaran dan kebaikan dalam membimbing penulis selama penyelesaian skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, saran-saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Nazaruddin, drg., C.Ort., PhD., Sp.Ort selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

2. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG (K) selaku Ketua Departemen Radiologi Kedokteran Gigi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dorongan serta penghargaan yang berharga kepada penulis.

3. H. Amrin Thahir, drg, selaku dosen berpengalaman di Departemen Radiologi Dental di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

4. Cek Dara Manja, drg., Sp.RKG, Dewi Kartika, drg dan Maria Novita Helen Sitanggang, drg, selaku staf pengajar Departemen Radiologi Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

5. Dennis, drg, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis selama menjalani program akademik.

6. Kepada seluruh dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik, membantu, dan memberikan ilmu selama perkuliahan penulis.

7. Kepada seluruh staf bagian Radiologi Dental yang selama ini sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.


(5)

8. Kepada orang-orang terdekat sekaligus sahabat tersayang penulis Bang Iqbal, Kak Trya, Kak Dila, Fitri, Elsi, Ivo, Dara, Kak Nadya, Kak Dini, Kak Rizka, Kak Tuti yang telah memberikan perhatian, dukungan serta semangat yang luar biasa kepada penulis.

9. Kepada teman-teman angkatan 2010 dan seluruh anggota K-Mus FKG USU yang selama ini sama-sama berjuang bersama penulis dalam menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, maka dengan kerendahan hati penulis menerima kritikan dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan wawasan penulis di bidang Radiologi Kedokteran Gigi dan juga memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi Fakultas Kedokteran Gigi khususnya Departemen Radiologi Kedokteran Gigi serta masyarakat.

Medan, Januari 2014 Penulis

Ardhianti Putri Lubis NIM : 100600175


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR………... ix

DAFTAR GRAFIK……… .. x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 2

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1. Pengertian Radiografi Kedokteran Gigi ... 4

2.2 Manfaat Radiografi Kedokteran Gigi ... 4

2.3. Radiografi Kedokteran Gigi ... 5

2.3.1 Radiografi Intraoral ... 5

2.3.2 Radiografi Ekstraoral ... 6

2.4. Bahaya Radiasi ... 8

2.5. Dosis Radiografi Kedokteran Gigi ... 8

2.6. Efek Radiografi Kedokteran Gigi ... 9

2.6.1 Efek Non Stokastik ... 9

2.6.2 Efek Stokastik ... 10

2.7 Proteksi Radiasi ... 12

2.7.1 Proteksi Pasien terhadap Radiasi ... 15

2.7.2 Proteksi terhadap Dokter dan Petugas Radiologi ... 16

2.8 Kerangka Teori ……… 17


(7)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 19

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Populasi dan Sampel ... 19

3.3.1 Populasi Penelitian ... 19

3.3.2 Sampel Penelitian ... 19

3.4. Variabel dan Definisi Operasional ... 20

3.5 Metode Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian ... 21

3.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 21

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian ... 21

3.6 Pengolahan dan Analisis Data ... 21

3.6.1 Pengolahan Data ... 21

3.6.2 Analisis Data ... 22

3.7 Etika Penelitian………. 22

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 23

4.2 Pengetahuan Mahasiswa terhadap Kegunaan Radiografi Kedokteran Gigi………. 23

4.3 Pengetahuan Mahasiswa terhadap Prinsip Keselamatan yang Harus Diterapkan dalam Penggunaan Radiografi………….. 24

4.4 Pengetahuan Mahasiswa terhadap Tujuan dari Proteksi Radiasi……….. 24

4.5 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Monitoring Diri Pekerja Radiasi………. 25

4.6 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Efek yang Segera Timbul Apabila Terpapar Radiasi yang Berlebihan………. 25

4.7 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari Efek yang Timbul Apabila Dialami oleh Keturunannya…………. 26

4.8 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari Efek yang Timbul Tanpa Nilai Batas Ambang Dosis Radiasi…………. 26

4.9 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Proteksi Radiasi yang Dapat Memberikan Perlindungan………..…. 27

4.10 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Pekerja Radiasi Harus Memeriksa Kesehatannya……….. 27

4.11 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Proteksi Radiasi yang Digunakan oleh Pasien untuk Melindungi Kelenjar yang Penting Bagi Pertumbuhan………. 28

4.12 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Secara Individu Mengenai Bahaya Radiasi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali……….. 28


(8)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan………. 31 6.2 Saran……… 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Dosis serap kira-kira untuk jaringan per rontgen pemaparan……... 8

2. Dosis efektif pada pemeriksaan rutin gigi……… .. 8

3. Dosis radiasi yang dapat menimbulkan efe... 8

4. Perkiraan efek genetik dengan dosis 10 mSv per generasi... 11

5. Nilai atas yang diizinkan yang ditentukan oleh komisi internasional tentang proteksi radiasi (ICRP) 1966……… ... 15

6. Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin………. 23

7. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui kegunaan radiografi……….. 23

8. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi…... 23

9. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tujuan dari proteksi radiasi………..………. 24

10. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui mengenai alat monitoring diri pekerja radiasi…….………. 25

11. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui efek yang segera timbul apabila terpapar radiasi yang berlebihan……….. 25

12. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui definisi dari efek yang timbul apabila dialami oleh keturunannya………….. 26

13. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui definisi dari efek yang timbul tanpa nilai batas ambang dosis radiasi……… 26


(10)

14. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang proteksi radiasi yang dapat memberikan perlindungan………...…… 27 15. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang

pekerja radiasi harus memeriksa kesehatannya…………...……….. 27 16. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang

alat proteksi radiasi yang digunakan oleh pasien untuk melindungi kelenjar yang penting bagi pertumbuhan……….……….. 28


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kaca Mata Pelindung Radiasi... 13

2. Apron, Perisai Gonad dan Perisai Tiroid... 14

3. Apron Pelindung Tubuh... 14


(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Secara Individu Secara Individual Mengenai Bahaya Radiasi pada Salah Satu


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Hasil Perhitungan Penelitian 3. Surat Persetujuan Komisi Etik

4. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek Penelitian

5. Lembar Persetujuan setelah Penjelasan (Informed Consent) 6. Rincian Biaya Penelitian

7. Jadwal Penelitian 8. Curriculum Vitae (CV) 9. Hasil Perhitungan Statistik


(14)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Radiologi Tahun 2014

Ardhianti Putri Lubis

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali

X+33 halaman

Radiografi dental sangat berperan penting dalam bidang kedokteran gigi, yaitu untuk menegakkan diagnosa, membuat rencana perawatan dan untuk mengevaluasi hasil perawatan. Pada saat ini masih banyak mahasiswa kepaniteraan klinik yang tidak mengetahui bahaya dari sinar radiasi dan bagaimana cara untuk memproteksi diri. Hal inilah yang mendasari peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali pada bulan Desember 2013 dengan jumlah sampel 100 mahasiswa kepaniteraan klinik. Data diperoleh dengan pengisian kuesioner.

Hasil yang diperoleh terhadap kegunaan radiografi 99% benar, prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi 2% benar, tujuan dari proteksi radiasi 97% benar, alat monitoring diri pekerja radiasi 100% benar, efek yang segera timbul apabila terpapar radiasi yang berlebihan 88% benar, efek apabila dialami oleh keturunannya 88% benar, efek yang timbul tanpa nilai batas ambang dosis radiasi 75%, proteksi radiasi yang dapat memberikan perlindungan 98% benar, pekerja radiasi harus memeriksa kesehatannya 66% benar, alat proteksi radiasi yang digunakan oleh pasien untuk melindungi kelenjar yang penting bagi pertumbuhan 9% benar.

Kesimpulan penelitian ini rata-rata pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik tentang bahaya radiasi berada pada kategori sedang (60%).


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Peran radiografi dalam ilmu kedokteran gigi semakin meningkat sejalan dengan berkembangnya pengetahuan saat ini, yaitu memiliki peranan penting sebagai langkah untuk menegakkan diagnosa, rencana perawatan dan evaluasi terhadap suatu tindakan perawatan yang dilakukan. Pengaruh radiasi pada organ tubuh manusia dapat bermacam-macam bergantung pada jumlah dosis dan luas lapangan radiasi yang diterima.

Dalam melakukan tindakan radiografi, radiasi dari radiografi yang dipancarkan sekecil mungkin pun masih memiliki efek yang merugikan terhadap pasien, operator, masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, radiografer harus dapat menguasai dengan baik penggunaan radiografi dengan tepat sehingga dapat mencegah dan mengurangi resiko terkenanya efek merugikan dari bahaya radiasi.

1,2

2

Keselamatan dari bahaya radiasi yang berkaitan dengan prinsip proteksi radiasi perlu dijelaskan kepada seseorang ataupun sekelompok orang yang menggunakan atau menerima radiasi, yaitu mengenai kemungkinan akibat negatif radiasi pengion. Bahaya radiasi termasuk sinar-X sebagai radiasi pengion dapat mengenai individu yang bersangkutan secara langsung (efek somatik) dan atau mengenai keturunannya (efek genetik).

3

Wahyuni Sirajuddin (2011) melakukan penelitian mengenai pengetahuan mahasiswa D3 polikteknik kesehatan memperlihatkan bahwa pengetahuan mahasiswa D3 POLTEKKES GIGI Makassar mengenai proteksi radiasi pada foto roentgen pada kategori sangat baik 2,343%, baik 22,656%, cukup baik 40,625%, kurang baik 18,75%, sangat tidak baik 15,625%.

Rifaidah Fajrina (2013) melakukan penelitian mengenai pengetahuan radiografer tentang radiologi dental di beberapa instalasi kesehatan di Medan memperlihatkan bahwa pengetahuan radiografer penggunaan apron kepada pasien penyinaran radiografi dikategorikan buruk (39,1%). Untuk pengetahuan radiografer tentang proteksi radiasi tersebut yaitu 81% dikategorikan baik.

4

Hasil penelitian Emilia Mestika (2012), pada mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi yang ada di Sumatera Utara sebesar 63,8% mahasiswa kepaniteraan


(16)

klinik melakukan radiografi tanpa melakukan pemeriksaan klinis, 13,3% tidak mengetahui bahaya radiasi, 33,3% tidak merasa perlu izin dari dokter jaga, dan 13,8% pernah melakukan radiografi tanpa izin dokter jaga.6

Hal ini yang mendasari peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap bahaya radiasi yang ditimbulkan terhadap pasien dari pengguna radiografi.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, timbul permasalahan yaitu bagaimana pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap bahaya radiasi.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali terhadap bahaya radiasi.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap bahaya radiasi.

Manfaat praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna dan nantinya dapat membuat Standard Operational Procedure (SOP) radiografi yang benar-benar harus ditaati untuk mencegah timbulnya bahaya yang tidak diinginkan.


(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Radiografi Kedokteran Gigi

Radiografi adalah alat yang digunakan dalam menegakkan diagnosa dan rencana pengobatan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit mulut tertentu. Meskipun dosis radiasi dalam radiografi rendah, bila memungkinkan paparan radiasi harus diminimalkan. Dokter gigi harus mempertimbangkan manfaat dari radiografi dental terhadap meningkatnya konsekuensi paparan radiasi terhadap pasien, efek yang terakumulasi dari beberapa sumber dari waktu ke waktu harus mengikuti prinsip-prinsip untuk meminimalkan paparan radiasi.

Radiasi merupakan pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Partikel radiasi terdiri dari atom atau subatom dimana mempunyai massa dan bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi menggunakan energi kinetik. Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah elektron, beta, alpha, photon, dan neutron.

2

7

Ketika radiasi melewati objek maka akan membentuk partikel bermuatan positif dan negatif (ion), proses ini disebut radiasi ionisasi. Ketika menembus jaringan tubuh, radiasi ionisasi menimbulkan kerusakan pada tubuh, terutama dengan ionisasi atom-atom pembentuk jaringan. Interaksi radiasi yang merusak pada tingkat atom akan menimbulkan kerusakan selular, serta menimbulkan fungsi abnormal atau hilangnya fungsi sel. Karena kemampuan untuk menimbulkan kerusakan biologi ada, penggunaan energi radiasi harus dibatasi sekecil mungkin.

8

2.2 Manfaat Radiografi Kedokteran Gigi

Pada umumnya radiografi dalam kedokteran gigi digunakan untuk tujuan: 1. Membantu menegakkan diagnosa

2

Penyakit atau kelainan gigi tidak selalu dapat terlihat langsung melalui pemeriksaan fisik. Penggunaan radiografi dapat membantu mengetahui ada atau tidaknya kelainan, besarnya kerusakan atau keparahan, serta hubungannya dengan jaringan di sekitarnya.

2. Mengarahkan rencana perawatan

Setelah diagnosis penyakit ditegakkan, maka dapat segera ditentukan rencana perawatan yang akan dilakukan.


(18)

3. Evaluasi hasil perawatan

Untuk melihat keberhasilan perawatan yang telah dilakukan, maka dilakukan radiografi, misalnya: untuk mengetahui apakah pengisian saluran akar sudah sempurna (apakah apeks gigi telah menutup).

2.3 Radiografi Kedokteran gigi

Radiografi di kedokteran gigi ada dua macam yaitu radiografi intra oral dan radiografi ekstraoral.7

2.3.1 Radiografi Intraoral

Radiografi intraoral adalah radiografi yang memperlihatkan gigi dan struktur disekitarnya, dengan cara menempatkan filmnya didalam rongga. Pemeriksaan intraoral merupakan pokok dari dental radiografi.

Jenis-jenis radiografi intraoral: 1. Radiografi periapikal

Pemeriksaan radiografi periapikal merupakan teknik pemeriksaan radiografi yang paling rutin dilakukan di kedokteran gigi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa gigi (crown dan root) serta jaringan disekitarnya. Teknik yang digunakan adalah paralleling dan bisecting.

Indikasi radiografi periapikal adalah:

7,9

1. Untuk mendeteksi adanya infeksi atau inflamasi periapikal. 2. Penilaian status periodontal.

3. Pasca trauma gigi dan melibatkan tulang alveolar. 4. Dugaan adanya gigi yang tidak erupsi dan letaknya. 5. Penilaian morfologi akar sebelum ekstraksi.

6. Perawatan endodontik.

7. Penilaian sebelum dilakukan tindakan operasi dan penilaian pasca operasi apikal. 8. Mengevaluasi kista radikularis secara lebih akurat dan lesi lain pada tulang alveolar. 9. Evaluasi pasca pemasangan implant.

2. Radiografi interproksimal (bitewing)

Teknik radiografi bitewing bertujuan untuk memeriksa crown, crest alveolar di maksila dan mandibula dalam satu film. Pada teknik bitewing, film ditempatkan sejajar dengan crown gigi-gigi


(19)

di maksila dan mandibula. Kemudian pasien disuruh menggigit bite tab atau bitewing film holder dan sinar diarahkan menembus kontak gigi dengan angulasi vertikal +10◦.2

3. Radiografi Oklusal

Radiografi oklusal bertujuan untuk melihat area yang lebih luas lagi yaitu maksila atau mandibula dalam satu film. Film yang digunakan adalah film khusus.7

2.3.2 Radiografi ekstraoral

Merupakan pemeriksaan radiografi yang lebih luas dari kepala dan rahang. Radiografi ini menggunakan film khusus yang diletakkan di luar mulut.

Macam-macam radiografi ekstraoral:

7

1. Panoramik

Radiografi panoramik digunakan untuk melihat perluasan suatu lesi/tumor, fraktur rahang, fase gigi bercampur. Panoramik akan memperlihatkan daerah yang lebih luas dibandingkan intraoral yaitu rahang bawah dalam satu film. Pada panoramik, film dan sinar-X bergerak mengelilingi pasien dimana cara kerja ini berbeda dengan radiografi intraoral. Pasien duduk atau berdiri, tergantung dari tipe panoramik yang tersedia/yang digunakan.3

2. Lateral jaw

Radiografi lateral jaw digunakan untuk melihat keadaan disekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.

3. lateral cephalometric

2

Radiografi lateral cephalometric digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma suatu penyakit, serta kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Teknik ini juga digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.

4. Postero-anterior

2

Radiasi proyeksi postero-anterior digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Teknik ini juga memberikan gambaran struktur wajah antara lain yaitu sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanalis, dan orbita.

5. Proyeksi Waters

2

Digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sutura zigomatikum frontalis, dan rongga nasal.2


(20)

6. Proyeksi submentovertec

Digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila dan arcus zigomatikus.2

2.4 Bahaya Radiasi

Radiasi yang digunakan untuk tujuan apapun pasti akan mengandung potensi bahaya bagi manusia. Keselamatan radiasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menciptakan kondisi agar dosis radiasi pengion yang mengenai manusia dan lingkungan hidup tidak melampaui nilai batas yang ditentukan. Akibat buruk dari radiasi pengion dikenal sebagai efek somatik apabila diderita oleh orang yang terkena radiasi, dan disebut efek genetik apabila dialami oleh keturunannya.

Efek somatik, bila organisme hidup (seperti manusia) yang terkena radiasi mengalami kerusakan biologi sebagai akibat penyinaran ini, efek penyinaran diklasifikasikan sebagai efek somatik. Tergantung pada lama sejak radiasi sampai timbul pertamanya gejala kerusakan radiasi, efek tersebut diklasifikasikan sebagai efek somatik jangka pendek atau panjang.

3

Efek genetik yaitu efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir. Efek ini timbul karena kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium, karena radiasi. Bila mutasi ge

netik ini terjadi, informasi genetik yang salah diteruskan ke generasi mendatang. Informasi genetik yang salah ini dapat termanifestasi berupa berbagai penyakit atau malformasi.

8

8

2.5 Dosis Radiografi Kedokteran Gigi

Radiasi pada pasien, operator dan lingkungan harus dibatasi untuk mencegah terjadinya efek biologi yang berbahaya. Batas dosis absorpsi pekerja dan non-pekerja disebut sebagai dosis maksimal yang diperbolehkan dan dosis batas yang diperkenalkan oleh para dokter akhir-akhir ini.8 Tabel 1. dosis serap kira-kira untuk jaringan per Rontgen pemaparan

Jaringan

1,8 Rad per Rontgen

50 KVp

Pemaparan 1MeV

Jaringan lunak 0,95 0,95

Tulang 5 0,9

Tabel 2. Dosis efektif pada pemeriksaan rutin gigi Jenis radiografi

1,7,8


(21)

Skull/ kepala/postero-anterior 0,03

Lateral 0,01

Bitewing/periapikal 0,001-0,008

Oklusal 0,008

Panoramik 0,004-0,03

Lateral sefalometri 0,002-0,003

CT mandibula 0,36-1,2

CT maksila 0,1-3,3

Tabel 3. Dosis radiasi yang dapat menimbulkan efek Dosis (Sv)

1,7,8

Efek pada tubuh

0,25 -

0,25-1,0 Menurunkan kadar sel darah putih

1-2 Muntah dalam 3 jam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, perubahan darah (pemulihan dalam beberapa minggu) 2-6 Muntah dalam 2 jam, perubahan darah yang parah,

kerontokan rambut dalam 2 minggu (pemulihan dalam 1 tahun sekitar 70%)

6-10 Muntah dalam 1 jam, kerusakan lambung, perubahan darah yang parah. Kematian dalam 2 minggu untuk 80-100%

>10 Kerusakan otak, koma, kematian

2.6 Efek Radiografi Kedokteran gigi 2.6.1 Efek Non Stokastik (Deterministik)

Efek non stokastik (deterministik) didefinisikan sebagai efek somatik yang meningkat dalam keparahan penyakit akibat dosis radiasi yang melebihi ambang batas. Efek ini berasal dari dosis radiasi yang cukup besar melebihi kebutuhan dalam radiologi diagnostik. Efek ini timbul segera setelah paparan atau beberapa bulan atau tahun setelah paparan.

Timbulnya efek deterministik (efek somatik) menurut jangka waktu terbagi 2, yaitu: 8,10

1. Efek somatik jangka pendek

Efek somatik jangka pendek didefinisikan sebagai efek yang timbul dalam waktu beberapa menit, jam, minggu sejak penyinaran radiasi. Dosis radiasi ionisasi tertentu dibutuhkan untuk


(22)

menghasilkan efek biologi segera setelah radiasi. Efek dari dosis yang tinggi ini adalah: mual, lemas, eritema (kemerahan abnormal dari kulit), epilasi (rontoknya rambut), gangguan darah, gangguan intestinal, demam, dan desquamasi kering serta basah, berkurangnya jumlah sperma pada pria, kemandulan tetap atau sementara dari wanita dan pria serta kerusakan sistim saraf pusat.

2. Efek somatik jangka panjang

8

Efek somatik jangka panjang didefinisikan sebagai efek yang timbul setelah beberapa bulan atau tahun setelah penyinaran radiasi ionisasi. Efek ini timbul dari dosis radiasi seluruh atau sebagian tubuh yang tinggi, atau karena dosis rendah yang kronis selama bertahun-tahun.8

2.6.2 Efek Stokastik

Efek stokastik didefinisikan sebagai suatu yang menyebabkan terjadinya keparahan tanpa dipengaruhi oleh ambang. Efek stokastik menunjukkan respon all or none, di modifikasi dengan faktor-faktor risiko individual. Efek ini dapat timbul setelah paparan dengan dosis yang relatif rendah seperti yang mungkin terjadi dalam radiologi diagnostik. Kanker dan efek genetik merupakan contoh dari efek stokastik.

1. Karsinogenesis

8

Radiasi dapat menjadi kanker dengan mengubah DNA melalui mutasi gen. Radiasi merangsang sel untuk berkembang biak sehingga mengubah sel premaligna menjadi lebih ganas.

2. Kanker esophangeal

8

Terjadi kanker esophangeal relatif jarang ditemukan. Kanker ini banyak ditemukan di Jepang pada mereka yang selamat dari bom atom dan penderita diobati dengan radiasi sinar-X untuk ankylosing spondylitis.

3. Kanker tiroid 8

Insiden karsinoma tiroid (muncul dari epitel) meningkat pada manusia setelah terpapar. Kelenjar tiroid dalam pembuatan radiografi gigi tidak langsung terkena sinar utama (primary beam). Diperkirakan 6000 mrads (0,06 Gy) dosis yang diperlukan untuk menghasilkan kanker pada kelenjar tiroid. Pada foto gigi dalam 20 film serial adalah 6 mrads (0,00006 Gy) atau 1/100 dari dosis yang diperlukan dalam menghasilkan kanker tiroid. Hanya sekitar 10% atau kurang dari individu yang terkena kanker dan menyebabkan kematian.

4. Kanker kelenjar ludah

8,11

Insiden tumor kelenjar ludah meningkat pada pasien yang melakukan terapi radiasi untuk penyakit kepala dan leher. Radiasi ionisasi yang terjadi pada kelenjar ludah dengan dosis radiasi


(23)

sekitar 3000 Rad akan menimubulkan gangguan sekresi air ludah, hal ini menyebabkan rongga mulut terasa kering, disebut xerostomia. Risiko yang tertinggi pada penderita yang melakukan terapi radiasi ssebelum usia 20 tahun.

5. Leukemia

8,11

Insiden leukemia meningkat setelah terpapar radiasi pada sumsung tulang.

Dosis yang menyebabkan terjadinya leukemia 5000 mrads (0,05 Gy) atau lebih. Rata-rata dosis periapikal foto kira-kira 1-3 mrads (0,00001-0,00003 Gy) per film. Bagi individu yang terpapar dibawah usia 30 tahun, risiko untuk pengembangan leukemia setelah sekitar 30 tahun. Bagi individu dewasa (>30 tahun) yang terpapar, risiko tetap ada sepanjang hidup. Tetapi orang yang lebih muda lebih berisiko dari pada orang dewasa.

6. Efek genetik

8,11

Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir disebut efek genetik. Efek ini timbul karena kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium, karena radiasi.8 Radiasi bisa merusak materi genetik pada sel reproduksi. Frekuensi terjadinya mutasi gen meningkat seiring dengan paparan radiasi. Dosis yang rendah dapat mengurangi terjadinya mutasi gen. Pria lebih sensitif terhadap paparan radiasi dibandingkan wanita.

Tabel 4. Perkiraan efek genetik dengan dosis 10 mSv per generasi. 9

Kelainan

9 Kejadian terakhir/106

kelahiran

Kasus tambahan/106 perkelahiran

Berat 2.500 5-20

Ringan 7.500 1-15

X-linked 400 <1

Resesiv 2.500 <1

Kelainan kongenital 20.000-30.000 10

2.7 Proteksi Radiasi

Proteksi radiasi bertujuan untuk meminimalkan risiko dari radiografi yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik. Teknik pengawasan keselamatan radiasi dalam masyarakat umumnya selalu berdasarkan pada konsep dosis ambang. Setiap dosis seberapa kecilnya akan menyebabkan terjadinya proses kelainan, tanpa memperhatikan panjangnya waktu pemberian dosis. Karena tidak adanya dosis ambang ini, maka masalah utama dalam pengawasan keselamatan radiasi adalah dalam batas dosis tertentu sehingga efek yang akan ditimbulkannya masih dapat diterima baik oleh


(24)

masyarakat. Oleh karena itu, setiap kemungkinan penerimaan dosis oleh pekerja radiasi maupun anggota masyarakat bukan pekerja radiasi harus diusahakan serendah mungkin.2,12,13

Melakukan prosedur kerja dengan zat radioaktif atau sumber radiasi lainnya, karena sebagian besar radiografer adalah petugas proteksi radiasi (PPR) maka bertugas untuk melakukan upaya-upaya tindakan proteksi radiasi dalam rangka meningkatkan kesehatan dan keselamatankerja bagi pekerja radiasi, pasien dan lingkungan. Evaluasi tindakan proteksi radiasi yang telah dilakukan merupakan salah satu kemampuan dari petugas proteksi radiasi termasuk pengujian terhadap efektifitas dan efisiensi tindakan proteksi sehingga radiografer mampu membuat suatu sistem tindakan proteksi radiasi yang lebih baik.14

Dalam hal melakukan proteksi, ICRP (International Commission on Radiological Protection) telah menerbitkan bahwa dalam melakukan suatu radiografi harus memenuhi 3 prinsip umum, sebagai berikut:7,10

1. Justifikasi: pemanfaatan radiasi harus mempunyai manfaat yang lebih besar dari pada risiko yang diterima.

2. Optimasi: pemanfaatan radiasi harus diupayakan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi

3. Limitasi: pemanfaatan radiasi tidak boleh melampaui nilai batas dosis yang sudah ditetapkan oleh peraturan.

Nilai batas dosis untuk seluruh tubuh yang bergantung pada pekerja radiasinya (dengan pengecualian pada wanita hamil dan wanita masa usia subur) adalah:8,9

1. NBD untuk pekerja radiasi yang memperoleh penyinaran seluruh tubuh ditetapkan 50 mSv (5000mrem) per tahun.

2. Batas tertinggi penerimaan pada abdomen pada pekerja radiasi wanita dalam masa subur ditetapkan tidak lebih dari 13 mSv (1300 mrem) dalam jangka waktu 13 minggu dan tidak melebihi NBD pekerja radiasi.

3. Pekerja wanita yang mengandung harus dilakukan pengaturan agar saat bekerja dosis yang diterima janin terhitung sejak dinyatakan mengandung hingga saat kelahiran diusahakan serendah-rendahnya dan sama sekali tidak boleh melebihi 10 mSv (1000 mrem).

Nilai batas dosis yang diterapkan oleh BAPETEN, berdasarkan Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 yaitu mengenai penerimaan dosis yang tidak boleh dilampaui oleh seorang pekerja radiasi dan anggota masyarakat selama jangka waktu 1 tahun, tidak


(25)

bergantung pada laju dosis tetapi tidak termasuk penerimaan dosis dari penyinaran medis dan penyinaran alam.

Nilai batas dosis tersebut ditetapkan sebagai berikut:8,10

1. Nilai batas dosis bagi pekerja radiasi untuk seluruh tubuh 50 mSv per tahun

2. Nilai batas dosis untuk anggota masyarakat umum untuk seluruh tubuh 50 mSv per tahun. 3. Dalam penyinaran lokal pada bagian-bagian khusus dari tubuh, dosis rata-rata dalam tiap organ atau jaringan yang terkena harus tidak lebih dari 50 mSv.

Alat-alat yang dipakai untuk mencatat dosis personil, yaitu:1

1. Film badge yang berfungsi untuk mencatat dosis radiasi yang diterima oleh personil (petugas) yang terkena berbagai jenis radiasi. Oleh sebab itu film badge yang dipakai harus cukup mampu untuk mencatat dosis radiasi yang berasal dari sumber-sumber radiasi yang berlainan kualitasnya.

2.Dosimeter saku adalah pengukur dosis yang mempunyai respon (reaksi) terhadap radiasi sebanding dengan jumlah pasangan ion yang dihasilkan selama perjalanannya melalui elemen pendeteksian. Pada dasarnya dosimeter saku lebih teliti dari pada film badge.

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.15

Alat proteksi radiasi yang tersedia dan dapat digunakan yaitu: apron, kaca mata, perisai gonad, perisai tiroid, dan sarung tangan.15 Penggunaannya tergantung pada pemeriksaan radiografi yang digunakan.

Gambar 1. Kaca Mata Pelindung Radiasi.12


(26)

Gambar 2. Apron, Perisai Gonad dan Perisai Tiroid.12

1. Apron Proteksi Tubuh

Apron proteksi tubuh yang digunakan untuk pemeriksaan radiografi atau fluoroskopi dengan tabung puncak sinar x hingga 150 kVp harus menyediakan sekurang – kurangnya setara 0,5 mm lempengan Pb.Tebal kesetaraan timah hitam harus diberi tanda secara permanen dan jelas pada apron tersebut.9 Apron ini digunakan baik untuk operator mau pun penderita.11

Gambar 3. Apron Pelindung Tubuh.12 2. Penahan Radiasi Gonad

Penahan radiasi gonad jenis kontak yang digunakan untuk radiologi diagnostik rutin harus mempunyai lempengan Pb, tebal sekurang - kurangnya setara 0,25 mm dan hendaknya mempunyai


(27)

tebal setara lempengan Pb 0,5 mm pada 150 Kvp. Proteksi ini harus dengan ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mencegah gonad secara keseluruhan dari paparan berkas utama.9

3. Perisai Tiroid

Perisai untuk melindungi kelenjar tiroid disebut tiroid shield, berguna untuk mengurangi daya tembus sinar radiasi ke arah kelenjar tiroid.11

4. Sarung Tangan Proteksi

Sarung tangan proteksi yang digunakan untuk fluoroskopi harus memberikan kesetaraan atenuasi sekurang – kurangnya 0,25 mm Pb pada 150 kVp.Proteksi ini harus dapat melindungi secara keseluruhan, mencakup jari dan pergelangan tangan.15

Gambar 4. Penahan Radiasi Gonad dan Sarung Tangan Pelindung Radiasi.12

2.7.1 Proteksi pasien terhadap radiasi

Untuk proteksi ini perlu diperhatikan:

1. Pemeriksaan sinar X hanya atas permintaan seorang dokter. 2. Pemakaian filtrasi maksimum pada sinar primer.

3. Pemakaian voltage yang lebih tinggi sehingga daya tembusnya lebih kuat.

4. Daerah yang disinar harus sekecil mungkin, misalnya dengan mempergunakan konus (untuk radografi) atau diafragma (untuk sinar tembus).

5. Alat kelamin dilindungi sebisanya.


(28)

7. Waktu penyinaran sesingkat mungkin. Contohnya, pada pemeriksaan sinar tembus pada salah satu bagian tubuh tidak boleh melebihi 5 menit.1

2.7.2 Proteksi terhadap dokter pemeriksa dan petugas radiologi lainnya

Untuk proteksi ini diperhatikan:

1. Hindari penyinaran bagian-bagian tubuh yang tidak terlindungi.

2. Pemakaian sarung tangan, apron atau gaun pelindung, yang berlapis Pb dengan tebal maksimum 0,5 mm Pb.

3. Hindari melakukan sinar tembus, usahakan melakukan radiografi. 4. Hindari pemeriksaan sinar tembus tulang-tulang kepala.

5. Akomodasi mata sebelum melakukan pemeriksaan sinar tembus paling sedikit selama 20 menit.1 Tabel 5. Nilai atas yang diizinkan yang ditentukan oleh Komisi Internasional tentang

proteksi radiasi (ICRP) 1966.1

Organ atau jaringan Pekerja radiasi dewasa (Rem per tahun)

Anggota masyarakat bukan pekerja radiasi

(Rem per tahun) Gonad, sumsum merah

tulang

5 (a) 0,5

Kulit, tulang 30 3,0

Kelenjar gondok 30 3,0 (b)

Anggota badan 75 7,5

Organ lainnya 15 1,5

(a). Untuk wanita hamil dosis pada janin yang terakumulasi selama masa kehamilan, sesudah diagnosis, tidak boleh melebihi 1 rem


(29)

2.8. Kerangka Teori

Radiografi Kedokteran Gigi

Klasifikasi Radiologi Kedokteran Defenisi

Radiografi Kedokteran

Manfaat Radiologi Bahaya

Radiasi

Efek Stokastik Efek Non Stokastik

Proteksi Radiasi Prinsip


(30)

2.9. Kerangka Konsep

Bahaya Radiasi

Efek Stokastik Efek Non Stokastik

Proteksi Radiasi Prinsip Radiografi

Lingkungan Operator


(31)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2013 di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Seluruh mahasiswa di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kepaniteraan klinik di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali. Metode pemilihan sampel adalah secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

1. Estimasi Besar Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini digunakan rumus:

n = Z2 1- α/2 p.(1-p) d2

n = 1,962. 0,859 (1-0,859) 0,072


(32)

Keterangan:

n = besar sampel

Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku pada α tertentu P = porposi kategori variabel yang diteliti = 85.89% D = persisi (0.07)

Persisi penelitian berarti kesalahan penelitian yang masih bisa diterima untuk memprediksi proporsi yang akan diperoleh yaitu 7% karena peneliti ingin mendapatkan hasil penelitian yang lebih tepat. Jadi, mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali yang dijadikan responden sebanyak 100 responden.

3.4Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel Definisi operasional Cara pengukuran Skala pengukuran Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap bahaya radiasi

Efek yang dapat ditimbulkan dari radiasi pengion pada pasien dan operator Dengan pengisian kuesioner Ordinal Proteksi terhadap radiasi Penggunaan alat yang digunakan sebagai perisai untuk melindungi dari bahaya radiasi Dengan pengisian kuesioner Nominal

3.5Metode Pengumpulan Data Dan Pelaksanaan Penelitian

3.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan tentang prosedur pemanfaatan radiografi.


(33)

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Tahap 1 :

a. Pengurusan dari dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

b. Pengurusan izin penelitian pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali Tahap 2 :

a. Pembagian kuesioner kepada mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali.

b. Pengumpulan data.

c. Pengolahan dan analisis data.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Pengolahan Data

1. Pengetahuan

Untuk mengukur pengetahuan mahasiswa mengenai bahaya radiasi sinar radiografi dengan cara memberikan nilai/skor pada jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden. Jumlah pertanyaan 10, dimana setiap pertanyaan berbentuk pilihan ganda dengan memilih salah satu jawaban yang benar.

Pengukuran pengetahuan berdasarkan jawaban responden (mahasiswa kepaniteraan klinik) yang diberikan dengan total skor maksimal 10, maka tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :

A. Tingkat pengetahuan baik apabila total nilai berada diantara 8-10 (>75% dari total nilai maksimal)

B. Tingkat pengetahuan sedang apabila total nilai berada diantara 6-7 (60%-75% dari total nilai maksimal)

C. Tingkat pengetahuan buruk apabila total nilai berada diantara 0-5 (<60% dari total nilai maksimal)

2. Pengolahan data dilakukan secara manual, melalui proses : a. Editing (Penyuntingan data)

Dilakukan pemeriksaan kembali apakah data yang terkumpul sudah lengkap, terbaca dengan jelas dan tidak meragukan serta apakah ada kesalahan dan sebagainya.


(34)

Membuat kode pada lembaran kuesioner yang tujuannya untuk memberi nomor responden, memberi bobot kepada setiap jawaban yang diberikan responden.

c. Memasukkan data

Memasukkan data kedalam kolom-kolom yang telah disesuaikan dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulasi

Membuat tabel data sesuai dengan tujuan penelitian.

3.5.3 Analisis Data

Data diolah secara deskriptif yaitu data univarian dan dihitung dalam bentuk persentase.

3.6Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari komisi etik (Health Research Ethical Commite of North Sumatera) dengan nomor surat 13/KOMET/FKUSU/2014 dengan judul, Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali. Sebelum penelitian berjalan, responden telah diberikan penjelasan mengenai manfaat dan risiko dari penelitian.


(35)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini sampel yang didapat berjumlah 100 orang. Responden berasal dari mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali. Adapun hasil penelitian tertera pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 6. Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 26 26,00

Wanita 74 74,00

Total 100 100,00

4.2 Pengetahuan Mahasiswa terhadap Kegunaan Radiografi Kedokteran Gigi

Tabel 7. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui kegunaan radiografi

Frekuensi Persentase

Benar 99 99,00

Salah 1 1,00

Total 100 100,00

4.3 Pengetahuan Mahasiswa terhadap Prinsip Keselamatan yang Harus Diterapkan dalam Penggunaan Radiografi

Tabel 8. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi

Frekuensi Persentase

Benar 2 2,00

Salah 98 98,00

Total 100 100,00


(36)

4.4 Pengetahuan Mahasiswa terhadap Tujuan dari Proteksi Radiasi

Tabel 9. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tujuan dari proteksi radiasi

Frekuensi Persentase

Benar 97 97,00

Salah 3 3,00

Total 100 100,00

4.5 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Monitoring Diri Pekerja Radiasi

Tabel 10. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui mengenai alat monitoring diri pekerja radiasi

Frekuensi Persentase

Benar 100 100,00

Salah 0 0,00

Total 100 100,00

4.6 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Efek yang Segera Timbul apabila Terpapar Radiasi yang Berlebihan

Tabel 11. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui efek yang segera timbul apabila terpapar radiasi yang berlebihan

Frekuensi Persentase

Benar 88 88,00

Salah 12 12,00


(37)

4.7 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari Efek yang Timbul Apabila Dialami oleh Keturunannya

Tabel 12. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui definisi dari efek yang timbul apabila dialami oleh keturunannya

Frekuensi Persentase

Benar 88 88,00

Salah 12 12,00

Total 100 100,00

4.8 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari Efek yang Timbul Tanpa Nilai Batas Ambang Dosis Radiasi

Tabel 13. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui definisi dari efek yang timbul tanpa nilai batas ambang dosis radiasi

Frekuensi Persentase

Benar 75 75,00

Salah 25 25,00

Total 100 100,00

4.9 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Proteksi Radiasi yang Dapat Memberikan Perlindungan

Tabel 14. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang proteksi radiasi yang dapat memberikan perlindungan

Frekuensi Persentase

Benar 98 98,00

Salah 2 2,00

Total 100 100,00


(38)

4.10 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Pekerja Radiasi Harus Memeriksa Kesehatannya

Tabel 15. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang pekerja radiasi harus memeriksa kesehatannya

Frekuensi Persentase

Benar 66 66,00

Salah 34 34,00

Total 100 100,00

4.11 Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Proteksi Radiasi yang Digunakan oleh Pasien Untuk Melindungi Kelenjar yang Penting Bagi Pertumbuhan

Tabel 16. Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang alat proteksi radiasi yang digunakan oleh pasien untuk melindungi kelenjar yang penting bagi pertumbuhan

Frekuensi Persentase

Benar 9 9,00

Salah 91 91,00

Total 100 100,00

4.12 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Secara Individu Mengenai Bahaya Radiasi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali

Grafik 1. Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik secara individu mengenai bahaya radiasi pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Persentasi

Buruk (0%) Sedang (60%) Baik (40%)


(39)

BAB 5 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 orang responden pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali diperoleh hasil 74% frekuensi responden wanita (Tabel 6). Bila dibandingkan dengan hasil penelitian Emilia Mestika (2012) yang melakukan penelitian di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Utara dengan responden wanita sebanyak 72,5%.6 Penelitian dari Sergio Lins de-Azevedo-Vaz dkk (2013) diperoleh hasil 24,1% frekuensi mahasiswa berjenis kelamin laki-laki, memperlihatkan bahwa Fakultas Kedokteran Gigi lebih banyak diminati oleh wanita.15

Frekuensi responden yang mengetahui kegunaan radiografi adalah sebesar 99% (Tabel 7). Hasil penelitian yang sama oleh Emilia Mestika (2012) tentang pengetahuan mahasiswa mengenai kegunaan radiografi sebesar 16,2% mengetahuinya.6

Hampir semua perawatan gigi dan mulut membutuhkan data penunjang berupa pemeriksaan radiografi agar perawatan yang dilakukan mencapai hasil yang optimal. Pada umumnya, kegunaan atau manfaat dari radiografi itu sendiri adalah membantu menegakkan diagnosis, menentukan rencana perawatan, dan juga untuk mengevaluasi hasil perawatan.2

Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi sebesar 2% (Tabel 8). Dalam hal ini melakukan proteksi, ICRP (International Commission on Radiological Protection) telah menerbitkan bahwa dalam melakukan suatu radiografi harus memenuhi 3 prinsip umum, sebagai berikut :7,10

1. Justifikasi : pemanfaatan radiasi harus mempunyai manfaat yang lebih besar dari pada risiko yang diterima.

2. Optimasi : pemanfaatan radiasi harus diupayakan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi

3. Limitasi : pemanfaatan radiasi tidak boleh melampaui nilai batas dosis yang sudah ditetapkan oleh peraturan.

Mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tujuan dari proteksi radiasi sebanyak 97% (Tabel 9), sedangkan mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui alat monitoring diri pekerja radiasi sebanyak 100% (Tabel 10). Penelitian yang sama oleh Wahyuni Sirajuddin (2011) didapat kategori sangat baik 2,343%, baik 22,656%, cukup baik 40,625%, kurang baik 18,75%, sangat tidak baik 15,625%.4


(40)

Proteksi radiasi bertujuan untuk meminimalkan risiko dari radiografi yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik. Teknik pengawasan keselamatan radiasi dalam masyarakat umumnya selalu berdasarkan pada konsep dosis ambang. Setiap dosis seberapa kecilnya akan menyebabkan terjadinya proses kelainan, tanpa memperhatikan panjangnya waktu pemberian dosis. Oleh karena itu, setiap kemungkinan penerimaan dosis oleh pekerja radiasi maupun anggota masyarakat bukan pekerja radiasi harus diusahakan serendah mungkin.12,13

Mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang efek yang segera timbul apabila terpapar radiasi yang berlebihan sebanyak 88% (Tabel 11), kemudian mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang efek apabila dialami oleh keturunannya sebanyak 88% (Tabel 12), sedangkan mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang efek yang timbul tanpa nilai batas ambang dosis radiasi sebanyak 75% (Tabel 13). Penelitian yang sama oleh Emilia Mestika (2012) didapat 13,3% tidak mengetahui bahaya radiasi. Tingginya persentase yang tidak mengetahui efek yang timbul akibat dosis yang berlebihan, maka mahasiswa tidak berhati-hati dalam melakukan radiografi.6

Efek stokastik didefinisikan sebagai suatu yang menyebabkan terjadinya keparahan tanpa dipengaruhi oleh nilai ambang. Contoh efek stokastik adalah katarak, eritema (2,5 Gy) kerontokan rambut (2-6 Sv), dan menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan efek non stokastik (deterministik) didefinisikan sebagai efek somatik yang meningkat dalam keparahan penyakit akibat dosis radiasi yang melebihi ambang batas. Contoh efek non stokastik yaitu kanker dan efek genetik.2,9

Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir disebut efek genetik. Efek ini timbul karena kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium, karena radiasi.8 Radiasi bisa merusak materi genetik pada sel reproduksi. Frekuensi terjadinya mutasi gen meningkat seiring dengan paparan radiasi. Dosis yang rendah dapat mengurangi terjadinya mutasi gen. Pria lebih sensitif terhadap paparan radiasi dibandingkan wanita.9

Frekuensi mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang proteksi radiasi yang dapat memberikan perlindungan sebanyak 98% (Tabel 14) yang berarti mahasiswa mengetahui dengan baik proteksi radiasi yang dapat memberikan perlindungan. Sedangkan mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang mengenai pekerja radiasi harus memeriksa kesehatannya sebanyak 66% (Tabel 15).


(41)

Mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang alat proteksi radiasi yang digunakan oleh pasien untuk melindungi kelenjar yang penting bagi pertumbuhan sebanyak 9% (Tabel 16) yang berarti mahasiswa kepaniteraan klinik tidak mengetahui tentang mengenai tentang alat proteksi radiasi yang digunakan oleh pasien untuk melindungi kelenjar yang penting bagi pertumbuhan.

Tujuan dilakukannya proteksi terhadap sinar adalah untuk melindungi tubuh agar tidak terkena langsung dari paparan sinar radiasi utama sehingga meminimalkan risiko yang terjadi akibat sinar radiasi. Untuk mengurangi/menghindari dosis serap terhadap pasien dan paparan terhadap personil, prinsip proteksi radiasi meliputi jarak dan perisai radiasi harus diterapkan dengan benar. Bagian-bagian yang harus dilindungi antara lain kelenjar tiroid dan organ reproduksi. Alat proteksi radiasi meliputi apron, kacamata, perisai gonad, perisai tiroid.12


(42)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada mahasiswa kepaniteraan klinik mengenai pengetahuan terhadap bahaya radiasi di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali disimpulkan berada pada kategori sedang (60%).

6.2 Saran

Saran untuk Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang bahaya radiasi sehingga mahasiswa yang akan melakukan prosedur radiografi akan lebih berhati-hati dan melakukan radiografi yang memiliki manfaat lebih besar dari pada resiko yang ditimbulkan.

2. Mahasiswa kepaniteraan klinik harus menaati SOP (Standard Operational Procedure) yang sudah ada.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

1. Rasad Sjahriar. Radiologi Diagnostik. 2rd eds. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2004: 150-4, 604-7.

2. Boel T. Prinsip dan Teknik Radiografi Kedokteran Gigi. Medan : FKG USU. 2008 :9-20. 3. Boel T, Bachtiar H. Keselamatan Kerja yang Terabaikan. IJD. 2006 ; 1

4. Sirajuddin W. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa D3 Politeknik Kesehatan Gigi Makassar Mengenai Proteksi Radiasi pada Foto Roentgen. 2011. 4-7 (skripsi belum terpublikasi)

5. Fajrina R. Pengetahuan Radiografer Tentang Radiologi Dental di Beberapa Instalasi Kesehatan di Medan. 2013. 32-46 (skripsi belum terpublikasi)

6. Mestika E. Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental dalam Melakukan Perawatan Gigi. 2012. 18-30 (skripsi belum terpublikasi)

7. Boel T. Prinsip dan Teknik Radiografi Kedokteran Gigi. Medan : FKG USU. 2010 :3-56. 8. Edwards C, Statkiewiez S, Ritenour R. Perlindungan Radiasi Bagi Pasien dan Dokter Gigi.

Alih bahasa: Yuwono L. Jakarta:widya medika. 1990;9-110.

9. White SC, Pharoah. Oral Radiology. 6th eds. China : Mosby. 2009; 18-26.

10.Prayitno B, Suliyanto. Analisis Dosis Pembatas untuk Pekerja Radiasi di Instalasi Radiometalurgi.Yogyakarta: Seminar Nasional V, 2009;441-448.

11.Lukman D. Dasar-Dasar Radiologi Dalam Ilmu Kedokteran Gigi. Jakarta: 41-48.

12.Marpaung T. Proteksi Radiasi dalam Radiologi Intervensional. Dalam:Seminar Keselamatan Nuklir.BAPETEN.2006.

13.American Dental Association Council on Scientific Affairs. The use of dental radiographs. J Am Dent Assoc. 2006 ; Volume (137) ; 1304-5.

14.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Standar Profesi Radiografer. Jakarta. 2007:1-3. 15.Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Tentang Alat Pelindung

Diri.Jakarta. 2010:1-8

16.Azevedo-Vaz SL, Vasconcelos KF, Rovaris K, Ferreira NP, Neto FH. A survey on dental undergraduates knowledge of oral radiology. Braz J Oral Sci. 2013 ; Volume (12) ; 109-113.


(44)

Lampiran 1

DEPARTEMEN RADIOLOGI DENTAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KUESIONER PENELITIAN

No Responden :

Tanggal :

Jenis Kelamin : L / P 1. Apakah kegunaan radiografi di kedokteran

gigi?

a. Membantu menegakkan diagnosis

b. Membantu menegakkan rencana perawatan c. Membantu menegakkan diagnosa dan

rencana perawatan

2. Apakah prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi yang pemanfaatan radiasi harus mempunyai

manfaat yang lebih besar dari pada risiko yang diterima?

a. Justifikasi c. Limitasi b. Optimasi

3. Apakah tujuan dari proteksi radiasi? a. Meminimalkan risiko dari radiografi yang

digunakan untuk pemeriksaan diagnostik b. Memaksimalkan risiko dari radiografi yang

digunakan untuk pemeriksaan diagnostik c. Meminimalkan rencana perawatan

4. Di bawah ini manakah alat monitoring diri pekerja radiasi?

a. Film badge c. Film khusus b. Film holder

5. Efek apakah yang segera timbul apabila seseorang terpapar radiasi yang berlebihan? a. Katarak c. Eritema

b. Rambut rontok

6. Efek apakah yang apabila dialami oleh keturunannya?

a. Efek somatik b. Efek genetik

c. Efek jangka panjang

7. Efek yang timbul tanpa nilai batas ambang dosis radiasi adalah . . .

a. Efek stokastik b. Efek non stokastik c. Efek jangka panjang

8. Proteksi radiasi dapat memberikan perlindungan kepada?

a. Pasien dan operator b. Operator dan lingkungan c. Pasien, lingkungan dan operator

PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP BAHAYA RADIASI PADA SALAH SATU FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


(45)

9. Semua pekerja radiasi harus memeriksa kesehatannya selama?

a. Sebulan sekali c.Sekali 2 bulan b. Sebulan 2x

10. Untuk melindungi kelenjar yang penting bagi pertumbuhan, pasien wajib memakai?

a. Apron c. Perisai gonad b. Perisai tiroid


(46)

Lampiran 2

HASIL PERHITUNGAN PENELITIAN

No Jenis

Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total Kategori

001 P 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Baik 002 L 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 6 Sedang 003 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 004 P 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang 005 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 006 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 Baik 007 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 008 P 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang 009 L 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang 010 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 Baik 011 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 Baik 012 P 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang 013 P 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang 014 P 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang 015 L 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7 Sedang 016 P 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang 017 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 018 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 019 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 020 L 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 021 L 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 022 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 023 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 024 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 025 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 026 P 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 Sedang 027 L 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 Sedang 028 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 029 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 030 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 031 L 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 Sedang 032 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 033 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik


(47)

034 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 035 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 036 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 037 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 038 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 039 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 040 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 041 P 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 Sedang 042 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 043 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 044 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 045 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 046 P 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 Sedang 047 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 048 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 049 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 050 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 051 P 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6 Sedang 052 P 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 Sedang 053 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 054 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 055 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 056 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 057 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 058 P 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 6 Sedang 059 L 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 060 L 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 061 P 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 Sedang 062 P 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 Sedang 063 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 064 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 065 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 066 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 067 P 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 068 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 069 L 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 6 Sedang 070 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 071 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 072 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 073 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 074 P 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 Sedang 075 P 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 Sedang 076 L 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 Sedang


(48)

077 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 078 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 079 P 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 Sedang 080 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 081 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 082 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 083 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 084 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 085 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 086 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 087 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 088 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 089 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 090 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 091 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 092 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 093 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 094 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 095 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang 096 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 097 P 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Sedang 098 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik 099 P 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 Sedang 100 P 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Sedang


(49)

(50)

LAMPIRAN 4

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat pagi Teman-teman,

Saya yang bernama Ardhianti Putri Lubis, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU, ingin melakukan penelitian tentang “Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Denpasar Bali”.

Pada kesempatan ini, saya ingin teman-teman mengetahui dan memahami tujuan serta manfaat penelitian ini, sehingga memahami apa yang akan dilakukan, diperiksa dan didapatkan sebagai hasil penelitian ini. Dengan demikian, saya berharap Anda bersedia menjadi subjek penelitian ini dan saya percaya bahwa partisipasi Anda akan bermanfaat bagi Anda sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali terhadap bahaya radiasi dan proteksi radiasi.

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi yang berguna dan nantinya dapat membuat Standard Operational Procedure (SOP) radiografi yang benar-benar harus ditaati untuk mencegah timbulnya bahaya yang tidak diinginkan.

Pada penelitian ini Anda diminta untuk mengisi kuesioner yang akan diberikan kepada Anda.

Pada penelitian ini Anda tidak dikenakan biaya atau gratis dan tidak terdapat risiko pada subjek yang diteliti. Peneliti utama dilakukan oleh saya sendiri Ardhianti Putri Lubis.

Jika anda bersedia, surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian terlampir harap ditandatangani secara sadar dan tanpa paksaan dan dikembalikan kepada pihak peneliti. Perlu diketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat


(51)

dan Anda dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian ini berlangsung.

Demikian, mudah-mudahan keterangan di atas dapat dimengerti dan atas kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Peneliti Ardhianti Putri Lubis


(52)

LAMPIRAN 5

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

NIM :

Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan serta memahami sepenuhnya mengenai apa yang akan dilakukan dan didapatkan pada penelitian yang berjudul:

“Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Denpasar Bali.”

Maka saya menyatakan bersedia ikut berpartisipasi menjadi salah satu subjek penelitian untuk mengisi kuesioner yang diberikan kepada saya. Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Denpasar,...

Yang menyetujui, Subjek penelitian


(53)

Lampiran 6

ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

”Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Denpasar Bali”

Besar biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini sebesar Rp 4.400.000 dengan rincian sebagai berikut:

1. Biaya penyiapan proposal Rp 100.000

2. Biaya pembuatan kuesioner Rp 300.000

3. Biaya alat tulis, kertas, printer, tinta printer Rp 300.000 4. Biaya penjilidan dan penggandaan laporan Rp 200.000

5. Biaya transportasi Rp 3.000.000

6. Biaya tempat tinggal Rp 500.000

Total Rp 4.400.000

Rincian biaya ditanggung oleh peneliti sendiri.

Peneliti


(54)

Lampiran 7

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No. Kegiatan

Waktu Penelitian

Oktober 2013 November 2013 Desember 2013 Januari 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan

Proposal 2 Seminar

Proposal 3 Persiapan

Lapangan 4 Pengumpulan

Data 5 Pengolahan

dan Analisis Data

6 Penyusunan Laporan


(55)

Lampiran 8

CURRICULUM VITAE (CV)

Nama Lengkap : Ardhianti Putri Lubis

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Binjai/19 September 1992 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat : Jln. Yos Sudarso no.9, Binjai

Telepon/HP : 085296619191

Email

PENDIDIKAN

1998-2004 : SD Negeri 020580

2004-2007 : SMP Negeri 1 Binjai

2007-2010 : SMA Negeri 2 Binjai

2010- Sekarang : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara


(56)

Lampiran 9

Frequency Table

Pengetahuan Mahasiswa terhadap Kegunaan Radiografi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 1 1.0 1.0 1.0

Benar 99 99.0 99.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa terhadap Prinsip Keselamatan yang Harus Diterapkan dalam Penggunaan Radiografi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 97 97.0 97.0 97.0

Benar 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa terhadap Tujuan dari Proteksi Radiasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 2 2.0 2.0 2.0

Benar 98 98.0 98.0 100.0


(57)

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Monitoring Diri Pekerja Radiasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 2 2.0 2.0 2.0

Benar 98 98.0 98.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai efek yang Seegera Timbul Apabila Terpapar Radiasi yang Berlebihan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 11 11.0 11.0 11.0

Benar 89 89.0 89.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari efek yang Timbul apabila Dialami oleh Keturunannya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 13 13.0 13.0 13.0

Benar 87 87.0 87.0 100.0


(58)

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari efek yang Timbul Tanpa Nilai Batas Ambang Dosis Radiasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 25 25.0 25.0 25.0

Benar 75 75.0 75.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Proteksi Radiasi yang Dapat Memberikan Perlindungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 2 2.0 2.0 2.0

Benar 98 98.0 98.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Pekerja Radiasi Harus Memeriksa Kesehatannya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 34 34.0 34.0 34.0

Benar 66 66.0 66.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Proteksi Radiasi yang digunakan oleh Pasien untuk Melindungi Kelenjar yang Penting bagi Pertumbuhan


(59)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 91 91.0 91.0 91.0

Benar 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik secara Individu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 40 40.0 40.0 40.0

Sedang 60 60.0 60.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 24 24.0 24.0 24.0

Perempuan 76 76.0 76.0 100.0


(1)

Lampiran 7

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No.

Kegiatan

Waktu Penelitian

Oktober 2013

November 2013 Desember 2013

Januari 2014

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Penyusunan

Proposal

2

Seminar

Proposal

3

Persiapan

Lapangan

4

Pengumpulan

Data

5

Pengolahan

dan Analisis

Data

6

Penyusunan

Laporan


(2)

Lampiran 8

CURRICULUM VITAE (CV)

Nama Lengkap

: Ardhianti Putri Lubis

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir

: Binjai/19 September 1992

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Belum Menikah

Alamat

: Jln. Yos Sudarso no.9, Binjai

Telepon/HP

: 085296619191

Email

PENDIDIKAN

1998-2004

: SD Negeri 020580

2004-2007

: SMP Negeri 1 Binjai

2007-2010

: SMA Negeri 2 Binjai

2010- Sekarang

: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Utara


(3)

Lampiran 9

Frequency Table

Pengetahuan Mahasiswa terhadap Kegunaan Radiografi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 1 1.0 1.0 1.0

Benar 99 99.0 99.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa terhadap Prinsip Keselamatan yang Harus Diterapkan dalam Penggunaan Radiografi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 97 97.0 97.0 97.0

Benar 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa terhadap Tujuan dari Proteksi Radiasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 2 2.0 2.0 2.0

Benar 98 98.0 98.0 100.0


(4)

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Monitoring Diri Pekerja Radiasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 2 2.0 2.0 2.0

Benar 98 98.0 98.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai efek yang Seegera Timbul Apabila Terpapar Radiasi yang Berlebihan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 11 11.0 11.0 11.0

Benar 89 89.0 89.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari efek yang Timbul apabila Dialami oleh Keturunannya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 13 13.0 13.0 13.0

Benar 87 87.0 87.0 100.0


(5)

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Definisi dari efek yang Timbul Tanpa Nilai Batas Ambang Dosis Radiasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 25 25.0 25.0 25.0

Benar 75 75.0 75.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Proteksi Radiasi yang Dapat Memberikan Perlindungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 2 2.0 2.0 2.0

Benar 98 98.0 98.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Pekerja Radiasi Harus Memeriksa Kesehatannya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 34 34.0 34.0 34.0

Benar 66 66.0 66.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Alat Proteksi Radiasi yang digunakan oleh Pasien untuk Melindungi Kelenjar yang Penting bagi Pertumbuhan


(6)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 91 91.0 91.0 91.0

Benar 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik secara Individu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 40 40.0 40.0 40.0

Sedang 60 60.0 60.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 24 24.0 24.0 24.0

Perempuan 76 76.0 76.0 100.0