BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Radiografi Dental
Radiografi pertama kali dikemukakan oleh Wilhelm Conrad Roentgen, seorang professor fisika dari Universitas Wurzburg, Jerman pada November 1895.
8,9
Pada Januari 1896, Dr. Otto Walkoff, seorang dokter gigi berkebangsaan Jerman mencoba untuk membuat radiografi dental yang pertama. Pada percobaan pertama
Dr. Otto Walkoff menggunakan teknik bitewing sederhana dan memasukan lempeng kaca fotografi yang di bungkus dengan kertas hitam kedalam mulutnya sendiri dan
kemudian diberi paparan sinar radiografi selama 25 menit.
8-10
Perkembangan alat radiografi di bidang kedokteran gigi dimulai pada tahun 1913, dimana William D. Coolidge membuat sebuah tabung katoda sinar-x yang
berisi kawat pijar.
8,11
Pada tahun 1923, miniatur yang lebih kecil dari versi yang pertama dimunculkan dan kemudian berkembang hingga 1966 dimana pada tahun ini
muncul penggunaan sinar-x untuk intraoral dengan long beam yang digunakan sampai saat ini. Pada tahun 1987, Francis Mouyen memperkenalkan radiografi digital
yang pertama dan kemudian berkembang menjadi cone-beam computed tomography yang dapat menampilkan gambaran hasil radiografi dalam bentuk dua dimensi 2D
ataupun tiga dimensi 3D pada layar komputer.
12
Radiografi dental merupakan sarana pemeriksaan untuk melihat manifetasi oral di rongga mulut yang tidak dapat dilihat dari pemeriksaan klinis namun dapat
dengan jelas terlihat gambaran seperti perluasaan dari penyakit periodontal, karies pada gigi serta kelainan patologis rongga mulut lainnya.
7,11,13
Radiografi dental menjadi pedoman untuk memaksimalkan hasil diagnosis yang terlihat dari
interpretasi gambar.
1
Radiografi dental terbagi atas dua yaitu radiografi ekstraoral dan radiografi intraoral.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Radiografi Ekstraoral
Radiografi ekstraoral adalah gambaran yang dihasilkan dari gigi geligi tetapi fokusnya terletak pada rahang dan tengkorak. Sinar-x pada radiografi ekstraoral tidak
memberikan detail yang baik seperti pada radiografi intraoral. Hal ini mengakibatkan radiografi ekstraoral tidak digunakan untuk mendeteksi masalah pada gigi secara
individual. Sebaliknya radiografi ekstraoral digunakan untuk melihat gigi yang impaksi, memantau pertumbuhan dan perkembangan rahang dan hubungannya
dengan gigi, serta mengidentifikasi masalah antara gigi, rahang dan sendi temporomandibular atau tulang wajah yang lain.
14
Radiografi ekstraoral yang sering digunakan adalah radiografi panoramik. Gambaran panoramik akan menampilkan daerah seluruh mulut termasuk gigi pada
rahang atas dan rahang bawah dalam satu film. Gambaran panoramik sering digunakan untuk mendeteksi gigi impaksi, melihat gigi bercampur dan bantuan dalam
mendiagnosis tumor. Radiografi ekstraoral yang lain dan sering digunakan untuk perawatan ortodontik adalah radiografi cephalometric. Gambaran cephalometric
akan menunjukkan seluruh sisi kepala, gambaran gigi dan kaitannya dengan rahang dan profil individu.
11,14
Gambar 1. Gambaran radiografi panoramik kiri dan gambaran radiografi cephalometric kanan.
14
2.3 Radiografi Intraoral