Memelihara Lidah hak atasnya. Demikian lagi merintangi

1.3. Memelihara Lidah hak atasnya. Demikian lagi merintangi

“Lidah tak bertulang”, demikian pribahasa perkataan segala ulama seperti ajaran dan nasehatnya yang hak. Dan demikian lagi

Melayu lama yang dulu kerap di ucapkan orang- memeliharakan dia daripada memaki-maki orang tua. Di balik pribahasa ini dapat diambil ‘ibrah (pelajaran) bahwa lidah, lantaran memang orang yang menyumpah menyeranah akan

orang dan mengutuk-ngutuk akan orang, tidak memiliki tulang, sedemikian lentur, sehingga

apa lagi segala perkataan yang membawa dapat mengalir daripadanya berbagai kata-kata

baik positif maupun negatif: berkata baik atau ‘u zubillah minha. Dan lain

kepada kufur na

daripada segala kejahatan lidah, seperti yang buruk; berkata jujur atau bohong; berkata bijak tersebut di dalam beberapa kitab-kitab atau mengumpat; dan memberi nasehat atau

tasawuf.” 49

makian/mencela.

Sebelum

mengeluarkan

Kalau ditilik perkataan Raja Ali Haji di perkataan apakah itu positif atau negatif terlebih

atas begitu banyak cela-cela yang menyebabkan dahulu harus dipikirkan akibat apa yang manusia untuk tidak dapat waspada dalam ditumbulkannya. Perkataan yang sudah keluar

memelihara lidahnya (perkataan). Akibatnya, dari mulut seseorang bukan lagi miliknya, tetapi

sudah menjadi

Rasulullah s.a.w. bersabda : melontarkan

“Cobaan itu sumbernya berasal dari lisan, direnungkan baik-baik karena awal dari bencana

andaikata ada seseorang menuduh orang lain berpangkal dari mulut/lidah. Mulut/lidah dapat

bahwa ia menyusu kepada anjing, maka (menurut saja melontakan tuduhan kepada orang lain atau

lisan) hal itu bisa saja terjadi.” (Hadist riwayat Al Khathib dari Ibnu Mas’ud).

48 Raja Ali Haji, Gurindam Duabelas, 2.

Raja Ali Haji, 49 Thamar āt al- Raja Ali Haji, Kitab Pengetahuan Muhimmah, 60.

Bahasa, 78

Alimuddin Hassan Palawa : Pemeliharaan diri... manusia terancam tergelincir pada perkataan yang tidak mampu memeliharanya, Rasul Allah saw.

salah dan tercela. Berdusta yang sedemikian besar menyatakan bukanlah orang yang beriman. dosanya, sehingga Rasul Allah saw. menyetarakan

Sebaliknya, sebaik-baik mukmin adalah dosanya dengan menyekutukan Allah (al-shirk bi orang yang dapat menyelamatkan orang mukmin

50 Allah) dan durhaka kepada (kedua) orang tua. 51 lainnya dari lidah dan tangannya. Dengan nada Dengan kata lain, sedemikian pentingnya seirama, Rasul Allah saw. bersabda: “Sebaik-baik

memelihara lidah dari perkataan bohong dan pemberian ialah perkataan yang benar yang engkau telah sumpah palsu, sampai-sampai Rasul Allah saw. mendengarnya kemudian engkau sampaikan kepada memasukkan sebagai dosa besar beriringan saudaramu yang muslim lalu engkau ajarkan

dengan mempersekutukan Allah dan durhaka 52 kepadanya.” Rasul Allah saw. menjanjikan bahwa kepada orang tua.

Allah swt. akan menganugerahkaan kebaikan Bergunjing sebagai bagian dari aktivitas dunia dan akhirat di antaranya terhadap orang lidah sedemikian nistanya, sehingga Allah yang lidahnya senantiasa berzikir (ingat pada mengilustrasikan 53 ibaratnya sama dengan Allah). Kemudian, Rasul Allah saw.

memakan bangkai saudara sendiri yang tentu saja mempersilahkan seseorang masuk surga dengan tidak berkenan karena merasa jijik. Begitu pula, selamat kalau mematuhi sejumlah perintah di

lidah harus dipelihara untuk tidak membantah 54 antaranya “Baikkanlah perkataan,...”. nasehat orang tua; dan menentang ajaran agama

Seseorang mengatakan perkataan yang yang disampaikan ulama; atau mencaci-maki dan diridhai-Nya maka Allah mengakat baginya satu mengutuk/menyumpah orang lain (sumpah derajat keluruhan. Sebaliknya, seseorang seranah). Untuk menjaga perbuatan tercela atau mengatakan perkataan yang dimurkai-Nya maka

kejahatan yang disebabkan oleh lidah ini, 55 Allah menjerumuskan ke dalam neraka. karenanya, Raja Ali Haji mengajak masyarakatnya,

khususnya penguasa dan pembesar kerajaan

51 Rasul Allah saw bersabda: “ Sebaik- untuk mempelajarinya dari kitab-kitab tasawuf.

baik mukmin (tentang) keislamannya ialah orang Dalam al- Qur’an orang beriman diseru

agar bertakwa kepada Allah dan “berkatalah yang dapat menyelamatkan orang Islam dari lidahnya dan tangannya. Dan sebaik-baik mukmin

(selalu) langsung dengan kata- kata yang benar.” (tentang) keimanannya ialah orang yang paling

Sejalan dengan ini, Rasul menganjurkan kalau seseorang beriman kepada Allah dan hari akhirat

baik perangainya dan sebaik-baik muhajirin ialah hendaklah ia mengormati tetangga dan

orang berhijrah dari apa-apa yang dilarang Allah memuliakan tamu serta “qul al-khayr aw li yasmut”

padanya dan sebaik-baik jihad ialah orang yang (hendaklah ia berkata baik-baik atau diam). Rasul

berjihad pada jalan Allah.”

Allah saw. mengingatkan diam adalah ibadah 52 HR. Thabrani dari Ibnu Abbas. paling 53 mudah dilaksanakan. Selain itu, Rasul Allah saw. bersabda: “Empat memelihara lidah dari mengumpat sedemikan

macam orang yang diberikan kepadanya keempat penting, sehingga Rasul Allah saw. mengingkari

hal berikut ini, maka sesungguhnya ia telah orang bersangkut an “bukanlah golonganku”.

dianugerahi kebaikan dunia dan akhirat, yaitu : Sedemikian pentingnya memelihara lidah dari

lidah yang selalu berzikir, hati yang selalu kebiasaan mencela dan melaknat, sehingga kalau bersyukur, diri yang sabar menerima cobaan, dan

isteri yang tidak berkhianat pada dirinya dan Rasul Allah saw. bersabda: tidak pada hartanya. ( HR. dari Ibnu Abbas). “Maukah kalian kuberi tahu dosa yang paling

54 Rasul Allah saw. bersabda: “Baikkanlah

besar? Yaitu, menyekutukan Allah dan durhaka

perkataan, tebarkanlah salam, hubungkanlah silaturrahim,

kepada kedua orang tua.” Waktu itu Nabi saw.

shalatlah di malam hari sewaktu manusia masih tidur, kemudian

sedang berbaring, lalu beliau duduk seraya

masuklah kamu ke dalam surga dengan selamat.” (HR. Ibnu

bersabda: “ Ketahuilah, juga kata-kata dusta.”

Hibban dari Abu Hurairah).

Lihat, al-Ghazali, Kitab al-Arba‘ īn fī Usūl al- seorang hamba yang mengatakan perkataan yang diridhoi Allah

Rasul Allah saw. bersabda : “Sesungguhnya

D īn [Jalan Mudah Menggapai Hidayah, terj.

sekalipun perkataannya itu tidak diperhatikan, maka Allah

Rojaya] (Bandung: Pustaka Hidayah,

mengangkat satu derajat keluhuran untuknya. Dan sesungguhnya

seseorang hamba yang mengatakan perkataan yang membuat Allah

Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 01, Juni 2017, pp. 99 - 118

asulullah Saw. bersabda tentang sesuatu yang terpelihara secara fisik-batini maka orang menyebabkan orang ke dalam neraka, beliau bersangkutan disebut “panjang tangan” (suka menjawab, “Mulut dan kemaluan”. 56 Begitu pula, mencuri [mengambil milik orang lain baik secara

seseorang akan menjadi penghuni neraka ketika diam-diam] ataupun merampas [mengambil milik lidah meraka menjalin kepalsuan bahwa segala orang lain secara terang-terangan]). Raja Ali Haji yang baik untuk mereka, sementara mereka juga mengingatkan agar memelihara tangan menghubungkan kepada Allah segala yang jang an sampai “ringan tangan”, misalnya tanpa mereka tidak sukai. Sesungguhnya mereka tidak sebab yang dapat dibenarkan dengan mudah bisa mengelak karena lidah bersama dengan memukul orang lain. anggota tubuh lainnya akan menjadi saksi di hari

Pemeliharaan tangan dalam perspektif akhirat atas perbuatan jahat yang mereka lakukan indera-batini menjadi sangat penting bila

di dunia. dikaitkan dengan perhitungan Allah di akhirat,