Memelihara Alat Kelamin
1.6. Memelihara Alat Kelamin
Raja Ali Haji mengingatkan agar Menahan pandangan dan memelihara
kehormatan merupakan perintah Allah baik memelihara alat kelamit dari “birahi” yang
diartikannya: “Yaitu kehendak seseorang kepada seorang lelaki ( mu’min) maupun
60 akan sesuatu yang sangat keras ingin kepada wanita ( mu’minah).
Kemampuan
nafsunya sekira-kira tiada hilang daripada memelihara kehormatan (kemaluan/alat yang dikehendakinya itu tiap-tiap masa dan kelamin), selain kepada pasangan, sehingga
ketika. Maka apabila berkelakuan demikian tidak mendekati dan terhadar dari zina adalah ia menjadi penyakit yang besar kepada (sungguh itu perbuatan keji [ fāhisha], dan
61 Selanjutnya, ia menyatakan bahwa jalan yang buruk [ wa sā’a sabīlā]) merupakan
hati...”
salah satu “karakteristik” seorang mukmin kalau sekiranya orang tersebut tidak mampu
62 memelihara dan mengendalikan hawa nafsu yang beruntung. Bahkan, menurut sabda
Rasul Allah saw., salah satu penyebab utama (birahi)nya itu, maka “memakanlah ia kepada
masuknya seseorang ke surga karena
kemampuannya memelihara kehormatan di 63 Rasul Allah s.a.w. bersabda : “Barang siapa yang dipelihara Allah dari
kejahatan apa yang di antara kumis dan janggotnya dan yang di antara dua kakinya, pasti
59 Q.s. Y āsīn [36]: 65. masuk surga.(HR Tirmidzi dari Abu
60 Q.s. al-N ūr [24]: 30-31.
Hurairah).
Q.s. al-Isr 64 ā’ [17]: 32. Raja Ali Haji, Kitab Pengetahuan
62 Q.s. al-Mu’min ūn [23]: 1-11.
Bahasa, 79.
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 01, Juni 2017, pp. 99 - 118
akal api birahi” yang kemungkinan bisa Pendekatan indera-fisik ini bersifat dan berakibat parah, misalnya sampai sakit, gila berorientasi pada kesehatan ilmu kedokteran. dan bahkan meninggal dunia. 65 Menurut Raja Ali Haji, sebelum melakukan
“pengobatan” terhadap penyakit yang sedang
Memelihara Hati
badan, ada beberapa usaha Memelihara hati, sebagaimana telah
menimpa
dipaparkan di depan, menjadi sangat penting “pencegahan” yang dapat diupayakan oleh karena hati adalah “raja” dalam diri manusia. penguasa agar badan tetap selalu sehat dan tampil
prima. Kesehatan bagi seorang penguasa dan Tepatnya, Raja Ali Haji mengukir dalam Gurindam
pembesar kerajaan adalah sangat penting bagi Duabelas dengan indahnya:
pemerintahan “Hati itu kerajaan di dalam tubuh dalam jikalau zalim segala anggotapun rubuh.
keberlangsungan
” menjalankan amanah dan wewenang yang
dimilikinya.
Dalam Kitab Pengatehauan Bahasa Raja Ali Kalau kita rujuk kembali, sebagaimana
Haji menasehatkan, khususnya penguasa sebagai telah disebutkan sebelumnya, bahwa salah satu raja dalam masyarakat, agar memelihara hatinya persyaratan seorang penguasa adalah memiliki dari sifat-sifat tercela: integritas fisik yang baik/sempurna, khususnya .... hendaklah peliharakan dia daripada indra-indra tertentu, seperti mata, telinga dan takbur yakni membesarkan diri, melihat tubuh penting lainnya. Dari persyaratan tentang dirinya lebih semata-mata baik pada bangsa integritas fisik, sepertinya Raja Ali Haji atau pada rupa atau pada harta pada ilmu.
tida Maka yaitu tertegah oleh syarak. Dan
mengisyaratkan
k “terlanjur” menobatkan raja yang menyandang cacat indera-
agar
demikian lagi hendaklah peliharakan dia fisik. Untuk itu, Raja Ali Haji memberikan daripada dengki akan sesorang yang petunjuk dan menyarankan agar penguasa dan mendapat nikmat.
Dan hendkalah
pembesar kerajaan menjaga kesehatan dengan peliharakan dia daripada segala kejahatan
cara menjaga pola hidup sehat, seperti olah raga hati seperti yang tersebut di dalam beberapa dan istirahat yang cukup serta menjaga pola kitab karangan ulama yang besar-besar,
makan agar tetap sehat dan tidak mudah terjangit istimewa pula di dalam al- Qur’an dan di
66 penyakit.
dalam Hadith. Dari kedua karya Raja Ali Haji di atas
2.1. Waktu Makan dan Minum
tampak bahwa hati memiliki arti penting dan Raja Ali Haji menyarankan, hendaklah kedudukan yang tinggi dibanding dengan anggota makan dan minum secara teratur dan tidak badan lainnya. Kerenanya, ia meminta kepada berlebihan serta, sesuai dengan tuntunan Rasul penguasa dan pembesar kerajaan secara khusus Allah saw., janganlah makan sewaktu masih agar memelihara hati dari berbagai penyakit, kenyang atau berhenti makan sebelum kenyang. utamanya sifat zalim dan sombong serts dengki. Dan ketika makan hendaknya dikunyah dengan Ketiga penyakit hati ini sedemikian berbahaya, hancur sebelum ditelan. Ia mengingatkan bahwa kalau penyakit menimpa hati maka segala hendaklah makan makanan dan rempah-rempah anggotapun rubuh. Artinya, kalau penguasa dn dengan menyesuaikan kondisi (tabiat) badan
pembesar kerajaan memiliki sikap zalim dan 67 dengan situasi (tabiat) alam yang selalu sombong maka tinggal menunggu masanya
kerajaanpun rubuh. (Pada bagian ini tidak diulas
67 Kondisi (tabiat) tubuh manusia secara detail tentang pemiliharaan hati sebab pada
dan situasi (tabiat) alam, menurut Raja Ali bagian terdahulu telah di uraikan cukup panjang
Haji, terdiri dari empat anasir, yaitu: lebar).
“panas-kering; panas basah; sejuk kering;
2. Pendekatan Indera-Lahiri
dan sejuk basah.” Untuk mengetahui penjelasan tentang masalah ini, Raja Ali
Haji meminta kepada penguasa untuk Raja Ali Haji, Kitab Pengetahuan
bertanya kepada orang yang ahli tentang Bahasa, 221.
rempah-rempah dan gizi kepada tabib Raja Ali Haji, Kitab Pengetahuan
tetang mata hari dan Bahasa, 79.
(dokter);
peredarannya kepada yang ahli falak.
Alimuddin Hassan Palawa : Pemeliharaan diri... mengalami perubahan dengan berpindahnya Ali Haji mengingatkan, bahwa “melakukan jimak
“segala buruj” (gugusan bintang) yang ada di tata dengan malampaui adat sebab mengikuti hawa surya. 68 nafsu” dapat mempercepat proses penuaan;
mendatangkan “penyakit lemah sendi-sendi,
Waktu Tidur
istimewa pula jika mempunyai tabiat sadwa, yakni Dalam menjaga kesehatan seseorang
memerlukan istirahat yang cukup. Dan istirahat ‘sejuk kering’ yaitu lebih segera memberi 71
mudharat”.
yang paling baik, menurut Raja Ali Haji, adalah dengan tidur yang wajar dan cukup. Sebaliknya, ia
2.4. Waktu Olah Raga
mencela seseorang yang kebanyakan tidur, Berolah raga (atau “menggerak-gerak terlebih-lebih bagi seorang penguasa dan tubuh” istilah Raja Ali Haji) penting bagi pembesar kerajaan. Ia merinci bahwa tidur yang penguasa.
Dengan berolah raga akan normal tidak lebih dari delapan jam pada malam memperlancar peredaran darah. Sebaliknya, kalau hari. Dan kalaupun harus tidur siang hari, badan jarang bergerak darah sulit untuk mengalir. sebaiknya kurang lebih satu jam. Kemudian, ia Dengan begitu, kalau peredaran dari tidak lancar mengingatkan memperbanyak tidur menyia- penyakit mudah menyerang tubuh seseorang. nyiakan waktu (umur) dan akan menghilangkan Bahkan ia menyebutkan olah raga sebaiknya
cahaya muka. 72 dilakukan setiap hari dengan kadar yang patut.
2.3. Waktu Hubungan Badan
2.5. Waktu Menghirup Udara
Pada pandangan Raja Ali Haji, hendaklah Raja Ali Haji menyarankan agar melakukan “jimak sesuai dengan waktunya, yaitu menyegarkan dan menyehatkan badan dengan ketika datang syahwat.” Ketika melakukan, saran hawa dan angin yang sepoi-sepoi. Menurutnya, Raja Ali Haji, “hendaknya dengan tertib dan adab udara yang segar adalah setelah waktu shalat seperti ajaran-ajaran yang disunatkan oleh Nabi subuh. Sedangkan angin yang baik adalah “angin
Ṣallallahu ‘Alaihi Wasallam”. 73 Lebih lanjut, Raja lemah lembut daripada pihak masyrik”.
Selanjutnya, Raja Ali Haji menyatakan, “ ….
D. Penutup
Dan patut raja-raja dan orang-orang besar Kalau dicermati, Raja Ali Haji selalu mengethui ilmu ini supaya ia membezakan
menganjurkan kepada penguasa untuk mengingat badannya dengan makanan dan dengan
dan merenungkan keberadaan manusia pada rempah dan dengan tabi’at pasal-pasal
kehidupan eskatologis (kehidupan kedua di dunia ini, supaya diobatkannya badan
akhirat). Maka pada bagian akhir wa ẓīfah dalam dengan makanan dan dengan pasalnya
Muqaddimah f ī al-Intiẓām, Raja Ali Haji supaya menjadi sehat dan ’afiat. Dan
penguasa, sembari hendalah makan dan minum dengan
menyarankan kepada
sebagai kepala adabnya, seperti di dalam Kitab al-Adab
melaksanakan
tugasnya
pemerintahan, agar juga tidak lupa menjalankan Adab al-‘Aqli tuntutlah olehmu.” Lihat, Raja
tugas ‘ubūdiyah sebagai hamba Allah serta Ali Haji, Thamar āt al-Muhimmah, 45-47.
senantiasa mengingat kematian dan merenungkan
68 Raja Ali Haji, Thamar āt al- Muhimmah, 47.
Raja Ali Haji, Thamar āt al- hendaklah dibasuh zakar kita itu dulu Muhimmah, 47.
jikalau kita hendak jima’ sekali lagi pun.” Raja Ali Haji menyebutkan adab
Lihat, Raja Ali Haji, Thamar āt al-Muhimmah, Nabi Muhammad saw.
melakukan
hubungan seks, misalnya dianjurkan
71 Raja Ali Haji, Thamar āt al- suami-istri jangan telanjang bulat (bugil) seperti binatang, jangan pula memandang
Muhimmah, 48.
kepada alat kelamin lawan jenis. Selain itu, Raja Ali Haji, Thamar āt al-
apabila laki-laki “anzal” terlebih dahulu
Muhimmah, 49.
jangan ditarik alat kelaminnya “biar selesai 73 Raja Ali Haji, Thamar āt al- anzalnya perempuan itu, apabila selesai
Muhimmah, 49.
Sosial Budaya, Volume 14, Nomor 01, Juni 2017, pp. 99 - 118
kehidupan 74 di akhirat. Persisnya, ia Raja Ali Haji, seseorang disadarkan untuk menasehatkan secara khusus kepada adik melakukan “bakti” kepada Allah, yaitu
sepupunya, Raja Ali bin Ja‘far YDM VIII Riau, menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan ungkapnya:
larangan-Nya. Selain itu, mengingat kematian …. jangan sekali-kali lupa akhirat itu akan membuat
seorang sadar makna meskipun ada dapat kesukaan dan kehadirannya di dunia yang fana ini, sekaligus kedukaan, kenangan juga akhirat itu. Jikalau mempersipkan bekal bagi kehidupan di akhir yang berat sekalipun kepada hati memikirkan kekal. Selanjutnya, menurut Raja Ali Haji, hari akhirat itu, gagahkan juga memikirkan dia. akhirat itu nyata dan pasti, tentu saja bagi orang Karena ingatkan akhirat itu pohon segala yang tidak buta hati. Pendapat Raja Ali Haji ini
kebajikan dan kemenangan, adanya. 75 terambil dari bagian akhir Gurindam Duabelas yang Pada bagian lain dalam Kitab Pengetahuan digubah dengan indahnya:
Bahasa Raja Ali Haji meminta kepada
Ingatkan dirinya mati
masyarakatnya agar memahami eksistensi Itulah asal berbuat bakti. kehidupan (hari) akhirat lebih baik dan utuh
Akhirat itu terlalu nyata dengan membaca dan memahamai al- Qur’an dan
Kepada hati yang tidak buta Hadith Nabi disertai segala tafsirnya. Kata Raja Ali Haji selanjutnya, “Maka yaitu sangatlah
banyaknya dengan berulang dalam beberapa
tempat daripada ayat d i dalam Qur’an DAFTAR PUSTAKA
Bidāyah al-Hidāyah ia menyarankan, “maka hendaklah engkau baca
mengkhabarkan hal ikhwal akhirat itu.” Selain itu, Al-Ghazali.
Jakarta:Menara.
akan segala kitab-kitab
76 Ali, Abdullah Yusuf. (2004). The Meaning of theHoly panjang...., ” sebagaimana tertera dalam kitab-
yang panjang-
Qur’an, Maryland: Amana kitab ulama pada masa lalu.
Bagi Raja Ali Haji, mengingat Allah Publications. adalah pangkal “hikmah” ( ra’s al-ḥikmah zikr Ali Haji, Raja, (1986). Kitab Pengetahuan Allāh). Zikir kepada Allah dan pada gilirannya
Bahasa,Pekanbaru: Badan Penelitian dan Allah hadir (omnipresent) dalam diri akan
Pengkajian Melayu Dept. P dan K, menimbulkan perunungan dan kesadaaran bahwa _____________.(1304) Muqaddimah fī al- kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada
Inti ẓām al-Wazāif al-Mulk Khusūsan ilā Allah ( innā li Allāh wa innā ilaīh rāji‘ūn). Dari zikir
Mawlāna wa Ṣāḥibinā Yang Dipertuan kepada Allah inilah menimbulkan “zikir-zikir”
Muda Raja Ali al- Mudabbir li al- Bilād al- berikutnya, yaitu: kematian dan hari akhirat.
Riauwiyyah wa Sāir Dāirat, Lingga: Pejabat Untuk kembali kepada Allah meniscayakan
Kerajan Lingga,
terlebih dahulu melewati “pintu” kematian; dan _____________.(1973.). Silsilah Melayu-Bugis, untuk bertemu dengan Allah meniscayakan
Kuala Lumpur: Pustaka Antara. terlebih dahulu berada dalam alam akhirat _____________.(1304.) Thamarāt al-Muhimmah,
(surgawi). Dengan mengingat kematian, menurut Lingga: Pejabat Kerajaan Lingga.
Tu ḥfat al- Nafīs,
Rasul Allah saw. bersabda: “Perbanyaklah mengingat mati karena hal itu akan menghapus dosa dan
Transliterasi oleh Inche Munir bin Ali,
menghilangkan perasaan cinta dunia dalam hatimu.” Pada
Singapura: Malaysia Publikasi Ltd., 1965.
lain kesempatan, Rasul Allah saw. pernah ditanya,
_____________, Hadiah Berharga (Tu ḥfat al-
“Siapakah manusia yang paling berakal dan paling bijaksana?” Rasulullah menjawab: “Orang yang paling
Nafīs), ed. Virginia Matheson dan Barbara
berakal adalah yang paling banyak mengingat mati.
W. Andaya, Kuala Lumpur: Oxford
Sementara orang yang paling bijak adalah orang yang
University Press.
paling baik persiapan. Dia akan mendapat kemulian di dunia dan di akhirat.” Lihat, Al-Ghazali, Al- Ṭib al-Masbūk
_____________.( 1997). Tu ḥfat al-Nafīs Sejarah
fī Na ṣḥiat al-Mulūk, Etika Berkuasa Nasehat-nasehat Imam al-
Melayu Islam, Virginia Matheson ed., Kuala
Ghazali, terj. Arief B. Iskandar (Bandung: Pustaka
Lumpur: Dewan bahasa dan Pustaka.
Hidayah, 1988), 73-74.
75 Raja Ali Haji, Muqaddimah fī al-Inti ẓ ām, 13.
76 Raja Ali Haji, Kitab Pengetahuan Bahasa, 34.
Alimuddin Hassan Palawa : Pemeliharaan diri... _____________.(1982).
Tu ḥfat
al- Nafīs,
(ed.Virginia Matheson), Kuala Lumpur: Fajar Bakti.
_____________. (1998). Tu ḥfat al-Nafīs (ed.Virginia Matheson), Kuala Lumpur: Yayasan Karyawan dan Dewan Bahasa dan Pustaka
_____________.(1983). Syair Siti Sihanah, Pulau Penyengat: Yayasan Kebudayaan Indra Sakti, Koleksi Naskah No. A.
_____________. (1989) Syair Abdul Muluk, Pekanbaru: Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara Depdikbud,
Hamka. (1983). Tafsir Al-Azhar, Juz XXIX Jakarta: Pustaka Panjimas. Sham, Abu Hassan. (1987) “Karya-Karya Yang Berlatarbelakang Islam dari Pengarang Melayu-Johor Sehingga Awal Abad Kedua Puluh”, dalam Tradisi Johor-Riau: Kertas Kerja Hari Sastra1983, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
_____________ . (1993) Puisi-Puisi Raja Ali Haji, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. _____________ . (1995)Syair-syair Melayu
Riau,Kuala Lumpur: Perpustakaan Negeri Malaysia.
Ya’qub, Ali Mustafa.( 2008) Hadis-hadis Bermasalah. Jakarta: Pustaka Firdaus.
118