Memelihara Tangan yaitu pada hari di mana orang-orang tidak dapat

1.4. Memelihara Tangan yaitu pada hari di mana orang-orang tidak dapat

berbohong (mengingkari perbuatan-perbuatan Rasul Allah saw. bersabda: “Muslim itu adalah orang yang muslim lainnya selamat dari lidah jahat) dan menutup-menutupi kesalahannya yang dan tangannya....

” Raja Ali Haji menasehati agar pernah dilakukan di dunia. Pada hari perhitungan tangan dipelihara jangan sampai “ringan tangan”, di padang mahsyar mereka tidak mungkin mengelak karena tangan-tangan akan menjadi

sehingga orang lain selamat dari tangan kita. saksi atas segala perbuatan yang telah

Sekiranya kita tidak mampu memelihara tangan, dilakukannya di dunia. Allah menyebutkan dalam dan orang lain tidak selamat karennya, menurut al- Qur’an, “al- yawma nakhtim ‘alā afwāhihim wa sabda Rasul Allah saw., berarti kita bukanlah

seorang muslim. Sebaliknya, kita harus tukallimunā aydīhim” (pada hari ini Kami sumbat

memelihara tangan kita agar jangan “berat mulut mereka dan tangan-tangan mereka berkata kepada Kami). 57 tangan” dalam melakukan kebaikan, misalnya

menolong orang lain. Dalam Gurindam Duabelas

1.5. Memelihara Kaki

pemeliharaan tangan diutarakan dalam bentuk Raja Ali Haji menasehatkan agar kaki puitis:

dipelihara untuk tidak melangkah kepada Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan perbuatan maksiat yang mendatangkan kerugian,

tangan sebagaimana ia tuturkan dangan indah dalam daripada segala berat dan ringan. Gurindam Duabelas:

Sementara pemeliharaan tangan dalam Hendaklah memelihar kaki bentuk prosa Raja Ali Haji sebutkan dalam Kitab

daripada berjalan yang membawa rugi. Pengetahuan Bahasa:

Raja Ali Haji menegaskan kembali Adapun

pemeliharaan kaki dalam Kitab Pengetahuan Bahasa: memeliharakan dia daripada mencapai dan

“tangan”

hendaklah

Adapun “kaki” hendaklah peliharakan dia memegang barang yang ditegahkan syarak

daripada berjalan pada pekerajaan maksiat. seperti mencuri dan merampas, menyamun

Maka yaitu amat banyak, tiadalah dapat harta benda orang dengan tiada sebenarnya.

dinyatakan habis pada kita yang simpan ini. Dan demikian lagi hendaklah peliharakan

Lagipula bukannya maksud di sini dia daripada memukul dan memalu orang

membanyakkan dia. Syahdan setengah dengan tiada sebenarnya adanya.”

daripada memeliharakan kaki daripada Pemeliharaan tangan secara indera-lahiri

kepada tempat yang tidak relavan di sini, misalnya pemeliharaan agar

pergi-pergian

ditegahkan syarak seperti segala tempat tangan terhidar dari luka sakit atau terpotong

yang maksiat dan pergi kepada tempat raja sekalian. Dalam pandangan fisik-lahiri boleh jadi 58 yang zalim dengan tiada tujuan.

tangan seseorang “pontong”, tetapi karena tidak Dari dua kutipan di atas, sepertinya antara Gurindam Duabelas dan Kitab Pengetahuan Bahasa

murka sekalipun perkataannya tidak diperhatikan maka ia akan

Q.s. Y āsīn [36]: 65.

dijerumuskan (dicampakkan) ke dalam neraka Jahannam.” (

Hadist Riwayat Imam Ahmad). Raja Ali Haji, Kitab Pengetahuan

56 HR. Tirmidhi.

Bahasa, 78

Alimuddin Hassan Palawa : Pemeliharaan diri... “berkalaborasi” dalam soal memberi nasehat 63 antara pangkal “kedua pahanya”.

prihal memelihara kaki. Kedua karya Raja Ali Haji Sebaliknya, ketidakmampuan seseorang ini “sepakat” agar kaki dipelihara supaya tidak

kehormatan dengan ditimpa kerugian baik di dunia terlebih lagi di

memelihara

memperturutkan hawa nafsunya menjadi akhirat. Dalam Kitab Pengetahuan Bahasa,

salah satu penyebab kebinasaannya. penulisnya menganjurkan supaya kaki dipelihara

Raja Ali Haji mengatakan bahwa untuk tidak mendatangi tempat-tempat maksiat,

andaikata alat kelamin senantiasa terjaga tempat-tempat terlarang oleh ajaran agama,

gairah dari hubungan intim yang terlarang. termasuk mengunjungi kediaman raja yang zalim

Dalam Gurindam Duabelas, ia mengungkan: dengan tanpa tujuan.

Anggota tengah hendaklah ingat Sekiranya

disitulah banyak orang yang hilang mengunjungi tempat-tempat maksiat, umpamanya

tempat perjudian, pelacuran masing-masing akan Dengan ungkapan berbeda, dalam melahirkan kerugian berupa kebangkrutan dan

Kitab Pengetahuan Bahasa, Raja Ali Haji tercemarnya nama baik (kehormatan) di dunia.

menyebutkan:

Kerugian paling hakiki akan diderita di akhirat

pula hendakalah atas perbuatan-perbuatan

Adapun

“zakar”

peliharakan dia daripada mengerjakan segala Perbuatan-perbuatan dosa itu akan dimintai

dosa

tersebut.

yang diharamkan oleh syarak seperti pertanggungjawabanya di hari perhitungan, dan

berzinah dan berliwath atau mengerjakan kaki akan menjadi saksi atas perbuat maksiat yang

binatang sekalipun. Demikian lagi merancap dilakukan di dunia ini. Al- Qur’an menyebutkan:

itupun haram jua adanya. “Wa tashadu arjuluhum bimā kānū yaksibūn” (dan

Dari kutipan di atas Raja Ali Haji kaki-kaki mereka memberikan kesaksian apa yang menasehatkan agar memelihara alat kelamin dari

telah mereka lakukan). 59 Pada ayat lain dengan prilaku seksual yang dilarang agama, seperti redaksi yang sama al- Qur’an menyebutkan bahwa berzina. Begitu pula, ia memperingatkan agar

mereka tidak bisa mengingkari kejahatan- memelihara kemaluan dari prilaku seksual kejahatan yang mereka perbuat di dunia lantaran

menyimpang yang tentu saja hukumnya adalah kaki besarta anggota tubuh lainnya akan menjadi haram, yatu hubungan seksual dengan binatang saksi di hari akhirat.

dan perilaku “homoseksual”, seperti dilakukan umat zaman Nabi Luth.