Perananan Komunikasi dan Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara

(1)

P P PERANAN DALAM PT. PROGRAM F U N KOMUNI MENINGK . PUTRA S

SU

M STUDI D FAKULTA UNIVERSI TUGAS A IKASI DA KATKAN SALFAN PA UMATERA OLEH ICHA AN 1121030 DIPLOMA AS EKONO ITAS SUM MEDAN   KHIR N BUDAY KINERJA ANGKALA A UTARA H : NISA 021

A III KESEK OMI DAN B MATERA U 2014 YA ORGAN A KARYAW AN SUSU KERTARI BISNIS UTARA NISASI WAN IATAN


(2)

   

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ICHA ANISA

NIM : 112103021

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PT. PUTRA SALFAN PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA TANGGAL : JULI 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : JULI 2014 DEKAN

Prof.Dr.Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ICHA ANISA

NIM : 112103021

PROGRAM STUDI : D – III KESKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DAN BUDAYA

ORGANISASI DALAM MENIGKATKAN KINERJA KARYAWAN PT. PUTRA SALFAN PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

Medan, Juli 2014 Menyetujui Pembimbing

(FRIDA RAMADINI HARAHAP, SE, MM) NIP. 19741012 200501 2 003


(4)

   

KATA PENGANTAR

Bismmilahhirahmanirrahim

Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang segala rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasullah Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya kepada umat manusia guna untuk dipedomani sebagai tuntutan hidup menuju keselamatan akhirat serta doa dari kedua orang tua yang selalu menyertai penulis.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program diploma III jurusan Kesekretariatan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah Peranan Komunikasi Dan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara.

Keberhasilan penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir tidak terlepas dari bantuan dan perhatian berbagai pihak.Pada kesempatan ini sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu DTM&H Msc (CTM) Sp A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara


(5)

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring ,SE,MM selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Magdalena LL Sibarani,SE MSI selaku sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

5. Ibu Frida Ramadini ,SE,MM sebagai Dosen Pembimbing penulis yang telah memberikan kesediaan waktunya untuk memberikan pengarahan dan saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

6. Bapak dan ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan serta seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

7. Bapak pimpinan dan seluruh karyawan PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis dalam melaksanakan pengumpulan data dan penelitian di perusahaan ini

8. Teristimewa kepada Ayahanda H.Nasrul dan Ibunda HJ.Suriani serta Abang dan Adik-adikku terima kasih atas do’a dan dukungan, kasih sayang, pengertian, kritik dan saran selama penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini

9. Kepada Ibu Pepi yang sudah banyak membantu dan meluangkan waktunya dalam mengerjakan Tugas Akhir ini


(6)

   

10. Kepada Kakanda dan Kakak ipar penulis yang tersayang Muhammad Tedy Pramana, Devy Afrianti Batu bara, Ary Rezky

11. Buat Juanda Syahputra makasih yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

12. Buat Sahabat-sahabat penulis yang Tercinta Trie Wulan Sari dan Rangga Dwi Patra yang telah memberikan semangat

13. Buat anak-anak DIII Kesekretariatan khususnya stambuk 2011 Rina, Riska, Mega, Suli, Amelia, Siti, Ulva, Dian dan temen-temen lain yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu terimakasih atas pertemanannya selama ini

Penulis sadar, dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan dari bahasa isi maupun penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan Tugas akhir ini, Semoga Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Medan Juli 2014

Icha Anisa 112103021


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTARGAMBAR ... v

DAFTARTABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5Sistematika Penulisan ... 6

1.5Sistematika Penelitian ... 7

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 9

A. Sejarah Singkat PT. PUTRA SALFAN ... 9

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Tugas dan Wewenang ... 13

D. Bidang Usaha ... 17

E. Visi dan Misi PT. PUTRA SALFAN ... 20

BAB III PEMBAHASAN ... 22

A. Pengertian Komunikasi ... 22

B. Unsur – Unsur Komunikasi ... 24

C. Bentuk Komunikasi ... 26

D. Pengertian Budaya Organisasi ... 30

E. Tipe – Tipe Budaya Organisasi ... 33

F. Pembentuk Budaya Organisasi ... 34

G. Arus Komunikasi Dalam Organisasi ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47


(8)

   

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. PUTRA SALFAN ... 12


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Tabel 1.1. Sistematika Penelitian ... 8


(10)

   

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.

Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberikan informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat, Sehingga membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun mereka berada.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.lsinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi.

Dalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses organisasi. Di dalam perusahaan khususnya yang menyangkut komunikasi antara pimpinan dan bawahan merupakan faktor penting dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Komunikasi efektif tergantung dari hubungan yang memuaskan yang dibangun berdasarkan kepercayaan serta organisasi yang positif Komunikasi yang efektif di tentukan oleh pihak-pihak yang terlibat didalamnya


(11)

yaitu pimpinan dan karyawan. Komunikasi yang efektif yaitu keterbukaan, empati, kepositifan, dukungan, kesetaraan.

Komunikasi yang berlaku dalam organisasi erat kaitannya dengan tujuan dan pencapaian organisasi. Komunikasi Organisasi adalah sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi untuk membentuk saling pengertian.

Menurut Lilweri (2004:60) kedudukan komunikasi dalam organisasi itu sebenarnya menekankan bagaimana suatu organisasi dikontruksi dan dipelihara lewat proses komunikasi.dengan demikian, komunikasi organisasi lebih daripada sekedar apa yang dilakukan orang – orang, melainkan sebuah penjelasan teoritis atas praktek- praktek komunikasi organisasi yang melayani kebersamaan baik dalam organisasi maupun melayani orang lain yang membutuhkan komunikasi.

Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik maka di butuhkan komunikasi yang berlaku pada setiap pihak-pihak yang terlibat didalamnya.seperti dalam menyampaikan pesan dengan cara bertatap muka atau melalui media komunikasi dan sumber yaitu bisa terdiri satu orang , tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok, misalnya organisasi dan lembaga.

Menurut Hofstede (2004:30) menyatakan bahwa budaya terdiri dari mental program bersama yang mensyaratkan respon individual pada lingkungannya. Defenisi tersebut mengandung makna bahwa kita melihat budaya dalam perilaku sehari-hari, tetapi dikontrol oleh mental program yang ditanamkan sangat dalam. Budaya bukan hanya perilaku di permukaan, tetapi sangat dalam


(12)

   

ditanamkan dalam diri kita masing-masing ( David C. Thomas dan Kerr Inkson, 2004:22 )

Budaya organisasi sangat penting untuk mengelola perubahan didalam organisasi. Budaya organisasi sering berubah - ubah ketika organisasi mengetahui betapa perlunya perubahan, maka perubahan ini harus pula tercermin dalam perubahan budaya.

Budaya organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.

Menurut Jerome Want (2006: 42) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah sebuah sistem keyakinan kolektif yang dimiliki orang dalam organisasi tentang kemampuan mereka bersaing di pasar, dan bagaimana mereka bertindak dalam sistem keyakinan tersebut untuk memberikan nilai tambah produk dan jasa pasar (pelanggan) sebagai imbalan atas penghargaan finansial. Budaya organisasi diungkapkan melalui sikap, sistem keyakinan, impian, perilaku, nilai-nilai, tata cara dari perusahaan, dan terutama melalui tindakan serta kinerja pekerja dan manajemen.

Didalam suatu perusahaan budaya organisasi akan berjalan dengan baik apabila terus menerus dilakukan sosialisasi kepada karyawan terlebih lagi apabila perusahaan mengalami proses merger atau akuisisi dengan perusahaan lainnya sehingga karyawan perlu mendapatkan kepastian bagaimana sistem dan nilai -


(13)

nilai yang berlaku pada organisasi tersebut sehingga tidak mengalami masalah psikologis ataupun tidak menimbulkan terjadinya konflik internal.

Budaya organisasi diberikan kepada karyawan baru melalui proses sosialisasi dan budaya organisasi mempengaruhi perilaku ditempat kerja. Dan budaya organisasi berlaku pada dua tingkat yang berbeda masing-masing tingkat bervariasi dalam kaitannya dengan pandangan keluar dan kemampuan bertahan terhadap perubahan.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai tersebut menjadi pegangan semua sumber daya manusia dalam organisasi dalam melaksanakan kinerjanya.

Kinerja karyawan adalah kemampuan untuk mencapai persyaratan persyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampaui batas waktu yang disediakan sehingga akan terwujudnya sesuai dengan moral maupun etika perusahaan.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan banyak yang harus diperhatikan seperti promosi, pendidikan, mutasi. Di pihak lain dalam meningkatkan kinerja karyawan tersebut tidak terlepas dari azas hasil guna dan daya guna.

Mengingat pentingnya arti peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan maka disini penulis tertarik untuk


(14)

   

mengangkat topik tentang “peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT.Putra Salfan”.Alasan lain dalam memilih

judul tersebut yakni untuk menambah pengetahuan dan bagaimana cara komunikasi seta budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

“Bagaimana peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT.Putra Salfan , Pangkalan Susu Sumatera Utara.

1.3 TUJUAN PENELITIAN.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian pada penyusunan Tugas Akhir ini adalah Untuk mengetahui pengaruh peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara terhadap efektifitas kinerja karyawan.


(15)

1.4. MANFAAT PENELITIAN.

1. Bagi perusahaan.

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menerapkan komunikasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT.Putra Salfan.

2. Bagi Peneliti

Sebagai sarana menambah pengetahuan mengenai peranan komunikasi dan budaya organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan.dan mengembangkan ilmu yang yang telah penulis peroleh sebelumnya.

3. Bagi Pihak Lain.

Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.

1.5. Sistematika Penulisan.

Bab 1: PENDAHULUAN.

Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.


(16)

   

Bab ini berisikan sejaah singkat perusahaan, jenis usaha/kegiatan,visi dan misi prusahaan, strukturorganisasi,job description perusahaan, kegiatan terkini.

BAB III: PEMBAHASAN.

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN.

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara dan beberapa saran yang bermanfaat dike mudian hari

1.6. Sistematika Penelitian.

Sistematika penelitian yang dilakukan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara pada Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Tabel1.1


(17)

Tabel 1.1 Sistematika Penelitian

NO Kegiatan Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Konsultasi

2 Pengumpulan Data/Magang 3 Penulisan Laporan Sumber : Penulis (2014)

Dalam kegiatan pengumpulan data, dilakukan penelitian selama 6 (enam) minggu mulai tanggal 24 Februari sampai dengan 4 April 2014 di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara.


(18)

   

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah singkat PT. Putra Salfan.

PT. Putra Salfan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang kontraktor yang yang didirikan tanggal 15 Desember 1994. Dengan nama awal CV. Putra Salfan yang berkedudukan di Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Dan pada tanggal 09 September 2011 berganti menjadi PT. Putra Salfan.

Perusahaan ini didirikan oleh Bapak DRS. M Akhyar Nasution selaku Direktur Utama, Bapak Rusydi Andika Prtatama Nasution selaku Direktur, dan Bapak Junaidi selaku Komisaris di PT. Putra Salfan.

Perusahaan ini didirikan dalam rangka Undang – Undang

1. Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4765); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian Nama

Perseroan Terbatas ( Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3740);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon 1 Kementrian Negara;

4. Peraturan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010


(19)

5. tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.AH.01.01 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum Perseroan, Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar, Penyimpanan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar, dan Perubahan Data Perseroan;

Kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan surat keputusan Nomor AHU-53335.AH.01.01. Tahun 2011 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 31 Desember 2010, yang dikeluarkan oleh Direktur CV. Putra Salfan , tertanggal 19 Januari 2011, maka aktiva dan pasiva dari CV. Putra Salfan tersebut telah dimasukkan (inbreng) ke dalam aktiva dan pasiva PT. Putra Salfan Sehingga modal Dasar Perseroan berjumlah Rp. 1.500.000.000,- terdiri atas 1.500 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. 1.000.000,-

B. Struktur Organisasi.

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang mempunyai tujuan sama bagi suatu perusahaan agar dapat menjalankan usahanya dengan baik, lancar, efisien, menguntungkan dan dapat memberi manfaat yang banyak kepada anggota karyawan pada umumnya.


(20)

   

Karyawan di PT. Putra Salfan dengan pembagian kerja masing-masing yang dipimpin oleh kepala bidang masing-masing.Maka sangatlah diperlukan struktur organisasi yang jelas dan tegas yang menunjukkan garis kewenangan dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian.(Gambar 2.1 ).

PT. Putra Salfan dalam pembuatan struktur organisasinya menggunakan metode bentuk line/garis.

Adapun kebaikan struktur organisasi bentuk garis antara lain:

a) Sederhana dan mudah dimengerti oleh bawahan

b) Kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing jabatan jelas c) Masing-masing bagian bertanggung jawab hanya kepada atasannya. d) Memajukan disiplin dan pengawasan yang dapat cepat dijalankan.

Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi bentuk garis antara lain:

1) Beban atasan sangat berat 2) Membatasi inisiatif bawahan

3) Memerlukan pengawasan dengan “skill” yang bermacam-macam karena harus mengawasi semua bagian. Struktur organisasi PT. Putra Salfan dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :


(21)

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

PT. PUTRA SALFAN

Sumber : PT. Putra Salfan Pangkalan Susu, Sumatera Utara (Tahun 2014)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara

DIREKTUR UTAMA

ADMINISTRASI 

DIREKTUR

KOMISARIS

LOGISTIK


(22)

   

C. Tugas dan Wewenang.

Dalam struktur organisasi tersebut dibagi menurut beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian, tugas dan tanggung jawab tersebut akan menyusun uraian sebagai berikut:

1. Ditektur utama.

Tugas dan wewenang Direktur Utama

1. Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan tata tertip, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat menyesuaikan alokasi waktu peritem masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi kearah konsensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

2. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

4. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di semua bidang, misal keuangan, administrasi dan kepegawaian.

5. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

2. Direktur .

Tugas dan tanggung jawab

1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.


(23)

2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan. 3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

4. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroan terbatas.

5. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.

3. Komisaris. Tugas

1. Wajib melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada direksi.

2. Menjalankan pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali.

3. Memberikan nasihat dan tanggapan atau persetujuan tepat waktu dan berdasarkan yang memadai.

Kewajiban komisaris

1. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.

2. Komisaris wajib dengan etikat baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan.

3. Komisaris wajib melapor kepada perseroan tentang kepemilikan sahamnya beserta keluarganya.


(24)

   

4. Administrasi.. Tugas administrasi

1. Melaksanakan kegiatan kantor, menyediakan fasilitas dan layanan perkantoran sesuai dengan ketentuan yangg berlaku untuk mendukung kegiatan perusahaan.

Tanggung jawab.

1. Melaksanakan aktifitas persiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekejaan dan jabatan.

2. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.

3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang di persyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

5. Logistik.

Tugas .

1. Melakukan order barang. 2. Menerima barang

3. Infoltusoic atau penagihan. 4. Distribusi


(25)

5. Controling

6. Mempelajari spesifikasi material dan jadwal penggunaan material. 7. Membuat jadwal material, berdasarkan jadwal penggunaaannya. 8. Melakukan pengadaan material secara jadual.

9. Merencanakan dan melasanakan program panduan pengembangan rencana kerja dan anggaran kantor.

6. Personalia.

Tugas .

1. Penerimaan tenaga kerja. 2. Sosialisasi dan koordinasi.

3. Menyiapkan perjanjian kerja baru untuuk karyawan baru. 4. Absensi daftar hadir.

5. Membina, mengembangkan Sumber Daya Manusia dan melakukan administrasi kepegawaian sesuai tanggung jawabnya.

7. Keuangan.

Tugas dan tanggung jawab keuangan

1. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, untuk memansikan status utang dan piutang.

2. Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.


(26)

   

3. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

4. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi. 5. Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.

6. Melakukan pengelolaan keuangan, investasi financial jangka pendek dan investasi non financial.

D. Bidang Usaha.

1. Pembangunan.

Berdasarkan dari SK. Menteri Hukum dan Hak Asasi Mmanusia Republik Indonesia Nomor ; C-199 HT. 03.01-Th 2006. Menyatakan bahwa mengenai pembangunan ini mencakup :

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan b. Bertindak sebagai pengembang

c. Pemborong pada umumnya ( General Contractor) d. Memasang komponen berat/ heavy lifting

e. Pembangunan konstruktur gedung, jembatan, jalan, bandara-dermaga f. Pemasangan instalasi-instalasi

g. Pengembangan wilayah pemukiman

h. Pemborongan bidang pertambangan umum, telekomunikasi. Petro kimia i. Pembangunan sarana-prasaranajaringan telekomunikasi.


(27)

2. Perdagangan.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Melakukan usaha-usaha dibidang perdangan b. Expor inpor

c. Perdagangan besar lokasi d. Perdagangan mobil dan motor.

3. Perindustrian.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Industry air mineral (air minum). 4. Pertanian.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang pertanian b. Agrobisnis ( perdagangan hasil-hasil pertanian). 5. Pengangkutan Darat.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:


(28)

   

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi b. Transportasi pengangkutan

c. Transportasi hasil perkebunan

d. Transportasi pertambangan dan batu bara 6. Perbengkelan.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan b. Perawatan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat berat c. Penyedia suku cadang alat-alat berat

d. Penyewaan alat-alat berat 7. Percetakan.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Memerdayakan hasil-hasil dari penerbitan 8. Jasa.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa

b. Jasa persewaan dan sewa beli kendaraan bermotor c. Jasa telekomunikasi umum


(29)

d. Jasa keamanan ( securities)

e. Jasa penyewaan peralatan perkebunan dan pertanian.

E.Visi dan Misi PT.PUTRA SALFAN.

Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, impian yang akan diraih, tujuan-tujuan perusahaan,target dan langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang yang dituangkan dalam sebuah rangkaian kalimat.

Visi PT.Putra Salfan :

1. Menjadi perusahaan kontraktor dan develover yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh berkembang dan sehat.

2. Mengutamakan mutu dan bahan berkualitas dalam membangun suatu kontruksi bangunan.

3. Memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang memiliki kemampuan dalam bidang konstruksi.

4. Menciptakan konstruksi bangunan yang ramah lingkungan, dengan memanfaatkan sumber daya alam material yang aman.

5. Menciptakan suatu perusahaan yang tidak hanya bertujuan orientasi finansial tetapi mengedepankan pada kualitas dan keselamatan karywan dalam proses pengerjaan konstruksi.

Rekuitmen sumber daya manusia yang tepat dan pelatihan yang berkala untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkompeten dibidang konstruksi


(30)

   

6. dan memiiki semangat yang tinggi sesuai dengan misi perusahaan kontarktor.

Misi adalah suatu tujuan dan alasan yang memaparkan kehadiran suatu perusahaan atau lembaga .Misi akan memberikan arah dan batasan dalam proses pencapaian tujuan itu sendiri.Sehingga antara visi dan misiharus memiliki arah yang sama.

Misi PT.Putra Salfan :

1. Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di industri jasa kontruksi, dengan membangun perusahaan kontarktor yang mengutamakan kualitas. 2. Mengedepankan kerja sama.

3. Memberikan kesejahteraan karyawan.

4. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen..

5. Pelatihan dan rekuitmen sumber daya manusia yang tepat, untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi dan bersemangat tinggi sesuai budaya perusahaan.

   

     


(31)

Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia. Komunikasi memungkinkan terbentuknya suatu tatanan kehidupan sosial yang disebut dengan masyarakat.istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin, communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama makna. Jadi, kalau ada dua orang yang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.

Beberapa defenisi komunikasi menurut para ahli Suprapto(2009:5-6), antara lain : 1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa

dengan cara apa, kepada siapa dan dengan efek apa

2. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal berupa simbol-simbol berdasarkan perjanjian manusia)verbal atau non verbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap orang lain. 3. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap dan emosi

dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol .

Ada tiga pengertian utama komunikasi menurut Suprapto (2009:7), yaitu pengertian secara etimologis,terminologis, dan paradigmatis.


(32)

   

1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal usul kata, yaitu komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communicatio’ dan perkataan ini bersumber dari kata ‘communis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.

2. Secara etimologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

3. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai tujuan tertentu.

Beberapa fungsi komunikasi antara lain :

1. Fungsi informatif. Komunikasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemprosesan informasi.

2. Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi

3. Fungsi persuasif. Hal ini berkaitan dengan kewenangan dan kekuasaan pimpinan dalam mempersuasi bawahan

4. Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang meyakinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.


(33)

B. Unsur-unsur komunikasi.

MenurutCangara(2008 : 24-27), komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung adanya sumber ,pesan,media, penerima dan efek yang disebut dengan unsur-unsur atau komponen komunikasi.

1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi .Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai,organisasi,lembaga.sumber sering disebut pengirim,komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source,sender,atau encoder.

2. Pesan

Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,informasi, nasehat atau propoganda. Pesan disampaikan dengan menggunakan lambang dan simbol.Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan secara verbal (misalnya dengan lisan dan tulisan) dan secara non –verbal (misalnya melalui mimik wajah,gerak-gerik tubuh ).Pesan yang disampaikan haruslah bersifat umum, dengan kata lain mengandung hal-hal yang dimengerti oleh audience.Pesan yang bentuknya informatif ialah pesan yang berisi keterangan-keterangan


(34)

   

dan informasi.Pesan yang persuasif adalah pesan yang sifatnya mengajak audience nya untuk melakukan sesuatu.penyampaian pesan dilakukan dengan cara yang jelas, bahasa yang dapat dimengerti oleh

audience,sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi audience

dalam menafsirkan makna dari pesan tersebut. 3. Media.

Media yang diamksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

4. Penerima.

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikasi atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver.Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi. Karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.

5. Pengaruh / efek.

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dilakukan oleh penerima sebelum dan setelah menerima


(35)

pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan,sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan.

6. Umpan Balik

Umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.Umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan sebelum sampai kepada penerima.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan sosial budaya , lingkungan psikologis dan dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis.Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya ,ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi.Dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi.

C. Bentuk Komunikasi.

Menurut bentuknya komunikasi terdiri dari : 1) Komunikasi Verbal


(36)

   

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih Mulyana (2005:30).Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal.Bahasa didefenisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara teratur sehingga menjadi kalimat yang mengandung arti Dewi(2006 : 11).Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan kunci sukses suatu perguruan tinggi.Begitu pentingnya komunikasi verbal, sehingga tanpa komunikasi ini aktifitas tidak dapat berfungsi dengan baik.

Bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua Dewi(2006:11),yakni : 1. Berbicara dan menulis (speaking dan writing)

Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih di sukai dari pada menulis karena lebih nyaman dan praktis .Namun, tidak semua pesan bias dengan tepat disampaikan secara lisan menggunakan tulisan.Tulisan untuk tujuan organisasi bisa berupa surat dan laporan.

2. Mendengar dan Membaca (Listening dan reading)

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah.Namun, orang-orang yang terlibat dengan organisasi cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi daripada menyampaikannya.Untuk itu keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan.

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung pada satu pihak saja. Sedangkan komunikasi dua arah bersifat timbal balik dan melibatkan dua pihak.Komunikasi verbal dapat pula bertatap muka, wawancara,konsultasi


(37)

bersama dan pidato . Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi nyang paling umum yakni berupa perintah-perintah instruksi, permintaan,penyampaian informasi dan sebagainya melalui pembicaraan antara dua orang atau lebih.Komunikasi tatap muka ini memiliki beberapa kelebihan, yakni komunikator dapat mengetahui apakah penerima pesan sudah mengerti akan pesan yang disampaikan.

Dengan demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan dalam mengetahui pokok persoalan akan menunjukkan gaya atau cara penyampaian suatu pesan.Namun selain kelebihan yang dijelaskan diatas, komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni pada saat penerima pesan memerlukan petunjuk untuk melaksanakan tugasnya maka tanpa adanya catatan tertulis ada kemungkinan tugas yang dikerjakan menjadi kurang sesuai dengan yang diperintahkan, dan tentunya hal ini sangat merugikan.

Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara komunikasi dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu: seorang manager pemasaran menjelaskan kepada bawahannya, kemudia setelah itu ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada dalam pemasaran sedangkan komunikasi satu arah mempunya kekurangan karena bisa saja terjadi miss

communication karena tidak adanya umpan balik.Contoh sederhana dari

komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain yang dituju, bisa saja pesan itu tidak sesuai dengan yang dimaksud,karena daya pikir orang untuk menerima informasi berbeda-beda.


(38)

   

2) Komunikasi Nonverbal.

Bentuk dasar atau bentuk paling dasar dari komunikasi adalah komunikasi nonverbal.komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap dan sebagainya yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kataBoove dan thill (2003:4). Komunikasi nonverbal sering juga disebut isyarat, bahasa isyarat atau bahasa diam (silent languange)

Ahli antropologi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata ditemukan,komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body

languange).Adapun yang menjadi contoh yaitu membelalakan mata, atau

mengepalkan tangan sebagai isyarat untuk menyatakan kemarahan atau mengangguk atau menyatakan persetujuan.

Menurut Knapp (dalam Cangara 2004:100), fungsi komunikasi non verbal adalah :

a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition).

b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diuatarakan dengan kata-kata .

c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity). d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang di rasa belum sempurna.

Elemen komunikasi non verbal juga bervariasi lintas budaya. Warna dan bahasa tubuh dapat menyampaikan pesan yang cukup berbeda dari satu budaya ke budaya yang lain.


(39)

D. Pengertian budaya organisasi.

Pada umunya,manusia akan mengikuti atau masuk sebagai anggota suatu organisasi tertentu,seperti organisasi bisnis, organisasi nirlaba, organisasi politik, organisasi pekerja, organisasi keagamaan, dan lain sebagainya.Budaya Organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang didirikan jangka waktu lama Haryani (2001:36).

Menurut Goldhear (Wiryanto 2005: 55), yang namanya organisasi sekurang-kurangnya meliputi empat pendekatan,yaitu pendekatan ilmiah pendekatan hubungan antar manusia, pendekatan sistem dan pendekatan budaya . 1. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah menganggap bahwa organisasi harus menggunakan metode-metode ilmiah dalam meningkatkan produktifitas.studi pengendalian secara ilmiah memungkinkan manajemen mengidentifikasi cara-cara atau alat untuk meningkatkan produktifitas, dan pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.

2. Pendekatan Hubungan Antar Manusia

Pendekatan hubungan antar manusia berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian eksklusif faktor fisik dalam mengukur keberhasilan organisasi.salah satu asumsi dasar pendekatan hubungan antar manusia adalah kenaikan kepuasan kerja akan mengakibatkan kenaikan produktifitas.Seorang karyawan yang bahagia adalah karyawan yang produktif.Oleh karena itu, fungsi manajemen adalah menjaga agar karyawan terus merasa puas.


(40)

   

Pemimpin menciptakan norma-norma dan para anggota kelompok mengikutinya gilirannya mempengaruhi pekerkja,sehingga mereka merasa senang dan akan menjadi produktif.Pendekatan hubungan antar manusia sangat menghargai pemimpin demokratis. Pemimpin tipe ini mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi dengan memberikan saran-saran,umpan balik, dan menyelesaikan masalah dan keluhan mereka sendiri.Semua anggota organisasi harus berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang pada akhirnya mempengaruhi mereka.Komunikasi merupakan salah satu alat penting manajemen dalam usaha mencapai hasil tersebut.Pendekatan hubungan antar manusia mengakui pentingnya kelompok sosial,informal didalam organisasi dan memberikan pertimbangan khusus kepada komunikasi antar pribadi di dalam sub kelompok organisasi itu.

3. Pendekatan System

Pendekatan sistem mengkombinasikan unsur-unsur terbaik dari pendekatan ilmiah dengan pendekatan hubungan antar manusia.Pendekatan ini memandang manusia sebagai suatu sistem, dimana semua bagian berinteraksi dan setiap bagian mempengaruhi bagian lainnya. Organisasi di pandang sebagai suatu sistem yang terbuka terhadap informasi baru, responsive terhadap lingkungan, bersifat dinamis dan selalu berubah.Pendekatan sistem menganggap sebagai bahwa kedua faktor, yakni faktor fisik dan psikologis sebagai pendekatan manajemen ilmiah, adalah penting, setiap faktor mempemgaruhi faktor lainnya, semua harus dipertimbangkan jika menginginkan organisasi dapat berfungsi dengan baik.dalam pendekatan ini, komunikasi membuat sistem tersebut vital dan


(41)

tetap hidup. Bila suatu sistem harus bertahan, maka semua bagian-bagiannya harus dikoordinasikan dan dan semua kegiatannya disinkronkan.Komunikasi akan menguhubungkan berbagai bagian lainnya dan mengasilkan ide baru.

4. Pendekatan Budaya

Pendekatan budaya adalah pendekatan kontemporer tentang organisasi. Pendekatan budaya beranggapan bahwa perusahaan harus dipandang sebagai suatu kesatuan sosial atau budaya. Pada umumnya suatu kelompok atau kultur sosial selalu memiliki peraturan seperti : perilaku,peran dan nila-nilai.Demikian pula halnya suatu organisasi. Oleh karena itu organisasi harus mengidentifikasi jenis kultur,norma-norma atau nilai-nilai yang dianutnya. Tujuan dan analisis ini adalah nuntuk memanahmi bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh anggotanya dalam budaya organisasi tersebut.

Persefektif budaya memandang organisasi dan para pekerjanya memiliki seperangkat nilai-nilai dan tujuan yang sama. Seperti halnya warga negara di dalam sebuah negara.Demikian pula halnya para pekerja menyumbangkan pertumbuhan dan kemakmuran organisasi. Bagaimana pun juga para pekerja akan menikmati pertumbuhan dan kemakmuran tersebut. Moral produktifitas pekerja berkaitan erat satu sama lain.Keduanya tidak merupakan tujuan yang terpisah tetapi secara integral berkaitan.


(42)

   

E. Tipe-tipe Budaya Organisasi.

Tipe budaya organisasi menurut Kreitner danKinicki(2006:85) mengemukakan adanya tiga tipe umum Budaya Organisasi yaitu:

1. Constructive Culture

Di mana pekerja didorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Tipe budaya ini mendukung keyakinan normatif terkait dengan prestasi, aktualisasi diri, dorongan kemanusiaan, dan afiliasi.

2. Passive-defensive culture

Mempunyai karakteristik menolak keyakinan bahwa pekerja harus berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang tidak menantang keamanan kerja mereka sendiri. Budaya ini memperkuat keyakinan normatif dikaitkan dengan penilaian, kebiasaan, ketergantungan dan penghindaran.

3. Aggresive-defensive culture

Mendorong pekerja mendekati tugas dengan cara memaksa dengan maksud melindungi status dan kemanan kerja mereka. Tipe budaya ni lebih mempunyai karakteristik keyakinan normatif mencerminkan oposisi, kekuatan, kompetitif dan perfeksionis.


(43)

F. Pembentuk Budaya Organisasi

Menurut Robbins dalam Moeljono (2003:3) pembentukan budaya organisasi dilakukan proses penyesuian yang dikenal dengan sosialisasi, yaitu proses yang mengadaptasi para anggota organisasi

Budaya organisasi tidak muncul begitu saja, ada beberapa pembentuk budaya organisasi antara lain :

1. Lingkungan usaha yaitu lingkungan dimana organisasi itu beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan.

2. Nilai-nilai (values) merupakan konsep dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.

3. Panutan/keteladanan yaitu orang-orang yang menjadi panutan atau keteladanan pegawai lainnya karena keberhasilannya

4. Acara-acara rutin yang di selenggarakan oleh organisasi dalam rangka memberikan penghargaan pada pegawainya.

5. Jaringan budaya yaitu jaringan komunikasi informal yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai dan budaya organisasi.


(44)

   

G.Arus komunikasi dalam organisasi.

1. Komunikasi kebawah

Komunikasi kebawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ketingkat yang lebih rendah. Perintah sering kali merupakan contoh untuk komunikasi kebawah Rumanti(2002:92).Bersamaan dengan pemberian perintah tersebut biasanya diikuti dengan penjelasan prosedur,tujuan dan sejenisnya. Para manajer juga bertanggung jawab memberikan penilaian kepada karyawan dan memotivasi mereka.Semuanya mengutamakan produktifitas dan demi kebaikan organisasi secara keseluruhan.

2. Komunikasi keatas

Komunikasi keatas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih rendah ketingkat yang lebih tinggi Wiryanto(2005:56)

Jenis komunikasi ini mencakup:

a. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berarti bahwa apa yang sedang terjadi dalam pekerjaan,seberapa jauh pencapainnya, apa yang masih harus dilakukan, dan masalah lain yang serupa. b. Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang

belum terjawab.

c. Berbagai gagasan untuk perubahan dan saran-saran perbaikan. d. Perasaan yang berkaitan denga pekerjaan mengenai organisasi,

pekerjaan itu sendiri, pekerja lainnya dan masalah yang serupa.


(45)

Komunikasi keatas sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan organisasi.Komunikasi memberikan umpan balik kepada manajemen.Umpan balik diperlukan untuk mengetahui semangat kerja para pekerjanya dan berbagai ketidakpuasan yang terjadi. komunikasi penting untuk membuat bawahan merasa memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Disamping itu juga memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari para pekerjanya.

Komunikasi keatas penting bagi organisasi, namun sulit dikendalikan, salah satu masalahnya adalah pesan yang mengalir keatas seringkali merupakan pesan yang perlu didengar oleh hierarki yang lebih tinggi. Para pekerja, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen, karena bisa mengganggu produktifitas.Apabila pesan itu diabaikan,para karyawan pun merasa tidak perlu mengirim pesan keatas. Ketidakpuasan yang semakin memburuk akan menimbulkan masalah bagi organisasi. Kadang kala pesan itu tidak sampai karena para penjaha gerbang mungkin menyaring pesa-pesan tertentu.Apabila menyangkut kejelasan penugasan pekerjaan, kebanyakan karyawan lebih menyukai untuk menghubungi manajamen, karena mereka khawatir dianggap tidak mampu.

Masalah lain menyangkut komunikasi keatas adalah manajemen telah menjejali arus pesan kebawah, sehingga kehilangan kapasitas untuk menerima pesan. Para manajer terlalu banyak menjadi sumber pesan, mengakibatkan pekerja menjadi pendengar yang kurang baik.Hambatan lain adalah hambatan fisik. Manajemen biasanya secara fisik terpisah dari para pekerjanya.Dengan demikian,


(46)

   

situasinya menjadi sulit bagi manajemen untuk mengetahui masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan perhatian segera.

3. Komunikasi Horizontal

Komunikasi Horizontal merupakan komunikasi yang terjdi diantara rekan sekerja dengan tingkat hierarki yang sama Dewi (2006:24). Komunikasi tersebut mampu meningkatkan koordinasi antarbagian,meningkatkan kekompakan dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.Komunikasi horizontal ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalam metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan masalah lainnya, serta membangun semngat kerja dan kepuasan pekerja. Hubungan yang baik dan komunikasi yang bermakna diantara pekerja merupakan sumber utama kepuasan. Komunikasi horizontal dapat membantu mengkoordinasikan berbagai kegiatan didalam organisasi dan memungkinkan berbagai divisi untuk mengumpulkan pengalam dan sumberdaya,tempat kita bekerja diorganisasi yang komperentif. Apabila hanya terdapat satu tempat promosi, dan promosi itu didasarkan pada kualitas pekerjaan yang dicapai,maka sulit bagi para pekerja untuk berbagai pengalaman dengan yang lainnya.

Menurut Moorhead &Griffin,(2013: 294) tiga tujuan komunikasi organisasi adalah:

1. Mencapai Tindakan Terkoordinasi


(47)

Sebuah proses saling mengerti antara dua orang atau lebih untuk melaksanakan suatu hal. Koordinasi akan terjadi jika kita melakukan

planning sebelum melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Membagi Informasi

Informasi atau pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Yang disampaikan dengan cara bertatap muka atau melalui media komunikasi.Isinya berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, dan nasehat. Informasi yang di sampaikan dengan menggunakan lambang dan simbol.

3. Mengekspresikan Perasaan dan Emosi

Luapan kegembiraan/kesedihan yang di tuangkan melalui mimik wajah, dan gerak-gerik tubuh. Cara mengekspresikan perasaan dan emosi yaitu dengan cara menangis dan berteriak.

Pencapaian tindakan terkoordinasi adalah tujuan utama dari komunikasi dalam organisasi.Pembagian informasi dengan baik dan diekspresikannya emosi mambantu dalam pencapai tindakan koordinasi.

Komunikasi Organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makan atas apa yang terjadi. Konsep makna adalah relevan dan penting untuk membedakan antara persefektif fungsionalis dan persefektif interpreatif mengenai komunikasi organisasi.


(48)

   

Sifat terpenting komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan, penafsiran, dan penanganan kegiatan anggota organisasi dan maknanya bergantung pada konsespsi seseorang mengenai organisasi. Ada dua tipe hubungan manusiawi penting yang bersifat organisasional, yaitu :

1. Hubungan antara manajer dan pekerja

2. Hubungan antara pekerja dengan pekerja lain yang ada didalam organisasi.

Berdasarkan pembahasan yang telah yang telah dilakukan maka penulis membuat suatu evaluasi pada pelaksanaan komunikasi dan budaya organisasi yang diterapkan pada PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Adapun sistem komunikasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara adalah sistem komunikasi dua arah yaitu pimpinan memberikan petunjuk, instruksi, informasi pada bawahan dan bawahan memberikan laporan, saran, pengaduan, dan sebagainya kepada pimpinan.Komunikasi dua arah bisa antara atasan dan bawahan,dan dengan para karyawan antara bawahan dengan bawahan.

Sesuai dengan pembahasan bahwa komunikasi itu sangat penting peranannya dalam berkomunikasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT.Putra Salfan Pangkalan SusuSumatera Utara.Teori-teori komunikasi telah menjelaskan kepada kita bahwa betapa pentingnya peranan komunikasi itu pada PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara :


(49)

Adapun peranan komunikasi dalam meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan ini antara lain :

1. Menyediakan informasi untuk pelaksanaan pekerjaan.

2. Menjelaskan tanggapan dan harapan mengenai tanggung jawab terhadap pekerjaan.

3. Meningkatkan peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara.

Karena sistem komunikasi yang diterapkan PT.Puta Salfan pangkalan Susu,Sumatera Utara adalah sistem komunikasi dua arah maka sudah tentu proses komunikasi didalam kegiatan sehari-hari cukup baik,karyawan dihargai sebagai karyawan (sumber daya manusia yang mempunyai perasaan), hubungan antara karyawan dihargai dan benar-benar dilaksanakan dengan baik. Di dalam komunikasi organisasi PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatea Utara menerapkan arus komunikasi ke atas yaitu pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Jenis komunikasi ini mencakup :

1. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berarti bahwa apa yang sedang terjadi dalam pekerjaan, seberapa jauh pencapaiannya, apa yang masih harus dilakukan, dan masalah lain yang serupa.

2. Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang belum terjawab.


(50)

   

3. Berbagai gagasan untuk perubahan dan saran-saran perbaikan.

4. Perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai organisasi, pekerjaan itu sendiri,pekerja lainnya dalam masalah yang serupa.

Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan Komunikasi organisasi.Komunikasi memberikan umpan balik kepada manajemen. Umpan balik diperlukan untuk mengetahui semangat kerja para pekerjanya dan berbagai ketidak puasan yang terjadi. Komunikasi penting untuk membuat bawahan merasa memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Di samping itu juga memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari para pekerjanya.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara mengenai peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara, sudah cukup baik hal ini dikarenakan dengan adanya pengarahan-pengarahan dari atasan baik secara eksternal maupun internal.

Adapun pembentuk budaya organisasi yang diterapkan pada PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara adalah :

1. Lingkungan usaha yaitu lingkungan dimana organisasi itu beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan.

2. Nilai-nilai (values) merupakan konsep dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.


(51)

3. Panutan/keteladanan yaitu orang-orang yang menjadi panutan atau keteladanan pegawai lainnya karena keberhasilannya

4. Acara-acararutin yang di selenggarakan oleh organisasi dalam rangka memberikan penghargaan pada pegawainya.

5. Jaringan budaya yaitu jaringan komunikasi informal yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai dan budaya organisasi.

Di dalam upaya pembentukan budaya organisasi PT.Putra Safan Pangkalan SusuSumatera Utara dilakukan lingkungan usaha dimana organisasi itu beroperasi dan akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan.

Pemimpin PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara memberikan panutan/keteladanan yang baik kepada pegawai agar karyawan di perusahaan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara mencapai keberhasilan atas kerja kerasnya dan bisa mengembangkan perusahaan tersebut.

PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara memiliki tipe organisasi yaituConstructive culture yaitu dimana pekerja di dorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang.Tipe budaya Organisasi ini sering disebut organisasi bisnis atau perusahaan. Dalam organisasi bisnis, pemilik menerima keuntungan dan ekonomi terbesar. Adapaun contoh yang dapat diambil adalah pembangunan, perdagangan, perindustrian, dan jasa.


(52)

   

Adapun pendekatan budaya organisasi yang diterapkan pada PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara adalah :

1. Pendekatan Budaya

Pendekatan budaya adalah pendekatan kontemporer tentang organisasi. Pendekatan budaya beranggapan bahwa perusahaan harus dipandang sebagai suatu kesatuan sosial atau budaya. Pada umumnya suatu kelompok atau kultur sosial selalu memiliki peraturan seperti Perilaku, Peran, dan nilai-nilai. Demikian pula halnya suatu organisasi harus mengindentifikasi jenis kultur, norma-norma atau nilai-nilai yang dianutnya. Tujuan untuk memahami bagaimana budaya organisasi tersebut mempengaruhi dan dan dipengaruhi oleh anggotanya dalam budaya organisasi tersebut.

Dalam pendekatan budaya ini pemimpin PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara memiliki peraturan seperti : Perilaku, peran, dan nilai-nilai agar agar dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh karyawan di dalam budaya organisasi tersebut.

2. Pendekatan Hubungan Antar Manusia

Pendekatan hubungan antar manusia berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian eksklusif faktor fisik dalam mengukur keberhasilan didalam perusahaan. Salah satu asumsi dasar pendekatan hubungan antar manusia adalah sistem komunikasi di dalam perusahaan dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.


(53)

Pendekatan hubungan antar manusia sangat menghargai pemimpin demokratis. Pemimpin PT.Putra Salfan Pangkalan SusuSumatera Utara mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi dengan memberikan saran, umpan balik, dan menyelesaikan masalah dan keluhan mereka sendiri.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara mengenai peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara, sudah cukup baik hal ini dikarenakan dengan adanyakomunikasi atas ke bawah dan bawah ke atas,pengarahan-pengarahan dari atasan baik secara eksternal maupun internal.Di dalam budaya organisasi ada tipe organisasi yaitu Constructive culture yaitu dimana pekerja di dorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini seperti diadakannya pelatihan-pelatihan dan pengarahan komputer dan manajemen. Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pengarahan tersebut sumber daya yang ada lebih menguasai pekerjaan baik secara manajemen maupun teknologi. Dengan adanya komunikasi yang efektif di dalam perusahaan tingkat kinerja karyawan akan meningkat dan hal ini nantinya akan berpengaruh kepada perusahaan secara total.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif dan kerja sama yang erat antara pimpinan dengan para karyawan maupun diantara para karyawan itu sendiri sangat diperlukan. Pendekatan hubungan antar manusia


(54)

   

sangat menghargai pemimpin yang demokratis pemimpin PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi dengan memberikan saran, umpan balik, dan menyelesaikan masalah dan keluhan mereka sendiri. Hubungan komunikasi yang baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya serta pendekatan budaya organisasi dapat menciptakan komunikasi yang efisien dan budaya organisasi yang di terapkan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara.Sehingga komunikasi dan budaya organisasi dapat tercapai guna meningkatkan kinerja karyawan yang diharapkan dengan yang direncanakan semula.


(55)

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dan setelah melakukan pelaksanaan penelitian di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem komunikasi yang digunakan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara yaitu sistem komunikasi atas ke bawah dan bawah ke atas. Komunikasi atas ke bawah dan bawah ke atas misalnya seorang pimpinan menjelaskan kepada bawahannya, kemudian setelah ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada di dalam perusahaan tersebut.

2. Pembentuk Budaya Organisasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah cukup baik yaitu dengan adanya panutan/keteladanan yang baik antara pimpinan dan bawahan agar karyawan di perusahaan PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara mencapai keberhasilan atas kerja kerasnya dan bisa mengembangkan perusahaan tersebut

3. Pendekatan budaya organisasi yaitu pendekatan budaya dan pendekatan hubungan antar manusia.Karena dapat membedakan antara organisasi dengan organisasi lainnya.Dengan kata lain setiap perusahaan memiliki budaya


(56)

   

organisasi yang berbeda-beda dan setiap perusahaan memiliki ciri khas budaya organisasi tersendiri.

4. Kinerja karyawan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu, Sumatera utara dapat tercapai apabila antar sesama karyawan dapat menciptakan hubungan yang baik dari atas kebawah maupun sebaliknya sehingga dapat tercipta komunikasi yang efisien dan budaya organisasi yang baik sehingga kinerja karyawan dapat tercapai guna mewujudkan tujuan dan program perusahaan yang diharapkan.

B. SARAN.

Dari kesimpulan di atas , maka penulis akan memberikan beberapa saran seperti yang di uraikan sebagai berikut :

1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara maupun sesama pegawai yang setara tingkatannya tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi dua arah yang dilakukan dengan baik dan tepat

2. Pembentuk budaya organisasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah cukup baik. Untuk itu kedepannya PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara dapat lebih meningkatkan penerapan budaya organisasi agar benar-benar meresap kedalam sendi-sendi setiap individu yang ada di dalam perusahaan.


(57)

3. Hendaknya mengatasi kesalah pahaman yang terjadi dengan saling menghargai dan menjaga hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara.

4. Kinerja karyawan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah baik karena turut dipengaruhi komunikasi dan budaya organisasi yang positif yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.Semoga kinerja karyawan yang baik ini tetap dipertahankan dan harus ditingkatkan lagi demi tercapainya kinerja karyawan yang berkualitas yang berpengaruh positif kepada kinerja perusahaan.


(58)

   

DAFTAR PUSTAKA

Boove,L.Coutrland dan John V.Thill..Komunikasi Bisnis. Buku Pertama,Edisi Bahasa

Indonesia,Edisi Keenam.Jakarta: PT Prenhalindo Jakarta.2002.

Boove, L. Coutrland dan John V. Thill.. Komunikasi Bisnis. Buku Kedua,Edisi Bahasa

Indonesia,Edisi Keenam.Jakarta: PT Indeks Kelompok. Gramedia.2003.

Cangara, Hafied. 2006,Pengantar Ilmu Komunikasi,Edisi I.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Dewi, Sutrisna,2007,Komunikasi Bisnis,Edisi I,Yogyakarta: Andi.

Effendy, Uchana,2001, Sistem Informasi Manajemen,Bandung: Penerbit Remaja

Haryani, Sri.2001.Komunikasi Bisnis, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Lilwei,2004,Fungsi Komunikasi dalam organisasi,Bandung: Penerbit Remaja

Moeljono.2003.Budaya korporat dan keunggulan korporasi. Jakarta : PT,Elelx Media

Komputido

Moorhead & Griffiin, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dan organisasi, Edisi 9,

Jakarta : Salemba Empat.2013

Pace,Wayne dan Faules,2001,Komunikasi Organisasi-Strategi meningkatkanKinerja

perusahaan,Bandung: Redmadja Rosda Karya.

Suprapto ,2009,Komunikasi Organisasi,Jakarta:Edisi V,Cetakan ketujuh.

Robbins, StephenP.OrganizationalBehavior.New Jersy: Prentice Hall International,Inc,2003

Robbins dan Coulter,Prinsip Perilaku Organisasi,Edisi V,Cetakan ketujuh, Jakarta:Erlangga. 2002

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki,2006.Budaya Organisasi, Edisi 1, Cetakan ketiga ,

Jakarta : Rajawali Pers,2013

Rumanti, 2002,Komunikasi Organisasi,Jakrta, Edisi I.Erlangga.

Tubbs dan Moss,Conrad , 2005.Ilmu Komunikasi,Buku pertama,Edisi Bahasa Indonesia,jakarta PT.Gramedia

Wiryanto, 2005, Komunikasi Organisasi, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Want, Jeromy,2006 , Budaya Organisasi, Jakarta: Erlangga.


(1)

Pendekatan hubungan antar manusia sangat menghargai pemimpin demokratis. Pemimpin PT.Putra Salfan Pangkalan SusuSumatera Utara mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi dengan memberikan saran, umpan balik, dan menyelesaikan masalah dan keluhan mereka sendiri.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara mengenai peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara, sudah cukup baik hal ini dikarenakan dengan adanyakomunikasi atas ke bawah dan bawah ke atas,pengarahan-pengarahan dari atasan baik secara eksternal maupun internal.Di dalam budaya organisasi ada tipe organisasi yaitu Constructive culture yaitu dimana pekerja di dorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini seperti diadakannya pelatihan-pelatihan dan pengarahan komputer dan manajemen. Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pengarahan tersebut sumber daya yang ada lebih menguasai pekerjaan baik secara manajemen maupun teknologi. Dengan adanya komunikasi yang efektif di dalam perusahaan tingkat kinerja karyawan akan meningkat dan hal ini nantinya akan berpengaruh kepada perusahaan secara total.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif dan kerja sama yang erat antara pimpinan dengan para karyawan maupun diantara


(2)

   

sangat menghargai pemimpin yang demokratis pemimpin PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi dengan memberikan saran, umpan balik, dan menyelesaikan masalah dan keluhan mereka sendiri. Hubungan komunikasi yang baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya serta pendekatan budaya organisasi dapat menciptakan komunikasi yang efisien dan budaya organisasi yang di terapkan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara.Sehingga komunikasi dan budaya organisasi dapat tercapai guna meningkatkan kinerja karyawan yang diharapkan dengan yang direncanakan semula.


(3)

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dan setelah melakukan pelaksanaan penelitian di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem komunikasi yang digunakan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara yaitu sistem komunikasi atas ke bawah dan bawah ke atas. Komunikasi atas ke bawah dan bawah ke atas misalnya seorang pimpinan menjelaskan kepada bawahannya, kemudian setelah ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada di dalam perusahaan tersebut.

2. Pembentuk Budaya Organisasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah cukup baik yaitu dengan adanya panutan/keteladanan yang baik antara pimpinan dan bawahan agar karyawan di perusahaan PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara mencapai keberhasilan atas kerja kerasnya dan bisa mengembangkan perusahaan tersebut

3. Pendekatan budaya organisasi yaitu pendekatan budaya dan pendekatan hubungan antar manusia.Karena dapat membedakan antara organisasi dengan


(4)

   

organisasi yang berbeda-beda dan setiap perusahaan memiliki ciri khas budaya organisasi tersendiri.

4. Kinerja karyawan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu, Sumatera utara dapat tercapai apabila antar sesama karyawan dapat menciptakan hubungan yang baik dari atas kebawah maupun sebaliknya sehingga dapat tercipta komunikasi yang efisien dan budaya organisasi yang baik sehingga kinerja karyawan dapat tercapai guna mewujudkan tujuan dan program perusahaan yang diharapkan.

B. SARAN.

Dari kesimpulan di atas , maka penulis akan memberikan beberapa saran seperti yang di uraikan sebagai berikut :

1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara maupun sesama pegawai yang setara tingkatannya tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi dua arah yang dilakukan dengan baik dan tepat

2. Pembentuk budaya organisasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah cukup baik. Untuk itu kedepannya PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara dapat lebih meningkatkan penerapan budaya organisasi agar benar-benar meresap kedalam sendi-sendi setiap individu yang ada di dalam perusahaan.


(5)

3. Hendaknya mengatasi kesalah pahaman yang terjadi dengan saling menghargai dan menjaga hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara.

4. Kinerja karyawan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah baik karena turut dipengaruhi komunikasi dan budaya organisasi yang positif yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.Semoga kinerja karyawan yang baik ini tetap dipertahankan dan harus ditingkatkan lagi demi tercapainya kinerja karyawan yang berkualitas yang berpengaruh positif kepada kinerja perusahaan.


(6)

   

DAFTAR PUSTAKA

Boove,L.Coutrland dan John V.Thill..Komunikasi Bisnis. Buku Pertama,Edisi Bahasa

Indonesia,Edisi Keenam.Jakarta: PT Prenhalindo Jakarta.2002.

Boove, L. Coutrland dan John V. Thill.. Komunikasi Bisnis. Buku Kedua,Edisi Bahasa Indonesia,Edisi Keenam.Jakarta: PT Indeks Kelompok. Gramedia.2003.

Cangara, Hafied. 2006,Pengantar Ilmu Komunikasi,Edisi I.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Dewi, Sutrisna,2007,Komunikasi Bisnis,Edisi I,Yogyakarta: Andi.

Effendy, Uchana,2001, Sistem Informasi Manajemen,Bandung: Penerbit Remaja

Haryani, Sri.2001.Komunikasi Bisnis, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Lilwei,2004,Fungsi Komunikasi dalam organisasi,Bandung: Penerbit Remaja

Moeljono.2003.Budaya korporat dan keunggulan korporasi. Jakarta : PT,Elelx Media Komputido

Moorhead & Griffiin, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dan organisasi, Edisi 9,

Jakarta : Salemba Empat.2013

Pace,Wayne dan Faules,2001,Komunikasi Organisasi-Strategi meningkatkanKinerja

perusahaan,Bandung: Redmadja Rosda Karya.

Suprapto ,2009,Komunikasi Organisasi,Jakarta:Edisi V,Cetakan ketujuh.

Robbins, StephenP.OrganizationalBehavior.New Jersy: Prentice Hall International,Inc,2003

Robbins dan Coulter,Prinsip Perilaku Organisasi,Edisi V,Cetakan ketujuh, Jakarta:Erlangga. 2002

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki,2006.Budaya Organisasi, Edisi 1, Cetakan ketiga , Jakarta : Rajawali Pers,2013

Rumanti, 2002,Komunikasi Organisasi,Jakrta, Edisi I.Erlangga.

Tubbs dan Moss,Conrad , 2005.Ilmu Komunikasi,Buku pertama,Edisi Bahasa Indonesia,jakarta PT.Gramedia

Wiryanto, 2005, Komunikasi Organisasi, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Want, Jeromy,2006 , Budaya Organisasi, Jakarta: Erlangga.