Mengemukakan Program secara Terperinci

1. Mengemukakan Program secara Terperinci

Seorang siswa tidak pernah terlepas dari kegiatan di sekolah, baik intrasekolah maupun ekstrasekolah. Keuntungan yang didapatkan jika sering mengikuti kegiatan di sekolah sangatlah banyak. Sekolah sering mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak siswa dan guru, bahkan juga orang tua. Kegiatan yang besar harus dirancang dengan baik dan dijadwal menjadi program sekolah. Kegiatan siswa yang diprogramkan itu perlu didasari atas pertimbangan yang matang. Pertimbangan dan rencana kegiatan yang disusun secara sistematis disebut proposal atau usulan.

Usulan kegiatan ditulis untuk diajukan kepada pihak yang berwenang agar mendapat persetujuan. Usulan kegiatan berisi program kerja. Pihak yang berwenang berhak memberikan persetujuan atau menolak usulan kegiatan. Usulan kegiatan disampaikan dengan menyertakan surat pengantar. Pihak yang berwenang selanjutnya memberikan balasan tertulis yang berisi persetujuan, saran-saran perbaikan usulan sebelum disetujui, atau penolakan atas usulan yang disampaikan.

Pada umumnya proposal terdiri atas berikut ini.

a. Latar belakang, berisi dasar pemikiran, alasan, pertimbangan, dan pentingnya pelaksanaan program.

b. Tujuan dan manfaat, berisi rumusan tujuan yang hendak dicapai dan manfaat atas kegiatan yang akan dilakukan.

c. Kegiatan, berisi perincian dan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi kegiatan awal (persiapan), pelaksanaan, evaluasi/ pelaporan (setelah kegiatan).

d. Panitia pelaksana, berisi orang-orang yang bertanggung jawab sebagai pelaksana kegiatan.

e. Anggaran, berisi dana yang diperlukan, sumber dana, dan penggunaan dana.

f. Jadwal, berisi tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

102 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS

Perhatikan contoh proposal berikut ini!

Proposal Kegiatan Workshop Teater dan Pentas Seni dalam Rangka Menyongsong Pelaksanaan “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” dan Bulan Bahasa

A. Nama Kegiatan Kegiatan ini bertajuk “Workshop Teater dan Pentas Seni dalam

Rangka Menyongsong Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” Himpunan Mahasiswa Jurusan PBS FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Dasar Pemikiran Dalam proses pendidikan, penguasaan dan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran merupakan tujuan utama sekaligus tujuan bersama. Konsep ini tentu sangat mudah kita terima dan kita pahami. Meskipun demikian, konsep tersebut memerlukan proses yang sangat sulit untuk mewujudkannya. Kesulitan tersebut tentunya harus dihadapi sebagai sebuah tantangan. Kesiapan guru dalam menyampaikan materi di kelas sangat diperlukan untuk memahami pengetahuan yang ingin disampaikan kepada para siswa. Aspek ini dalam dunia pendidikan modern akan sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar.

Kemampuan guru dalam hal ini tidak hanya berkenaan dalam penguasaan materi pelajaran, tetapi juga dalam hal metode penyampaian, sehingga dapat; 1) membangkitkan motivasi murid untuk terus belajar, 2) pelajaran mudah dimengerti, 3) suasana belajar menjadi semakin hidup karena keaktifan murid dan bukan hanya keaktifan guru yang mendominasi jalannya proses belajar. Rendahnya “keaktifan” siswa di dalam kelas, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses belajar dalam mencapai tujuan (Yuliati, 1998). Dalam proses belajar mengajar di kelas gurulah yang memiliki peran penting dalam menghidupkan suasana kelas, sehingga siswa betul-betul terlibat dalam proses belajar mengajar, baik secara fisik maupun mental. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh karena itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan pengajaran secara saksama dalam upaya meningkatkan “kesempatan” siswa untuk belajar.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian dalam dunia pendidikan mengindikasikan dan mengisyaratkan perlu dilakukannya upaya secara terus-menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas

Kualitas Pendidikan di Indonesia 103 Kualitas Pendidikan di Indonesia 103

Mengacu pada fenomena-fenomena pendidikan di atas, Himpunan Mahasiswa Jurusan PBS bekerja sama dengan dosen memandang perlu untuk mengadakan WorkShop dengan tema “Sosialisasi dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pengajaran Drama/Teater di Sekolah” di wilayah Karesidenan Surakarta. Hal itu dikarenakan kurikulum berbasis kompetensi sebagai salah satu alat/cara untuk mengatasi segala kepincangan/kekurangan dalam sistem pengajaran di Indonesia.

C. Tema Tema Workshop Teater ini adalah “Sosialisasi dan Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pengajaran Drama/Teater di Sekolah”.

D. Tujuan Tujuan umum seminar ini adalah memperoleh masukan tentang

implementasi dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah, khususnya pendidikan dasar dan menengah, dalam konteks otonomi daerah dan reformasi pendidikan, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara khusus, seminar sehari ini bertujuan untuk; (1) mengenal dan mengetahui kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar, menegah, dan tingkat atas, (2) strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menegah di Surakarta dan sekitarnya, (3) mengetahui, menelaah, dan mengimple- mentasikan pengajaran drama/teater dengan sistem kurikulum berbasis kompetensi, dan (4) memberikan bekal kepada para mahasiswa Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Seni Rupa jurusan PBS FKIP khususnya dan para guru di wilayah Surakarta pada umumnya dengan pemahaman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas para calon guru dan guru di sekolah.

104 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS

E. Topik Seminar dan Pembicara Berkaitan dengan tujuan seminar di atas, maka topik-topik yang

akan dibahas dalam seminar sehari ini adalah sebagai berikut.

1. Drama dan Pengajarannya di Sekolah, oleh Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. (Pakar Drama FKIP UNS)

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikani: Kebaruan dan Implikasi Pelaksanaannya, oleh Prof. Dr. Suminto A. Sayuti (Pakar Drama UNY)

3. Kesiapan Guru Mengajarkan Drama Berdasarkan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah oleh Drs. Hanindawan (Dosen STSI dan Praktisi Teater Gidag-Gidig)

F. Peserta

1. Para Kepala Sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK).

2. Ketua–Ketua MGMP.

3. Guru SD, SMP, SMA, dan SMK se-Surakarta dan sekitarnya.

4. Mahasiswa FKIP UNS.

5. Mahasiswa FKIP PTS di Surakarta dan sekitarnya.

G. Waktu dan Tempat Kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2007 di Aula

FKIP Gedung II Lantai III FKIP UNS.

H. Penyelenggara Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan

bekerja sama dengan Dosen PBS FKIP UNS Surakarta. Surakarta, 1 Oktober 2007

Mengetahui, Ketua Jurusan

Ketua Panitia,

Drs. Amir Fuady, M.Hum. Agus Yulianto NIP 130890437

NIM K1202026