Sumber-Sumber Penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

B. Sumber-Sumber Penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sumber penerimaan (pendapatan) negara merupakan semua penerimaan dalam negeri dan penerimaan lain yang digunakan untuk membiayai belanja negara. Sumber-sumber dan pengalokasian anggaran dapat dilihat dari susunan APBN yang berlaku.

Ekonomi SMA/MA XI

Apabila dilihat dari pos-pos yang ada dalam APBN, sumber penerimaan negara dapat diperinci sebagai berikut.

1. Penerimaan Dalam Negeri

Penerimaan dalam negeri terdiri atas:

a. Penerimaan perpajakan yang berasal dari:

1) Pajak Dalam Negeri, terdiri atas: (a) pajak penghasilan yang terdiri atas migas dan non

migas, (b) pajak pertambahan nilai (PPN), (c) pajak bumi dan bangunan (PBB), (d) bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), (e) cukai, dan (f) pajak lainnya.

2) Pajak Perdagangan Internasional, terdiri atas:

(1) bea masuk, dan (2) pajak/pungutan ekspor.

b. Penerimaan bukan pajak yang berasal dari:

1) penerimaan sumber daya alam antara lain:

(a) minyak bumi, (b) gas alam, (c) pertambangan umum, dan (d) perikanan.

2) bagian laba BUMN.

3) penerimaan negara bukan pajak lainnya.

2. Hibah

Hibah merupakan penerimaan bantuan yang tidak harus dikembalikan kepada pemberinya.

Kecakapan Personal

Pengelolaan anggaran baik pemerintah pusat maupun daerah harus dilakukan secara jujur. Mengapa demikian? Buatlah analisismu!

Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu!

Ekonomi SMA/MA XI

Sumber penerimaan pemerintah daerah pada umumnya terdiri atas:

a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun yang lalu.

b. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas:

1) hasil pajak daerah,

2) hasil retribusi daerah,

3) hasil BUMD dan kekayaan daerah yang dipisahkan,

4) lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

c. Dana Perimbangan, yang terdiri atas:

1) bagi hasil pajak/bukan pajak,

2) Dana Alokasi Umum (DAU),

3) Dana Alokasi Khusus (DAK) yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kelautan dan perikanan, serta prasarana pemerintah.

4) lain-lain pendapatan yang sah, yang terdiri atas:

(a) pendapatan hibah, (b) pendapatan dana darurat.

Warta Ekonomi

ANGGARAN PELAYANAN KESEHATAN MAKIN DITINGKATKAN

(Oleh: Iyan Sofiyan (Staf Humas))

Fraksi Demokrat DPRD Kota Bogor fraksinya mengenai perubahan APBD berharap, dalam rancangan perubahan Kota Bogor tahun 2006, dalam Sidang APBD Kota Bogor tahun 2006 anggaran Paripurna DPRD Kota Bogor yang pelayanan kesehatan keluarga miskin dipimpin Ketuanya H. Tb Tatang Muchtar dapat ditingkatkan.

di Gedung DPRD setempat, Selasa (26/9). Dengan ditingkatkannya anggaran

Sementara itu Juru bicara Fraksi

pelayanan kesehatan keluarga miskin, Keadilan Sejahtera Teguh Rihananto Pemerintah Kota (Pemkot) tidak perlu mengatakan, di sisi belanja terutama utang kepada rumah sakit rujukan. belanja kegiatan ada beberapa pos yang Apalagi, pendapatan pelayanan dari mengalami penambahan yang signifikan retribusi pelayanan kesehatan juga dan juga pengurangan yang perlu meningkat.

mendapatkan penjelasan antara lain ”Karena itu pelayanan kesehatan pengurangan biaya gaji dan tunjangan

bagi keluarga miskin benar-benar harus pegawai tetap yang cukup besar di dapat terjamin,” kata Juru Bicara Fraksi Sekretariat Daerah yang mencapai Rp 4,2 Demokrat Mufti Fauqi dalam tanggapan miliar atau 45,1% dari anggaran sebelum-

nya.

Ekonomi SMA/MA XI

Fraksi Keadilan juga mempertanya- Diharapkan dengan tambahan dana kan mengenai penambahan bantuan program pelayanan kesehatan bagi keuangan kepada organisasi Profesi masyarakat miskin bisa berjalan lancar kemasyarakatan dan KPU yang cukup dan manfaatnya bisa dirasakan oleh besar yaitu Rp 7 miliar.

mereka yang sangat membutuhkan. Menanggapi tanggapan-tanggapan

Tentang penggunaan biaya gaji dan fraksi itu Walikota Bogor H. Diani Budiarto tunjangan pegawai tetap di Sekretariat

mengatakan, peningkatan pendapatan Daerah, Walikota menjelaskan, memang daerah dalam perubahan APBD Kota perlu dilakukan berdasarkan biaya gaji Bogor tahun 2006 pada prinsipnya akan dan tunjangan pegawai tetap yang sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk direalisasikan. memperkuat pendanaan kegiatan-

Mengenai besaran bantuan keuang- kegiatan yang bertujuan mendukung an bagi organisasi profesi kemasyara-

kelancaran jalannya program 4 prioritas katan, kata Diani, memang dibutuhkan yakni pembenahan transportasi, untuk mendukung dinamika aktivitas kebersihan, PKL (Pedagang Kaki Lima) organisasi kemasyarakatan yang cen- dan pengentasan kemiskinan. Hal ini derung terus berkembang. Sedangkan sejalan dengan rentra Kota Bogor 2004- bantuan untuk KPU pada perubahan 2009 dan tetap mengacu kepada Arah APBD kali ini tidak mendapatkan penam- Kebijakan Umum APBD Kota Bogor tahun bahan anggaran.(YAN) 2006.

Sumber:

“Kami sependapat dengan tangga- http://www.kotabogor.go.id pan fraksi tentang perlunya ditingkatkan

berita.php?isi=743&page=1&cgiaction= pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, sehingga dalam perubahan APBD configdefault&vo=2&submenu=02

Kota Bogor tahun 2006 dianggarkan biaya sebesar Rp 750 juta untuk mendukung program pelayanan rujukan bagi keluarga miskin.

Merespon Pesan

Bacalah berita dengan judul ANGGARAN PELAYANAN KESEHATAN MAKIN DITINGKATKAN. Analisislah apakah anggaran pelayanan kesehatan memang perlu ditingkatkan?

Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu!

Ekonomi SMA/MA XI