APBN dan APBD

A. APBN dan APBD

Pada subbab ini, kalian akan mempelajari tentang APBN dan APBD. Uraiannya meliputi pengertian, fungsi, tujuan, landasan hukum penyusunan APBN dan APBD.

1. Pengertian APBN dan APBD

APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yaitu suatu daftar yang berisi rencana penerimaan dan pengeluaran negara Indonesia dalam jangka

Ekonomi SMA/MA XI Ekonomi SMA/MA XI

31 Desember). APBN terdiri atas dua sisi (pos), yakni pos penerimaan dan pos pengeluaran. APBN merupakan instrumen untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara dalam rangka membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Di Indonesia, APBN disusun pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan ditetapkan dalam bentuk Undang-undang. Sedangkan APBD adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yaitu suatu daftar yang berisi penerimaan dan pengeluaran negara Indonesia suatu pemerintahan daerah dalam jangka waktu satu tahun (dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember), yang ditetapkan oleh Kepala Daerah (Gubernur/Bupati) bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I/II.

2. Fungsi APBN dan APBD

Untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah diharapkan semakin berperan dalam mengatur jalannya perekonomian.

Secara umum APBN /APBD memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

a. Fungsi Alokasi

Kegiatan ekonomi suatu masyarakat akan lancar apabila tersedia prasarana sosial (barang yang dipakai secara bersama-sama), seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandar udara, dan fasilitas- fasilitas umum lainnya. Oleh karena itu untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas tersebut tidak mungkin diadakan oleh perorangan, perusahaan swasta, atau secara ekonomis tidak disediakan oleh sistem pasar, maka pemerintah ber- kewajiban untuk membangun fasilitas- fasilitas tersebut. Dari uraian di atas dapatkah kalian merumuskan apa yang

Sumber : infotol.astaga.com.

dimaksud dengan fungsi alokasi? Fungsi

Gambar 2.1 Pembangunan proyek ini amat tergantung pada jumlah anggaran yang disediakan.

alokasi merupakan kebijakan yang

Ekonomi SMA/MA XI Ekonomi SMA/MA XI

Tantangan Belajar

Apakah di daerah kalian sudah tersedia fasilitas–fasilitas umum secara mencukupi. Jika belum, apa saja yang belum tersedia? Dari mana sumber keuangan untuk memenuhi fasilitas–fasilitas umum tersebut? Diskusikan dengan teman kalian!

Hasilnya dikumpulkan kepada bapak/ibu guru kalian!

b. Fungsi Distribusi

Fungsi distribusi adalah kebijakan untuk dapat menim- bulkan adanya tingkat pemerataan penghasilan/kesejahteraan yang lebih baik.

Contoh pelaksanaan dari fungsi ini adalah dengan penarikan pajak sebagian akan dikembalikan kepada masya- rakat dalam bentuk subsidi/bantuan, melalui program-

program, misalnya Jaring Pengaman Sosial (JPS), Raskin, pengobatan gratis, dan lain-lain.

c. Fungsi Stabilisasi

Kebijakan pemerintah untuk menciptakan stabilitas ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi dan menghindarkan adanya benturan-benturan antarkepentingan ekonomi merupakan fungsi stabilisasi. Kebijakan ini misalnya diarahkan untuk:

1) Pertumbuhan ekonomi yang tinggi;

2) Mencapai kesempatan kerja yang tinggi;

3) Mencapai/mempertahankan tingkat harga yang pantas;

dan

4) Neraca pembayaran luar negeri yang sehat. APBD mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi APBN

di atas, hanya saja lingkup wilayahnya hanya mencakup wilayah daerah tingkat I dan tingkat II, di samping itu APBD juga berfungsi untuk menggerakkan roda pemerintahan daerah, menjaga eksistensi/tegaknya pemerintahan di daerah, dan menggairahkan kegiatan perekonomian di daerah.

Ekonomi SMA/MA XI

Kecakapan Vokasional

Pemerintah mengucurkan anggarannya untuk kepentingan pembangunan. Nah, apakah kalian sudah dapat menikmati kucuran itu? Lakukan kegiatan ekonomi yang dapat menguntungkan diri kalian dan masyarakat, dan usahakan dapat menikmati fasilitas apa pun yang disediakan oleh pemerintah. Tanyakan kepada guru kalian jika dijumpai kesulitan!

Kecakapan Sosial

Dalam menggunakan dananya untuk pembangunan, pemerintah perlu memerhatikan aspek keadilan. Jika tidak adil pasti menimbulkan kecemburuan sosial. Nah, diskusikanlah dengan teman yang berbeda agama, ras, atau suku; apakah alokasi dana oleh pemerintah saat ini sudah adil?

Hasilnya dikumpulkan kepada bapak/ibu guru kalian!

3. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD

Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara dalam pelaksanaan kegiatan produksi, perluasan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kemakmuran masyarakat. Sedangkan APBD disusun dengan tujuan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran daerah agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kemakmuran masyarakat di daerah.

4. Landasan Hukum APBN dan APBD

Dasar hukum penyusunan APBN adalah sebagai berikut.

a. UUD 1945 pasal 23 ayat 1 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang ditetapkan setiap tahun. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang, dan apabila DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah melaksanakan APBN tahun sebelumnya.

Ekonomi SMA/MA XI Ekonomi SMA/MA XI

Adapun dasar hukum Keuangan Daerah dan APBD adalah:

a. UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah daerah (Bab VIII, pasal 78 s/d 86).

b. UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Di dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah disebutkan bahwa:

1) APBD ditetapkan dengan peraturan daerah paling lambat satu bulan setelah APBN ditetapkan.

2) Perubahan APBD ditetapkan paling lambat tiga bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

3) Perhitungan APBD ditetapkan paling lambat tiga bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.

c. PP Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

5. Kebijakan Anggaran

Kondisi perekonomian suatu negara setiap tahun mengalami perubahan, oleh karena itu pemerintah perlu menyusun kebijakan anggaran yang sesuai dengan target dan tujuan pembangunan perekonomian yang hendak dicapai.

Pada dasarnya, terdapat tiga jenis kebijakan anggaran yang mungkin ditetapkan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut adalah:

a. Anggaran Surplus

Anggaran surplus adalah anggaran di mana jumlah penerimaan lebih besar daripada pengeluarannya.

(penerimaan > pengeluaran)

b. Anggaran Berimbang dan Dinamis

Anggaran berimbang dan dinamis adalah anggaran yang jumlah penerimaan sama dengan anggaran pengeluaran, dan diusahakan jumlahnya terus ditingkatkan dari tahun ke tahun melalui peningkatan tabungan pemerintah.

Ekonomi SMA/MA XI Ekonomi SMA/MA XI

Anggaran defisit adalah anggaran yang jumlah penerimaan lebih kecil dari jumlah pengeluarannya. (penerimaan < pengeluaran)

Di bawah ini disajikan gambar tiga kemungkinan bentuk anggaran.

Tiga Kemungkinan Bentuk Anggaran

pengeluaran

pajak

anggaran berimbang anggaran surplus (G>T)

pengeluaran pemerintah

pendapatan

anggaran defisit

6. Faktor-Faktor Penentu Besarnya APBD

APBD setiap daerah di Indonesia besarnya tidak sama, hal ini tergantung dari sumber daya alam dan tingkat aktivitas ekonomi yang ada pada daerah tersebut, misalnya suatu daerah sumber alamnya melimpah, tanahnya sangat subur sehingga pertaniannya berkembang baik, akan tetapi ada daerah yang langka sumber alamnya, tanahnya tandus dan kering sehingga pertanian kurang bisa berkembang. Di samping itu ada daerah yang perekonomiannya maju, sehingga banyak investasi ditanam di daerah tersebut, tetapi ada daerah yang perekono- miannya kecil, dan investasi tidak banyak.

Kondisi tiap-tiap daerah yang berbeda itu memengaruhi tingkat pendapatan masyarakatnya, yang berakibat pada penerimaan pemerintah daerah dari sektor pajak dan retribusi. Secara menyeluruh potensi keuangan daerah, ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut.

a. Pertumbuhan Penduduk

Dalam hal-hal tertentu, besarnya penduduk dapat memengaruhi tingkat pendapatan pemerintah. Sebab, jika jumlah penduduk meningkat, maka objek pajak yang dapat ditarik juga meningkat.

Ekonomi SMA/MA XI Ekonomi SMA/MA XI

Sumber Pendapatan Baru adalah adanya tambahan usaha bisnis dari masyarakat. Dengan adanya penambahan investasi yang dilakukan oleh masyarakat, akan dapat meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi oleh pemerintah.

Semangat Produktivitas

Agar pemerintah memperoleh pajak pendapatan tinggi, pendapatan masyarakat juga harus tinggi. Agar pendapatan tinggi, masyarakat harus mempunyai semangat produktivitas yang tinggi. Nah, bagaimana cara menumbuhkan semangat produktivitas tersebut? Diskusikan dalam kelompok belajar kalian, dan hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian!

c. Kondisi Awal Suatu Daerah

Struktur sosial dan ekonomi suatu masyarakat menentukan tinggi rendahnya tuntutan akan adanya pelayanan publik (public services) dalam kuantitas dan kualitas tertentu. Pada masyarakat agraris tuntutan akan tersedianya fasilitas pelayanan publik dalam kualitas dan kuantitasnya akan lebih rendah daripada masyarakat yang berbasis pada industri. Dengan kemampuan membayar pungutan dari masyarakat industri/perkotaan akan lebih tinggi daripada masyarakat agraris.

Kondisi awal suatu daerah sangat menentukan potensi sumber penerimaan daerah.

Kondisi awal ini mencakup:

1) Struktur sosial, politik, dan institusional serta berbagai

kelompok masyarakat;

2) Komposisi industri yang ada di daerah tersebut;

3) Tingkat ketimpangan dalam distribusi pendapatan; dan

4) Kemampuan administratif, kejujuran, dan integritas dari

instansi perpajakan pemerintah. Untuk melihat kondisi awal suatu daerah, dapat dilihat

dari kontribusi sektor pertanian atau kontribusi sektor industri pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut. Semakin tinggi kontribusi sektor industri pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah, berarti semakin tinggi potensi penerimaan daerahnya.

Ekonomi SMA/MA XI

Sebaliknya, semakin tinggi kontribusi sektor pertanian pada PDRB suatu daerah, maka akan semakin rendah potensi penerimaannya. Mengapa demikian? Jika kontribusi sektor industri pada PDRB tinggi, ini artinya daerah tersebut adalah yang banyak terdapat industrinya. Sektor industri biasanya sangat potensial dipungut/ dibebani berbagai pajak. Berbeda dengan sektor pertanian yang sulit untuk melakukan intensifikasi pajak karena keuntungan yang didapat petani juga kecil.

Keingintahuan

Tahukah kalian berapa besarnya APBD di daerah kalian? Cermatilah komponen penerimaan dan pengeluarannya. Analisislah dan berilah masukan agar pendapatan asli daerah (PAD) dapat meningkat.

Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu!

d. Ekstensifikasi dan Intensifikasi Penerimaan

Usaha memperluas cakupan penerimaan daerah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Menambah objek dan subjek pajak atau retribusi.

2) Mengurangi tunggakan (wajib pajak).

3) Meningkatkan penetapan besarnya pajak dan retribusi

bagi wajib pajak.

e. Kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Riil

Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi kemampuan seseorang untuk membayar (ability to pay) berbagai pungutan-pungutan yang ditetapkan oleh pemerintah.

f. Inflasi

Berpengaruh terhadap nilai penerimaan pendapatan pajak atau retribusi yang penetapannya didasarkan pada omset penjualan, misalnya pajak hotel dan pajak restoran.

Jika inflasi maka harga-harga naik sehingga nilai volume penjualan naik, dan dampaknya adalah naiknya pendapatan daerah melalui pajak.

Ekonomi SMA/MA XI Ekonomi SMA/MA XI

Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sangat tergantung pada kebijakan penyesuaian tarif. Untuk pajak atau retribusi yang tarifnya ditentukan secara flat (tetap), maka penyesuaian tarif perlu mempertimbangkan laju inflasi. Penyesuaian tarif pajak dan retribusi ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Kegagalan dalam penyesuaian tarif terhadap laju inflasi akan menghambat peningkatan penerimaan daerah. Mengapa? Karena tarif yang terlalu rendah akan membuat penerimaan asli daerah menjadi tidak optimal. Sedangkan jika terlalu tinggi akan membuat investor enggan masuk ke daerah tersebut atau masyarakat akan enggan menggunakan fasilitas umum.

h. Pembangunan Baru

Peningkatan pendapatan juga dapat dilakukan dengan pembangunan-pembangunan fasilitas-fasilitas umum yang baru, misalnya pembangunan pasar, pembangunan terminal, perluasan bandar udara/pelabuhan, pembangunan jasa pengumpulan sampah, pembangunan tempat rekreasi baru dan penerimaan lainnya yang bersumber dari adanya fasilitas baru.

Etos Kerja

Untuk memajukan perekonomian di daerah kalian perlu partisipasi masyarakat. Nah, apa wujud partisipasi kalian? Lakukanlah bisnis walaupun kecil-kecilan! Berkonsultasilah dengan orang tuamu atau gurumu!