HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Berdasarkan halaman website Tempo (www.korporat.tempo.co), majalah tersebut didirikan pertama kali dengan nama Majalah Ekspres. Dengan pendiri dari kalangan seniman seperti Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono, dan Usamah. Oleh sebab itu gaya penulisan majalah Tempo hingga saat ini terus Namun karena perbedaan prinsip antara redaksi dan pemilik modal utama, pada 1970 Goenawan Moehamad dan rekan lainnya memutuskan keluar.
Majalah Tempo terbit pertama kali pada 6 Maret 1971 di bawah PT Grafiti Pers sebagai penerbitnya. Goenawan Mohamad adalah pemimpin redaksi Tempo pada saat itu. Tempo memiliki arti sederhana yaitu waktu, sebuah pengertian dengan segala variasinya lazim digunakan banyak penerbit di seluruh dunia.
Selain itu nama Tempo dipilih karena empat alasan yaitu,mudah diucapkan oleh lidah Indonesia. Kedua, terdengar netral, tidak mengejutkan, dan tidak merangsang. Ketiga, bukan simbol suatu golongan dengan sampul maestro bulutangkis, Minarmi. Tempo tampil dengan gaya yang berbeda, mengedepankan peliputan berita yang jujur dan berimbang serta disajikan dalam prosa yang memikat. Tempo lahir dengan gagasan dan ide pemberitaan Selain itu nama Tempo dipilih karena empat alasan yaitu,mudah diucapkan oleh lidah Indonesia. Kedua, terdengar netral, tidak mengejutkan, dan tidak merangsang. Ketiga, bukan simbol suatu golongan dengan sampul maestro bulutangkis, Minarmi. Tempo tampil dengan gaya yang berbeda, mengedepankan peliputan berita yang jujur dan berimbang serta disajikan dalam prosa yang memikat. Tempo lahir dengan gagasan dan ide pemberitaan
Pada 12 April 1982 permasalahan kembali menimpa redaksi Tempo. Menteri Penerangan Ali Moestopo menegluarkan keputusan berisi pembekuan SIT Tempo karena melanggar kode etik pers yang bebas dan bertanggung jawab. Banyak orang percaya alasan utamanya karena Tempo memberitakan kampanye partai pemerintah, Golongan Karya (Golkar) di Lapangan Banteng, Jakarta, berakhir dengan kerusuhan. Pemerintah keberatan dengan berita tersebut yang jika disangkut pautkan Golkar merupakan mesin politik di zaman Soeharto yang paling dibanggakan (Harsono, 2008, h. 101).
Pada 26 Juni 1994 Tempo sempat mengalami pembredelan oleh pemerintah karena pemberitaannya yang kelewatan pada masa itu. Namun, Goenawan Moehamad (dikutip dalam Rahzen, 2007, h. 304) menjelaskan bahwa gaya pembahasannya dan keterampilan mengolah data serta fakta menjadi berita tersebut menjadi meyakinkan. Selain itu Tempo bukan menjadi kehendak sendiri melainkan dipilih oleh banyak kalangan menjadi sebuah lambang dari sebuah korban yang walaupun terinjak tidak takluk dan tidak mati.
Setelah empat tahun Tempo vakum Goenawan Moehamad kembali membangkitkan majalah Tempo pada 26 Oktober 1998, sekaligus merintis
PT Tempo Inti Media Tbk sebagai penerbit perusahaan pers dan mendapat izin usaha menjelang jatuhnya Orde Baru (Rahzen, 2007, h. 305).
4.2 Gambaran Permasalahan
Menurut majalah Tempo edisi 15-22 Juni 2015, kasus dugaan korupsi Dahlan Iskan mencuat ke media karena penetapan mantan direktur utama PLN tahun 2009-2011 ini menjadi tersangka korupsi. Ia diduga melakukan pelanggaran hukum yaitu menerobos aturan Menteri Keuangan no. 194 tahun 2011. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa proyek baru bisa dijalankan apabila lahan telah bebas sedangkan sebagian lahan belum dibeli. Proyek tersebut adalah pembangunan gardu induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang mangkrak.
Rapat pertengahan tahun 2011 oleh dewan direksi PLN menghasilkan keputusan bahwa proyek akan terus berjalan. Setelah menjadi tersangka, Dahlan dianggap bertanggung jawab atas anggaran yang seharusnya tidak didapatkan. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta juga mengungkit masalah pembayaran vendor yang tidak diperuntukan bagi proyek gardu induk. Negara mengalami kerugian sebesar Rp 1, 063 triliun bersumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam APBN 2012.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan memutuskan untuk membuat website bernama www.gardudahlan.com sebagai media pribadinya. Seperti dalam salah satu tulisannya ia mengungkapkan alasan menerobos aturan karena tidak tahan menghadapi keluhan masyarakat pada kondisi Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan memutuskan untuk membuat website bernama www.gardudahlan.com sebagai media pribadinya. Seperti dalam salah satu tulisannya ia mengungkapkan alasan menerobos aturan karena tidak tahan menghadapi keluhan masyarakat pada kondisi
Selain Dahlan, masih terdapat 15 nama lagi dari kontraktor dan petinggi PLN yang disidik. Mereka dinilai lalai menandatangani kontrak padahal mengetahui lahan belum beres. Penyidik kini memperluas kasus melalui 19 gardu lainnya dalam proyek tersebut. Menurut pantauan majalah Tempo terdapat 4 gardu induk yang beroperasi, satu belum selesai, satu selesai namun tidak beroperasi, dan 3 lainnya tidak dikerjakan karena belum selesai pembebasan lahan. Banyaknya gardu yang belum selesai membuat PLN harus mandiri mendanai proyek tersebut sebab sejak 2013 Kementerian Keuangan menghentikan anggaran tahun jamak. Diakhir artikel, Dahlan mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan tanggung jawab sebagai kuasa pengguna anggaran.
4.3 Hasil Penelitian
Pada subbab ini, artikel berita akan dijabarkan berdasarkan cerita dan plot. Lacey (2000 dikutip dalam Eriyanto, 2013, h. 16) menjelaskan cerita adalah susunan kejadian secara utuh dari awal hingga akhir, namun bisa di tampilkan dalam tulis atau tidak dalam teks. Sedangkan plot adalah tampilan explisit dalam suatu teks. Sebuah narasi akan dibuat menarik menampilkan sebuah peristiwa yang dibuat oleh pembuat cerita. Dalam plot urutan kejadian tidak selalu sesuai dengan urutan kronologis cerita. Sedangkan cerita urutannya sesuai dengan waktu kejadian sebenarnya. Apabila kejadian diurutkan secara utuh bagaimana peristiwa tersebut ditampilkan ke dalam teks. Nomor secara berurutan menunjukkan susunan cerita, sedangkan plot menggunakan nomor acak sesuai dengan nomor cerita. Selanjutnya artikel berita akan dilihat berdasarkan struktur, dan durasi.
4.3.1 Analisis Berita
Judul
: Dahlan Riskan
Sub Judul
: Sandungan Dahlan
Berita terbagi atas dua bagian besar ditandai dengan tanda jeda sebagai pemisah antara paragraf 9 dan 10. Bagian pertama berisi tentang aturan- aturan yang menyebutkan adanya pelanggaran administrasi dan bagian kedua berisi informasi temuan Kejaksaan Tinggi Jakarta, informasi lain mengenai proyek dari beberapa narasumber, nama perusahaan,dan nama tersangka selain Dahlan.
Tabel 4.1. Cerita dan Plot “Sandungan Dahlan”
No. Cerita
No. Plot
1. Pada
peraturan
Menteri 4. Pertengahan
tahun 2011,
Keuangan No. 194 tahun 2011
diadakan rapat dewan PLN
membahas mangkraknya proyek
dijalankan apabila lahan telah
gardu di Jawa, Bali, dan Nusa
bebas. (paragraf 2, kalimat 1)
Tenggara. (paragraf 1, kalimat 1)
2. Dalam aturan Menteri Keuangan 5. Seorang
direktur memberi
anggaran akan diberikan apabila
laporan pada Dahlan sebagai
lahan bebas. (paragraf 6, kalimat
pemimpin, proyek akan molor 4-
5 tahun apabila tender belum selesai. (paragraf 1, kalimat 2)
3. Sebagian besar lahan belum 1. Pada
peraturan Menteri
bebas, apabila aturan dilanggar
Keuangan No. 194 tahun 2011
maka beresiko hukum. (paragraf
yaitu
tender
baru dapat
2, kalimat 2 -3)
dijalankan apabila lahan telah bebas. (paragraf 2, kalimat 1)
4. Pertengahan
tahun
2011, 3. Sebagian besar lahan belum
diadakan rapat dewan PLN
bebas, apabila aturan dilanggar
membahas mangkraknya proyek
maka beresiko hukum. (paragraf
gardu di Jawa, Bali, dan Nusa
2, kalimat 2 -3)
Tenggara.
(paragraf 1, kalimat 1)
5. Seorang
direktur
memberi 7. Menurut petinggi PLN yang ikut
laporan pada Dahlan sebagai
dalam rapat, Dahlan menyatakan
pemimpin, proyek akan molor 4-
siap
ditangkap,
keputusan
5 tahun apabila tender belum
diungkapkan
ketika rapat.
selesai. (paragraf 1, kalimat 2)
(paragraf 2, kalimat 4)
6. Rapat menghasilkan persetujuan
22. 5 Juni 2015, Kejaksaan Tinggi
untuk mengajukan permohonan
DKI Jakarta menetapkan Dahlan
dispensasi kepada Kementerian
Iskan sebagai tersangka. Disusul
Keuangan. Pada Tempo 8-9 Juni
15 tersangka lain yang juga
2015, 3 direktur yang disamarkan
pegawai PLN dan kontraktor.
namanya
membenarkan.
(paragraf 3, kalimat 2 - 3)
(paragraf 7, kalimat 1-3)
7. Menurut petinggi PLN yang ikut
30. Waluyo
(Kepala Seksi
dalam rapat, Dahlan menyatakan
Penerangan
dan Hukum
Tinggi Jakarta)
menyatakan Dahlan dianggap
(paragraf 2, kalimat 4)
betanggung jawab atas anggaran yang
melanggar
hukum.
(paragraf 3, kalimat 4)
8. Dahlan paham akan resiko yang
31. Kejaksaan
memperkarakan
diambil. (paragraf 8, kalimat 1)
pembayaran
vendor untuk
pembelian
barang yang
didatangkan ke lokasi (material on site) bukan untuk proyek gardu induk. (paragraf 4, kalimat
32. 2 mantan anak buah Dahlan di
Dahlan, pengambilan resiko
dewan direksi PLN pekan lalu (8
dengan membuat terobosan
Juni 2015) menyatakan proyek
memang diperlukan. (paragraf 6,
harus berdasarkan peraturan
kalimat 6)
Menteri Keuangan karena dana sebesar Rp 1,063 triliun tersebut Menteri Keuangan karena dana sebesar Rp 1,063 triliun tersebut
1- 3)
10. Manajemen PLN menyetujui 2. Dalam aturan Menteri Keuangan
meminta permohonan dispensasi,
anggaran akan diberikan apabila
lahan bebas. (paragraf 6, kalimat
(paragraf 10, kalimat 1)
11. Menurut seorang petinggi PLN , 9. Menurut
mantan
bawahan
permohonan disetujui. Maka
Dahlan, pengambilan resiko
dengan membuat terobosan
memang diperlukan. (paragraf 6,
pemasok pada Desember 2011.
kalimat 6)
(paragraf 10, kalimat 2-3)
12. Desember 2011 saat kontrak 6. Rapat menghasilkan persetujuan
diteken, penyidik menemukan
untuk mengajukan permohonan
dispensasi kepada Kementerian
Keuangan. Pada Tempo 8-9 Juni
laporan. (paragraf 17, kalimat 1)
2015, 3 direktur yang disamarkan namanya
membenarkan.
(paragraf 7, kalimat 1-3)
13. Adi Supriano (Sekretaris PLN)
13. Adi Supriano (Sekretaris PLN)
ikut membenarkan pernyataan
ikut membenarkan pernyataan
tersebut namun ia
tidak
tersebut namun ia
tidak
mengetahui hasil rapat secara
mengetahui hasil rapat secara
rinci. (paragraf 7, kalimat 4-5)
rinci. (paragraf 7, kalimat 4-5)
14. Bambang. P. S. Brodjonegoro 8. Dahlan paham akan resiko yang
(Menteri Keuangan) menyangkal
diambil. (paragraf 8, kalimat 1)
adanya persetujuan dispensasi pada PLN. (paragraf 11, kalimat 1-4)
15. Sebelum Kejaksaan Tinggi,
29. Setelah menjadi tersangka,
kejanggalan proyek gardu induk
Dahlan memilih menggunakan
lebih dulu ditemukan oleh BPK
website
pribadinya
dan Inspektorat Jendral pada
www.gardudahlan.com
untuk
menanggapi pertanyaan media, menyatakan alasan meminta
(paragraf 13, kalimat 1-2)
dispensasi proyek. (paragraf 8, kalimat 2-4)
menemukan kejanggalan di
tanggung jawab mutlak yang
proyek Gardu Induk Jatirangon 2
diteken berisi ia siap pasang
badan jika muncul masalah
Purwakarta, Jawa Barat, masing-
hukum. (paragraf 9, kalimat 2)
masing senilai 36 miliar.
(paragraf 14, kalimat 1-2)
17. Kejelasan status pembebasan
34. Kamis pekan lalu ( 11 Juni 2015)
Waluyo menjelaskan, Dahlan
Kejaksaan untuk membidik
melanggar
Undsng-Undang
Dahlan. (paragraf 12, kalimat 1)
Presiden, dan
Peraturan
Kementerian
Keuangan. (paragraf 9, kalimat 4)
10. Manajemen PLN menyetujui
komitmen dianggap bersalah
meminta permohonan dispensasi,
karena telah membayar barang
yang belum datang hingga
Kementerian
Keuangan.
merugikan negara 22 miliar.
(paragraf 10, kalimat 1)
(paragraf 14, kalimat 3)
19. Harry Azhar Azis (Ketua BPK)
11. Menurut seorang petinggi PLN ,
menunjukan 137 kontrak proyek
permohonan disetujui. Maka
pembangunan transmisi dan
anggaran
digunakan PLN
gardu induk yang merugikan
meneken
kontrak dengan
negara senilai Rp 502,66 miliar.
pemasok pada Desember 2011.
(paragraf 15, kalimat 1-3)
(paragraf 10, kalimat 2-3)
20. Temuan audit BPK dijadikan
14. Bambang. P. S. Brodjonegoro
penyidik Kejaksaan Tinggi untuk
(Menteri Keuangan) menyangkal
adanya persetujuan dispensasi
pada PLN. (paragraf 11, kalimat
tersangka ditetapkan. (paragraf
1-4)
16, kalimat 1-2)
21. 4 Juni 2015 Dahlan memenuhi
17. Kejelasan status pembebasan
sebelumnya 2 kali berhalangan
Kejaksaan untuk membidik
hadir.(paragraf 22, kalimat 2)
Dahlan. (paragraf 12, kalimat 1)
22. 5 Juni 2015, Kejaksaan Tinggi
15. Sebelum Kejaksaan Tinggi,
DKI Jakarta menetapkan Dahlan
kejanggalan proyek gardu induk
Iskan sebagai tersangka. Disusul
lebih dulu ditemukan oleh BPK
15 tersangka lain yang juga 15 tersangka lain yang juga
dan Inspektorat Jendral pada
(paragraf 3, kalimat 2 - 3)
(paragraf 13, kalimat 1-2)
23. Kejaksaan memanggil Nasri
16. Seorang
petinggi PLN
Sebayang (Direktur Konstruksi
menyatakan,
audit BPK
dan Energi Baru Terbarukan PT
menemukan kejanggalan di
PLN) sebagai saksi, namun
proyek Gardu Induk Jatirangon 2
berhalangan hadir pada 5 Juni
2015.(paragraf 23, kalimat 1-2)
Purwakarta, Jawa Barat, masing-
masing senilai 36 miliar.
(paragraf 14, kalimat 1-2)
24. Dari 15 tersangka selain Dahlan,
9 diantaranya sudah ditahan dan
komitmen dianggap bersalah
menghadapi penuntutan. Sisanya
karena telah membayar barang
masih dalam tahap penyidikan.
yang belum datang hingga
(paragraf 17, kalimat 2)
merugikan negara 22 miliar. (paragraf 14, kalimat 3)
25. Pejabat pembuat komitmen
19. Harry Azhar Azis (Ketua BPK)
menunjukan 137 kontrak proyek
kontraktor, pengawas pekerjaan,
pembangunan transmisi dan
anggota panitia pemeriksa hasil
gardu induk yang merugikan
negara senilai Rp 502,66 miliar.
pelaksana konstruksi, serta
(paragraf 15, kalimat 1-3)
general manager. (paragraf 19, kalimat 1-2)
26. M. Adi Toegarisman (Kepala
20. Temuan audit BPK dijadikan
Kejaksaan Tinggi ) menyatakan
penyidik Kejaksaan Tinggi untuk penyidik Kejaksaan Tinggi untuk
mengusut
kasus. Hasilnya
mengetahui bahwa lahan belum
tersangka ditetapkan. (paragraf
bebas. (paragraf 20, kalimat 1)
16, kalimat 1-2)
27. Ada dugaan manipulasi laporan
12. Desember 2011 saat kontrak
diteken, penyidik menemukan
kontraktor tidak
dilakukan.(paragraf 20, kalimat
meyelesaikan
tugas sesuai
laporan. (paragraf 17, kalimat 1)
24. Dari 15 tersangka selain Dahlan,
menyatakan, penyidik Kejaksaan
9 diantaranya sudah ditahan dan
Tinggi menilai tindak pidana
menghadapi penuntutan. Sisanya
dihilir berawal dari hulu yang
masih dalam tahap penyidikan.
bermasalah.(paragraf 21, kalimat
(paragraf 17, kalimat 2)
1-2)
29. Setelah menjadi tersangka,
25. Pejabat pembuat komitmen
Dahlan memilih menggunakan
merupakan
tersangka dari
website
pribadinya
kontraktor, pengawas pekerjaan,
www.gardudahlan.com
untuk
anggota panitia pemeriksa hasil
menanggapi pertanyaan media,
pekerjaan,
Manajer unit
menyatakan alasan meminta
pelaksana konstruksi, serta
dispensasi proyek. (paragraf 8,
general manager. (paragraf 19,
kalimat 2-4)
kalimat 1-2)
26. M. Adi Toegarisman (Kepala
Kejaksaan Tinggi ) menyatakan
para tersangka dijerat karena
menyatakan Dahlan dianggap
meneken
kontrak padahal
betanggung jawab atas anggaran betanggung jawab atas anggaran
(paragraf 3, kalimat 4)
bebas. (paragraf 20, kalimat 1)
31. Kejaksaan
memperkarakan
27. Ada dugaan manipulasi laporan
pekerjaan agar
didatangkan ke lokasi (material
dilakukan.(paragraf 20, kalimat
on site) bukan untuk proyek
gardu induk. (paragraf 4, kalimat
1 - 2)
32. 2 mantan anak buah Dahlan di
28. Seorang
pejabat PLN
dewan direksi PLN pekan lalu (8
menyatakan, penyidik Kejaksaan
Juni 2015) menyatakan proyek
Tinggi menilai tindak pidana
harus berdasarkan peraturan
dihilir berawal dari hulu yang
Menteri Keuangan karena dana
bermasalah.(paragraf 21, kalimat
sebesar Rp 1,063 triliun tersebut
1-2)
berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam dalam APBN 2012. (paragraf 5, kalimat
21. 4 Juni 2015 Dahlan memenuhi
tanggung jawab mutlak yang
sebelumnya 2 kali berhalangan
diteken berisi ia siap pasang
hadir.(paragraf 22, kalimat 2)
badan jika muncul masalah hukum. (paragraf 9, kalimat 2)
34. Kamis pekan lalu ( 11 Juni 2015)
23. Kejaksaan memanggil Nasri
Waluyo menjelaskan, Dahlan
Sebayang (Direktur Konstruksi
melanggar
Undsng-Undang
dan Energi Baru Terbarukan PT
PLN) sebagai saksi, namun PLN) sebagai saksi, namun
Peraturan
Kementerian
2015.(paragraf 23, kalimat 1-2)
Keuangan. (paragraf 9, kalimat
35. Penyidikan diperluas dengan
35. Penyidikan diperluas dengan
memeriksa 19 gardu dari 21
memeriksa 19 gardu dari 21
gardu
induk.(paragraf
gardu
induk.(paragraf 24,
kalimat 1)
kalimat 1)
36. Gardu induk Porong Baru,
36. Gardu induk Porong Baru,
Sidoarjo, belum beroperasi.
Sidoarjo, belum beroperasi.
Rifai Alfin (pelaksana proyek
Rifai Alfin (pelaksana proyek
proyek sejak 2013 hampir
proyek sejak 2013 hampir
selesai. (paragraf 25, kalimat 1-
selesai.(paragraf 25, kalimat 1-2)
mangkrak berakibat, empat tiang
mangkrak berakibat, empat tiang
listrik sepanjang 20 meter
listrik sepanjang 20 meter
dibiarkan dipinggir jalan desa.
dibiarkan dipinggir jalan desa.
perempuan desa
menyatakan hal tersebut sudah
menyatakan hal tersebut sudah
dibiarkan sejak 3 tahun lalu.
dibiarkan
sejak 3 tahun
(paragraf 26, kalimat 1-2)
lalu.(paragraf 26, kalimat 1-2)
38. Banyaknya gardu yang belum
38. Banyaknya gardu yang belum
selesai harus didanai sendiri.
selesai harus didanai sendiri.
Sebab sejak 2013 Kementerian
Sebab sejak 2013 Kementerian
Keuangan
menghentikan
Keuangan
menghentikan menghentikan
anggaran tahun jamak. (paragraf
27, kalimat 1-2)
27, kalimat 1-2)
petinggi PLN
mengklaim bahwa anggaran
mengklaim bahwa anggaran
yang didapat PLN adalah dana
yang didapat PLN adalah dana
khusus proyek 21 gardu
khusus proyek 21 gardu induk.
induk..(paragraf 27, kalimat 3).
.(paragraf 27, kalimat 3)
40. Adi Suprino menyatakan semua
40. Adi Suprino menyatakan semua
lahan sudah dibebaskan, menurut
lahan sudah dibebaskan, menurut
kabar terakhir yang ia dapat.
kabar terakhir yang ia dapat.
Urusan hukum yang menjerat
Urusan hukum yang menjerat
Dahlan, PLN akan membantu
Dahlan, PLN akan membantu
memberi informasi. (paragraf 28,
memberi informasi.(paragraf 28,
kalimat 1-2)
kalimat 1-2)
41. Dahlan menanggapi melalui
41. Dahlan menanggapi melalui
tanggung jawab tersebut sebagai
tanggung jawab tersebut sebagai
kuasa pengguna anggaran atas
kuasa pengguna anggaran atas
semua proyek.(paragraf 29,
semua proyek.(paragraf 29,
kalimat 1-2)
kalimat 1-2)
4.3.1.1 Cerita dan Plot
Perbedaan cerita dan plot dimulai saat Dahlan dihadapkan pada masalah yaitu percepatan proyek PLN tetapi terhambat karena pembebasan lahan. Sedangkan cerita pada berita diawali dengan penjelasan peraturan Kementerian Keuangan no. 194 tahun 2011 yang
menyatakan tender baru akan bisa dilaksanakan jika lahan telah bebas. Alur berita pada rubrik “Laporan Utama” tersebut ditulis Tempo tidak secara kronologis. Majalah Tempo mengawali berita dengan flashback, saat para dewan direksi PLN melakukan rapat di tahun 2011 membahas kekhawatiran gagalnya proyek gardu induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Apabila proyek tersebut tidak segera rampung maka dipastikan akan terhambat 4-5 tahun lagi. Artinya masyarakat pulau-pulau utama akan tetap mendapat pemadaman bergilir. Selanjutnya alur semakin mundur, dimana terdapat sedikit penjelasan peraturan Kementerian Keuangan yang dianggap sebagai peraturan terpenting dalam proyek tersebut.
Kemudian alur kembali lagi pada keadaan saat rapat berlangsung, menjelaskan bahwa Dahlan Iskan sebagai pemimpin bisa terjerat hukum apabila nekat menerobos aturan. Namun Dahlan terus menjalankan proyek tersebut bahkan siap untuk bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin. Setelah penjelasan tersebut, tulisan ke waktu saat ini dimana Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menetapkan Dahlan sebagai tersangka, sebelumnya 15 nama lain. Selanjutnya Kejaksaan Tinggi mempermasalahkan pembayaran vendor, anggaran yang telah mengucur padahal lahan belum bebas. Data yang didapat Kejaksaan Tinggi sebelumnya sudah dirasa janggal lalu diselidiki oleh Audit BPK.
Pada akhir berita, Tempo kembali membahas masa kini dimana penjelasan mengenai gardu masih belum selesai, nama, perusahaan, dan Pada akhir berita, Tempo kembali membahas masa kini dimana penjelasan mengenai gardu masih belum selesai, nama, perusahaan, dan
4.3.1.2 Struktur
Berita Sandungan Dahlan memiliki tahap struktur narasi sebagai berikut: upaya memperbaiki gangguan kesadaran terjadinya gangguan
upaya memperbaiki gangguan. Berita dimulai denngan lead “Rapat Dewan Direksi PT Perusahaan Listrik Negara pada paruh kedua 2011 itu dihantui kekhawatiran gagal membangun 21 gardu induk di jaringan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara”. Melalui lead tersebut, Majalah Tempo ingin menegaskan bahwa Dahlan akan menghadapi kasus hukum.
Tabel 4.2. Struktur “Sandungan Dahlan”
Gangguan
Kesadaran terjadinya
Upaya memperbaiki
gangguan
gangguan Rapat dewan Penetapan tersangka Dahlan
membuat
direksi PLN
Dahlan yang diperkuat
www.gardudahlan.com
Melalui
situs
menghasilkan Kejaksaan
masalah pembayaran
masalah
statusnya
vendor pada barang
sebagai tersangka.
yang bukan untuk kemajuan proyek.
Anggaran
proyek
sebesar Rp 1,063 triliun berasal dari dana
Kementrian
Energi dan Sumber Daya Alam dalam APBN 2012. Rapat dewan direksi mengajukan dispensasi
kepada
Kementerian Keuangan. Dahlan menandatangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak berisi dirinya siap pasang badan jika nuncul permasalahan hukum. Permohonan dispensasi
Kementerian Keuangan.
Desember
anggaran di dapat dan PLN meneken kontrak dengan pemasok. Pihak
Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan
telah
menyetujui dispensasi. Masalah pembebasan lahan
menjerat Dahlan. Sebelum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, pada 2012 audit BPK dan
Inspektoran
Jendral Kementerian Energi. Kejanggalan proyek lainnya di gardu induk Jatirangon 2 Bekasi dan
Jatiluhur
di
Purwakarta, masing- masing senilai Rp 33 miliar. Ditemukan
pembangunan yang mangkrak
karena
pembebasan lahan. Sebagian kontraktor
tidak menyelesaikan pekerjaannya sesuai laporan yang ada.
Para tersangka selain Dahlan dijerat karena mengetahui
lahan
belum bebas dan terdapat
kemajuan pekerjaan agar
pembayaran cepat dilakukan. Dahlan
pembebasan laha. Hal tersebut dinilai Jaksa menimbulkan tindak pidana. Nasri Sebayang di panggil
Kejaksaan,
namun berhalangan hadir Kejaksaan memperluas
kasus
kejanggalan 19 gardu induk lainnya.
4 gardu selesai, satu selesai namun tidak beroperasi, 4 tidak dikerjakan
karena
lahan belum bebas, dan
terdapat terdapat
Gardu Induk Porong Baru, Sidoarjo masih dalam tahap akhir. Gardu
induk
Majalengka mangkrak karena lahan belum bebbas. Ditemukan 4 tiang listrik yang terbengkalai di pinggir jalan sejak 3 tahun lalu (2012). Sejak
Kementerian Keuangan menghentikan aliran dana tahun jamak. Gardu yang belum selesai harus mencari dana mandiri. Sekretaris
lahan gardu induk sudah bebas.
Dalam cerita dan plot dapat diketahui bagaimana sebuah kasus peristiwa dirangkai. Dilihat dari plot, tahap gangguan dimulai ketika salah satu direktur melaporkan kepada Dahlan jika tender pembangunan gardu Dalam cerita dan plot dapat diketahui bagaimana sebuah kasus peristiwa dirangkai. Dilihat dari plot, tahap gangguan dimulai ketika salah satu direktur melaporkan kepada Dahlan jika tender pembangunan gardu
4 hingga 5 tahun lagi. Berarti krisis listrik dan pemadaman listrik bergilir akan terus berlangsung. Padahal dalam peraturan Kementerian Keuangan No. 194 tahun 2011 dijelaskan bahwa tender baru bisa dilakukan apabila lahan sudah bebas. Masalah lainnya adalah tender tidak bisa berjalan sekaligus dana tidak bisa keluar apabila mayoritas lahan belum terbeli. Majalah Tempo langsung mengawali artikel pada inti masalah, ketika Dahlan dihadapkan dua hal sulit padahal ia menyadari akan menghadapi hukum jika proyek terus dijalankan tetapi ia juga lelah dihadapkan permintaan masyarakat akan peningkatan listrik. Sedangkan dalam cerita, majalah Tempo cenderung mempaparkan secara objektif berdasarkan hukum berisi penjelasan aturan. Penggambaran kasus tersebut dilihat dari paagraf 2, kalimat awal. Lalu terdapat jeda dari paragraf 10 hingga 29 yang lebih menegaskan pada aturan-atran yang dilanggar serta barang bukti yang semakin memojokan posisi Dahlan Iskan.
Selanjutnya, Tempo memposisikan Dahlan sebagai seorang pelanggar hukum, sebab Jaksa layaknya polisi yang sudah ikut menangani kasus tersebut. Jika sudah dihadapkan dengan Jaksa maka Dahlan sudah diposisikan sebagai penjahat. Setelah dua kali mangkir dalam panggilan pemeriksaan, akhirnya 4 Juni 2015 Dahlan diperiksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta selama delapan jam. Dalam paragraf 3 kalimat ke 2, Dahlan ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 5 Juni 2015.
Tempo mempaparkan lebih jauh mengapa Dahlan terseret lebih dalam pada proyek pada paragraf 10 hingga 28. Auditor BPK menemukan 137 kontrak proyek pembangunan transmisi dan gardu induk yang mangkrak akibat belum adanya pembebasan lahan, bahkan berlangsung berlarut-larut. Dahlan Iskan ternyata telah melakukan teken pada Surat Pernyataan Tanggung Jawab Multak berisikan bahwa Dahlan siap pasang badan menghadapi jerat masalah hukum dikemudian hari akibat keputusannya dalam menjalankan proyek tersebut. Dalam kasus ini, Dahlan telah melanggar Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kementerian Keuangan.
Lalu Tempo mengakhiri berita dengan upaya memperbaiki gangguan dengan niat Dahlan yang menerobos atuan-aturan karena tidak ingin masyarakat terus menerus mengalami krisis listrik. Dahlan menginformasikan melalui website pribadinya bahwa siap bertanggung jawb pada proyek ini. Tempo menganggap pernyataan pembelaan pada paragraf 29 kalimat 1 dan 2, tersebut sebagai adegan yang kurang penting dilihat dari peletakan klarifikasi diakhir artikel.
4.3.1.3 Durasi
Tabel 4.3. Durasi “Sandungan Dahlan”
Durasi Cerita
Plot
Dursai Teks
4 tahun, dimulai sejak
2 minggu, dihitung saat
4 halaman, 29 paragraf.