HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

  Berdasarkan halaman website Tempo (www.korporat.tempo.co), majalah tersebut didirikan pertama kali dengan nama Majalah Ekspres. Dengan pendiri dari kalangan seniman seperti Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono, dan Usamah. Oleh sebab itu gaya penulisan majalah Tempo hingga saat ini terus Namun karena perbedaan prinsip antara redaksi dan pemilik modal utama, pada 1970 Goenawan Moehamad dan rekan lainnya memutuskan keluar.

  Majalah Tempo terbit pertama kali pada 6 Maret 1971 di bawah PT Grafiti Pers sebagai penerbitnya. Goenawan Mohamad adalah pemimpin redaksi Tempo pada saat itu. Tempo memiliki arti sederhana yaitu waktu, sebuah pengertian dengan segala variasinya lazim digunakan banyak penerbit di seluruh dunia.

  Selain itu nama Tempo dipilih karena empat alasan yaitu,mudah diucapkan oleh lidah Indonesia. Kedua, terdengar netral, tidak mengejutkan, dan tidak merangsang. Ketiga, bukan simbol suatu golongan dengan sampul maestro bulutangkis, Minarmi. Tempo tampil dengan gaya yang berbeda, mengedepankan peliputan berita yang jujur dan berimbang serta disajikan dalam prosa yang memikat. Tempo lahir dengan gagasan dan ide pemberitaan Selain itu nama Tempo dipilih karena empat alasan yaitu,mudah diucapkan oleh lidah Indonesia. Kedua, terdengar netral, tidak mengejutkan, dan tidak merangsang. Ketiga, bukan simbol suatu golongan dengan sampul maestro bulutangkis, Minarmi. Tempo tampil dengan gaya yang berbeda, mengedepankan peliputan berita yang jujur dan berimbang serta disajikan dalam prosa yang memikat. Tempo lahir dengan gagasan dan ide pemberitaan

  Pada 12 April 1982 permasalahan kembali menimpa redaksi Tempo. Menteri Penerangan Ali Moestopo menegluarkan keputusan berisi pembekuan SIT Tempo karena melanggar kode etik pers yang bebas dan bertanggung jawab. Banyak orang percaya alasan utamanya karena Tempo memberitakan kampanye partai pemerintah, Golongan Karya (Golkar) di Lapangan Banteng, Jakarta, berakhir dengan kerusuhan. Pemerintah keberatan dengan berita tersebut yang jika disangkut pautkan Golkar merupakan mesin politik di zaman Soeharto yang paling dibanggakan (Harsono, 2008, h. 101).

  Pada 26 Juni 1994 Tempo sempat mengalami pembredelan oleh pemerintah karena pemberitaannya yang kelewatan pada masa itu. Namun, Goenawan Moehamad (dikutip dalam Rahzen, 2007, h. 304) menjelaskan bahwa gaya pembahasannya dan keterampilan mengolah data serta fakta menjadi berita tersebut menjadi meyakinkan. Selain itu Tempo bukan menjadi kehendak sendiri melainkan dipilih oleh banyak kalangan menjadi sebuah lambang dari sebuah korban yang walaupun terinjak tidak takluk dan tidak mati.

  Setelah empat tahun Tempo vakum Goenawan Moehamad kembali membangkitkan majalah Tempo pada 26 Oktober 1998, sekaligus merintis

  PT Tempo Inti Media Tbk sebagai penerbit perusahaan pers dan mendapat izin usaha menjelang jatuhnya Orde Baru (Rahzen, 2007, h. 305).

4.2 Gambaran Permasalahan

  Menurut majalah Tempo edisi 15-22 Juni 2015, kasus dugaan korupsi Dahlan Iskan mencuat ke media karena penetapan mantan direktur utama PLN tahun 2009-2011 ini menjadi tersangka korupsi. Ia diduga melakukan pelanggaran hukum yaitu menerobos aturan Menteri Keuangan no. 194 tahun 2011. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa proyek baru bisa dijalankan apabila lahan telah bebas sedangkan sebagian lahan belum dibeli. Proyek tersebut adalah pembangunan gardu induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang mangkrak.

  Rapat pertengahan tahun 2011 oleh dewan direksi PLN menghasilkan keputusan bahwa proyek akan terus berjalan. Setelah menjadi tersangka, Dahlan dianggap bertanggung jawab atas anggaran yang seharusnya tidak didapatkan. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta juga mengungkit masalah pembayaran vendor yang tidak diperuntukan bagi proyek gardu induk. Negara mengalami kerugian sebesar Rp 1, 063 triliun bersumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam APBN 2012.

  Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan memutuskan untuk membuat website bernama www.gardudahlan.com sebagai media pribadinya. Seperti dalam salah satu tulisannya ia mengungkapkan alasan menerobos aturan karena tidak tahan menghadapi keluhan masyarakat pada kondisi Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan memutuskan untuk membuat website bernama www.gardudahlan.com sebagai media pribadinya. Seperti dalam salah satu tulisannya ia mengungkapkan alasan menerobos aturan karena tidak tahan menghadapi keluhan masyarakat pada kondisi

  Selain Dahlan, masih terdapat 15 nama lagi dari kontraktor dan petinggi PLN yang disidik. Mereka dinilai lalai menandatangani kontrak padahal mengetahui lahan belum beres. Penyidik kini memperluas kasus melalui 19 gardu lainnya dalam proyek tersebut. Menurut pantauan majalah Tempo terdapat 4 gardu induk yang beroperasi, satu belum selesai, satu selesai namun tidak beroperasi, dan 3 lainnya tidak dikerjakan karena belum selesai pembebasan lahan. Banyaknya gardu yang belum selesai membuat PLN harus mandiri mendanai proyek tersebut sebab sejak 2013 Kementerian Keuangan menghentikan anggaran tahun jamak. Diakhir artikel, Dahlan mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan tanggung jawab sebagai kuasa pengguna anggaran.

4.3 Hasil Penelitian

  Pada subbab ini, artikel berita akan dijabarkan berdasarkan cerita dan plot. Lacey (2000 dikutip dalam Eriyanto, 2013, h. 16) menjelaskan cerita adalah susunan kejadian secara utuh dari awal hingga akhir, namun bisa di tampilkan dalam tulis atau tidak dalam teks. Sedangkan plot adalah tampilan explisit dalam suatu teks. Sebuah narasi akan dibuat menarik menampilkan sebuah peristiwa yang dibuat oleh pembuat cerita. Dalam plot urutan kejadian tidak selalu sesuai dengan urutan kronologis cerita. Sedangkan cerita urutannya sesuai dengan waktu kejadian sebenarnya. Apabila kejadian diurutkan secara utuh bagaimana peristiwa tersebut ditampilkan ke dalam teks. Nomor secara berurutan menunjukkan susunan cerita, sedangkan plot menggunakan nomor acak sesuai dengan nomor cerita. Selanjutnya artikel berita akan dilihat berdasarkan struktur, dan durasi.

  4.3.1 Analisis Berita

  Judul

  : Dahlan Riskan

  Sub Judul

  : Sandungan Dahlan

  Berita terbagi atas dua bagian besar ditandai dengan tanda jeda sebagai pemisah antara paragraf 9 dan 10. Bagian pertama berisi tentang aturan- aturan yang menyebutkan adanya pelanggaran administrasi dan bagian kedua berisi informasi temuan Kejaksaan Tinggi Jakarta, informasi lain mengenai proyek dari beberapa narasumber, nama perusahaan,dan nama tersangka selain Dahlan.

  Tabel 4.1. Cerita dan Plot “Sandungan Dahlan”

  No. Cerita

  No. Plot

  1. Pada

  peraturan

  Menteri 4. Pertengahan

  tahun 2011,

  Keuangan No. 194 tahun 2011

  diadakan rapat dewan PLN

  membahas mangkraknya proyek

  dijalankan apabila lahan telah

  gardu di Jawa, Bali, dan Nusa

  bebas. (paragraf 2, kalimat 1)

  Tenggara. (paragraf 1, kalimat 1)

  2. Dalam aturan Menteri Keuangan 5. Seorang

  direktur memberi

  anggaran akan diberikan apabila

  laporan pada Dahlan sebagai

  lahan bebas. (paragraf 6, kalimat

  pemimpin, proyek akan molor 4-

  5 tahun apabila tender belum selesai. (paragraf 1, kalimat 2)

  3. Sebagian besar lahan belum 1. Pada

  peraturan Menteri

  bebas, apabila aturan dilanggar

  Keuangan No. 194 tahun 2011

  maka beresiko hukum. (paragraf

  yaitu

  tender

  baru dapat

  2, kalimat 2 -3)

  dijalankan apabila lahan telah bebas. (paragraf 2, kalimat 1)

  4. Pertengahan

  tahun

  2011, 3. Sebagian besar lahan belum

  diadakan rapat dewan PLN

  bebas, apabila aturan dilanggar

  membahas mangkraknya proyek

  maka beresiko hukum. (paragraf

  gardu di Jawa, Bali, dan Nusa

  2, kalimat 2 -3)

  Tenggara.

  (paragraf 1, kalimat 1)

  5. Seorang

  direktur

  memberi 7. Menurut petinggi PLN yang ikut

  laporan pada Dahlan sebagai

  dalam rapat, Dahlan menyatakan

  pemimpin, proyek akan molor 4-

  siap

  ditangkap,

  keputusan

  5 tahun apabila tender belum

  diungkapkan

  ketika rapat.

  selesai. (paragraf 1, kalimat 2)

  (paragraf 2, kalimat 4)

  6. Rapat menghasilkan persetujuan

  22. 5 Juni 2015, Kejaksaan Tinggi

  untuk mengajukan permohonan

  DKI Jakarta menetapkan Dahlan

  dispensasi kepada Kementerian

  Iskan sebagai tersangka. Disusul

  Keuangan. Pada Tempo 8-9 Juni

  15 tersangka lain yang juga

  2015, 3 direktur yang disamarkan

  pegawai PLN dan kontraktor.

  namanya

  membenarkan.

  (paragraf 3, kalimat 2 - 3)

  (paragraf 7, kalimat 1-3)

  7. Menurut petinggi PLN yang ikut

  30. Waluyo

  (Kepala Seksi

  dalam rapat, Dahlan menyatakan

  Penerangan

  dan Hukum

  Tinggi Jakarta)

  menyatakan Dahlan dianggap

  (paragraf 2, kalimat 4)

  betanggung jawab atas anggaran yang

  melanggar

  hukum.

  (paragraf 3, kalimat 4)

  8. Dahlan paham akan resiko yang

  31. Kejaksaan

  memperkarakan

  diambil. (paragraf 8, kalimat 1)

  pembayaran

  vendor untuk

  pembelian

  barang yang

  didatangkan ke lokasi (material on site) bukan untuk proyek gardu induk. (paragraf 4, kalimat

  32. 2 mantan anak buah Dahlan di

  Dahlan, pengambilan resiko

  dewan direksi PLN pekan lalu (8

  dengan membuat terobosan

  Juni 2015) menyatakan proyek

  memang diperlukan. (paragraf 6,

  harus berdasarkan peraturan

  kalimat 6)

  Menteri Keuangan karena dana sebesar Rp 1,063 triliun tersebut Menteri Keuangan karena dana sebesar Rp 1,063 triliun tersebut

  1- 3)

  10. Manajemen PLN menyetujui 2. Dalam aturan Menteri Keuangan

  meminta permohonan dispensasi,

  anggaran akan diberikan apabila

  lahan bebas. (paragraf 6, kalimat

  (paragraf 10, kalimat 1)

  11. Menurut seorang petinggi PLN , 9. Menurut

  mantan

  bawahan

  permohonan disetujui. Maka

  Dahlan, pengambilan resiko

  dengan membuat terobosan

  memang diperlukan. (paragraf 6,

  pemasok pada Desember 2011.

  kalimat 6)

  (paragraf 10, kalimat 2-3)

  12. Desember 2011 saat kontrak 6. Rapat menghasilkan persetujuan

  diteken, penyidik menemukan

  untuk mengajukan permohonan

  dispensasi kepada Kementerian

  Keuangan. Pada Tempo 8-9 Juni

  laporan. (paragraf 17, kalimat 1)

  2015, 3 direktur yang disamarkan namanya

  membenarkan.

  (paragraf 7, kalimat 1-3)

  13. Adi Supriano (Sekretaris PLN)

  13. Adi Supriano (Sekretaris PLN)

  ikut membenarkan pernyataan

  ikut membenarkan pernyataan

  tersebut namun ia

  tidak

  tersebut namun ia

  tidak

  mengetahui hasil rapat secara

  mengetahui hasil rapat secara

  rinci. (paragraf 7, kalimat 4-5)

  rinci. (paragraf 7, kalimat 4-5)

  14. Bambang. P. S. Brodjonegoro 8. Dahlan paham akan resiko yang

  (Menteri Keuangan) menyangkal

  diambil. (paragraf 8, kalimat 1)

  adanya persetujuan dispensasi pada PLN. (paragraf 11, kalimat 1-4)

  15. Sebelum Kejaksaan Tinggi,

  29. Setelah menjadi tersangka,

  kejanggalan proyek gardu induk

  Dahlan memilih menggunakan

  lebih dulu ditemukan oleh BPK

  website

  pribadinya

  dan Inspektorat Jendral pada

  www.gardudahlan.com

  untuk

  menanggapi pertanyaan media, menyatakan alasan meminta

  (paragraf 13, kalimat 1-2)

  dispensasi proyek. (paragraf 8, kalimat 2-4)

  menemukan kejanggalan di

  tanggung jawab mutlak yang

  proyek Gardu Induk Jatirangon 2

  diteken berisi ia siap pasang

  badan jika muncul masalah

  Purwakarta, Jawa Barat, masing-

  hukum. (paragraf 9, kalimat 2)

  masing senilai 36 miliar.

  (paragraf 14, kalimat 1-2)

  17. Kejelasan status pembebasan

  34. Kamis pekan lalu ( 11 Juni 2015)

  Waluyo menjelaskan, Dahlan

  Kejaksaan untuk membidik

  melanggar

  Undsng-Undang

  Dahlan. (paragraf 12, kalimat 1)

  Presiden, dan

  Peraturan

  Kementerian

  Keuangan. (paragraf 9, kalimat 4)

  10. Manajemen PLN menyetujui

  komitmen dianggap bersalah

  meminta permohonan dispensasi,

  karena telah membayar barang

  yang belum datang hingga

  Kementerian

  Keuangan.

  merugikan negara 22 miliar.

  (paragraf 10, kalimat 1)

  (paragraf 14, kalimat 3)

  19. Harry Azhar Azis (Ketua BPK)

  11. Menurut seorang petinggi PLN ,

  menunjukan 137 kontrak proyek

  permohonan disetujui. Maka

  pembangunan transmisi dan

  anggaran

  digunakan PLN

  gardu induk yang merugikan

  meneken

  kontrak dengan

  negara senilai Rp 502,66 miliar.

  pemasok pada Desember 2011.

  (paragraf 15, kalimat 1-3)

  (paragraf 10, kalimat 2-3)

  20. Temuan audit BPK dijadikan

  14. Bambang. P. S. Brodjonegoro

  penyidik Kejaksaan Tinggi untuk

  (Menteri Keuangan) menyangkal

  adanya persetujuan dispensasi

  pada PLN. (paragraf 11, kalimat

  tersangka ditetapkan. (paragraf

  1-4)

  16, kalimat 1-2)

  21. 4 Juni 2015 Dahlan memenuhi

  17. Kejelasan status pembebasan

  sebelumnya 2 kali berhalangan

  Kejaksaan untuk membidik

  hadir.(paragraf 22, kalimat 2)

  Dahlan. (paragraf 12, kalimat 1)

  22. 5 Juni 2015, Kejaksaan Tinggi

  15. Sebelum Kejaksaan Tinggi,

  DKI Jakarta menetapkan Dahlan

  kejanggalan proyek gardu induk

  Iskan sebagai tersangka. Disusul

  lebih dulu ditemukan oleh BPK

  15 tersangka lain yang juga 15 tersangka lain yang juga

  dan Inspektorat Jendral pada

  (paragraf 3, kalimat 2 - 3)

  (paragraf 13, kalimat 1-2)

  23. Kejaksaan memanggil Nasri

  16. Seorang

  petinggi PLN

  Sebayang (Direktur Konstruksi

  menyatakan,

  audit BPK

  dan Energi Baru Terbarukan PT

  menemukan kejanggalan di

  PLN) sebagai saksi, namun

  proyek Gardu Induk Jatirangon 2

  berhalangan hadir pada 5 Juni

  2015.(paragraf 23, kalimat 1-2)

  Purwakarta, Jawa Barat, masing-

  masing senilai 36 miliar.

  (paragraf 14, kalimat 1-2)

  24. Dari 15 tersangka selain Dahlan,

  9 diantaranya sudah ditahan dan

  komitmen dianggap bersalah

  menghadapi penuntutan. Sisanya

  karena telah membayar barang

  masih dalam tahap penyidikan.

  yang belum datang hingga

  (paragraf 17, kalimat 2)

  merugikan negara 22 miliar. (paragraf 14, kalimat 3)

  25. Pejabat pembuat komitmen

  19. Harry Azhar Azis (Ketua BPK)

  menunjukan 137 kontrak proyek

  kontraktor, pengawas pekerjaan,

  pembangunan transmisi dan

  anggota panitia pemeriksa hasil

  gardu induk yang merugikan

  negara senilai Rp 502,66 miliar.

  pelaksana konstruksi, serta

  (paragraf 15, kalimat 1-3)

  general manager. (paragraf 19, kalimat 1-2)

  26. M. Adi Toegarisman (Kepala

  20. Temuan audit BPK dijadikan

  Kejaksaan Tinggi ) menyatakan

  penyidik Kejaksaan Tinggi untuk penyidik Kejaksaan Tinggi untuk

  mengusut

  kasus. Hasilnya

  mengetahui bahwa lahan belum

  tersangka ditetapkan. (paragraf

  bebas. (paragraf 20, kalimat 1)

  16, kalimat 1-2)

  27. Ada dugaan manipulasi laporan

  12. Desember 2011 saat kontrak

  diteken, penyidik menemukan

  kontraktor tidak

  dilakukan.(paragraf 20, kalimat

  meyelesaikan

  tugas sesuai

  laporan. (paragraf 17, kalimat 1)

  24. Dari 15 tersangka selain Dahlan,

  menyatakan, penyidik Kejaksaan

  9 diantaranya sudah ditahan dan

  Tinggi menilai tindak pidana

  menghadapi penuntutan. Sisanya

  dihilir berawal dari hulu yang

  masih dalam tahap penyidikan.

  bermasalah.(paragraf 21, kalimat

  (paragraf 17, kalimat 2)

  1-2)

  29. Setelah menjadi tersangka,

  25. Pejabat pembuat komitmen

  Dahlan memilih menggunakan

  merupakan

  tersangka dari

  website

  pribadinya

  kontraktor, pengawas pekerjaan,

  www.gardudahlan.com

  untuk

  anggota panitia pemeriksa hasil

  menanggapi pertanyaan media,

  pekerjaan,

  Manajer unit

  menyatakan alasan meminta

  pelaksana konstruksi, serta

  dispensasi proyek. (paragraf 8,

  general manager. (paragraf 19,

  kalimat 2-4)

  kalimat 1-2)

  26. M. Adi Toegarisman (Kepala

  Kejaksaan Tinggi ) menyatakan

  para tersangka dijerat karena

  menyatakan Dahlan dianggap

  meneken

  kontrak padahal

  betanggung jawab atas anggaran betanggung jawab atas anggaran

  (paragraf 3, kalimat 4)

  bebas. (paragraf 20, kalimat 1)

  31. Kejaksaan

  memperkarakan

  27. Ada dugaan manipulasi laporan

  pekerjaan agar

  didatangkan ke lokasi (material

  dilakukan.(paragraf 20, kalimat

  on site) bukan untuk proyek

  gardu induk. (paragraf 4, kalimat

  1 - 2)

  32. 2 mantan anak buah Dahlan di

  28. Seorang

  pejabat PLN

  dewan direksi PLN pekan lalu (8

  menyatakan, penyidik Kejaksaan

  Juni 2015) menyatakan proyek

  Tinggi menilai tindak pidana

  harus berdasarkan peraturan

  dihilir berawal dari hulu yang

  Menteri Keuangan karena dana

  bermasalah.(paragraf 21, kalimat

  sebesar Rp 1,063 triliun tersebut

  1-2)

  berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam dalam APBN 2012. (paragraf 5, kalimat

  21. 4 Juni 2015 Dahlan memenuhi

  tanggung jawab mutlak yang

  sebelumnya 2 kali berhalangan

  diteken berisi ia siap pasang

  hadir.(paragraf 22, kalimat 2)

  badan jika muncul masalah hukum. (paragraf 9, kalimat 2)

  34. Kamis pekan lalu ( 11 Juni 2015)

  23. Kejaksaan memanggil Nasri

  Waluyo menjelaskan, Dahlan

  Sebayang (Direktur Konstruksi

  melanggar

  Undsng-Undang

  dan Energi Baru Terbarukan PT

  PLN) sebagai saksi, namun PLN) sebagai saksi, namun

  Peraturan

  Kementerian

  2015.(paragraf 23, kalimat 1-2)

  Keuangan. (paragraf 9, kalimat

  35. Penyidikan diperluas dengan

  35. Penyidikan diperluas dengan

  memeriksa 19 gardu dari 21

  memeriksa 19 gardu dari 21

  gardu

  induk.(paragraf

  gardu

  induk.(paragraf 24,

  kalimat 1)

  kalimat 1)

  36. Gardu induk Porong Baru,

  36. Gardu induk Porong Baru,

  Sidoarjo, belum beroperasi.

  Sidoarjo, belum beroperasi.

  Rifai Alfin (pelaksana proyek

  Rifai Alfin (pelaksana proyek

  proyek sejak 2013 hampir

  proyek sejak 2013 hampir

  selesai. (paragraf 25, kalimat 1-

  selesai.(paragraf 25, kalimat 1-2)

  mangkrak berakibat, empat tiang

  mangkrak berakibat, empat tiang

  listrik sepanjang 20 meter

  listrik sepanjang 20 meter

  dibiarkan dipinggir jalan desa.

  dibiarkan dipinggir jalan desa.

  perempuan desa

  menyatakan hal tersebut sudah

  menyatakan hal tersebut sudah

  dibiarkan sejak 3 tahun lalu.

  dibiarkan

  sejak 3 tahun

  (paragraf 26, kalimat 1-2)

  lalu.(paragraf 26, kalimat 1-2)

  38. Banyaknya gardu yang belum

  38. Banyaknya gardu yang belum

  selesai harus didanai sendiri.

  selesai harus didanai sendiri.

  Sebab sejak 2013 Kementerian

  Sebab sejak 2013 Kementerian

  Keuangan

  menghentikan

  Keuangan

  menghentikan menghentikan

  

  anggaran tahun jamak. (paragraf

  27, kalimat 1-2)

  27, kalimat 1-2)

  petinggi PLN

  mengklaim bahwa anggaran

  mengklaim bahwa anggaran

  yang didapat PLN adalah dana

  yang didapat PLN adalah dana

  khusus proyek 21 gardu

  khusus proyek 21 gardu induk.

  induk..(paragraf 27, kalimat 3).

  .(paragraf 27, kalimat 3)

  40. Adi Suprino menyatakan semua

  40. Adi Suprino menyatakan semua

  lahan sudah dibebaskan, menurut

  lahan sudah dibebaskan, menurut

  kabar terakhir yang ia dapat.

  kabar terakhir yang ia dapat.

  Urusan hukum yang menjerat

  Urusan hukum yang menjerat

  Dahlan, PLN akan membantu

  Dahlan, PLN akan membantu

  memberi informasi. (paragraf 28,

  memberi informasi.(paragraf 28,

  kalimat 1-2)

  kalimat 1-2)

  41. Dahlan menanggapi melalui

  41. Dahlan menanggapi melalui

  tanggung jawab tersebut sebagai

  tanggung jawab tersebut sebagai

  kuasa pengguna anggaran atas

  kuasa pengguna anggaran atas

  semua proyek.(paragraf 29,

  semua proyek.(paragraf 29,

  kalimat 1-2)

  kalimat 1-2)

  4.3.1.1 Cerita dan Plot

  Perbedaan cerita dan plot dimulai saat Dahlan dihadapkan pada masalah yaitu percepatan proyek PLN tetapi terhambat karena pembebasan lahan. Sedangkan cerita pada berita diawali dengan penjelasan peraturan Kementerian Keuangan no. 194 tahun 2011 yang

  menyatakan tender baru akan bisa dilaksanakan jika lahan telah bebas. Alur berita pada rubrik “Laporan Utama” tersebut ditulis Tempo tidak secara kronologis. Majalah Tempo mengawali berita dengan flashback, saat para dewan direksi PLN melakukan rapat di tahun 2011 membahas kekhawatiran gagalnya proyek gardu induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Apabila proyek tersebut tidak segera rampung maka dipastikan akan terhambat 4-5 tahun lagi. Artinya masyarakat pulau-pulau utama akan tetap mendapat pemadaman bergilir. Selanjutnya alur semakin mundur, dimana terdapat sedikit penjelasan peraturan Kementerian Keuangan yang dianggap sebagai peraturan terpenting dalam proyek tersebut.

  Kemudian alur kembali lagi pada keadaan saat rapat berlangsung, menjelaskan bahwa Dahlan Iskan sebagai pemimpin bisa terjerat hukum apabila nekat menerobos aturan. Namun Dahlan terus menjalankan proyek tersebut bahkan siap untuk bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin. Setelah penjelasan tersebut, tulisan ke waktu saat ini dimana Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menetapkan Dahlan sebagai tersangka, sebelumnya 15 nama lain. Selanjutnya Kejaksaan Tinggi mempermasalahkan pembayaran vendor, anggaran yang telah mengucur padahal lahan belum bebas. Data yang didapat Kejaksaan Tinggi sebelumnya sudah dirasa janggal lalu diselidiki oleh Audit BPK.

  Pada akhir berita, Tempo kembali membahas masa kini dimana penjelasan mengenai gardu masih belum selesai, nama, perusahaan, dan Pada akhir berita, Tempo kembali membahas masa kini dimana penjelasan mengenai gardu masih belum selesai, nama, perusahaan, dan

  4.3.1.2 Struktur

  Berita Sandungan Dahlan memiliki tahap struktur narasi sebagai berikut: upaya memperbaiki gangguan  kesadaran terjadinya gangguan

   upaya memperbaiki gangguan. Berita dimulai denngan lead “Rapat Dewan Direksi PT Perusahaan Listrik Negara pada paruh kedua 2011 itu dihantui kekhawatiran gagal membangun 21 gardu induk di jaringan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara”. Melalui lead tersebut, Majalah Tempo ingin menegaskan bahwa Dahlan akan menghadapi kasus hukum.

  Tabel 4.2. Struktur “Sandungan Dahlan”

  Gangguan

  Kesadaran terjadinya

  Upaya memperbaiki

  gangguan

  gangguan  Rapat dewan  Penetapan tersangka  Dahlan

  membuat

  direksi PLN

  Dahlan yang diperkuat

  www.gardudahlan.com

   Melalui

  situs

  menghasilkan  Kejaksaan

  masalah pembayaran

  masalah

  statusnya

  vendor pada barang

  sebagai tersangka.

  yang bukan untuk kemajuan proyek.

   Anggaran

  proyek

  sebesar Rp 1,063 triliun berasal dari dana

  Kementrian

  Energi dan Sumber Daya Alam dalam APBN 2012.  Rapat dewan direksi mengajukan dispensasi

  kepada

  Kementerian Keuangan.  Dahlan menandatangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak berisi dirinya siap pasang badan jika nuncul permasalahan hukum.  Permohonan dispensasi

  Kementerian Keuangan.

   Desember

  anggaran di dapat dan PLN meneken kontrak dengan pemasok.  Pihak

  Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan

  telah

  menyetujui dispensasi.  Masalah pembebasan lahan

  menjerat Dahlan.  Sebelum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, pada 2012 audit BPK dan

  Inspektoran

  Jendral Kementerian Energi.  Kejanggalan proyek lainnya di gardu induk Jatirangon 2 Bekasi dan

  Jatiluhur

  di

  Purwakarta, masing- masing senilai Rp 33 miliar.  Ditemukan

  pembangunan yang mangkrak

  karena

  pembebasan lahan.  Sebagian kontraktor

  tidak menyelesaikan pekerjaannya sesuai laporan yang ada.

   Para tersangka selain Dahlan dijerat karena mengetahui

  lahan

  belum bebas dan terdapat

  kemajuan pekerjaan agar

  pembayaran cepat dilakukan.  Dahlan

  pembebasan laha. Hal tersebut dinilai Jaksa menimbulkan tindak pidana.  Nasri Sebayang di panggil

  Kejaksaan,

  namun berhalangan hadir  Kejaksaan memperluas

  kasus

  kejanggalan 19 gardu induk lainnya.

   4 gardu selesai, satu selesai namun tidak beroperasi, 4 tidak dikerjakan

  karena

  lahan belum bebas, dan

  terdapat terdapat

   Gardu Induk Porong Baru, Sidoarjo masih dalam tahap akhir.  Gardu

  induk

  Majalengka mangkrak karena lahan belum bebbas. Ditemukan 4 tiang listrik yang terbengkalai di pinggir jalan sejak 3 tahun lalu (2012).  Sejak

  Kementerian Keuangan menghentikan aliran dana tahun jamak.  Gardu yang belum selesai harus mencari dana mandiri.  Sekretaris

  lahan gardu induk sudah bebas.

  Dalam cerita dan plot dapat diketahui bagaimana sebuah kasus peristiwa dirangkai. Dilihat dari plot, tahap gangguan dimulai ketika salah satu direktur melaporkan kepada Dahlan jika tender pembangunan gardu Dalam cerita dan plot dapat diketahui bagaimana sebuah kasus peristiwa dirangkai. Dilihat dari plot, tahap gangguan dimulai ketika salah satu direktur melaporkan kepada Dahlan jika tender pembangunan gardu

  

  4 hingga 5 tahun lagi. Berarti krisis listrik dan pemadaman listrik bergilir akan terus berlangsung. Padahal dalam peraturan Kementerian Keuangan No. 194 tahun 2011 dijelaskan bahwa tender baru bisa dilakukan apabila lahan sudah bebas. Masalah lainnya adalah tender tidak bisa berjalan sekaligus dana tidak bisa keluar apabila mayoritas lahan belum terbeli. Majalah Tempo langsung mengawali artikel pada inti masalah, ketika Dahlan dihadapkan dua hal sulit padahal ia menyadari akan menghadapi hukum jika proyek terus dijalankan tetapi ia juga lelah dihadapkan permintaan masyarakat akan peningkatan listrik. Sedangkan dalam cerita, majalah Tempo cenderung mempaparkan secara objektif berdasarkan hukum berisi penjelasan aturan. Penggambaran kasus tersebut dilihat dari paagraf 2, kalimat awal. Lalu terdapat jeda dari paragraf 10 hingga 29 yang lebih menegaskan pada aturan-atran yang dilanggar serta barang bukti yang semakin memojokan posisi Dahlan Iskan.

  Selanjutnya, Tempo memposisikan Dahlan sebagai seorang pelanggar hukum, sebab Jaksa layaknya polisi yang sudah ikut menangani kasus tersebut. Jika sudah dihadapkan dengan Jaksa maka Dahlan sudah diposisikan sebagai penjahat. Setelah dua kali mangkir dalam panggilan pemeriksaan, akhirnya 4 Juni 2015 Dahlan diperiksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta selama delapan jam. Dalam paragraf 3 kalimat ke 2, Dahlan ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 5 Juni 2015.

  Tempo mempaparkan lebih jauh mengapa Dahlan terseret lebih dalam pada proyek pada paragraf 10 hingga 28. Auditor BPK menemukan 137 kontrak proyek pembangunan transmisi dan gardu induk yang mangkrak akibat belum adanya pembebasan lahan, bahkan berlangsung berlarut-larut. Dahlan Iskan ternyata telah melakukan teken pada Surat Pernyataan Tanggung Jawab Multak berisikan bahwa Dahlan siap pasang badan menghadapi jerat masalah hukum dikemudian hari akibat keputusannya dalam menjalankan proyek tersebut. Dalam kasus ini, Dahlan telah melanggar Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kementerian Keuangan.

  Lalu Tempo mengakhiri berita dengan upaya memperbaiki gangguan dengan niat Dahlan yang menerobos atuan-aturan karena tidak ingin masyarakat terus menerus mengalami krisis listrik. Dahlan menginformasikan melalui website pribadinya bahwa siap bertanggung jawb pada proyek ini. Tempo menganggap pernyataan pembelaan pada paragraf 29 kalimat 1 dan 2, tersebut sebagai adegan yang kurang penting dilihat dari peletakan klarifikasi diakhir artikel.

  4.3.1.3 Durasi

  Tabel 4.3. Durasi “Sandungan Dahlan”

  Durasi Cerita

  Plot

  Dursai Teks

  4 tahun, dimulai sejak

  2 minggu, dihitung saat

  4 halaman, 29 paragraf.