Pengaturan Pembungaan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Luar Musim dengan Strangulasi, serta Aplikasi Paklobutrazol daD Etepon

.

-~-~

Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

Pengaturan Pembungaan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.)
di Luar Musim dengan Strangulasi, serta Aplikasi Paklobutrazol daD Etepon
Off Season Flower Forcing of Mangosteen (Garcinia man20stana L.)
Through Strangulation, and Aplication of Paclobutrazol and Ethephon
I Nyoman Rail., Roedhy poerwanto2,Latifah K. Darusman3daD Bambang S. Purwoko2
Diterima 2 Juni 2004/Disetujui 7 Agustus 2004

ABSTRACT

~

~
~
\.
~" ~;~


r~
~

Theobjective of the researchwas to study the application of strangulation,packlobutrazol and ethephonto
stimulateflowering of mangosteen trees. Theexperimentwas conductedfrom June 2002 to September2003, locatedat
Farmer's MangosteenOrchards, Leuwiliang, Bogor. A randomizedblock design with two factors was used in this
expe~im~nt. Thefirst factor was treatmentsto stimulateflowering consistedof three levels i.e strangulation (8),
application of paclobubtrazol (P) and control (K). Thesecondfactor was treatmentsfor dormancybreakingconsisted
of two levels i.e without ethephon(Eo) and with ethephon(EJ. Each treatmentwas replicatedfour times. Theresult
showedthat strangulationand application of paclobutrazol wereeffectivein stimulatingflowering of mangosteentrees.
Thosetreatmentsdecreasedgibberellic acid content and increasedtotal sugar and C:N ratio. Interaction effect was
found betweentreatmentsto stimulateflowering and ethephonon ltumber of flowers, number of fruits and weight of
fruits per tree. The highestfruits weight (2.,50 kg/tree) was obtained on the combination of paclobutrazol with
ethephonwhile the lowestwas in control without ethephon(6.05kg/tree).
Key words: Mangosteen,Strangulation,Paclobutrazol,Ethephon,Flowering;

I f'

PENDAHULUAN


harga clan menyulitkan dalam memenuhi kontinyuitas

:;~::;;c"

;~~,

:
c

Manggls

(Garcinia

mangostana

L.)

yang


mendapatjulukan "Queen of Tropical Fruits" (Hume,
1947) merupakanbuah segarterbanyakke dua setelah
pisang yang diekspor Indonesia, sehingga terrnasuk
komoditaseksporunggulan. Ekspor manggisIndonesia
meningkatdaTi4 743 ton pada taboo 1999 menjadi 8
176 ton pada tahun 2003 (Deptan, 2004) denganpasar
Taiwan, Eropa, Hongkong, Timur Tengah, Singapura
clan Jepang. Meningkatnya volume ekspor menuntut
upaya peningkatan pengembangannyakarena rnasih
rendahnya kuantitas, kua1itas rnaupun kontinyuitas
produksinya(Poerwanto,2003).
Manggis merupakan tanarnan buah tropis yang
berbuah musirnan. PaneD rnanggis di Indonesia
berlangsungpadabulan NopembersampaiApril dengan
puncakproduksipadaFebruari - Maret. Sifat musirnan
menyebabkanketersediaanbuah melimpah pacta saat
musim paneDclan tidak adanyasuplai pada saat tidak
musim sehingga daTi segi agribisnis kurang
menguntungkan,di antaranya menyebabkanfluktuasi


ekspor. Manipulasi produksi tanarnan agar dapat
berbuah di loaf musim atau perentangan periode

pembuahandenganmempercepatawal musim buahclan
memperlambat akhir musim buah merupakan suatu
metodeyang dapatdilakukan agarterjadi keseimbangan
penawaran-permintaandalam rentang waktu yang
panjang.
Titik kritis pros'espembungaanterletakpadatahap
induksi bunga yaitu saat terjadi transisi daTi rase
vegetatif ke rase reproduktif (Bernier et al., 1985;
Pidkowich et al., 1999). Pengaturan pembungaan
mungkin dilakukan apabila mengacu pada dua teori
universal tentang pembungaan seperti dikemukakan
oleh Bernier et al. (1985), yaitu bahwa (1) inisiasi
bunga pada tanarnan tidak akan terjadi kecuali hila
dirangsang(diinduksi), clan (2) tanarnanyang berada
pada kondisi yang kurang sesuai untuk pembungaan
menghasilkan satu atau beberapa zat penghambat
pembungaan clan inisiasi bunga akan terjadi bila

produksizat tersebutdicegah.
"

.1

Star PengajarJurusanBudidayaPertanian,FapertaUniversitasUdayana,Denpasar

;~

JI. PB Sudirrnan Denpasar Bali,
Telp. (0361)430238. E mail: raiangga-2004@yahoo.com (* Penulis untuk korespondensi)
2 Star Pengajar Departemen Budidaya Pertanian, Faperta IPB
J StafPengajar Departemen Kimia, FMIPA IPB

12

PengaturanPembungaanTanamanManggis...

.


Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

i

Giberelinadalahfaktor endogenyang menghambat
pembungaanbeberapatanaman buah karena merangsang pertumbuhan tunas vegetatif (Arteca, 1996;
Koshita et al., 1999). Paklobutrazol merupakan zat
penghambat tumbuh (retardant) yang berfungsi
menghambat biosintesis giberelin (Davies, 1995),
sehingga pemberian zat tersebut menyebabkan
terhambatnyapertumbuhanvegetatif dan menstimulasi
induksi bunga (Mehouachi et al., 1996; Poerwantoet
al.. 1997).
Aplikasi paklobutrazol dapat menyebabkan
dormansi tunas generatif (tunas bunga) yang telah
terinduksi karena paklobutrazol meningkatkan
biosintesisasam absisat (ABA) (Davies, 1995). Oleh
karenaitu pemberianzat tersebutperlu dikombinasikan
denganzat pemecahdormansi.Etepon(asam2-kloroetil
fosfonat) merupakansalah satu zat pengatur tumbuh

sintetik yang dilaporkan mampu mengatasi dormansi
tunasgeneratif,antaralain pada leci (Chaitrakulsubet
al., 1992),mangga(Poerwanto et al., 1997) dan jeruk
(Shahbudin,1999).
Pengaturan pembungaan dapat pula dilakukan
secara fisik dengan strangulasi (mencekik pangkal )
pohon atau cabang dengan kawat).
Perlakuan
strangulasiakan menghambattranslokasifotosintat daTi
tajuk ke akar untuk sementarawaktu sehinggaterjadi
peningkatanakumulasikarbohidrat di bagian tajuk. Di
sisi lain terhambatnyatranslokasike akar menyebabkan
akar kekuranganfotosintat (hungry root) dan respirasi
akar menurun sehingga mengganggu aktivitas akar
dalam hal absorpsiair (tanamanmengalami stres air),
sintesis hormon di antaranya hormon giberelin dan
sitokinin dan absorpsi hara mineral. Berkurangnya
absorpsi hara terutama nitrogen akan meningkatkan
nisbah C/N pada bagian pucuk. Stres air, penurunan
giberelindan peningkatannisbahC/N padapucuk dapat

menginduksi pembungaan(Yamanishi et al., 1993;
Yamanishi& Hasegawa,1995).
Tujuan daTi penelitian ini adalah dapat menstimulasi pembungaantanamanmanggis denganstrangulasi, serta aplikasi paklobutrazol dan etepon sehingga
dapatmemproduksibuahmanggisdi luar musim.

i
i
I

I

:

BAHAN DAN METODE

Penelitiandilakukandi kebunmanggispetanidi

Desa Karacak, Leuwiliang, Bogor, terletak pada
ketinggian 420 m di atas permukaanlaut. Penelitian
berlangsungdaTi bulan Juni 2002 sampai September

2003.
Penelitian menggunakantanaman manggis umur
12 tahun dengan tinggi rata-rata 5.47 m dan jumlah
cabangprimer rata-rata39.6 buah. Tanamantersebut
sebelurnnya
telah berbungadan berproduksisebanyak3
(tiga) kali. Tanaman dipilih berdasarkankesamaan
diameter batang, ukuran tajuk, tinggi tanaman dan

kesamaansejarah pemeliharaandenganmaksuduntuk
mengurangikeragamankondisi tanaman.Bahan-bahan
yang digunakanmeliputi paklobutrazol,etepon,pupuk
kandang dan pupuk N, P dan K. Alat-alat yang
digunakanantaralain alat untuk aplikasi paklobutrazol
dan etepon, kawat untuk strangulasi,pengering beku
(freezedryer), high performanceliquid chromatography,
(HPLC) dan spektrofotorneterUV -VIS.
Percobaan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) faktorial dengandua faktor. Faktor
pertama, perlakuan untuk rnenstimulasi pembungaan

terdiri atas tiga taraf yaitu strangulasi (S), aplikasi
paklobutrazol (P) dan kontrol (K). Faktor kedua,
pemberianeteponsebagaipemecahdormansiterdiri atas
2 taraf yaitu tidak diberi etepon(Eo) dan diberi etepon
(E1). Dari kombinasi tersebut diperoleh 6 perlakuan,
masing-masing diulang 4 kali.
Setiap ulangan
digunakan2 tanaman,sehinggaterdapat48 tanaman.
Dosis paklobutrazol yang digunakan adalah 2 g
bahanaktif/pohon (diberikan dalam bentuk Cultar 250
EC 8 ml/pohon), dilarutkan dalam satu 1 air kemudian
disirarnkansecarameratapadatanah(soil drenching)di
sekitar pangkal batang. Zat pemecahdormansietepon
(diberikan dalam bentuk Ethrel) disemprotkanmerata
padatajuk dengankonsentrasi400 ppm denganvolume
semprotsatul per pohon. Aplikasi strangulasidilakukan
dengan cara melilit pangkal pohon pada dua tempat
berbedamemakaikawat berdiameter3 mm. Satulilitan
pada ketinggian 30 cm dan lilitan ke dua pada
ketinggian 40 cm. Kawat lilitan ditarik dengankuat,

diketok pelan-pelandenganpalu agar seluruhnyamasuk
ke dalam kulit kayu. Pemilihan diameterkawat 3 mm
berdasarkanatas tebalnya kulit pohon yang dipakai
penelitian. Lilitan dibuka 2 minggu setelah bunga
pertamamlmcul.
Strangulasidan pemberian paklobutrazol dilakukan padahari yang sarnayaitu padatangga12Juli 2002,
sedangkan pemberian etepon dilakukan 5 rninggu
setelah strangulasi dan perlakuan paklobutrazol (6
Agustus 2002). Secaranormal tanamanmanggisyang
dipakai bahan penelitian mulai berbunga setiap awal
Oktober.
Variabel yang diamati meliputi: saat pertarna
berbunga, jumlah bunga, jumIah buah pallen, basil
(bobot) buahper pohon,bobot per buah,diameterbuah,
total padatan terlarut, asam tertitrasi, kandungan

giberelin(GAJ, GAs, GA7),nitrogen(N) total daun,

gula total daundannisbahC:N daun.
Contohuntuk analisiskandungangiberelin,N total
dan gula total adalahdaunterminal pucuk padastadium
dorman. Pengambilancontohuntuk analisisN total dan
gula total sebanyakempatkali yaitu pada 2, 4, 6 dan 8
minggu setelahperlakuanstrangulasidan paklobutrazol
(MSP), sedangkan contoh untuk analisis giberelin
pengambilannya
hanyasekali yaitu pada8 MSP.
Analisis giberelin mengikuti metode Barendse
(1987). Contoh daun daTi lapangan dimasukkanke

I
I.

1

I NyomanRai, RoedhyPoerwanto,Latifah K. DarusmanclanBambangS. Purwoko

,

13

r--~

-

Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

I.

dalam kotak pendingin (cooler box) yang berisi es
kering kemudian dikeringkan dengan pengering beku
(jreezedryer). Setelah itu contoh diturnbuk halus,
diekstraksi, dimurnikan kemudian dianalisis dengan
HPLC. Analisisnya menggunakanrase gerak metanol
daD asamasetat(60 : 40), rase diam (kolom) C-18,
kecepatanalir rase gerak I rnI/menit, tekanan saat
injeksi 900 psi daD dideteksi dengandetektor UV -VIS
padapanjanggelombang210 nm. Cara kuantifikasinya:
luas area contoh dibagi luas area standar dikalikan
konsentrasistandar.
Analisis N total dilakukan denganmetode Semirnikro Kjeldahl. Contoh daun dengan bobot 0.2 g
ditambah 2 rn1 H2SO498% didestruksi sampaijernih
. . katalisatorselenium.
o.
dengan
Setelahdidestilasi sampai
Jernihdengan
NaOH
lalu drtampungdengan25 rn1
0
. 40 Yo...
. 4 Yo,
. destllatoyadldestllasl dengan HCI 0.1 N
H3BO3
An I. .
I
I
k
t d
kemudlandltetapkankandungan(%) N totalnya.
a ISIS gu a tota menggunaan me 0 e
A thr
' d 'k
k k
I h A .
I
none sepertI 1 emu a an 0 e
pnantono et a .
(1994). Nisbah C:N daun dihitung dengan cara
.
membagl
N
1d kandungan gula total daun dengan kandungan
tota aun.

HASIL
ktu MuIal. Berbunga
rra
l.l/
PerlakuanstrangulasidaDpemberianpaklobutrazol
(untuk menstimulasipembungaan)berpengaruhsangat
nyataterhadapwaktu mulai berbunga,tetapi pemberian
etepon daD interaksi antara perlakuan untuk
Tabell.

mensitimulasi pembungaan dengan etepon, tidak
berpengaruhnyataterhadap variabeltersebut.
Strangulasi daD pemberian paklobutrazol
menyebabkantanarnanmulai berbungarnasing-rnasing
pada41.1 daD46.8 hari setelahaplikasi strangulasidaD
paklobutrazol (HSP), sedangkanpada kontrol tanarnan
barn mulai berbungapada 87.3 HSP (Tabel I). Jadi
perlakuan strangulasi daD paklobutrazol mempercepat
tanarnan berbunga rnasing-rnasing46 daD 40 hari.
Waktu mulai berbungapadatanarnanyangdiberi etepon
(58.1 HSP) tidak berbeda nyata dengantanpa etepon
(58.6 HSP).
KandunganHorman Giberelin
Perlakuan untuk menstImu
. IaSI
. pemb ungaan
berpengaruh nyata terhadap kandungan GA3 GAs dan
GA7 pada 8 MSP t etapI. pemb enan
. et epondan
.. mterakSI.
antara perIakuan ' untuk menstImu
. IaSI
. pembungaandan
.
.
etepon berpengaruh tldak nyata terhadap vanabel
t
b
I .
erseSUtrt.
angu aSI d an pakl 0butr azoI nyata menurunkan
k d
GA GA d GA d .b d '
an ungan
3,
s an
7 1 an mgk an dengan
kontiol (Tabel 1). Perlakuan strangulasimenurunkan
kandunganGA3, GAs daD GA7 berturut-turut 38.15;
38.55; daD 29.60%, sedangkan paklobutrazol
menurunkankandunganGA3, GAs daD GA7 berturutturnt 46.30; 21.79 daD 37.94% dibandingkan
dengan
.
kontrol. Perlakuantanpaeteponmembenkankandungan
GA3, GAs daD GA7 berturnt-turut 29.15; 18.07 daD
14.38ngig bobot kering daDtidak berbedanyatadengan
perlakuanyang diberi eteponyaitu berturut-turut24.66;
17.43daD17.60ngig bobot kering.

Waktu mulai berbungadaDkandungangiberelin karenapengaruhperlakuanuntuk menstimulasipembungaan
daDetepon
~.._~
Perlakuan
Waktu mulai
Kandungangib,erelinpada8 MSP
berbunga
(ngig
, - - beratkering)
-(HSP)
GA3
GAs
GA7
--

Stimulasipembungaan
Strangulasi(S)
Paklobutrazol(P)
Kontrol(K)
BNT
~... 5%
~'V.

41.1
46.8
87.3
- - -6.6
---

Pemecahan
dorrnansl
Tanpaetepon(EO)
Diberietepon(E1)
~'V¥"¥.¥Y~"\-./
BNT5%
~"£
~'v

58.6
58.1
to
---

.~~..~~.

\£~/

b
b
a
-

24.58b
21.34b
39.74a
4.73

14.14b
17.16ab
21.94
- -- a
7.77

14.53b
12.81b
20.64
. ~.a
4.34

29.15
24.66
to

18.07
17.43
to

14.38
17.60
.
tn

Keterangan: Angka-angkayang diikuti oleh huruf yang sarnapadakolom yang sarnaberarti tidak berbedanyatapada
uji BNT taraf 5%, to = tidak berbedanyata,HSP = hari setelahperlakuanstrangulasidaDpaklobutrazol,
MSP = minggu setelahperlakuanstrangulasidaDpaklobutrazol
Gula Total.N Total dan Nisbah C:N Daun
P I ku
k
. I '
b
er ruh
a an untuh d menstlmu
ungaan
b
k d aSI pem
I
I d
erpenga nyata ter a ap an ungan gu a tota an
14

nisbah C:N daun pada semua waktu pengarnatan,
sedangkanetepon daDinteraksi antaraperlakuanuntuk
menstlmUlaSIpembungaan daD etepon berpengaru
h
.,

Pengaturan
Pembungaan
Tanaman
Manggis.,.

.

-'"

c~

Cc,"

-,,-'

"

".--

Bol. Agron. (32) (2) 12 - 20(2004)

tidak nyata. Terhadap kandunganN total, perlakuan
untuk menstimulasi pembungaanhanya berpengaruh
nyatapadapengarnatanumur 8 MSP, sedangkanetepon
dan interaksi antara perlakuan untuk menstimulasi
pembungaandan etepon berpengaruhtidak nyata pada
semuawaktupengarnatan.
Strangulasi meningkatkan kandungan gula total
dan nisbah C:N pada daun secara nyata pada semua
waktu pengarnatan,tetapi kandungan N total pada
perlakuan strangulasi cenderung menurun walaupun
secara statistik tidak berbeda nyata dibandingkan
dengankontrol (Tabel 2). Perlakuanstrangulasimemberikankandungangula total pada pengarnatanumur 4,
6, 8 dan 10 MSP lebih tinggi berturut-turut 35.22%;

46.24%; 38.84% dan 11.00%, sedangkannisbah C:Nnya berturut-turutlebih tinggi 40.06%; 56.06%;41.69%
dan 17.73%dibandingkankontrol. Paklobutrazolmeningkatkan kandungan gula total secara nyata pada
pengarnatanumur 4, 6 dan 10 MSP yaitu lebih tinggi
berturut-turut 16.81%; 32.23% dan 11.00%dibandingkan kontrol. Peklobutrazoljuga berpengaruhmeningkatkan nisbah C:N daun secaranyata pada pengarnatan
umur 4, 6, 8 dan 10 MSP yaitu lebih tinggi berturutturut 40.06%; 56.06%; 41.69% dan 17.73%. KandunganN total padapengarnatanumur 4,6 dan 10 MSP
berbedatidak nyata antaraperlakuanpaklobutrazoldan
etepon,tetapi pada pengarnatanumur 8 MSP paklobutrazol meningkatkankandunganN total (Tabe13).

Tabel 2. Kandungangula total, nitrogen dan nisbah C:N daun karena pengaruh per1akuanuntuk menstimulasi
pembungaan
dan etepon
Perlakuan

Waktu pengarnatan
6 MSP
8 MSP
Gula total daun(mgig)

4 MSP
Stimulasipembungaan
Strangu1asi
(S)
Paklobutrazol(P)
Kontrol (K)

BNT 5%
Pemecahan
dorrnansi
Tanpaetepon(EO)
Diberi etepon(E1)
BNT 5%

50.10 a

'

10 MSP

52.66 a

50.62 a

50.65 a

43.28 b
37.05 c

47.65 a
36.01 b

36.13 b
36.46 b

49.13 a
45.63 b

1.95

5.40

4.16

2.53

i

43.47
43.47
tn

44.75
42.81 a
46.13
39.33 b
tn
3.40
KandunganN total (%)

49.05
47.89
tn

1.097

1.033 '

1.047b

1.020

1.057
1.133
tn

1.065
1.097
tn

1.188a
1.090b
0.079

1.007
1.083
tn

1.096
1.096
tn

1.058
1.107
1.072
1.110
tn
tn
NisbahC:N daun

Stimulasipembungaan

Strangulasi
(S)
Paklobutrazol(P)
Kontrol (K)
BNT 5%
Pemecahan
dorrnansi
Tanpaetepon(EO)
Diberi etepon(El)
BNT5%
Stimulasipembungaan
Strangulasi(S)

Paklobutrazol
(P)
Kontrol (K)
BNT 5%
Pemecahan
dorrnansi
Tanpaetepon(EO)

Diberietepon(El)
BNT5%

4.58 a

5.15 a

4.10b

4.51 a

3.27 c
0.25

3.30 b
0.77

3.98

4.26

3.98

4.38

tn

tn

1.030
1.043
tn

4.69 a
4.19 a
3.31 b
0.50

4.98 a

4.93 a
4.23 b
0.61

4.03
4.10
tn

4.80

4.62
tn

Keterangan: Padavariabel pengarnatanyang sarna,angka-angkayang diikuti oleh huruf yang sarnapadakolom yang
sarnaberarti tidak berbedanyatapadauji BNT taraf 5%, tn = tidak berbedanyata

~c;~,~.

11111111111"","",

I NyomanRai,RoedhyPoerwanto,
LatifahK. Darusman
clanBambang
S.Purwoko

-..~I~I-

.

15

Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)
.'

:

~;

i

.
.'

~
,,~

Jumlah Bunga. Jumlah Buah Panen dan Bobot Buah

bunga,jumlah buah pa.nendan bo~ot b~ah per pabon

per P0hon

tetapi Peningkatannyattdak nyata dIbandmgkandengan
kontrol tanpaetepon(Tabel 3).
Bobot buah per pabon tertinggi (25.50 kg)
diperoleh pada kombinasi antara paklobutrazol dan
eteponatau lebih tinggi 321.49% dibandingkjanbobot
buah per pabon terrendah (6.05 kg) pada kombinasi
antara kontrol tanpa etepon. Kombinasi antara
strangulasitanpa eteponjuga memberikanbobot buah
per pabon tinggi (23.78 kg) yaitu lebih tinggi 293.06%
dibandingkankontrol tanpa etepon. Bobot buah per
pabon pada kombinasi strangulasitanpa etepon tidak
berbeda nyata dengan bobot buah per pabon pada
kombinasipaklobutarazoldenganetepon(Tabel 3).

.
.
lnteraksi antara perlakuan untuk mensttmuiasl
pembungaandan etepo~ berpengaruh sangat nya~
terhadapjumlah bunga, Jumlah buah pallen dan basIl
(bobot)buahper pabon.
.
Pemberianetepon pada stranguiasl menurunkan
jurnlah bunga,jumlah buah pallen dan bobot buah per
pabon secara nyata ~ibandingkan ~engan strangulasl
tanpa etepon. Sebaliknya pembenan e~epon pada
paklobutrazolmeningkatkanjumlah bunga,Jumlahbuah
pallen dan bobot buah per pabon secara nyata
dibandingkan dengan pa~lobutrazo! tanpa etepon.
Kontrol diberi etepon Juga memngkatkan Jurnlah

Tabel 3. Jurnlahbunga,jumlah buah dan bobot buah per pabon karenapengaruhinteraksi antaraperlakuanuntuk
menstimulasipembungaandan etepon.

~

Strangulasitanpaetepon(SEo)

Jumlahbunga
per pabon
(kuntum) ,
429.13a '

:~

~

Strangulasi+ diberi etepon(SE()
Paklobutrazoltanpaetepon(PEa)

~
~

;~~
~
~~

KombinasiPerlakuan
..~

~

Jumlahbuah
pallenper pabon
(buah)

Bobot buah
per pabon
(kg)

295.75a

23.78ab

247.63b
251.13b

197.25b
191.75b

15.99c
17.61bc

Paklobutrazol + diberi etepon (PEl)
Kontrol tanpa etepon (KEo)

370.88 a
80.25 c

28;8.38 a
63.75 c

25.5~ ~
6.0

Kontrol + diberi etepon(KE1)

132.38c

102.50c

9.47 d

Keterangan: Angka-angkayang diiukuti oleh huruf yang sarnapadakolom yang sarnaberarti tidak berbedanyatapada
uji Duncantaraf 5%.

,';
,I

Kualitas Hasil

Ii
Ii

Buah

Perlakuan

untuk

Strangulasidan paklobutrazol menurunkan.bobot
menstimulasi

pembungaan

berpengaruh nyata terhadap bob?t per buah dan
diameter buah, tetapi berpengaruh tt~k ~yata terha~ap
total padatan terlarut dan asam tertItraSI. Pembenan
etepon dan interaksi
antara perlakuan untuk
menstimulasi pembungaan dan etepon berpengaruh
tidak nyata terhadap variabel-variabel tersebut.

per buah daD diameter buah secara nyata, tetapl total
padatan terlarut danasam tertitrasi tidak berbeda nyata
antara strangulasi, paklobutrazol dan kontrol. Demikian
pula pemberian etepon memberikan bobot per buah,
diameter buah, total padatan terlarut dan asam tertitrasi
tidak berbeda nyata dengan tanpa etepon (TabeI4).

"

16

PengaturanPembungaan
TanamanManggis... .

~
~...

i

f

i
:

Bol. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

j

Tabel 4. Bobot per buah, diameter buah, total padatan terlarut daD asam tertitrasi
pembungaan daD etepon

Bobot
per buah
(g)

Diameter
buah
(cm)

81.22 c
90.75 b
9~.Z~a
2.20

Tanpaetepon(EO)

89.49

~!~:r~~~epon(E I)
BNT5%

88.35
tn

Perlakuan
~. ..
.
Stimulasipembungaan
Strangulasi(S)
Paklobutrazol(P)
~~~trg~,(K)
- BNT...5%
Pemecahan
dormansi

pada perlakuan untuk menstimulasi

Total
padatan
terlarut
(% Brix)

Asamtertitrasi
(mg asamsitrat/
100g bahan)

5.75 b
6.24 a
6.41 a
0.20

16.04
16.61
16.73
tn
--

617.14
583.93
615.33
tn
...

6.19
6.07
tn

16.46

590.15

16.46
tn
---

620.79
tn
...

-

Keterangan: Angka-angkayang diikuti oleh huruf yang sarnapadakolom yang sarnaberarti tidak berbedanyatapada
oji BNT taraf 5%, tn = tidak berbedanyata

PEMBAHASAN

,

j
I

!
!
i

'

j

Hasil percobaanini menunjukkanstrangulasidan;
paklobutrazol rnampu menginduksi pembungaan
rnanggis sehingga tanarnan berbunga lebih cepat'
rnasing-rnasing
46 daD40 hari. Hal tersebutmenunjukkan terbuka peluang untuk dapat mernproduksibuah
rnanggisdi luar musim.
Strangulasi dapat menginduksi pembungaan
berhubungandengan kernarnpuanperlakuan tersebut
dalam menurunkankandungan giberelin (GA3, GAs,
GA7) (Tabell) daDmeningkatkankandungangula total
daD nisbah C:N daun (Tabel 2). Strangulasi juga
dilaporkan dapat menginduksi pembungaantanarnan
jeruk besar (Yarnanishiet al., 1993) karenaperlakuan
tersebutmeningkatkankadargula total daun(Yarnanishi
et al., 1995). Guntur (2002) juga melaporkanbahwa
strangulasi menyebabkanjeruk besar "Nambangan"
berbunga lebih cepat 56 hari dibandingkan kontrol
karena meningkatnya kandungan karbohidrat, tetapi
kandungan nitrogen daun menurun.
Hubungan
meningkatnya kandungan gula total daun dengan
pembungaan
juga terjadi padajeruk SatsurnaMandarin
(Luis et al., 1995),apel (Vemmos, 1995) sertaleci daD
longan (Thunyarpar, 1997). Menurut Yarnanishi &
Hasegawa(1995) strangulasimenginduksipembungaan

ditunjukkan oleh turunnya kandungan N total daun
sehingganisbah C;N pada perlakuanstrangulasitinggi
(Tabel 2). Nisbah C:N tinggi menurut CamerondaD
Dennis (1986) merupakan faktor pendorong tanarnan
berbunga. Akar
yang kekurangan fotosintat
mengganggusintesis daD transport giberelin sehingga
kandungannyadipucuk menurun (Wallerstein et al.,
1978). Hasil yang sarnadiperoleh pada penelitian ini
dirnana strangulasimenyebabkankandungangiberelin
di daun menurunnyata (Tabel I). Kandungangiberelin
rendah merupakan tanda akan berbunganyatanarnan
apokat (Garcia & Lovatt, 2000), jeruk (Khosita et al.,
1999)daDmangga(Turnbull et al., 1996).
Paklobutrazol dapat menginduksi pembungaan
pada tanarnan rnanggis juga berhubungan dengan
kernarnpuan perlakuan tersebut dalam menurunkan
kandungangiberelin (GA3, GAs, GA7) (Tabel I) daD
meningkatnyakandungan gula total daD nisbah C:N
daun (Tabel 2). Hasil yang sarna dilaporkan oleh
Poerwanto et al. (1997) bahwa paklobutrazol
menginduksi munculnya bunga rnangga Gadung 21
lebih cepat 51 hari dibandingkan kontrol daD
menghambat pertumbuhan vegetatif
dengan
menurunnya total panjang trubus, panjang ruas daD
jumlah daun. Poerwanto daD Susanto (1996) juga
melaporkan bahwa paklobutrazol efektif menginduksi

translokasifotosintatdaTitajuk ke akar sehinggaterjadi
akumulasikarbohidrat di bagian tajuk. Terhambatnya
translokasifotosintatke akar menurut Wallersteinet al.
(197.3).menyebabkanakar ke~angan fotosin~atdaD
resplrasl akar menurun sehmgga mengaklbatkan
aktivitas akar dalammengabsorpsihara mineral daDair
terganggu.
Dalam penelitian ini terhambatnya
translokasifotosintat ditunjukkan oleh tingginya gula
total daun, sedangkan terganggunya serapan hara

Turunnyakandungangiberelin menyebabkan
penurunan
laju pembelahansel pada meristemsub-apikalsehingga
menghambatpertumbuhan vegetatif (Davies, 1995).
De~gante~hamb~~yape~mbuhan vege~atif,.sebagian
basil fotosmtatdlslrnpandl pucuk kemudlandlgunakan
untuk mendukungterbentuknyabunga.
Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan
paklobutrazol yang diikuti dengan pemberian etepon
meningkatkanjumlah bunga, jumlah buah pallen daD

pada tanarnanjeruk besar karena menghambat

bunga daD meningkatkan
jumlah bungajeruk siem.

I NyomanRai,RoedhyPoerwanto,
LatifahK. Darusman
danBambang
S.Purwoko

.

17

Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

I.

'!
I]

f.

bobot buah per pabon, sebaliknya bila strangulasi
diikuti denganpemberian etepon menurunkanjurnlah
bunga,jurnlah buah pallen daDbobot buah per pabon.
Fungsi etepon setelahpemberianpaklobutrazol adalah
sebagai zat pemecahdormansi rnata tunas generatif,
karena menurut Mehouachi et al. (1996) aplikasi
paklobutrazol juga meningkatkan biosintesis asam

StrangulasidaD paklobutrazol dapat mengindu\csi
pembungaantanarnan rnanggis sehingga berpeluang
untuk mernproduksibuah rnanggisdi luar musim. Hal.
tersebut disebabkankarena kedua perlakuan tersebut
dapatmenurunkankandungangiberelin dan meningkat-

absisatdan hal itu menyebabkan
pucuk yang telah

kankandungan
gulatotaldannisbahC:Ndaun.

..

terinduksi berbunga mengalarni dormansi. Kurang
baiknya pemberian etepon setelah strangulasi karena

Kombinasi paklobutrazol dengan diberi etepon
memberikan jurnlah bunga, jurnlah buah pallen dan

.
'

bunga dan buah gugur pada kombinasi perlakuan
tersebut tinggi (data tidak ditarnpilkan). Menurut
Moore (1979) etepon dalam jaringan tanarnan
terhidrolisis menghasilkanetilen, ion klor dan fosfat.
Etilen disamping berfungsi mendorong pemecahan
dormansi tunas, juga mendorong terjadinya absisi.
Diduga etilen yang dihasilkan daTi proses hidrolisis
eteponmenambahstIesbagi tanarnanyang semulatelah
mengalarnistIeskarenadistrangulasi.
Strangulasidan paklobutrazol menurunkanbobot
per buah dan diameter buah karena kedua perlakuan
tersebutmenghasilkanjurnlah buah nyata lebih banyak
dibandingkankontrol. Hasil penelitianini menunjukkan
bobot buahper pabonberkorelasipositif denganjurnlah
buah dan jurnlah bunga (r = 0.98** dan r = 0.99**),
tetapi berkorelasinegatif denganbobot per buah (r = 0.65*)dandiameterbuah (r = - 0.62*). Hal tersebut
menggambarkan
bahwajurnlah bunga dan jurnlah buah
yang lebih banyak memberikanbobot buah per pabon
lebih tinggi, tetapi bobot per buah dan diameter buah
lebih kecil. Walaupun dernikian perlakuan strangulasi
dan paklobutrazoltidak mengurangikualitas rasa buah
karenatotal padatanterlarut dan asamtertitrasinyatidak
berbedadengankontrol.
Strangulasi dan paklobutrazol tidak hanya
berpengaruhpositif karena dapat membuat tanarnan
rnanggisberbungalebih cepat, tetapi juga berpengaruh
meningkatkan basil buah pallen. Strangulasi dan
paklobutrazol pada penelitian ini tidak berpengaruh
buruk terhadappertumbuhanberikutnya, secaravisual
pertumbuhan tunas barn tidak mengalarni kelainan
ditunjukkan oleh panjang tunas, bentuk daun, ukuran
daun dan warna daun pada tanarnanyang distrangulasi
atau yang mendapatpaklobutrazol sarna seperti pada
kontrol.
Berdasarkanbasil penelitian ini, pembungaanpada
tanaman manggis membutuhkan kondisi kandungan
giberelinrendah,gula total dan nisbah C:N dauntinggi.
Oleh karena itu direkomendasikan untuk memacu
pembungaantanaman manggis dengan paklobutrazol
disertai dengan pemberian etepqn atau dengan
strangulasitanpadiberikanetepon. Pemberiannyaharns
.dilakukan secara hati-hati pada tanaman sehat dan
lingkunganyangbaik agartidak menimbulkanpengaruh
negatifterhadappertumbuhanberikutnya.

bobot buahper pabon lebih tinggi dibandingkandengan
paklobutrazoltanpaetepon,tetapi kombinasistrangulasi
dengandiberi eteponmemberikanjurnlahbunga,jurnlah
buah dan bobot buah per pabon lebih rendah
dibandingkandengan strangulasitanpa etepon. Bobot
buah per pabon tertinggi (25.50 kg) diperoleh pada
paklobutrazoldiberi etepon atau lebih tinggi 321.49%
dibandingkandengankontrol, tetapi tidak berbedanyata
dengan strangulasi tanpa etepon yang memberikan
bobot buah per pabon 23.78 kg atau lebih tinggi
293.06%dibandingkankontrol.
Strangulasidan pak1obutrazolmenurunkanbobot
per Quahdan diameter buah, tetapi berpengaruhtidak
nyataterhadaptotal padatanterlarut dan asam tertitrasi.

18

KESIMPULAN

UC-,\PAN TERIMA KASIH
..

Penelitianini dibiayai oleh ProyekRiset Unggulan
Strategis Nasional (Rusnas) Buah. Untuk itu penulis
mengucapkanterirna kasih kepada KementerianRiset
dan Teknologi Republik Indonesia dan Pusat Kajian
Buah-BuahanTropika IPB.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, A., 'D. Fardiaz, N .L. Puspitasari,
Sedarnawati, S. Budiyanto. 1994. Petunjuk
Laboratorium Analisis PangalloInstitut Pertanian
Bogor, FakultasTeknologi Pertanian.Bogor.
Arteca, R.N.
1996. Plant Growth Substances.
Principles and Applications. Champan & Hall.
New York. 332 p.
Barendse,G.W.M. 1987. High performanceliquid
chromatographyof gibberellins. In: LisnkensHF,
Jackson JF. (eds.). High Performance Liquid
Chromatography in Plant Sciences. SpringerVerlag. London.
Bernier, G.B., J.M. Kinet, R.M. Sachs. 1985.
Transition to reproductive growth. In: The
Physiologyof Flowering. Volume II. CRC Press,
Inc. p.1-90.Florida.

Pengaturan
Pembungaan
Tanaman
Manggis...

.

;:

c~

c:

;"

~

,,
i
Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

Cameron, J.S., F.G. Dennis. 1986. The carbohydratenitrogen relationship and flowering/fruiting: Kraus
and Kraybill Revisited. Hort. Science 21(5):10991102

,

Pidkowich, M.S., J.E. Klenz, G.W. Haughn. 1999. The
making of a flower: Control of floral meristem
identity in Arabidopsis. Trends in Plant Science
4(2):64- 70.

Chaitrakulsub, S., S. Subhadrabandhu, T. Powsung,
Ogata, R.H. Gemma.
1992.
Effect of
paclobutrazol on vegetative growth, flowering,
fruit-set, fruit drop, fruit quality and yield of
lychee cv. Hong Huay. Acta Hort. 321:291-299.
Davies, P.J. 1995. The plant hormone concept:
concentration, sensitivity and transport. In: Davies
Pl.
(eds.).
Plant
Hormones.
Physiology,

.~:i'

r

Poerwanto, R. 2003. Peran manajemen budiday'!c
tanarnan dalam peningkatan ketersediaan dan mutu
buah-buahan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu
Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. 13 September 2003. 86 halo

~

~,

,
;

Poerwanto, R., D. Effendi, S.S. Haryadi.
1997.
Pengaturan pembungaan mangga Gadung 21 di

biochemistryand molecularbiology. 21bedition.

luarmusimdenganpaklobutrazol
danzatpemecah

Netherlands: Kluwer Academic Publishers. p. 13-

dormansi. Hayati 4(2):41-46

38.

C'c~

Deptan (Departemen Pertanian). 2004. Ekspor
hortikultura Indonesia. Nilai dan volume ekspor
buah-buahan. h!m.//www.de~tan.go.id. [21 April
2001].
i

Poerwanto, R., S. Susanto.
1996.
Pengaturan
pembungaan dan pembuahan jeruk siem (Citrus
reticulata Blanco) dengan paklobutrazol dan zat
pemecah dormansi. J. Inter. Pert. Indon. 6(2):3944

Garcia, S.S., C.J. Lovatt. 2000. Effect of gibberellic
acid on inflorescence phenology of the "Has"

Syahbudin.
siem

Avocado (Persea americana Mill.). Proceedings
of world avocado congress III. hIm. 37-41.
http://www.Avocadosource.corn/wac3-p037 .htm.
[7 Januari 2003].
Guntur, A.P. 2002. Pengaruh strangulasi terhadap
pembungaan jeruk besar 'Nambangan' (Tesis).
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Hume, E.P. 1947. Difficulties in mangosteen culture.
Tropical Agriculture 24:1-3.
Koshita, Y., T. Takahara, T. Ogata, A.Goto.
1999.
Involvement of endogenous plant hormones (IAA,
ABA, GAs) in leaves and flower bud formation of
SatsurnaMandarin (Citrus unshiu Marc.). Scientia
Horticulturae 79:185-194.
Luis, A.G., F. Fornes, J.L. Guardiola. 1995. Leaf
carbohydrate and flower formation in citrus. J.
Amer. Soc. Hort. Sci. 120(2):222-227.

,

..

Mehouachi, J., F.R.Tadeo, S. Zaragoza, E. Primo-Millo,
M. Talon. 1996. Effects of gibberellic acid and
paclobutrazol on growth and carbohydrate
accumulation in shoots and roots of citrus
rootstock seedlings. J. Hort. Sci. 71(5):747-754.

.

1999. Studi stimulasi pembungaan jeruk
(Citrus
reticulata
Blanco)
dengan

paklobutrazol dan zat pemecah dormansi ethepon
[Thesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor: Bogor.
Thunyarpar, T.
1997. Physiological Aspects on
Flowering of Lychee and Longan. Thailand: Dept.
of Hort. Fac. of Agr. Univ., Chiang Mai 50200.
Chiang Mai.
Turnbull, C.G.N, K.L. Anderson, E.C. Winston. 1996.
Influence of gibberellin treatment on flowering and
fruiting patterns in mango. Aust. J. of Agric.
36:603-611
Vemmos, N. 1995. Carbohydrate changes in flowers,
leaves, shoots and spurs of "Cox's Orange Pippin"
apple during flowering and fruit setting periods. J.
Hort. Sci. 70(6):889-900.
Wallerstein, I., R. Goren, S.P. Monselise.
1973.
Seasonal changes in gibberellin-like substancesof
Shamouti orange (Citrus sinensis (L.) Osbeck)
trees in relation to ringing. J. Hort. Sci. 48:75-82.
Yamanishi, OK. 1995. Trunk strangulation and winter
heating effects on carbohydrate levels and its
relation with flowering, fruiting and yield of 'Tosa
Buntan' purnmelo grown in a plastic house. J.
Hort. Sci. 70(1):85-95

Moore, T.C. 1979. Biochemistry and Physiology of
Plant Hormones. Springer-Verlag Inc. New York.
274p.

I NyomanRai, RoedhyPoerwanto,Latifah K. DarusmanclanBambangS. Purwoko

'

19

Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

Yamanishi, OK, K. Hasegawa. 1995.
Trunk
strangulationresponsesto the detrimental effects
of heavy shadeon fruit size and quality of 'Tosa
Buntan' pummelo. J. Hort. Science 70(6):875887.

Yamanishi, OK, Y. Nakajima, K. Hasegawa. 1993.
Effect of branch strangulation in late seasonon
reproductivephaseof young pummelotreesgrown
in a plastic house. JapanJ. Trop. Agr. 37(4):290297.

,~

,
,

20

"'-'

PengaturanPembungaanTanamanManggis...

0
:~c

~

"..

~...

'c,~

.

-~-~

Bul. Agron. (32) (2) 12 - 20 (2004)

Pengaturan Pembungaan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.)
di Luar Musim dengan Strangulasi, serta Aplikasi Paklobutrazol daD Etepon
Off Season Flower Forcing of Mangosteen (Garcinia man20stana L.)
Through Strangulation, and Aplication of Paclobutrazol and Ethephon
I Nyoman Rail., Roedhy poerwanto2,Latifah K. Darusman3daD Bambang S. Purwoko2
Diterima 2 Juni 2004/Disetujui 7 Agustus 2004

ABSTRACT

~

~
~
\.
~" ~;~

r~
~

Theobjective of the researchwas to study the application of strangulation,packlobutrazol and ethephonto
stimulateflowering of mangosteen trees. Theexperimentwas conductedfrom June 2002 to September2003, locatedat
Farmer's MangosteenOrchards, Leuwiliang, Bogor. A randomizedblock design with two factors was used in this
expe~im~nt. Thefirst factor was treatmentsto stimulateflowering consistedof three levels i.e strangulation (8),
application of paclobubtrazol (P) and control (K). Thesecondfactor was treatmentsfor dormancybreakingconsisted
of two levels i.e without ethephon(Eo) and with ethephon(EJ. Each treatmentwas replicatedfour times. Theresult
showedthat strangulationand application of paclobutrazol wereeffectivein stimulatingflowering of mangosteentrees.
Thosetreatmentsdecreasedgibberellic acid content and increasedtotal sugar and C:N ratio. Interaction effect was
found betweentreatmentsto stimulateflowering and ethephonon ltumber of flowers, number of fruits and weight of
fruits per tree. The highestfruits weight (2.,50 kg/tree) was obtained on the combination of paclobutrazol with
ethephonwhile the lowestwas in control without ethephon(6.05kg/tree).
Key words: Mangosteen,Strangulation,Paclobutrazol,Ethephon,Flowering;

I f'

PENDAHULUAN

harga clan menyulitkan dalam memenuhi kontinyuitas

:;~::;;c"

;~~,

:
c

Manggls

(Garcinia

mangostana

L.)

yang

mendapatjulukan "Queen of Tropical Fruits" (Hume,
1947) merupakanbuah segarterbanyakke dua setelah
pisang yang diekspor Indonesia, sehingga terrnasuk
komoditaseksporunggulan. Ekspor manggisIndonesia
meningkatdaTi4 743 ton pada taboo 1999 menjadi 8
176 ton pada tahun 2003 (Deptan, 2004) denganpasar
Taiwan, Eropa, Hongkong, Timur Tengah, Singapura
clan Jepang. Meningkatnya volume ekspor menuntut
upaya peningkatan pengembangannyakarena rnasih
rendahnya kuantitas, kua1itas rnaupun kontinyuitas
produksinya(Poerwanto,2003).
Manggis merupakan tanarnan buah tropis yang
berbuah musirnan. PaneD rnanggis di Indonesia
berlangsungpadabulan NopembersampaiApril dengan
puncakproduksipadaFebruari - Maret. Sifat musirnan
menyebabkanketersediaanbuah melimpah pacta saat
musim paneDclan tidak adanyasuplai pada saat tidak
musim sehingga daTi segi agribisnis kurang
menguntungkan,di antaranya menyebabkanfluktuasi

ekspor. Manipulasi produksi tanarnan agar dapat
berbuah di loaf musim atau perentangan periode

pembuahandenganmempercepatawal musim buahclan
memperlambat akhir musim buah merupakan suatu
metodeyang dapatdilakukan agarterjadi keseimbangan
penawaran-permintaandalam rentang waktu yang
panjang.
Titik kritis pros'espembungaanterletakpadatahap
induksi bunga yaitu saat terjadi transisi daTi rase
vegetatif ke rase reproduktif (Bernier et al., 1985;
Pidkowich et al., 1999). Pengaturan pembungaan
mungkin dilakukan apabila mengacu pada dua teori
universal tentang pembungaan seperti dikemukakan
oleh Bernier et al. (1985), yaitu bahwa (1) inisiasi
bunga pada tanarnan tidak akan terjadi kecuali hila
dirangsang(diinduksi), clan (2) tanarnanyang berada
pada kondisi yang kurang sesuai untuk pembungaan
menghasilkan satu atau beberapa zat penghambat
pembungaan clan inisiasi bunga akan terjadi bila
produksizat tersebutdicegah.
"

.1

Star PengajarJurusanBudidayaPertanian,FapertaUniversitasUdayana,Denpasar

;~

JI. PB Sudirrnan Denpasar Bali,
Telp. (0361)430238. E mail: raiangga-2004@yahoo.com (* Penulis untuk korespondensi)
2 Star Pengajar Departemen Budidaya Pertanian, Faperta IPB
J StafPengajar Departemen Kimia, FMIPA IPB

12

PengaturanPembungaanTanamanManggis...

.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59