KEGIATAN TROBOSAN

b. Pembuatan WEB Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS)

Dalam melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas rumah sakit, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengawasan, Sistem Pelaporan dan Sistem Informasi dalam Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengawasan Rumah Sakit oleh Badan Pengawas Rumah Sakit serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia. Di tingkat pusat disebut Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia yang merupakan unit nonstuktural pada Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara eksternal yang bersifat nonteknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat, sedangkan ditingkat provinsi disebut Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi yang merupakan unit nonstruktural pada Dinas Kesehatan Provinsi yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara eksternal yang bersifat nonteknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat. Pengawasan yang ada selama ini hanya dilakukan oleh dewan pengawas internal rumah sakit dan diharapkan BPRS yang anggotanya terdiri dari wakil pemerintah , asosiasi rumah sakit masyarakat dan profesi ini diharapkan dapat memberikan kontrol secara independen penyelenggaraan pelayanan rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta.

Agar masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dan kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BPRS maka telah dibua akses informasi berbasi WEB yang dapat diakses pada bprs.kemkes.go.id/V1/index.php

Gambar 8. Visual WEB Badan Pengawas Rumah Sakit

Dengan adanya WEB BPRS akan memudahkan :

1) Masyarakat mengakses informasi terkait rumah sakit, berita, regulasi di bidang perumahsakitan, dan kegiatan BPRS sebagai Badan yang mempunyai tugas pengawasan Rumah Sakit.

2) Masyarakat menyampaikan keluhan/laporan/pengaduan terkait pelayanan di Rumah Sakit

3) Pengelola/Manajemen Rumah Sakit dalam melakukan koordinasi/konsultasi