Pelaksanaan Monitoring dan Penyampaian Rekomendasi Pelayanan

8.3.2. Pelaksanaan Monitoring dan Penyampaian Rekomendasi Pelayanan

Monitoring terapi obat di rumah sakit dilaksanakan dengan pemantauan kondisi klinik pasien secara langsung, tanda vital, maupun parameter lab. Sedangkan di apotek, monitoring dilaksanakan dengan cara memantau kondisi klinik, tanda vital atau parameter lab yang mungkin melalui telpon. Untuk efek samping obat potensial, pasien dapat diminta untuk melaporkan kepada apotek bila terjadi. Rekomendasi pelayanan dapat disampaikan secara berhadapan langsung, tulisan, presentasi atau melalui telpon.

BAB IX PERAN APOTEKER

9.1. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB APOTEKER

Apoteker mempunyai tanggungjawab untuk berpartisipasi dalam program pengawasan infeksi pada sistem kesehatan. Tanggung jawab ini muncul dari pengetahuan yang dimiliki Apoteker tentang infeksi dan antibiotika serta perannya dalam mempengaruhi penulisan resep antibiotika. Tanggung jawab ini dijabarkan lebih lanjut meliputi 7 : 1. Mengurangi penyebaran infeksi Tanggung jawab ini dilaksanakan antara lain dengan: • Berpartisipasi dalam Komite Pengendali Infeksi di rumah sakit • Memberikan saran tentang pemilihan antiseptik, desinfektan. • Menyusun prosedur, kebijakan untuk mencegah terkontaminasinya produk obat yang diracik di instalasi farmasiapotek. • Menyusun rekomendasi tentang penggantian, pemilihan alat-alat kesehatan injeksi,infus alat kesehatan yang digunakan untuk tujuan baik invasive maupun non-invasif, serta alat kesehatan balut yang digunakan di ruang perawatan, ruang tindakan, ICU. 2. Promosi penggunaan antibiotika secara rasional Merupakan tanggung jawab yang penting dalam memastikan penggunaan antibiotika secara rasional dalam sistem kesehatan. Tanggung jawab ini dilaksanakan tidak hanya bagi Apoteker yang bekerja di rumah sakit juga bagi Apoteker yang bekerja di apotek. Tanggung jawab dilaksanakan antara lain dengan: • Bekerja dalam struktur Komite Farmasi dan Terapi menentukan jumlah dan tipe antibiotika yang beredar cukup untuk mengatasi infeksi sesuai dengan populasi pasien yang dilayani. Prioritas diberikan untuk menyusun kebijakan tentang penggunaan antibiotika yang akan berdampak pada outcome terapi yang optimal di samping meminimalkan penyebaran strain mikroorganisme yang resisten. • Menghimbau kerjasama multidisiplin dalam sistem kesehatan untuk memastikan bahwa penggunaan antibiotika untuk tujuan