BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resin Akrilik
Resin akrilik adalah derivat dari etylen dan terdiri dari group vynil dengan rumus struktur yang sampurna. Resin akrilik dipakai di kedokteran gigi adalah jenis
ester terdiri dari: 1. Acrylic acid, CH
2
+CHOOH 2. Methacrylic acid, CH
2
=CCH
3
COOH 95 bahan dental ini sekarang ini digunakan segai bahan utama resin akrilik.
1-3
2.2 Jenis-jenis
Adapun jenis-jenis resin ini adalah:
1-3
1. Heat activated resins 2. Chemically activited resins
3. Light activited resins
2.2.1 Heat activited denture base resin akrilik
Adapun komposisi dari resin ini adalah bahan bubuk dan cairan dengan gel dan cekes. Bubuk ini memiliki sifat yang transfaran atau mirip dengan warna gigi
atau warna pink dia dapat menyerupai gusi dan juga mirip dengan gambaran darah. Komposisi initerlihat pada tabel 1. Cairan monomer ini adalah bahan yang dibuat
dalam botol untuk mencegah kontaminasi terhadap bahan polimerisasi karena kontak dengan sinar ultraviolet.
1-4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Komposisi dari Resin Akrilik
2
Liquid Metyl metacrilate
Dibutil phthalate Glycol dimetacrylat1-
2 Hydroqunone0,006
Plasticizers polymer
Plasticizres Cross linking
agent Inhibitor
Powder Poly metyl metecrilate
Benzoyl peroxide Mercuri
Zinc Dibutyl phthalate
Dyed bubuk organik dan anorganik
Initiator Dyes
Opacifiers Plasticizers
Foresthetic
2.2.2 Poli metil metakrilat Resin
Secara luas bahan telah banyak dipakai dalan kedokteran gigi untuk berbagai keperluannya. Salah satu alasan pemakaian bahan ini cukup diminati adalah karena
mudah dalam proses penbuatannya. Walaupun, bahan ini memiliki termal resin, tetapi tidak menjadi penghalang dalam kedokteran gigi. Bahan ini terdidri dari cairan
19
Universitas Sumatera Utara
monomer metil metakrilat dengan campuran dari bubuk polimer. Monomer ini adalah bahan plastis dan polimer ini dicampur untuk mendapatkan konsistensi yang
lebih muda.
1-4
Jenis resin
denture base yang terbuat sesuai dengan petunjuk pabrik yaitu
bahan poly metil metakrilat, resin, yang populer disebut sebagai akrilik. Meskipun secara umun dapat dibedakan sesuai proses pembentukaanya resin denture base jenis
poly metil metakrilat atau PMMA. Adapun jenis-jenis resin denture base adalah:
11
1. Akrilik dough-type Bahan ini merupakan bahan basis gigitiruan yang paling sering digunakan
karena diperoleh dari penyatuan dari liquid degan powder. Dengan nama lain adalah poli metil metakrilat.
2. Akrilik gel-type Bahan ini merupakan hasil uraian unsur bebentuk gel yang dihasilkan dengan
cara mencampur liquid dengan powder. 3. Akrilik puor-type
Bahan ini terbentuk dari liquid dengan powder saja. 4. Akrilik high-impact strength
Bahan ini memeliki kekuatan tekan pada bahan yang dihasilkan dengan cara menguraikan cabang rubber-like polimer butadiena-styrene menjadi molekul akrilik.
5. Akrilik rapid heat-polymerized Bahan ini hampir sama dengan tipe dough hanya berbeda pada proses
20
Universitas Sumatera Utara
modifikasi saja. Terkhusus pada proses polimerisasi hibridnya yaitu dengan panas dan kimia.
6. Polyurethane resins Bahan ini memiliki polomerisasi dari resin dengan proses memancarkan
spektrum cahaya pada daerah biru dengan panjang gelombang antara 450-490 nm.
11
2.3 Sifat-sifat resin akrilik Adapun yang menjadi sifat-sifat dari resin akrilik adalah density, strength,
dan hardness. Tetapi bahan ini masih memiliki sifat-sifat lain yang mempengaruhi struktur dari resin akrilik.
2.3.1 Density
Desitas dari bahan ini adalah 1,19 gmcm
3
.
1-4
2.3.2 Strength
Bahan ini memiliki sifat strenght yang khas. Walaupun, bahan ini sebenarnya memiliki compressive strength dan tensile strength untuk bahan yang gigi tiruan
penuh dan gigitiruan sebahagian. Compressive strenghtnya adalah 75 Mpa, tensile srenght 52 Mpa. Secara umum bahan resin ini memiliki strenght yang sangat rendah.
Efek yang mempengaruhi kekuatan dari suatu bahan antara lain; komposisi, teknik pemprosesan, derajat dari polimerisasi, absorbsi air, subsekuensi dari lingkungan
21
Universitas Sumatera Utara
sekitarnya.
1-
22
Universitas Sumatera Utara
Hardness
Resin akrilik memiliki kekerasan yang rendah. Karena bahan ini dapat dengan mudah tergores dan abrasi. Heat cured resin akrilik, 18-20 KHN dan self cured resin
akrilik , 16-18 KHN.
2
Adapun yang menjadi jenis-jenis hardness yang digunakan untuk pengukuran kekerasan suatu bahan adalah antara lain Rockwell, Vickers, Brinel, dan Knoop.
Setiap alat ini memeliki kebaikan dan kelemahan setiap alat dalam mengukur berbagai jenis materi dan tergantung dari besar dan ukuran materi tersebut. Secara
umum dapat dibagi atas dua golongan yaitu untuk jenis materei mikro dan jenis materi makro. Untuk materi makro yaitu jenis rockwell dan brinel sedangakan untuk
jenis materi untuk jenis mikro adalah jenis vickers dan knoop.
2
Dalam hal ini resin akrilik adalah jenis materi mikro yang menggunakan alat Vickers Hardness tester
.
1. Vickers Hardness Test
Ini adalah metode standar untuk mengukur kekerasan logam, terutama logam- logam yang sangat keras permukaan: permukaan terkena tekanan tertentu untuk
jangka waktu tertentu melalui piramida berbentuk berlian. Diagonal lekuk yang dihasilkan diukur di bawah mikroskop dan nilai Kekerasan Vickers dibaca dari tabel
konversi.
1-4,12-,17
Kekerasan Vickers adalah ukuran dari kekerasan material, dihitung dari ukuran dari kesan yang dihasilkan di bawah beban oleh berlian berbentuk piramida
23
Universitas Sumatera Utara
indenter. Disusun pada tahun 1920 oleh para insinyur di Vickers, Ltd, di Inggris Raya, piramida kekerasan berlian tes, karena menjadi banyak dikenal, diizinkan
pembentukan skala kontinu sebanding angka yang secara akurat mencerminkan berbagai hardnesses ditemukan pada baja.
4
Teknik indenter digunakan dalam pengujian Vickers adalah persegi berbasis piramida sisi yang berlawanan bertemu di
puncak pada sudut 136 º.
5,8,12,17
24
Gambar 1. Bentuk indentor dari jenis alat pengukur kekerasan Vickers, Rockwell, Brinell
Metode tes ini disusun pada tahun 1939 oleh F. Knoop dan koleganya di National Bureau of Standards di Amerika Serikat. Dengan menggunakan tekanan
indentasi lebih rendah daripada uji kekerasan Vickers, yang telah dirancang untuk mengukur logam, tes Knoop memungkinkan pengujian kekerasan bahan rapuh seperti
gelas dan keramik.
5,8,12,17
2.4 Sodium Hypochlorite
Sodium hypochlorite adalah senyawa kimia dengan rumus NaOCl. Natrium
Universitas Sumatera Utara
hipoklorit, umumnya dikenal sebagai pemutih, sering digunakan sebagai desinfektan atau pemutih.
6,15,16
Hipoklorit pertama kali diproduksi tahun 1789 di Javel, Perancis, oleh klorin melewati gas melalui larutan natrium karbonat. Cair yang dihasilkan, yang dikenal
sebagai Eau de Javel atau Javel air adalah solusi yang lemah natrium hipoklorit. Namun, proses ini sangat tidak efisien dan metode produksi alternatif dicari. Salah
satu metode tersebut melibatkan ekstraksi diklorinasi kapur yang dikenal sebagai bubuk pemutih dengan natrium karbonat untuk menghasilkan tingkat rendah yang
tersedia klorin. Metode ini umumnya digunakan untuk menghasilkan solusi hipoklorit untuk digunakan oleh rumah sakit sebagai antiseptik yang dijual di bawah nama
dagang Eusol dan Dakin solusi.
16
Menjelang akhir abad kesembilan belas, ES Smith mematenkan metode produksi hipoklorit melibatkan hidrolisis air asin untuk menghasilkan soda kaustik
dan gas klor yang kemudian campuran untuk membentuk hipoklorit. Baik listrik dan air asin berada di murah solusi pasokan pada saat waktu ini dan berbagai giat
pemasar mengambil keuntungan dari situasi ini untuk memenuhi permintaan pasar hipoklorit. Botol larutan hipoklorit yang dijual dengan berbagai nama dagang; salah
satu merek awal yang dihasilkan oleh metode ini disebut Parozone.
6
Saat ini, sebuah versi perbaikan metode ini, yang dikenal sebagai proses Hooker, adalah satu-satunya industri skala besar metode produksi natrium hipoklorit.
Dalam proses ini natrium hipoklorit NaOCl dan natrium klorida NaCl terbentuk
25
Universitas Sumatera Utara
ketika klor dilewatkan ke dalam dingin dan natrium hidroksida encer. Ini adalah industri disiapkan oleh elektrolisis minimal pemisahan antara anoda dan katoda.
Solusinya harus tetap di bawah 40°C oleh kumparan pendingin untuk mencegah pembentukan yang tidak diinginkan natrium chlorate.
6
Cl
2
+ 2 NaOH → NaCl + NaOCl+ H
2
O Cl
2
+ 2 NaOH → NaCl + NaOCl + H
2
O
Natrium hidroksida dan klorin secara komersial dihasilkan oleh proses chloralkali, dan ada tidak perlu mengisolasi mereka untuk mempersiapkan natrium
hipoklorit. Oleh karena itu, klorin secara bersamaan dikurangi dan teroksidasi. Solusi komersial selalu mengandung sejumlah besar natrium klorida garam biasa sebagai
utama produk, seperti terlihat dalam persamaan di atas.
6
Sodium hypochlorite umumnya digunakan untuk mensterilkan air dengan cara memasukkan Sodium hypochlorite ke dalam air dengan konsentrasi yang
berbeda-beda. Sodium hypochlorite juga digunakan untuk bahan irigasi saluran akar. Penggunaan Sodium hypochlorite di seluruh dunia sebagai bahan irigasi saluran akar
karena kemampuannya mematikan bakteri.
7
2.5 Cara Pembersihan Gigi Tiruan
Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara mekanik dan kimia. Pembersihan dengan cara mekanik adalah dengan cara menyikat
gigi tiruan dengan menggunakan sikat gigi. Cara ini mempunyai kelemahan karena dapat menimbulkan keausan pada plat gigi tiruan sehingga gigi tiruan mudah patah.
Sedangkan pembersihan secara kimia dengan cara menggunakan obat kumur atau
26
Universitas Sumatera Utara
larutan pembersih lebih efektif, karena larutan pembersih gigi tiruan dapat masuk ke tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.
16
27
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Resin Acrylic heat- cured
Tanpa perendaman atau kontrol 0 menit
Perendaman selama 10
menit, 20 menit, 30 menit Perendaman Resin
acrylic dalam larutan
desinfektan sodium hypochlorite
0,5
Perubahan kekerasan resin acrylic
3.2 Hipotesis Penelitian
Tidak ada pengaruh perendaman dalam larutan desinfektan Sodium
28
Universitas Sumatera Utara