Manajemen Aktiva Tetap Transaksi yang Mengubah Aktiva Tetap

10. Manajemen Aktiva Tetap

Aktiva tetap menuntut pemanfaatan optimum selama taksiran umur ekonomisnya. Perlu dibentuk satu fungsi yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur penggunaan, pemindahan, pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki wewenang untuk menggunakan, memindahkan, dan menghentikan pemakaian aktiva tetap, penggunaan aktiva tetap tidak akan optimum, karena aktiva tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak dapat segera dimanfaatkan oleh fungsi lain. Dalam struktur organisasi, fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada di tangan bagian aktiva tetap. Wewenang yang dimiliki oleh bagian aktiva tetap adalah : a. menempatkan aktiva tetap ditangan fungsi pemakai aktiva tetap, b. memberikan otorisasi pemindahan aktiva tetap dari fungsi satu ke fungsi lainnya, c. memberikan otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap, d. memberikan otorisasi pengiriman aktiva tetap ke pihak luar untuk keperluan reparasi.

11. Struktur Kode Aktiva Tetap

Jika perusahaan memiliki berbagai jenis aktiva tetap di berbagai lokasi, untuk memudahkan identifikasi aktiva tetap, diperlukan kode yang mampu memberikan informasi lengkap mengenai aktiva tetap. Diantara informasi penting yang perlu dicerminkan dalam kode aktiva tetap adalah, golongan aktiva tetap, jenis aktiva tetap, lokasi portability, tahun perolehan, fungsi yang bertanggung jawab dalam pemakaian aktiva tersebut. Oleh karena itu, jika perusahaan Universitas Sumatera Utara menggunakan kode angka kelompok group code , maka berikut ini disajikan struktur kode aktiva tetap. Contoh penggunaan kode aktiva tetap disajikan sebagai berikut : X XX XX XX XX XX Golongan aktiva tetap Jenis aktiva tetap Tahun perolehan Fungsi Lokasi portability

a. Golongan Aktiva Tetap

Secara umum aktiva tetap yang dimiliki perusahaan digolongkan sebagai berikut : 1 tanah dan perbaikan tanah land and land improvement , 2 gedung dan perbaikan gedung building and building improvement , 3 mesin dan peralatan pabrik, 4 mesin dan perlengkapan kantor, 5 mebel, 6 kendaraan, dan 7 aktiva tetap lainnya.

b. Jenis Aktiva Tetap

Tiap golongan aktiva tetap dapat dirinci lebih lanjut, masing-masing sampai dengan 99 jenis. Contoh : mesin dan ekuipment kantor dirinci menjadi jenis aktiva tetap berikut ini: Universitas Sumatera Utara 1 mesin ketik manual, 2 mesin ketik elektronik, 3 mesin potong kertas, 4 mesin penghancur kertas, 5 mesin fotokopi, 6 mesin cetak computer, 7 komputer, 8 overhead projector, 9 tv monitor, 10 slide projector, 11 movie video, Dan seterusnya.

c. Tahun Perolehan

Tahun perolehan aktiva tetap biasanya diambil dua angka terakhir dan dicantumkan dalam kode aktiva tetap. Misalnya, mesin fotokopi diperoleh dalam tahun 2002, maka angka yang ke-4 dan ke-5 dalam kode aktiva tetap dicantumkan angka 02. Kode tahun perolehan ini akan dengan cepat memberikan informasi umur aktiva tetap sampai dengan saat tertentu.

d. Fungsi

Kode fungsi memudahkan pembebanan biaya depresiasi aktiva tetap kedalam biaya produksi, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. Karena dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok, maka kode fungsi ini disusun sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 produksi, 2 administrasi dan umum, 3 pemasaran.

e. Lokasi

Kode lokasi dapat dirinci sebagai berikut : X X XX XX Daerah Gedung Lantai Nomor kamar f. Portability Portability aktiva tetap digolongkan menurut mudah dan dapat atau tidaknya aktiva tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempa lainnya. Penggolongan aktiva tetap berdasarkan portability sebagai berikut : 1 portable dapat dibawa dengan tangan manusia , 2 movable dapat dipindahkan dengan bantuan equipment , 3 fixtures melekat pada aktiva tetap lain . Berdasarkan struktur kode aktiva tetap tersebut, sebuah mesin fotokopi akan diberi kode sebagai berikut : 405-02-3-420806-2 Makna kode tersebut adalah 405 mesin dan equipment kantor- fotokopi 02 tahun perolehan 2002 Universitas Sumatera Utara 3 fungsi pemasaran 420806 lokasi di daerah 4 Surabaya , gedung 2, lantai 08, kamar 06 2 Movable D. DOKUMEN Menurut Nugroho, formulir dokumen pada dasarnya merupakan wujud fisik rekaman transaksi perusahaan, formulir pada dasarnya digunakan untuk menetapkan tanggung jawab kegiatan untuk memulai, mencatat, atau menyelesaikan transaksi, mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, mengirim data dari satu pihak ke pihak lain, dan merekam transaksi atau meminta dilakukanya suatu kegiatan. Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah : 1. surat permintaan otorisasi investasi expenditures authorization request atau authorization for expenditures , 2. surat permintaan reparasi authorization for reparation , 3. surat permintaan transfer aktiva tetap, 4. surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, 5. surat perintah kerja work order , 6. surat order pembelian, 7. laporan penerimaan barang, 8. faktur dari pemasok, 9. bukti kas keluar, 10. bukti memorial. Universitas Sumatera Utara Surat permintaan otorisasi investasi expenditures authorization request . Karena investasi dalam aktiva tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi dalam dalam aktiva tetap dimulai dengan diajukannya usulan investasi kepada manajemen puncak. Melalui staff direksi, usulan investasi diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam laporan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk menyusun anggaran investasi capital budget untuk disetujui diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham. Untuk melaksanakan investasi yang tercantum dalam anggaran investasi diperlukan dokumen untuk meminta dana yang telah diizinkan oleh rapat umum pemegang saham. Dokumen ini disebut surat permintaan otorisasi investasi. Surat Permintaan Reparasi authorization for repair , berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal. contoh surat lihat di lampiran. Surat Permintaan Transfer Aktiva Tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap. Surat perintah kerja work order , yaitu dokumen yang memiliki dua fungsi yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang di pakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli, pembongkaran aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya. Universitas Sumatera Utara Surat Order Pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva kepada pemasok. Laporan Penerimaan Barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok. Faktur Dari Pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aktiva tetap yang telah dibeli. Bukti Kas Keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut. Daftar Depresiasi Aktiva Tetap, berisi sejumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu, yang merupakan dasar pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tersebut. Bukti Memorial, digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal. E. CATATAN AKUNTANSI Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah : 1. kartu aktiva tetap, 2. jurnal umum, 3. register bukti kas keluar. Universitas Sumatera Utara Kartu Aktiva Tetap, yaitu catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu. Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap. Register Buku Kas Keluar, digunakan untuk mencatat transajsi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas. Organisasi harus menyimpan catatan akuntansi dalam bentuk dokumen sumber, jurnal, dan buku besar, catatan ini menjadi jejak audit untuk informasi- informasi penting yang digunakan untuk menelusuri transaksi dari saat dimulai sampai pada disposisi terakhir. F. FUNGSI YANG TERKAIT Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah : 1. fungsi pemakai, 2. fungsi riset dan pengembangan, 3. direktur yang bersangkutan, 4. direktur utama, 5. fungsi pembelian, 6. fungsi penerimaan, 7. fungsi aktiva tetap, 8. fungsi akuntansi. Universitas Sumatera Utara Fungsi Pemakai, bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham serta berfungsi mengelola pemakaian aktiva tetap. Fungsi Riset dan Pengembangan, bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi. Fungsi ini juga bertanggung jawab melaksanakan studi kelayakan setiap usulan investasi dari fungsi lain dalam perusahaan. Direktur yang bersangkutan, berfungsi memberikan persetujuan terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya. Direktur Utama, memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap yang dicantumkan dalam surat permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi. Fungsi Pembelian, memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian pengadaan aktiva tetap. Fungsi ini berada di tangan bagian pembelian. Fungsi Penerimaan, melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang diterima dari pemasok yang hasilnya dicantumkan dalam laporan penerimaan barang. Fungsi Aktiva Tetap, bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan. Fungsi ini memiliki weweng dalam penempatan, pemindahan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap. Fungsi ini berada dibawah direktur utama. Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber bukti kas keluar dan bukti memorial untuk pencatatan mutasi aktiva tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Disamping itu fungsi ini juga Universitas Sumatera Utara bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aktiva tetap register bukti kas keluar dan jurnal umum . G. JARINGAN SUBSISTEM Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalah : 1. sistem pembelian aktiva tetap, 2. sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri, 3. sistem pengeluaran modal, 4. sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, 5. sistem transfer aktiva tetap, 6. sistem revaluasi aktiva tetap, 7. sistem akuntansi depresiasi aktiva tetap. Sistem Pembelian Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian. Karena harga pokok aktiva tetap yang dibeli terdiri dari harga yang tercantum dalam faktur dari pemasok dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan aktiva tetap sampai dengan dalam keadaan siap untuk dipakai, maka dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah bukti kas keluar yang dilampiri dengan surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok dan buku memorial yang dilampiri dengan surat perintah kerja. Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri, sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan. Surat perintah Universitas Sumatera Utara kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya kontruksi. Jika suatu aktiva tetap yang dibangun sendiri telah selesai, maka bukti memorial yang dilampiri dengan surat perintah kerja, dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap tersebut kedalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum. Sistem Pengeluaran Modal, sistem ini dirancang untuk mencatat tambahanharga pokokaktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi investasi dari manajemen puncak. Pelaksanaan surat permintaan otorisasi investasi dilakukan berdasarkan dokumensurat perintah kerja. Pencatatan biaya yang terjadi untuk surat perintah kerja Work Order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran modal untuk surat printah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap. Sistem Transfer Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari suatu pusat pertanggung jawaban ke pusat pertanggung jawaban yang lain. Karena biaya depresiasi, biaya reparasi dan pemeliharaan harus dibebankan kepada pusat pertanggung jawaban yang menggunakan aktiva tetap, Universitas Sumatera Utara semua perpindahan aktiva tetap harus segera diikuti oleh fungsi akuntansi, agar fungsi ini dapat membebankan biaya-biaya tersebut beardasarkan data likasi aktiva tetap yang teliti. Dokumen untuk meminta otorisasi transfer aktiva tetap adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Semua transfer aktiva tetap dalam lingkungan intern perusahaan harus diotorisasi oleh bagian aktiva tetap. Surat permintaan transfer aktiva tetap dipakai sebagai dasar pencatatan kedalam kartu aktiva tetap. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. H. UNSUR PENGENDALIAN INTERN Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap meliputi struktur organisasi yang baik, sistem otorisasi, proedur pencatatan, dan praktik yang sehat. 1. Organisasi Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan pemisahan fungsi, berikut diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian intern antara lain : a. Fungsi Pemakai Harus Terpakai dari Fungsi Akuntansi Aktiva Tetap. Untuk mengawasi aktiva tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua data yang bersangkutan dengan aktiva tetap harus dipisah dari fungsi pemakai aktiva tetap. Universitas Sumatera Utara b. Transaksi Perolehan, Penjualan, Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap Harus Dilaksanakan oleh Lebih dari Unit Organisasi yang Bekerja Secara Independen. Untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi yang mengubah aktiva tetap,unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja. 2. Sistem Otorisasi Sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian intern terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap, sistem otorisasi yang baik akan diuraikan sebagai berikut : a. Anggaran Investasi Diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Karena investasi dalam aktiva tetap umumnya meliputi jumlah rupiah yang besar dan menyebabkan keterikatan dana dalam jangka waktu yang lama, maka penggunaan anggaran investasi merupakan sasaran yang baik sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap. Anggaran investasi dalam aktiva tetap ini diotorisasi oleh pemilik perusahaansebagai dasar dalam melaksanakan perubahan terhadap rekening aktiva tetap. b. Surat Permintaan otorisasi Investasi Diotorisasi oleh Direktur yang Bersangkutan. Setiap realisasi Investasi yang tercantum dalam anggaran investasi harus mendapat persetujuan dari direktur yang bersangkutan sebelum disetujui pelaksanaannya oleh direktur utama perusahaan. Universitas Sumatera Utara c. Surat Permintaan Otorisasi Reaparasi Diotorisasi oleh Direktur Utama. Surat otorisasi reparasi yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal harus mendapat persetujuan otorisasi oleh Direktur Utama. d. Surat Perintah Kerja Diotorisasi oleh Kepala Depertemen yang Bersangkutan. Work order yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal untuk pembangunan, reparasi, pembongkaran aktiva tetap harus mendapat otorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan. e. Surat Order Pembelian Diotorisasi oleh Pejabat yang Berwenang. Jika jumlah harga beli aktiva tetap tinggi, otorisasi surat order pembelian berada ditangan Direktur Utama. f. Laporan Penerimaan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan. Laporan penerimaan barang yang berisi persetujuan penerimaan aktiva tetap yang dikirimkan oleh pemasok harus mendapat otorisasi oleh fungsi penerimaan. g. Bukti Kas Keluar Diotorisasi oleh Fungsi Akuntansi. Bukti kas keluar yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran harga aktiva tetap yang dibeli harus mendapat otorisasi oleh fungsi akuntansi. h. Bukti Memorial Diotorisasi oleh Fungsi Akuntansi. Bukti memorial yang berisi persetujuan dilaksanakannya up dating terhadap kartu aktiva tetap dan jurnal umum harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi. Universitas Sumatera Utara 3. Prosedur Pencatatan Perubahan Kartu Aktiva Tetap Harus Didasarkan Pada Bukti Kas Keluar dan Bukti Memorial yang Dilampiri dengan Dokumen Pendukung yang Lengkap, yang Diotorisasi oleh Pejabat yang Berwenang. Setiap pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aktiva tetap harus dilakukan oleh fungsi akuntansi, dan harus didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang serta dilampiri dokumen pendukung yang sahih. 4. Praktik yang Sehat Praktik yang sehat memudahkan pengendalian intern terhadap aktiva tetap. Dalam melakukan pemeliharaan aktiva tetap perlu dilakukan pencocokan aktiva tetap scara fisik dengan kartu aktiva tetap. Berikut diuraikan pengendalian intern melalui praktik yang sehat antara lain : a. Secara periodik Dilakukan Pencocokan Fisik Aktiva Tetap Dengan Kartu Aktiva Tetap. Pengawasan intern yang baik mensyaratkan data dalam kartu aktiva tetap secara periodik dicocokkan dengan aktiva tetap secara fisik. b. Penggunaan Anggaran Investasi Sebagai Alat Pengendalian Investasi Dalam Aktiva Tetap. Pengawasan investasi dalam aktiva tetap yang baik dilaksanakan dengan menggunakan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran investasi. Anggaran investasi ini disusun setelah dilakukan telaah dan studi kelayakan terhadap usulan investasi. c. Penutupan Asuransi Aktiva Tetap Terhadap Kerugian. Untuk mencegah kerugian yang timbul sebagai akibat kebakaran dan Universitas Sumatera Utara kecelakaan, aktiva tetap harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. d. Kebijakan Akuntansi tentang Pemisahan Pengeluaran Modal Capital Expenditures dengan Pengeluaran Pendapatan Revenue Expenditures. Kebijakan akuntansi tentang pembedaan pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan harus dinyatakan secara eksplisit dan tertulis untuk menjamin konsistensi perlakuan akuntansi terhadap kedua macam pengeluaran tersebut. I. BAGAN ALIR DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR YANG MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP Berikut diuraikan bagan alir dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap antara lain : 1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap. Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran modal, maka diperlukan otorisasi dari direksi. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dari permintaan otorisasi investasi dari pemakai aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan memberikan otorisasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap. Selanjutnya yang dilakukan adalah langkah pembelian. Setelah aktiva tetap diterima oleh fungsi penerimaan, aktiva tetap kemudian diserahkan kefungsi aktiva tetap untuk ditempatkan ke tangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi investasi. 2. Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri. Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh Universitas Sumatera Utara perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan. Work order merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya konstruksi. Jika aktiva tetap selesai dibangun maka bukti memorial yang dilampiri dengan surat perintah kerja dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap tersebut kedalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum, 3. Sistem Pengeluaran Modal. Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi reparasidari manajemen puncak. Pelaksanaan surat permintaan otorisasi reparasi dilaksanakan berdasarkan dokumen surat perintah kerja. Pencatatan biaya biaya yang terjadi untuk work order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran modal untuk surat perintah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan, 4. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap. Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap. Dicatat oleh bagian jurnal kedalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut; Universitas Sumatera Utara Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap xxx Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap xxx Aktiva Tetap xxx 5. Sistem Transfer Aktiva Tetap. Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari satu pusat pertanggung jawaban kepusat pertanggung jawaban yang lain. Dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Transfer aktiva tetap ini tidak mengubah harga pokok aktiva tetap dan akun depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Namun hanya dicatat data lokasi baru aktiva tetap tersebut kedalam kartu aktiva tetap, 6. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap. Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial, 7. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap. Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. Universitas Sumatera Utara BAB III ANALISIS DAN EVALUASI A. DESKRIPSI AKTIVA TETAP

1. Transaksi yang Mengubah Aktiva Tetap

Berikut ini adalah transaksi yang mengubah aktiva tetap pada CV. AGRO SURYA MEDAN, namun sebelum itu penulis ingin menguraikan aktiva tetap yang dimiliki oleh CV. AGRO SURYA MEDAN antara lain : a. bangunanan gedung dan gudang, b. peralatan kantor, c. komputer,dan d. kendaraan. Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok yaitu : 1 transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap, 2 transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, 3 transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap. Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan pembelian , pembangunan dan sumbangan , pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang mengubah Universitas Sumatera Utara rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap. 1 Transaksi perolehan Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara antara lain seperti pembelian, pembangunan, dan sumbangan. CV. AGRO SURYA MEDAN memperoleh aktiva tetap berupa gedung dengan cara membeli dengan harga Rp. 500.000.000,00. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register buku kas keluar dengan jurnal sebagai berikut ; Gedung 500.000.000,00 Bukti Kas Keluar Yang Akan dibayar 500.000.000,00 2 Transaksi Pengeluaran Modal Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat terjadinya, pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan, dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal capital expenditure dicatat dalam register bukti kas keluar, untuk pembelian aktiva tetap berupa gedung diatas dijurnal sebagai berikut: Gedung 500.000.000,00 Bukti kas keluar yang akan dibayar 500.000.000,00 Universitas Sumatera Utara 3 Transaksi Depresiasi Aktiva Tetap Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV. Agro Surya Medan, metode penyusutan yang digunakan adalah menggunakan metode garis lurus straight line method. Transaksi depesiasi yang dicatat oleh CV. Agro Surya Medan adalah sebagai berikut; Beban penyusutan Gedung 50.000.000,00 Akumulasi penyusutan Gedung 50.000.000,00

B. Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Jika berdasarkan pertimbangan teknis atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi layak untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekening penilai valuation account , maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Jika nilai jual aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba atau rugi. Transaksi penghentian aktiva tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut: Akumulasi depresiasi xxx Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap xxx Aktiva Tetap xxx Universitas Sumatera Utara