Teori Bruner Dukungan Teori Belajar

24 merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam belajar matematika. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan koneksi matematis.

2.4.1 Teori Bruner

Bruner 1963, dalam Bell 1978: 143-144, mengemukakan teorema dalam proses belajar matematika Theorems on Learning Mathematics. Kedua ahli tersebut merumuskan empat teorema dalam pembelajaran matematika yakni 1 teorema pengkonstruksian construction theorem yang memandang pentingnya peran representasi terkait dengan konsep, prinsip, dan aturan matematik, 2 teorema penotasian notation theorem yang mana representasi akan menjadi lebih sederhana manakala dengan menggunakan simbol, 3 teorema pengontrasan dan keragaman theorem of contrast and variation yang memandang perlunya situasi yang kontras dan yang beragam, dan 4 teorema koneksi theorem of connectivity. Kelima teorema tersebut bekerja secara simultan dalam setiap proses pembelajaran matematika. Teorema koneksi sangat penting untuk melihat bahwa matematika adalah ilmu yang koheren dan tidak terpartisi atas berbagai cabangnya. Cabang- cabang dalam matematika, seperti aljabar, geometri, trigonometri, statistika, satu sama lain saling kait mengkait. Dalam teorema koneksi dinyatakan bahwa dalam matematika antara satu konsep dengan konsep lainnya terdapat hubungan yang erat, bukan saja dari segi isi, namun dari segi rumus-rumus yang digunakan. Materi yang satu merupakan parsyarat dari yang lainnya. Misalnya konsep dalil Pythagoras diperlukan untuk menentukan tripel Pyhtagoras atau pembuktian rumus kuadratis dalam trigonometri. Pendekatan Bruner terhadap belajar didasarkan pada dua asumsi. Asumsi pertama adalah bahwa perolehan pengetahuan merupakan suatu proses interaktif. Berlawanan dengan penganut teori perilaku Bruner yakin bahwa orang yang belajar berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif, perubahan tidak hanya terjadi di lingkungan tetapi juga dalam diri orang itu sendiri. Asumsi kedua adalah bahwa 25 orang mengkontruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan yang diperoleh sebelumnya, suatu model alam model of the world. Setiap model seseorang khas bagi dirinya. Dengan menghadapi berbagai aspek dari lingkungan, seseorang akan membentuk suatu struktur atau model yang mengizinkannya untuk mengelompokkan hal-hal tertentu atau membangun suatu hubungan antara hal-hal yang diketahui.

2.4.2 Teori Piaget