Underwriting Expense KAJIAN TEORI

tidak dengan mudah dialihkan kepada claim tertentu.dan itu dikategorikan dalam ULAE.

2.4 Underwriting Expense

disamping penyesuaian biaya kerugian yaitu klaim-biaya terkait perusahaan mengenakan biaya lainnya dalam akusisi dan kebijakan servis. Ini semua pada umumnya merujuk pada underwriting expense operasional dan biaya administrative . Perusahaan biasanya membagi biaya ini kedalam 4 golongan : Komisi dan broker Akusisi lainya Umum Pajak,izin,dan upah Underwriting Profit provision Seperti disebutkan sebelumnya, biaya tertinggi dari polis asuransi tidak diketahui pada waktu penjualannya, dengan menulis polis asuransi, perusahan berasumsi dengan premi risiko yang mungkin tidak cukup untuk membayar klaim dan biaya. Perusahaan harus tanggap risiko ini dengan mengatur modal dan ini memberikan hak yang wajar untuk mengharapkan keuntungan dari modal. Dua sumber utama untuk keuntungan perusahaan asuransi adalah underwriting profit dan investment income. Underwriting profit atau pendapatan operasi adalah jumlah 35 yang keuntungan yang dihasilkan dari kebijakan individu dan mirip dengan laba sebagaiman didefinisikan dalam kebanyakan industri lainya.contohnya pendapatan dikurangi pengeluaran. Investment income adalah pendapatan yang dihasilkan dari investasi dana yang dikelola oleh perusahaan asuransi. Pada perusahaan asuransi beberapa istilah yang telah dijelaskan. Premi adalah “Price” dari sebuah produk asuransi dan “cost” dari produk asuransi adalah jumlah dari kerugian, klaim yang berhubungan dengan biaya, biaya lain yang dikeluarkan dalam akusisi dan kebijakan servis, underwriting profit berbeda dengan pendapatan dikurangi pengeluaran dari kebijakan underwriting dan ini di samakan dengan “laba” yang didapat dari kebanyakan perusahaan. Dan perusahaan asuransi juga mendapat keuntungan dari pendapatan investasi.dan premium atau harga dapat di formulakan sebagai berikut: Premium = losses + LAE + Undewriting expense + Underwriting Profit Ratemaking Ratemaking yaitu proses perusahaan asuransi menetapkan harga yang akan dikenakan kepada tertanggung . Tarif premi atau rate adalah harga per unit dari asuransi untuk setiap jumlah unit yang ditanggung. Rate yang dibuat harus mencukupi dari pengeluaran dari klaim, biaya dan mendapatkan sebagian keuntungan. tipe ratemaking 36 1. judgment rating 2. class rating - pure premium method - loss ratio method 3. merit rating - schedule rating - experience rating - retrospective rating class rating atau manual rating class rating yaitu penetapan harga berdasarkan rata-rata biaya dalam kelas yang sama, ada dua metode yang digunakan dalam manual rating .untuk membuat manual rate diperlukan kasifikasi dan pengalaman yang banyak sekali agar memenuhi hukum law of large number yaitu pure premium method dan loss ratio method, pure premium method pure premium method yaitu pengembangan dari indicated rate yaitu estimasi rate untuk disediakan untuk kerugian losses,biaya expenses dan profit yang diharapkan yang terjadi dimasa yang akan datang. Formulanya sebagai berikut: 18 Menghitung frequency 18 www.cassact orgadmissionssyllabusch3.pdf 37 k C E Keterangan: F k : Frequency per k unit exposure k : Faktor skala E : Jumlah exsposure C : Jumlah Klaim Menghitung Severity Tujuan dari menghitung severity ini adalah untuk mengetahui tingkat kerugian rata-rata yang terjadi pada suatu periode pertanggungan. Untuk mengetahui severity, digunakan formula: L E F k = S = Keterangan: S : Severity L : Kerugian dalam nominal C : Jumlah Klaim Menghitung Pure Risk Cost P = F 1 x S Keterangan: 38 P : Premi F 1 : Frequency S : Severity Menghitung Gross rate P + F 1 - V + Q R = Keterangan : R : Rate premi per unit exposure P : Pure premium F : Biaya tetap V : Biaya tidak tetap Q : Profit Loss Ratio Method Loss ratio method adalah suatu pengembangan metode indikasi terhadap perubahan rate dari pada membuat rate. Formulanya sebagai berikut 19 R=AR 1 19 ibid 39 R = indicated rate R = current rate A = adjustment factor = W T W = experience loss ratio T = target loss Mencari Target ratio T sebagai berikut: 1 – V – Q 2 1 + G V = premium-related expense factor Q = profit and contigencies factor G = ratio of non premium-related expense to losses Dan dengan demikian, experience loss ratio adalah sebagai berikut : L 3 ER T = W = Dimana : L = experience losses E = experience period earned exposure R = current rate 40 Dengan menggunakan rumus 1, 2, dan 3 maka didapat L ER 1 – V – Q 1+G A = L ER 4 ER 1 – V – Q = Dan men-subtitusi rumus 4 ke 1: L 1 + G 5 E 1 – V – Q R = 41 BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Company Profile PT Tripakarta